Puji syukur kami panjatkan atas rahmat dan berkat Tuhan Yang Maha Esa
karena telah selesainya makalah kami yang disusun untuk memenuhi tugas mata
etik serta hak dan kewajiban dokter dan pasien pada 20 Mei 2012.
yang telah membantu kami dalam proses pembuatan makalah kami ini. Tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada seluruh dosen pembimbing mata kuliah BHBP
Seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tidak retak, yang berarti tidak
ada sesuatu yang sempurna. Maka, kami mengucapkan mohon maaf atas
kesalahan-kesalahan yang ada pada makalah ini. Sekian kata pengantar dari kami,
dengan tangan terbuka kami sangat menerima saran dan kritik dari pembaca.
Terima kasih.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB I : Pendahuluan.............................................................................................. 1
Daftar Pustaka....................................................................................................... 36
BAB I
PENDAHULUAN
tinggi dalam bidang kedokteran. Selain dua hal tersebut, seorang dokter sangat
dalam menggali dan menyampaikan informasi terhadap pasien. Selain itu, pasien
juga berhak tahu akan hal-hal yang terjadi pada dirinya dan pengobatan apa saja
Terlebih lagi, dalam keadaan sekarang ini, masyarakat cenderung lebih kritis
daripada sebelumnya. Selain sudah menjadi haknya, banyak sekali pasien yang
dideritanya dan perawatan yang akan dijalaninya. Oleh karena itu, kemampuan
dokter dan pasien sama-sama memiliki hak dan kewajiban. Setelah menjadi
dokter, seharusnya kita mengetahui hak dan kewajiban apa saja dan terhadap siapa
saja yang kita miliki. Selain itu, pasien juga memiliki hak dan kewajibannya
masing-masing. Akan tetapi, sampai saat ini, mungkin masih banyak pasien yang
tidak mengerti hak-haknya sehingga bila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan
Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai prinsip dan aplikasi komunikasi efekti
dokter dan pasienn, aspek etik komunikasi dokter dan pasien serta hak dan
PEMBAHASAN
communication) antara dokter dan pasien, inisiatif harus diambil oleh dokter
gigi karena menurut para ahli, dokterlah yang dituntut untuk menciptakan
waktu kerja dokter sangat sempit dengan pekerjaan yang banyak, sehingga
teknik yang dapat diterapkan harus bersifat sederhana, mudah digunakan, dan
efektif.
Terdapat banyak cara untuk dapat melakukan komunikasi secara efektif. Tetapi
dari sekian banyak cara, terdapat cara yang bisa dianggap mudah untuk
menciptakan komunikasi yang efektif yaitu teori yang dibuat oleh DeVito.
Untuk dapat menciptakan komunikasi antar persona, terdapat syarat yang harus
dipenuhi, yaitu:
1. Sikap Positif
Dokter diharapkan mau menunjukkan sikap positif pada pesan yang
2. Empati
Dari pengalaman sendiri dan hasil pengamatan serta cerita cerita para
diobati oleh dokter memiliki rasa takut yang besar. Yang terutama adalah
ketakutan pada rasa sakit yang ditimbulkan oleh alat alat yang digunakan.
Rasa takut itu sudah muncul hanya dengan melihat alat alat yang sudah
siap di meja sebelah kursi, bahkan jika alat itu tidak menimbulkan
dan peduli pada perasan ini (empati) dan menujukkan kepada pasien
3. Sikap Mendukung
berkurang atau bahkan hilang, sehingga si pasien menjadi percaya diri dan
konsekuensi oleh pasien, bukan resiko (posisi sebagai korban). Akan lebih
baik lagi jika dokter mencontohkan (walau hanya karangan) bahwa dia jga
akan mengambil keputusan yang sama dengan pasien jika dia memiliki
dokter gigi dan pasien tidak boleh ada kedudukan yang sangat berbeda
seperti misalnya dokter yang menguasai semua keadaan dan pasien yang
tidak berdaya. Walaupun dalam relasi ini dokter diakui lebih tau dan lebih
bisa, dia tidak boleh memperlakukan pasiennya hanya sebagai objek yang
bodoh dan tidak boleh berpendapat atau bahkan bertanya. Lebih lagi
pasien tidak boleh diperlakukan sebagai benda mati yang tidak pernah
giginya adalah teman, bukan orang asing yang tidak boleh ditanyai
apapun.
5. Sikap Terbuka
ini maka akan terbangun kepercayaan (trust) dari pasien pada dokternya.
Salah satu elemen yang akan membawa hubungan ini adalah komunikasi
biaya yang harus dikeluarkan, apa yanga akan atau tidak akan tercakup
dalam perawatan gigi dan setiap tanggung jawab pembayaran yang harus
ditanggung pasien.
peran dan fungsinya (dealing with task), mampu mengatur diri sendiri
yang lain (dealing with one-self) dan mampu menghadapi berbagai macam
tipe pasien serta mampu bekerja sama dengan profesi kesehatan yang lain
untuk membangun rasa aman dan percaya pada dokter. Yang merupakan
1998). Sikap profesional ini hendaknya dijalin terus menerus sejak awal
Dalam komunikasi dokter-pasien, terdapat dua sesi yang penting, yaitu sesi
oleh Van Dalen (2005) dan digambarkan dalam sebuah model yang sangat
kotak pertama Van Dalen (2005). Pasien menceritakan keluhan atau apa
kecemasannya secara terbuka dan jujur. Hal ini akan membantu dokter
kotak kedua dalam model Van Dalen (2005). Dokter sebagai ahli akan
tindakan medis.
meliputi:
Kurtz (1998)
1. Dimana dirasakannya?
2. Sampai bagian tubuh mana dirasakannya?
3. Bagaimana karakteristik nyerinya?
4. Berapa lama nyeri biasanya berlangsung?
5. Apa yang membuatnya reda dan apa yang membuatnya kumat?
6. Adakah keluhan lain yang menyertainya?
Persiapan meliputi :
yang diberikan.
Salam = Beri salam dan sapa pasien dan tunjukkan bahwa dokter
perhatiannya, yang ingin diketahuinya dan yang akan dijalani agar ia tidak
detil.
terhadap hal-hal yang masih belum jelas bagi kedua belah pihak serta
II.3 Aspek Etik dan Aspek Hukum Komunikasi Dokter dan Pasien
keputusan moral dan perilaku baik pada masa lampau, sekarang atau masa
berdasarkan norma.
c. Metaetika : mempelajari logika khusus dari etika yang berkembang
rights, dll)
d. Etika terapan, terdiri dari :
1. Makro-etika : masalah moral dalam skala besar
2. Meso-etika : masalah moral dalam kelompok
3. Mikro-etika : masalah moral individu
Kesimpulan dari etika adalah :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk serta tentang hak dan
kewajiban moral/akhlak.
2. Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan/masyarakat.
Pada kode etik kedokteran dan kedokteran gigi secara tersirat tidak
tanggung jawab etik dari seorang dokter adalah Kode Etik Kedokteran
Indonesia. Kode Etik adalah pedoman perilaku dokter. Kode Etik harus
(1) Kode etik harus rasional, tetapi tidak kering dari emosi;
terapi.
Berdasarkan hal tersebut maka dalam buku yang diterbitkan oleh Konsil
kedokteran dan kedokteran gigi serta lebih lanjut dapat melanggar disiplin
penyembuhan dari dokter akan kurang efektif. Untuk itu dokter dituntut
kewajiban profesinya
Hubungan antara dokter dengan pasien yang seimbang atau setara dalam
kontrak terapeutik terjadi karena para pihak, yaitu dokter dan pasien
masing-masing diyakini mempunyai kebebasan dan mempunyai
persetujuan dari pasien (informed consent) yang dapat berupa tertulis atau
didasarkan atas informasi dari dokter berkaitan dengan penyakit. Hal ini
penting dan wajib. Kewajiban ini dikaitkan dengan upaya maksimal yang
informasi ini, maka secara jelas dan tegas diatur dalam Undang-Undang
ayat (2), (3), Paragraf 6, Pasal 50 huruf (c), Paragraf 7, Pasal 52 huruf (a),
sebenarnya merupakan hak yang asasi yang bersumber dari hak dasar
karena itu berlaku beberapa asas hukun yang terkandung dalam UU:
1. Asas Legalitas
Dalam UU No 23 tahun 1992 dijelaskan bahwa petugas kesehatan
2. Asas Keseimbangan
Dalam UU No 23 tahun 1992 pasal 2. Penyelenggaraan kesehatan
keseimbangan antara tujuan dan sarana dan hasil, manfaat dan resiko
ditegaskan bahwa setiap orang berhak atas ganti ruhi akibat yang
dokter.
sukarela, tanpa perintah, baik diketahui ataupun tidak oleh orang yang
5. Asas Kejujuran
Asas ini seharusnya melandasi kewajiban dokter untuk mematuhi
standar profesi dan menghormati hak pasien. Asas ini juga merupakan
6. Asas Kehati-hatian
Dalam pasal 54 UU No. 23 tahun 1992 bahwa dokter bertanggung
7. Asas Keterbukaan
Pelayanan medik merupakan salah satu upaya kesehatan yang harus
Kewajiban pasien mengandung arti sesuatu hal yang harus diperbuat atau
sembuh jika diberikan terapi yang tepat, sedangkan pada stadium lanjut
pasien setiap waktu, alangkah baiknya jika pasien dapat berobat pada jam
yang cukup. Lain halnya dengan kasus gawat darurat (emergency case)
Informasi yang benar dan lengkap dari pasien atau keluarga merupakan hal
penyakit. Bila dokter dituntut malpraktek, tunuttan dapat gugur jika pasien
dan lain-lainnya
Dalam kontak terapeutik ada tindakan medic, baik untuk tujuan diagnosis
maupun untuk terapi yang harus disetujui oleh pasien atau keluarganya,
setelah diberi penjelasan oleh dokter. Surat PTM yang sifatnya tulisan,
sebagai berikut :
Kewajiban Pasien :
dalam pengobatannya
3. Mematuhi ketentuan/peraturan dan tata tertib yang berlaku di sarana
pelayanan kesehatan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajiban
dibuatnya
Hak pasien :
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien
a.l :
berlaku di rumah sakit. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan
jujur
2. Hak untuk mendaptkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan
keperawatan
4. Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
gigi lain
7. Hak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
kematian)
12. Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak
dalam pembayaran)
17. Hak akses kepada rekam medis atau hak atas kandungan isi rekam
medis
hak dan kewajiban bagi dokter dan dokter gigi. Dalam Undang-Undang
Nomor 29 Tahun 2004 pasal 51 Tentang Praktik Kedokteran, hak dan
atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
Pasal 21
Pasal 22
A. Kewajiban umum
1. Menjunjung tingggi, menghayati, dan mengamalkan sumpah dokter
2. Melakukan profesi menurut ukuran yang tertinggi
3. Tidak boleh dipengaruhi untuk keuntungan pribadi
4. Tidak bertentengan dengan etik
5. Tiap perbuatan yang melemahkan daya tahan hanya untuk kepentingan
penderita
6. Berhati-hati menerapkan teknik atau pengobatan baru
7. Memberi keterangan yang terbukti kebenarannya
8. Mengutamakan kepentingna masyarakat menjadi pendidik dan pengabdi
masyarakat
9. Bekerja sama dengan para penjabat di bidang kesehatan dan bidang
orang lain
4. Merahasiakan rahasia penderita
5. Wajib melakukan pertolongan darurat
C. Kewajiban terhadap teman sejawat
1. Memperlakukan teman sejawat sebagimana ia sendiri ingin diperlakukan
2. Tidak boleh mengambil alih penderita dari teman sejawat tanpa
persetujuannya
D. Kewajiban terhadap diri sendiri
1. Harus memelihara kesehatannya supaya dapat bekerja dengan baik
2. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tetap setia
pasien yang sesuuai dengan jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan
3. Hak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan
sehingga kerja sama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi dan wajib
mnyerahkan pasien kepada dokter lain, kecuali untuk pasien gawat darurat
5. Hak atas privacy (berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan
memalukan)
6. Hak memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien dan
keluarganya
7. Hak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien
pasien
9. Hak mendapatkan imbalan jasa profesi yang diberikan berdasarkan
perjanjian dan atau ketentuan atau peraturan yang berlaku di rumah sakit
dilakukan, resiko yang mungkin terjadi, manfaat dari tindakan yang akan
diuraikan lagi, meliputi alat yang digunakan, bagian tubuh mana yang akan
apakah segera setelah tindakan dilakukan atau lebih lama lagi. Akan tetapi
oleh dokter kepada pasiennya itu sangat sulit, sebab hal itu tergantung
pada keadaan pasien. Selain itu, informasi dari dokter pun merupakan hasil
klinis pada tubuh pasien, dokter menentukan diagnosis. Dengan kata lain,
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah prinsip komunikasi efektif antara dokter dan
1. Sikap positif
2. Empati
3. Sikap mendukung
4. Keseimbangan antara pelaku komunikasi
5. Sikap terbuka
Prinsip tersebut diaplikasikan dalam empat langkah yang disingkat menjadi SAJI,
yaitu
1. Salam
2. Ajak bicara
3. Jelaskan
4. Ingatkan
Dalam komunikasi antara dokter dan pasien, harus diperhatikan juga aspek etik
dan aspek moral. Etika merupakan kajian mengenai moralitas refleksi moral
secara sistemik dan hati-hati dan analisis terhadap keputusan moral dan perilaku
Dokter dan pasien memiliki beberapa hak dan kewajiban tertentu, oleh sebab itu,
sebaiknya dokter dan pasien sama-sama mengetahui hak dan kewajiban agar
komunikasi serta perawatan yang diberikan dokter kepada pasien berjalan lancar.
Daftar Pustaka
Cipta.Jakarta