Anda di halaman 1dari 10

Alat-alat optik

Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya memberikan sarana pemahaman bagi
pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu kehidupan manusia. Alat-alat
yang bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat
optik.
Mata
Salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta
adalah mata.
Bagian-bagian Mata
Kornea mata berfungsi sebagai pelindung bagian dalam mata dan
menerima rangsangan cahaya serta meneruskannya ke
bagian mata yang lebih dalam. Kornea selalu di
basahi oleh ai r mata agar tetap bersi h.
Lensa mata, yaitu benda bening di dalam bola mata
yang berbentuk cembung dengan indeks bias n =
1,437. Lensa mata berfungsi untuk meneruskan dan
memfokuskan cahaya atau bayangan lensa agar
tetap jatuh di retina.
Pupil atau anak mata adalah celah bundar di tengah
iris. Pupil berfungsi mengatur intensitas cahaya yang
masuk ke retina. Jika cahaya redup, pupil akan
membesar dan jika cahaya terlaluterang, pupil akan mengecil.
Iris adalah lapisan di depan mata yang berwarna. Wama iris menentukan warna mata
seseorang. Iris berfungsi untuk mengatur besar kecilnya lubang pupil (diafragma).
Retina, yaitu lapisan terdalam dari dinding bola mata. Retina berfungsi sebagai layar
penerima cahaya, bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
Bintik kuning merupakan lengkungan di tengah retina.
Aqueous humour berupa cairan dengan indeks bias n = 1,336 berfungsi sebagai
pembias cahaya yang masuk ke mata.
Vitreous humour berupa cairan bening dengan indeks bias n = 1,336 yang berfungsi
sebagai pengisi bagian dalam mata.
Otot ciliary berfungsi sebagai pengaturfokus lensa kristalin agar bayangan selalu
jatuh tepat di retina.
Sklera merupakan lapisan terluar bola mata yang tidak tembus cahaya.
Cheroid berupa lapisan (membran) hitam yang berfungsi sebagai penyerap cahaya.
Lensa mata dapat memfokuskan cahaya yang berasal dari benda yang
jaraknya berbeda sehingga jatuh di retina mata caranya dengan mengubah
jarak fokus lensa mata disebut proses akomodasi. Orang dewasa normal tak
dapat berakomodasi untuk jarak benda lebih kecil dari 25 cmtitik dekat. Mata anak
normal dapat berokomodasi untuk jarak benda sampai sedekat 10 cm. Mata orang yang
berusia diatas 40 tahun tak dapat berokomodasi untuk benda yang berjarak 25 cm

Daya Akomodasi Mata.


Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina selalu tetap.
Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu perlu mengubah
kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti
mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan
agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada saat mata
melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada
saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar mengendor). Peristiwa
perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi.
Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan
atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat
atau jauhnya jarak benda yang dilihat.
Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1. Titik dekat mata/punctum proximum (PP) adalah jarak benda terdekat di depan mata
yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya
berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk
dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
2. Titik jauh mata/punctum remotum (PR) adalah jarak benda terjauh di depan mata
yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah tak
terhingga.
Cacat Mata
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata
yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat
dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang
disebut astigmatisma.
Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi membantu
penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina. Kacamata
tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan pada kacamata adalah
kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu
berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri.

Rabun jauh (miopi)


Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas
Mata normal memiliki (emetropi) memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tak berhingga
di depan mata. Mata yang jangkauan penglihatannya tidak terletak di antara titik dekat
25 cm dan titik jauh tak berhingga disebut cacat mata atau aberasi. Cacat mata
ditanggulangi dengan menggunakan kacamata, lensa kontak, atau operasi.

Mata Normal Rabun Jauh (Miopi)


Penderita rabun jauh atau miopi memiliki titik jauh terbatas di depan
matanya sehingga tidak dapat melihat benda
yang jauh dengan jelas. Bayangan benda yang
jauh dari mata miopi jatuh di depan retina.
Cacat mata ini disebabkan karena bola mata
terlalu cembung (jarak fokus lensa terlalu pendek)

Agar bayangan jatuh tepat di retina, digunakan kacamata berlensa negatif atau lensa
cekung. Kekuatan atau daya lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus
berikut:
Untuk satuan meter Untuk satuan cm
1 100
P= P=
f f

1 1 100 100
P= + P= +
S S' S S'

1 100
P= P=
PR PR

Keterangan:
PM/P : Daya lensa untuk miopi (Dioptri)
PR : Punctum remotum/titik jauh mata (m/cm)
f : Jarak fokus lensa (m/cm)
S : Jarak benda di depan kacamata/titik jauh mata normal (S=~)
S : Titik terjauh mata miopi (S=-PR)
Rabun dekat (hipermetropi)

Penderita hipermetropi atau rabun dekat memiliki titik


dekat lebih besar dari 25 cm di depan matanya
sehingga tidak dapat melihat benda-benda yang dekat
dengan jelas.Bayangan benda yang dekat pada mata
hipermetropi jatuh di belakang retina. Hal ini
disebabkan karena bola mata terlalu pipih (jarak
fokus lensa terlalu panjang).
Agar bayangannya jatuh tepat pada retina digunakan
kacamata berlensa positif atau lensa cembung.
Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan sesuai
dengan rumus berikut:

Untuk satuan meter Untuk satuan cm


1 100
P= P=
f f

1 1 100 100 100


P= + P= + =4
S S' S S' PP

1 100
P= P=
PP PP

Keterangan:
PH/P : Daya/kekuatan lensa kacamata untuk hipermetropi (Dioptri)
PP : Punctum proximum/titik dekat mata (m/cm)
f : Jarak fokus lensa (m/cm)
S : Jarak benda di depan kacamata/titik dekat mata normal (S=25 cm=0,25 m)
S : Titik terdekat mata hipermetropi (S=-PP)

Mata tua (presbiopi)

Presbiopi atau mata tua adalah cacat mata akibat berkurangnya daya akomodasi mata
pada usia lanjut. Titik dekat mata presbiopi lebih besar dari 25 cm dan titik
jauhnya terbatas di depan mata. Penderita presbiopi harus menggunakan kacamata
bifokal, yaitu kacamata berfungsi rangkap(untuk melihat dekat dan jauh).
Astigmatisma (mata silindris)

Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan


bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya.
Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis.
Kamera

Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian yang
menarik.
Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :
Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto
Diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya
Aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya
Shutter pembuka/penutup dengan cepat jalan cahaya yang menuju ke pelat film
Pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.Setiap benda yang
di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus di depan lensa
kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik
dan diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada
jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke
belakang.
Lup (kaca pembesar)
Lup (kaca pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil
agar tampak lebih besar dan jelas. Oleh tukang arloji, lup dipakai
agar bagian jam yang diperbaikinya kelihatan lebih besar dan
jelas.
Lup menggunakan 1 lensa cembung (Lensa +)
Melihat dengan mata tak berakomodasi
Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan
di jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus
lup. Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah,
sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang
dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Melihat dengan mata berakomodasi
Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang
dibentuk oleh lensa harus berada dititik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus
terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa.
Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan
keuntungannya dari segi perbesaran bertambah.
Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f + 1
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Mikroskop
Penggunaan lup untuk mengamati benda-benda kecil ada batasnya. Jika kita
menggunakan lup yang berjarak fokus kecil untuk mendapatkan perbesaran
yang lebih besar, bayangan yang diperoleh tidak sempurna.
Dalam subbab ini akan dipelajari mikroskop cahaya yang proses kerjanya
memanfaatkan lensa cembung dengan menerapkan pembiasan cahaya.
Pada mikroskop, Fob < Fok
Dasar kerja mikroskop : Obyek atau benda yang diamati harus
diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk
bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif
merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat
diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau
tidak berakomodasi. Pengamatan dengan akomodasi maksimum
Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk
oleh lensa obyektif jatuh di antara Fok dan Ook, dan bayangan lensa okuler harus jatuh
pada titik dekat mata (PP). Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran
oleh lensa obyektif dan lensa okuler yaitu:
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler + 1)
Pengamatan dengan mata berakomodasi
Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk
oleh lensa obyektif jatuh di Fok, dan bayangan yang dibentuk lensa okuler harus berada
pada titik jauh mata.Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh
lensa obyektif dan lensa okuler yaitu:
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler)
Panjang Mikroskop
Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan :
Untuk mata berakomodasi
d = Si (ob) + So (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
So (ok) = jarak benda lensa okuler
Untuk mata tidak berakomodasi
d = Si (ob) + f (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
f (ok) = jarak fokus lensa okuler
Hasil bayangan akhir pada mikroskop : Maya, Terbalik, Diperbesar

Teropong (Teleskop) (Semua teropong pasti Fob > Fok)


A. Teropong bintang / astronomi

Teropong bintang disebut juga teropong astronomi.


- terdiri dari 2 buah lensa cembung.
- jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler.
Penggunaan dengan mata tidak berakomodasi
Untuk penggunaan dengan mata tidak berkomodasi, bayangan yang dihasilkan
oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus lensa okuler.
Perbesaran anguler yang diperoleh adalah :
M = f (ob) / f (ok)
Panjang teropong adalah :
M = f (ob) + f (ok)
Penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal
Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal bayangan yang dihasilkan oleh
lensa obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler.
Perbesaran anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa
berakomodasi dan didapatkan :
M = f (ob) / So (ok)
Panjang teropong adalah :
M = f (ob) + So (ok)
Sifat bayangan akhir : Maya, terbalik, diperbesar, di jauh tak terhingga.
B. Teropong Bumi

Teropong bumi disebut juga teropong medan.


Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa pembalik.
Dengan adanya lensa pembalik panjang teropong dirumuskan menjadi :
d = f (ob) + 4f (pembalik) + f (ok)
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan arah cahaya sebelum melewati lensa
okuler, lensa okuler berfungsi seperti lup membentuk bayangan bersifat maya, tegak,
dan diperbesar.Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir,
bayangan akhir bersifat maya, tegak dan diperbesar dengan perbesaran :
M = d = f (ob) / f (ok)
C. Teropong prisma (binokuler) (Menggunakan 3 lensa positif / cembung)

Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan
lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku samakaki. Sepasang prisma yang
diletakkan berhadapan, berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan
bayangan.
Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan teropong yang lain :
1. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna
oleh bidang-bidang prisma.
2. Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali melalui jarak yang
sama (dipantulkan 4 kali oleh dua prisma).
3. Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan
4. Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan akhir
bersifat maya, diperbesar dan tegak.
Perbesaran (M) = Fob / Fok
D. Teropong pantul astronomi .
Teropong pantul terdiri dari sebuah cermin cekung berjarak fokus besar sebagai cermin
objektif, sebuah lensa cembung sebgai lensa okuler dan sebuah cermin datar sebagai
pembelok arah cahaya dari cermin objektif ke lensa okuler.
E. Teropong panggung / medan / fonil / galileo
Teropong panggung terdiri dari dua lensa, yaitu :
- lensa obyektif berup lensa cembung
- lensa okuler berupa lensa cekung (Berfungsi sebagai pembalik)
maka panjang teropong adalah :
d = f (ob) f (ok)Perbesaran anguler yang didapatkan adalah sama dengan perbesaran
pada teropong bintang ataupun juga teropong bumi.
M = f (ob) / f
F. Periskop
Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-
benda di permukaan laut. Periskop terdiri atas 2 lensa cembung ban 2 prisma siku-siku
sama kaki. Jalannya sinar pada periskop sebagai berikut.
Sinar sejajardari benda yangjauh menuju ke lensa objektif.
Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2.
Oleh prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler
tepat di titik fokus lensa okuler.

Contoh Soal :
Seseorang tidak dapat membaca pada jarak normal (25 cm). Saat melihat benda, dia
bisa melihat dengan jelas jika jaraknya 1 m dan selebihnya. Tentukan daya kaca mata
yang dibutuhkan agar dapat melihat pada jarak baca normal dan tentukan pula jarak
fokus lensanya!
Diket: S = 25 cm
PP = 1 m = 100 cm
Dit : P ?
F ?
Jawab :
100 100
P=
S PP
100 100
P=
25 100
P=41
P=3 Dioptri
100
P=
f
100
f=
P
100
f=
3
f =33,3 cm
Seseorang tidak dapat melihat benda jauh tak hingga dengan jelas. Kemudian dia
memeriksakan diri ke dokter mata. Untuk mengatasi kelemahan itu dia diberi saran
1
dokternya untuk memakai kaca mata dengan kekuatan 3 dioptri. Berapakah titik

jauh mata orang tersebut?


Diket: S = ~
1
P =- 3 dioptri

Dit : PR ?
Jawab :
100 100
P=
S PR
1 100 100
=
3 PR
1 100
=0
3 PR
1 100
=
3 PR
PR=300
PR=300 cm
Titik dekat seseorang 2 meter. Kuat kacamata baca yang diperlukannya adalah?
Diket: S = 0,25 m
PP = 2 m
Dit : P ?
Jawab :
1 1
P=
S PP
1 1
P=
0,25 2
1
P=4
2
P=3,5 Dioptri

Kerjakan soal di bawah ini kemudian kumpulkan!


1. Seorang penderita miopi memiliki kacamata dengan kekuatan - dioptri. Tentukan
titik terjauhnya!
2. Seorang penderita hipermetropi menggunakan kacamata berkekuatan 2 dioptri.
Tentukan titik dekat orang tersebut!
3. Seseorang bermata rabun jauh, memiliki titik jauh 15 cm, akan membaca buku jarak
baca seperti mata orang normal. Apa jenis kaca mata dan berapa kekuatannya
supaya dapat membaca dengan normal?
4. Seseorang bermata rabun dekat, memiliki titik dekat 75 sentimeter, akan membaca
buku pada jarak baca normal (25 sentimeter). Jenis kacamata apa yang harus
dipakai dan berapa ukurannya?
5. Seseorang yang bermata presbiopi dapat membaca paling dekat pada jarak 50 cm
dan dapat melihat dengan jelas paling jauh pada jarak 10 m. Agar ia dapat membaca
dan melihat layaknya mata normal, kacamata apa yang harus dipakai dan berapa
kekuatannya?
Jawab :

Anda mungkin juga menyukai