Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN

PENYULUHAN GARAM BERYODIUM

I. PENDAHULUAN
Dalam upaya mengatasi masalah yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas

Karang Taliwang yaitu masalah penggunaan garam yodium ditingkat rumah

tangga dengan pengadaan penyuluhan pada tingkat SD, dengan diadakan

penyuluhan pada anak sekolah dan pengambilan sampel untuk pengguna

garam beryodium bertujuan untuk mengetahui berapa banyak siswa yang

memdapatkan garam beryodium dan penggunaan garam beryodium dirumah

mereka.
Penyuluhan ini ditujukan untuk anak sekolah agar dapat dipahami dan

dapat memberikan informasi kepada orang tua mereka masing-masing.

Mahasiswa KKN Poltekkes Kemenkes Mataram Jurusan Gizi berencana

melakukan kegiatan meliputi : pengertian garam beryodium, gangguan akibat

kekurangan yodium, manfaat dari garam beryodium, bahan makanan yang

mengandung tinggi natrium, cara mengetes garam yang mengandung yodium

dengan cara tradisional, dan cara menggunakan garam yodium pada saat

pemasakan. Kegiatan ini dilakukan dengan penyuluhan garam beryodium di

SDN 11 Cakranegara dan SDN 24 Cakranegara.

II. LATAR BELAKANG


Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya atau telah

mengalami fortifikasi dengan KIO3 (Kalium Iodat) sebanyak 30 80 ppm. Dan

penambahan ini dikarenakan masih tingginya kejadian Gangguan Akibat


Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia. Garam beryodium berfungsi untuk

kecerdasan pada anak.


Berdasarkan hal tersebut, penyuluhan garam beryodium pada anak

sekolah dasar untuk mengasah pengetahuan anak sekolah dan memberikan

pengertian yang mudah dipahami oleh siswa sehingga penggunaan garam

beryodium dapat diinformasikan kepada orang tua mereka bagaimana

manfaat dan pentingnya mengkonsumsi garam beryodium.

III. TUJUAN UMUM

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan penyuluhan diharapkan


warga masyarakat mampu memahami & mengerti tentang pentingnya
mengkonsumsi garam beryodium.Mencegah terjadinya defisiensi/kekurangan
yodium pada anak-anak.

IV. Tujuan Khusus


1. Anak-anak dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Garam Beryodium.
2. Anak-anak dapat mengetahui pentingnya yodium bagi tubuh dan kesehatan.
3. Anak-anak dapat menyebutkan makanan yang mengandung yodium.

V. KEGIATAN POKOK
LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan

materi dan media penyuluhan

2. Proses : pembukaan, memperkenalkan diri, menyampaikan tujuan dan

menyampaikan materi penyuluhan.


3. Evaluasi : memberikan pre-test dan post-test pada sasaran
4. Sasaran : anak Sekolah Dasar.
5. Pelaksanaan
a. Tenaga Pelaksana
Tenaga pelaksana adalah mahasiswa KKN Poltekkes

Kemenkes Jurusan Gizi.


b. Waktu Pelaksanaan
Senin, 29 februari 2016, pukul 09.00 -selesai
c. Pelaksanaan kegiatan

KEGIATAN
NO TAHAP WAKT
PENYULUHAN SASARAN
. U

1. Pembukaan 5 menit Memberikansalam,memperkenalka Mendengarka


n diri,menyampaikan maksud n
kedatangan.
2. Penyampaia 30 Menjelaskan materi. Mendengarka
n atau menit n
memeberi
materi
penyuluhan.
3. penutup 15 Merangkum semua materi yang Tanya jawab
menit telah disampaikan,memberi
kesempatan kepada sasaran untuk
bertanya. Memberikan evaluasi
kepada penduduk dengan tanya
jawab.

VI. EVALUASI
Kegiatan penyuluhan dilakukan untuk anak sekolah dasar dengan melakukan

pemahan yang mudah dimengerti oleh siswa dan dapat diterapkan dirumah

mereka masing-masing. Kegiatan ini dilakukan dengan system memberikan


pretest dan posttest kepada sasaran untuk menukur pemahan sasaran

terhadap materi yang telah disampaikan yaitu garam beryodium.

Materi penyuluhan

PENTINGNYA GARAM BERYODIUM

Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya atau telah mengalami fortifikasi
dengan KIO3 (Kalium Iodat) sebanyak 30 80 ppm. Dan penambahan ini dikarenakan
masih tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia.

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan masalah yang serius seperti
gondok, kretin atau kerdil dll. Perlu kita ketahui kekurangan unsur yodium dalam
makanan sehari-hari, dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.

Akibat jangka panjang jika kekurangan yodium mengakibatkan rendahnya kemampuan


berpikir anak. Selain itu rendahnya konsumsi yodium berdampak langsung terhadap
menurunnya kualitas kesehatan masyarakat yaitu menyebabkan kelahiran mati atau
cacat bawaan pada bayi, anak dengan IQ rendah, serta mempercapat penurunan
fungsi tubuh seperti cepat pikun, tuli atau buta sebelum usia tua.

Berdasarkan hasil penelitian, orang yang tidak mengonsumsi garam yodium, daya
pikirnya akan mengalami penurunan 3,5 persen saat usia 12 tahun. Sejalan dengan
bertambahnya usia, 40 tahun ke atas penurunannya mulai tajam yakni 13 persen/tahun.

Untuk antisipasi sejak dini yaitu dihimbau kepada masyarakat untuk menggunakan
garam beryodium, apalagi pada saat ini sangatlah mudah mendapatkan garam
beryodium.

Untuk memenuhi kebutuhan kita akan yodium dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu selain mengkonsumsi garam yang beryodium setiap hari juga mereka wajib
minum kapsul yodium sesuai dosis yang dianjurkan. Dosis pemberian kapsul yodium
untuk bayi berumur 0-1 tahun cukup kapsul setiap tahunnya, laki-laki berumur 6-20
tahun cukup dengan 2 kapsul pertahun. Sedangkan untuk ibu hamil dan ibu menyusui
konsumsi 1 kapsul dalam satu tahun dan pada wanita usia 6-35 tahun minum 2 kapsul
setiap tahunnya.

Konsumsi yodium yang berlebih bisa mengakibatkan hipertiroid yaitu kondisi suatu
kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan hormon-hormon tiroid yang beredar dalam
darah dalam jumlah yang berlebihan. Didalam garam beryodium terdapat unsur
natrium, maka konsumsi garam beryodium pun harus dibatasi. Kelebihan konsumsi
natrium dapat memicu timbulnya mudah lelah, karena hormon tiroidnya berlebih,
merupakan faktor resiko terjadinya stroke. Gejala lain yang kerap terjadi, keringat
berlebihan, pergerakan usus besar meningkat, gemetaran, kehilangan berat badan
serta aliran darah menstruasi tidak teratur.

Penggunaan garam beryodium yang dianjurkan yaitu tidak lebih dari 6 gram garam atau
2 gram tiap 1.000 kilo kalori, atau satu sendok teh setiap hari. Tetapi dalam kondisi
tertentu, misalnya keringat yang berlebihan maka dianjurkan mengkonsumsi garam
sampai 10 gr atau 2 sdt per orang perhari, dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi
makanan laut yang kaya kandungan

Banyak cara untuik mengetahui ada tidaknya yodium pada garam dapur, yaitu dengan
Test Kit Yodina yang banyak tersedia di Puskesmas dan Apotik. Cara untuk mengetes
yaitu ambil Ambil garam, kemudian tetesi dengan cairan yodina. Warna yang timbul
dibandingkan dengan petunjuk warna yang ada pada kit. Garam yang bermutu baik
akan menunjukkan warna biru keunguan. Semakin berwarna tua, semakin baik mutu
garam.

Selain menggunakan test kit yodina ada cara yang lebih simpel, gunakan tepung kanji
yang dicampur dengan garam lalu teteskan dengan jeruk nipis, jika warnanya berubah
menjadi keunguan, itu artinya mengandung yodium.

Ada juga dengan mengunakan singkong parut caranya sebagai berikut : singkong (ubi
kayu) segar dikupas, diparut dan diperas tanpa diberi air. Tuang 1 sendok teh perasan
singkong parut ke dalam gelas bersih. Tambahkan 4-6 sendok teh munjung garam yang
akan diperiksa. Tambahkan 2 sendok teh cuka makan berkadar 25%. Aduk sampai rata,
dan tunggu beberapa menit. Apabila timbul warna biru keunguan, berarti garam
tersebut mengandung yodium. Semakin berwarna pekat, semakin baik mutu garam.
Sebab, garam yang tak beryodium tidak akan mengalami perubahan warna setelah
diperiksa dengan cairan yodina maupun cairan singkong parut.

Semakin tua warnanya semakin baik mutunya, tidak ada perlakuan khusus hanya saja
Garam beryodium sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup tidak tembus
pandang. Tujuannya untuk melindungi zat yodium agar tidak terpapar dengan matahari.
Kandungan yodiumnya bisa menguap jika terpapar dengan matahari. Juga perhatikan
tempat garam sebaiknya tutup dengan rapat, jika membiarkan tutup terbuka, maka
yodium bisa menguap.

Cara yang biasa dilakukan oleh para ibu ketika memasak makanan garam yang
dibubuhkan kedalam makanan saat panas mendidih. Alasannya jika tidak begitu
masakan kurang sedap. Namun cara yang sudah dilakukan oleh para ibu-ibu tersebut
salah, karena zat yodium garam akan hilang ketika terkena panas mendidih tersebut.

Sebaiknya masakan itu dibubuhi garam saat hangat-hangat kuku saja sehingga
kandungan yodiumnya tetap utuh, kalau membubuhinya saat dingin, boleh saja, itu
malah lebih baik tetapi kebanyakan masakan akan terasa kurang sedap selain itu
dianjurkan utnuk menjadikan garam beryodium sebagai garam meja.

Hanya untuk informasi bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Puslitbang
Gizi yaitu yodium masih terkandung di dalam makanan yang dibubuhi garam beryodium
hanya saja sebagian besar yodium hilang pada proses pemasakan, terutama bila
dimasak menggunakan cabe atau ditambahkan cuka.

Memang sulit merubah kebiasaan membubuhnkan garam pada saat memproses


makanan. Namun untuk tetap mendapatkan asupan yodium yang cukup masih
tetapbisa dilakukan dengan cara lain tanpa harus mengubah perilaku. Caranya yaitu
dengan mengkonsumsi makanan laut seperti ikan, kerang, cumi dan rumput laut. Dan
keuntungan mengkonsumsi garam beryodium melalui makanan laut adalah elemen
yodium tersebut tidak hilang selama proses pemasakan. Selain itu jumlah yang
dikonsumsi biasanya juga lebih tinggi sehingga asupan yodium yang didapat juga lebih
banyak (bila kita mengkonsumsi 50 gr ikan laut berarti yodium yang masuk setara 100
mikrogram yodium)

Salah satu tahap awal adalah membeli merk tertentu dalam jumlah sedikit atau bungkus
kecil saja dulu, untuk dilakukan uji kandungan yodium. Dan ada beberapa tips untuk
memilih garam beryodium yaitu sebagai berikut :

1. Pilihlah garam yang dikemas dan berlabel Garam Beryodium

2. Isi/berat kemasan, kandungan yodium 30-80 ppm, nama produsen

3. Pilihlah kemasan yang rapi dan tidak rusak

4. Pilihlah garam yang putih dan kering, tidak lembab atau basah

5. Hindari memilih garam bata/briket apalagi yang tidak dikemas, kecuali telah anda
ujipada setiap bagian

6. Apabila sudah dilakukan uji terhadap merk tertentu, pembelian selanjutnya tidak
memerlukan lagi dilakukan pengujian

7. Pilihlah kemasan kecil agar penyimpanan di rumah tidak terlalu lama, untuk
menghindari proses pelembaban akibat terbukanya kemasan

Berdasarkan temuan yang terbaru yaitu GAKY seperti gondok dan kretin bisa timbul
tidak hanya karena akibat kekurangan yodium tetapi banyak faktor seperti polusi udara
dan air tanah juga menemukan bahwa gangguan akibat kekurangan yodium juga bisa
dipicu oleh pemakaian alat kontrasepsi hormonal seperti implant, pil, dan suntik.
Pemakaian alat-alat kontrasepsi semacam ini dapat menekan kadar hormon tiroksin
dalam tubuh manusia. Dengan begitu, maka ibu yang menderita gondok diharapkan
tidak memakai alat kontrasepsi jenis ini.
Selain polutan dan alat kontrasepsi, gangguan-gangguan akibat kekurangan yodium ini
juga bisa terjadi kurang asupan yodium, terlalu banyak mengonsumsi sayuran yang
mengandung zat goitrogenik seperti singkong, pete, dan jengkol, serta keberadaan
blocking agent dalam tanah. Blocking agent adalah zat-zat tertentu seperti zat besi dan
kalsium berlebihan, yang kemudian mengikat yodium dalam air tanah. Sehingga, pada
air yang diminum, kadar yodiumnya sangat rendah.

Dahulu GAKY mayoritas diderita oleh masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan
dan sekarang kita yang berada di kota juga bisa terkena GAKY. Jadi untuk
mengantisipasi timbulnya GAKY masyarakat diwajibkan untuk mengkonsumsi yodium
dalam kehidupan sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai