Anda di halaman 1dari 25

Daftar isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
Sistem tranportasi pada tumbuhan

1.pendahuluan
2.latar belakang
3.Rumusan masalah
4.tujuan
5.mamfaat
6.tujuan pustaka
BAB 2
SISTEM respirasi PADA
Tumbuhan

BAB 3
SISTEM TRANSPORTASI PADA
MANUSIA

BAB 4
SISTEM PERNAPASAN/RESPIRASI PADA
MANUSIA
Sistem tranportasi pada tumbuhan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transpor pada tingkat seluler bergantung pada


permeabilitas selektif membran. Protein transpor
tertentu memungkinkan sel tumbuhan
mempertahankan lingkungan internalnya yang
berbeda dari lingkungan sekitarnya. Pompa proton
berperan penting dalam transpor melewati
membran tumbuhan. Potensial membran dan
gradien H+ yang dihasilkan oleh pompa proton
dimanfaatkan untuk menggerakkan transpor
berbagai zat terlarut.

Perbedaan potensial air


menggerakkan transpor air pada sel tumbuhan.
Zat terlarut menurunkan potensial air, sementara
tekanan meningkatkan potensial air. Air mengalir
melalui osmosis dari suatu kompartemen dengan
potensial air yang lebih tinggi ke kompartemen
dengan potensial air yang lebih rendah. Akuaporin,
saluran spesifik untuk mengangkut air pada
membran kemungkinan bisa membantu mengatur
laju osmosis. Sebuah sel yang membengkak
menyesuaikan potensial air lingkungan sekitarnya
ketika dinding sel itu memberikan tekanan yang
melawan kecenderungan sel untuk mengambil air
karena potensial zat terlarutnya.

Sel-sel tumbuhan yang bervakuola


memiliki tiga kompartemen utama. Membran
plasma mengatur transpor antara sitosol dan
larutan dinding, sementara tonoplas mengatur
transpor antara sitosol dan vakuola.

Simplas dan apoplas berfungsi dalam


transpor di dalam jarigan dan organ. Simplas
adalah rangkaian sitosol yang dihubungkan oleh
plasmodesmata. Apoplas adalah rangkaian
dinding sel. Aliran massal (bulk flow) berfungsi
dalam transpor jarak jauh. Transpor getah xilem
dan getah floem disebabkan oleh perbedaan
tekanan pada ujung yang berlawanan pada
pembuluh, yaitu pada pembuluh xilem dan
pembuluh tapis.

Penyerapan Air dan Mineral oleh Akar

Rambut akar, mikorhiza, dan luas


permukaan sel-sel kortikal yang sangat besar
meningkatkan penyerapan air dan mineral.
Rambut akar adalah jalur terpenting dalam
penyerapan di dekat ujung akar, akan tetapi
mikorhiza, yaitu asosiasi simbiotik fungi dan akar,
bertanggung jawab atas sebagian besar
penyerapan oleh keseluruhan sistem akar. Saat
larutan tanah memasuki akar, maka luas
permukaan membran sel korteks yang begitu
besar meningkatkan pengambilan air dan mineral
tertentu ke dalam sel.

Endodermis berfungsi sebagai penjaga


gerbang yang selektif antara korteks akar dan
jaringan pembuluh. Air dapat menembus korteks
melalui simplas atau apoplas, akan tetapi mineral
yang mencapai mesoderm melalui apoplas
akhirnya harus melewati membran selektif pada
sel-sel endodermal. Pita Kaspari yang berlilin pada
dinding endodermal menghambat transfer apoplas
mineral dari korteks ke stele.

Tanspor Getah Xilem

Naiknya getah xilem sebagian besar


tergantung pada transpirasi dan sifat-sifat fisik air.
Kehilangan uap air (transpirasi) akan menurunkan
potensial air pada daun dengan cara
menghasilkan suatu tekanan negatif (tegangan).
Potensial air yang rendah ini akan menarik air dari
xilem. Kohesi dan adhesi air merambatkan gaya
tarik ke seluruh sistem hingga menuju ke akar.
Getah xilem naik melalui aliran massal yang
digerakkan oleh tenaga surya. Pergerakan cairan
xilem melawan gravitasi dipertahankan melalui
transpirasi.

Kontrol Transpirasi

Sel-sel penjaga bertindak sebagai


penengah pada kompromi antara fotosintesis dan
transpirasi. Stomata mendukung fotosintesis
dengan cara memudahkan pertukaran CO2 dan
O2 antara daun dan atmosfir, akan tetapi pori ini
juga menjadi jalan utama hilangnya air melalui
transpirasi pada tumbuhan. Perubahan turgor
dalam sel penjaga berguna untuk mengatur
ukuran pembukaan stomata, yang dipengaruhi
oleh transport K+ dan air ke dalam dan keluar sel.

Xerofit memiliki adaptasi yang


mengurangi transpirasi. Letak stomata yang
terlindung di dalam perlekukan daun dan struktur
adaptasi lainnya memungkinkan tumbuhan
tertentu bertahan hidup di dalam lingkungan
kering.

Translokasi Getah Floem

Floem mentranslokasikan getahnya


dari sumber gula ke sugar sink. Daun dewasa
adalah sumber utama, meskipun organ
penyimpanan seperti umbi dapat berfungsi
sebagai sumber selama musim tertentu. Ujung
akar dan tunas yang sedang berkembang adalah
contoh sugar sink. Pengisian dan pembongkaran
floem bergantung pada transpor aktif sukrosa.
Sukrosa diangkut bersama dengan H+, yang
berdifusi menuruni suatu gradien yang dibentuk
oleh pompa proton. Aliran tekanan adalah
mekanisme translokasi pada angiospermae.
Pengisian gula pada ujung sumber suatu
pembuluh tapis dan pembongkaran pada ujung
pembuangan merupakan upaya untuk
mempertahankan suatu perbedaan tekanan yang
menjaga agar getah dapat mengalir melalui
pembuluh tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latarbelakang


diatas, maka dapat disimpulkan rumusan
masalahnya sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud transpor tumbuhan


dan mekanisme nya. ?

2. Apa jenis-jenis transportasi pada


tumbuhan?

3. Jaringan apa yang menyebarkan air, hara


dan garam-garam mineral menyebar ke seluruh
bagian tumbuhan?
4. Bagaimana pengangkutan hasil fotosintesis
dan pengeluaran zat oleh tumbuhan?

5. Bagaimana cara pengeluaran zat oleh


tumbuhan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Jeni-jenis Transportasi pada


Tumbuhan

2. Mendeskripsikan Macam-macam Jaringan


Pengangkut

3. Menjelaskan Mekanisme Transportasi pada


Tumbuhan

4. Menjelaskan Pengeluaran Cairan oleh


Tumbuhan

1.4 Manfaat

Penulius berharap makalah ini senantiasa


memberikan manfaat, pahala dan sumber ilmu
pengetahuan bagi setiap pembaca. Makalah ini
disusun berdasarkan sumber yang logis dan
dengan sistematis. Manfaat lain yang dapat
diambil antara lain:

1. Secara teoris, pembaca dapat mengetahui


dan memahami sistem transportasi pada
tumbuhan, jenis-jenis sistem transportasi pada
tumbuhan, jaringan pembuluh yang berperan
dalam sistem tranportasi pada tumbuhan, dan
cairan yang dikeluarkan pada proses transportasi
pada tumbuhan.

2. Secara praktis, pembaca dapat menjadikan


makalah ini sebagai tambahan wawasan,
informasi dan referensi untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan sistem
transportasi pada tumbuhan

TINJAUAN PUSTAKA

Transportasi tumbuhan adalah proses


pengambilan dan pengeluaran zat-zat keseluruh
bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat
rendah, penyerapan air dan zat hara terlarut
didalamnya dilakukan melalui seluruh bagian
tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi proses
pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut
yang terdiri dari xilem dan floem (Teddy, 2009).

Sebagian besar unsur hara dibutuhkan


tanaman, diserap dari larutan tanah melalui akar,
kecuali karbon dan oksigen yang diserap dari
udara oleh daun. Penyerapan unsur hara secara
umum lebih lambat dibandingkan dengan
penyerapan air oleh akar tanaman (Lakitan,
1999).

Dalam kehidupan sehari-hari terjadi banyak


hal yang berkaitan dengan tumbuhan dan air.
Misalnya transpirasi,kohesi air,dan pengaruh
potensial air. Ketiga hal tersebut saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya dalam proses
pengangkutan air dari dalam tanah menuju ke
daun. Pengangkutan air ini dilakukan oleh bagian
tumbuhan,baik akar,batang maupun daun.
Pengangkutan air ini selalu dikaitkan dengan akar
dan jarang dikaitkan dengan batang ataupun
daun. Pada kenyataannya daun dan batang juga
memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam
penyerapan air (Salisbury, 1995:30).
Saat daun mengalami transpirasi,air dalam
daun berkurang dan daun berusaha menyerap air
dari batang,kemudian batang memperoleh air dari
akar. Untuk membuktikan bahwa daun dan batang
mengadakan usaha untuk menyerap air,maka
dilakukan percobaan mengenai daya isap daun
dan kapilaritas batang. Daya isap daun ini memiliki
kecepatan untuk melakukan penyerapan terhadap
air,kecepatan ini bergantung pada kekentalan zat
cair,jumlah daun,dan tingkat penyinaran
(Salisbury, 1995:30).

Dalam bahasan mengenai kecepatan absorbsi


(penyerapan) air telah dibahas mengenai jumlah
daun dan tingkat penyinaran,akan tetapi jarang
dibahas absorbsi yang berkaitan dengan
kekentalan zat cair. Dalam laporan ini akan
dibahas mengenai kecepatan absorbsi air yang
berkaitan dengan tingkat kekentalan zat cair
(Schlegel, 1999).

Bunga pacar air berasal dari Asia Selatan dan


Asia Tenggara. Namun tanaman ini diperkenalkan
di Amerika pada abad ke-19. Tanaman ini ada
yang memiliki bunga berwarna putih, merah, ungu,
atau merah jambu. Bentuk bunga ini menyerupai
bunga anggrek yang kecil. Tanaman ini tidak dapat
hidup di lingkungan yang kering (Schlegel, 1999).

Gambar 1. Transportasi ekstravaskuler


BAB 2
Sistem Respirasi Pada Tumbuhan
Kategori : Respirasi

Dalam kehidupan sehari-hari, respirasi sering


disamakan dengan proses pernapasan. Hal ini
tidak sepenuhnya benar sebab proses respirasi
mencakup hal yang lebih kompleks ketimbang
pernapasan. Namun demikian, apa yang terjadi
dalam proses pernapasan tercakup dalam
respirasi. Semua makhluk hidup melakukan
respirasi, termasuk tumbuhan. Hanya
saja respirasi pada tumbuhan tersebut tidak bisa
diamati seperti manusia atau hewan. Mereka
melakukan respirasi pada bagian daunnya yang
dikenal dengan nama stomata atau mulut daun.
Melaui stomata, tumbuhan menyerap oksigen atau
O2. Tumbuhan bisa melakukan dua jenis respirasi
sekaligus yakni aerob dan anaerob. Pada respirasi
aerob, terjadi proses pembakaran atau oksidasi
glukosa secara sempurna dan akan menghasilkan
energi dalam jumlah yang besar yakni 36 ATP.
Sementara itu pada saat kurang oksigen,
tumbuhan akan melakukan respirasi anaerob yang
hanya akan menghasilkan energi dalam jumlah
yang sedikit yakni 2 ATP saja.

Respirasi pada tumbuhan pada dasarnya


memerlukan oksigen, meski dalam keadaan
tertentu, keberadaan okisigen tak lagi dibutuhkan
(terutama pada tumbuhan yang tak berklorofil).
Tujuan respirasi tumbuhan sama halnya dengan
tujuan makhluk hidup lainnya. Respirasi dilakukan
untuk mendapatkan energi. Tumbuhan yang
bernapas dengan sistem anaerob, akan
mendapatkan energi. Caranya dengan mengurai
sejumlah bahan tertentu di tempat mereka hidup.
Sedangkan pada pernapasan aerob, akan
dihasilkan karbon dioksida juga uap air yang
kemudian akan dikeluarkan melalui tubuh
tumbuhan dengan sistem difusi. Semua gas yang
keluar dan masuk tersebut melewati stomata yang
terletak pada permukaan daun tumbuhan juga inti
sel yang ada pada batang tumbuhan. Pada kondisi
tertentu, akar tanaman juga merupakan tempat
keluar masuknya gas. Terutama bagi tanaman
yang tumbuh di rawa.

pada tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan


Respirasi

tingkat rendah memiliki perbedaan yang


mendasar. Apa saja? berikut uraiannya.

Respirasi pada tumbuhan tingkan tinggi.


Prosesnya berlangsung sevara aerob dimana
pada pernapasan tersebut terdapat pembebasan
energi dari sari-sari makanan pada bagian dalam
sel tubuh tumbuhan yang dilakukan dengan cara
oksidasi secara biologis. Oksidasi sendiri
merupakan proses reaksi di antara sari makanan
dengan oksgen yang pada akhirnya akan
menghasilkan CO2 atau karbondioksida, energi
dan juga H20. Reaksi tersebut merupakan jenis
rekasi enzimatis yang memiliki peran sebagai
katalisator. Energi yang dihasilkan oleh tumbuhan
tersebut akan digunakan dalam proses
pertumbuhan, pengangkutan mineral,
pembentukan protein, proses fotosintesis dan
masih banyak lagi lainnya.

Pernapasan pada tumbuhan tingkat rendah bisa


terjadi dengan dua cara yakni aerob dan juga
anaerob. Respirasi anaerob yang biasanya
disebut juga dengan fermentasi yakni suatu
proses pengubahan suatu senyawa utama
menjadi senyawa lanjutan dengan menggunakan
bantuan enzim. Proses ini bisa kita jumpai pada
pembentukan alhokol yang awalnya merupakan
glukosa.Respirasi pada tumbuhan tak sempurna
ini juga bisa dijumpai pada pembentukan tempe
BAB 3

SISTEM TERANSPORTASI PADA MANUSIA

Transportasi ialah proses pengedaran


berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk
dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah
darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan
bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan
pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat
juga peredaran limfe (getah bening) dan yang
diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh,
dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya
adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat
peredaran darah adalah jantung dan pembuluh
darah.
1. Darah
Bagian-bagian darah
Sel-sel darah (bagian yg padat)
Eritrosit (sel darah merah)
Leukosit (sel darah putih)
Trombosit (keping darah)

sel-darah
Plasma Darah (bagian yg cair)
Serum
Fibrinogen
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh
yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk
dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-
paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh
kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh
plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang
dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh
yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-
keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung

jantung-manusia
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi
menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri,
serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya
sistem transportasi pada manusia dan hewan
adalah sama.
3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena,
dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah
halus)
Pembuluh Nadi
Tempat Agak ke dalam
Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
Aliran darah Berasal dari jantung
Denyut terasa
Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
Bila ada luka Darah memancar keluar
Pembuluh Vena
Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-
biruan)
Aliran darah Menuju jantung
Denyut tidak terasa
Katup Disepanjang pembuluh
Bila ada luka Darah Tidak memancar
1. Sistem peredaran darah tertutup dan
peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam
pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan
kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan
vena terkecil (venula) sehingga darah tetap
mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi
pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran
darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri
peredaran darah kecil (jantung paru-paru
kembali ke jantung) dan peredaran darah besar
(jantung seluruh tubuh dan kembali ke jantung).
Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga
terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan
ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan
melalui ruang antarsel kemudian masuk ke
pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah
bening (limfe)
Penyakit pada Sistem Transportasi
1. Anemia
Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun
tak bisa diobati
Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit
karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih
pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises
Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal

BAB 4
Sistem respirasi/pernapasan pada manusia

Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat
kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-
alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk
memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan
pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian


tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang
diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan
berakhir pada paru-paru.

1. Alat Pernapasan Manusia


Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.

1.1. Hidung (Cavum Nasalis)


Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi
sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara,
penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.

1.2. Tekak (Faring)


Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran
pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang
faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara
dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis
menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada
waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian
menuju tenggorokan.

1.3. Tenggorokan (Trakea)


Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru
trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan
berikut.
Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan
cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 1620
cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C.
Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak
tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna
untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium
bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir
ini berfungsi menangkap debu dan
mikroorganisme yang masuk saat menghirup
udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju
bagian belakang mulut.

Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-
silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.

1.4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)


Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu
menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri
lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang
mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus
hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi
tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

1.5. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi
saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak
mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
1.6. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola
mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli
memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga
alveolus.

1.7. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu
sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan
gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan
gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.

Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut
udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang
500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-
dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara
komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-
kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer,
volumenya lebih kurang 1500 ml.

Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata


dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang
1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer
disebut kapasitas vital paru-paru.

2. Proses Pernapasan Manusia


Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea
> bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).

Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu
menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain
melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian
dalam lubang hidung.

Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan


diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi
mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma,
otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut
pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi
berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran
pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.

Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-
pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).

Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari
sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri
dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.

Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya
dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh
darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.

Selanjutnya bronchiolu udara yang mengandung gas karbon dioksida akan


dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot
diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma
menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah
dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan
naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati
saluran pernapasan.

Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:

Udara masuk melalui lubang hidung


melewati nasofaring
melewati oral farink
melewati glotis
masuk ke trakea
masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
masuk ke percabangan bronc disebut hus yang

udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus
(jamak: alveo Manusia
TUGAS IPA

SISTEM TRANPORTASI DAN


SISTEM RESPIRASI

KELAS 8A OLEH: AKHMAD MUSOFFA

KEMENTRIAN AGAMA LOMBOK TIMUR


MTS.N MODEL SELONG

Anda mungkin juga menyukai