(untuk mahasiswa)
Penyusun:
2017
Nama Blok : Community Dentistry 3
Tema : Teknik Menyikat Gigi dan Kumur Fluor
Semester : VI (enam)
Waktu Pelatihan : 1 kali pertemuan @ 3 jam (per kelompok)
Modul SPKKT CD 3
Muatan Pelatihan Keterampilan :
1. Melakukan pembuatan larutan fluor untuk kumur fluor berdasarkan dosis dan
umur.
2. Mengetahui teknik sikat gigi yang tepat sesuai dengan kondisi pasien
Modul SPKKT CD 3
Instruksi:
1. Buatlah larutan kumur fluor sesuai dengan kasus atau kondisi yang diberikan!
Modul SPKKT CD 3
A. TEKNIK MENYIKAT GIGI
1. Teknik menyikat gigi
Teknik-teknik menyikat gigi sebagai berikut :
a. Teknik Fones (Sirkuler)
Teknik fones (sirkuler) adalah teknik menyikat gigi dengan bulu sikat tegak lurus pada
permukaan bukal dan labial dengan gigi dalam keadaan oklusi, digerakkan secara sirkuler
atau melingkar luas pada gigi-geligi rahang atas dan rahang bawah yang dikatupkan
(Harris, et al., 1999).
b. Teknik Bass (Vibratori)
Teknik bass (vibratori) adalah teknik menyikat gigi dengan meletakkan sikat gigi 45° ke
arah pangkal gigi, tekan perlahan sambil dilakukan gerakan berputar kecil dengan sedikit
getaran (Harris, et al., 1999).
c. Teknik Scrubbing (Horizontal)
Teknik scrubbing (horizontal) adalah teknik menyikat gigi pada bagian permukaan oklusal
maju mundur atau pada permukaan bukal dan lingual gerakan ke depan dan ke belakang
(Harris, et al., 1999).
d. Teknik Stillman
Teknik ini mengaplikasikan dengan menekan bulu sikat dari arah gusi ke gigi secara
berulang-ulang. Setelah sampai di permukaan oklusal, bulu sikat digerakkan secara
memutar. Bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi sambil membentuk sudut 45°
dengan sumbu panjang gigi seperti teknik Bass (Harris, et al., 1999).
e. Teknik Charter’s
Teknik ini dilakukan dengan meletakkan bulu sikat menekan pada gigi dengan arah bulu
sikat menghadap permukaan oklusal gigi. Arahkan 45° pada daerah servikal gigi. Tekan
Modul SPKKT CD 3
pada daerah servikal dan sela-sela gigi kemudian getarkan pada tiap area mulut. Metode ini
baik untuk membersihkan plak di daerah sela-sela gigi, pada pasien memakai orthodontic
cekat dan pada pasien memakai gigi tiruan permanen (Harris, et al., 1999).
Modul SPKKT CD 3
- Teknik menyikat gigi pada dewasa
Biasakan menyikat gigi 2 kali sehari setelah sarapan pagi dan sebelum tidur.
1. Letakkan pasta gigi pada sela-sela bulu sikat;
2. Mulai menyikat gigi dari bukal kiri rahang atas dan rahang bawah dengan teknik Fones
dimana bulu sikat tegak lurus pada permukaan bukal dengan gigi keadaan oklusi,
digerakkan secara memutar pada gigi-geligi rahang atas dan rahang bawah yang
dikatupkan;
3. Sikat permukaan gigi bagian labial pada rahang atas dan rahang bawah dengan gerakan
memutar atau teknik Fones;
4. Sikat permukaan gigi bagian bukal sebelah kanan pada rahang atas dan rahang bawah
dengan gerakan memutar atau teknik Fones;
5. Sikat permukaan gigi posterior bagian palatal pada rahang atas sebelah kanan dan kiri
dengan teknik Bass dimana meletakkan sikat gigi 45° ke arah pangkal gigi, tekan perlahan
sambil dilakukan gerakan mencungkil;
6. Sikat permukaan gigi posterior bagian palatal pada rahang bawah sebelah kanan dan kiri
dengan teknik Bass atau gerakan mencungkil;
Modul SPKKT CD 3
7. Sikat permukaan gigi anterior bagian palatal pada rahang atas sebelah kanan dan kiri
dengan teknik Bass atau gerakan mencungkil;
8. Sikat permukaan gigi posterior bagian palatal pada rahang bawah sebelah kanan dan kiri
dengan teknik Bass atau gerakan mencungkil;
9. Sikat permukaan gigi oklusal pada rahang atas sebelah kanan dan kiri dengan teknik
scrubbing (horizontal) atau gerakan 1 arah ke labial;
10. Sikat permukaan gigi oklusal pada rahang bawah sebelah kanan dan kiri dengan teknik
scrubbing (horizontal) atau gerakan 1 arah ke labial;
Modul SPKKT CD 3
B. KUMUR FLUOR
- Pengertian kumur fluor
Salah satu cara pemberian fluor yang dilakukan secara lokal (eksternal) berupa kumur-
kumur dengan larutan fluor (Pintauli dan Tamada, 2010).
Topikal aplikasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat sendiri yaitu melalui pasta gigi dan
kumur dengan larutan fluor. Berkumur dengan larutan fluor telah berkembang semenjak
dekade 1950 (Agtini M.D., 2005).
Modul SPKKT CD 3
diberikan dalam bentuk tablet flour, fouride drops, dan permen karet. Efek kariostatiknya
anatara 30-70% tergantung dosis dan tingkat kepatuhan.
Dosis rekomendasi suplemen flour :
Modul SPKKT CD 3
2. Petugas memberitahukan tentang prosedur pelaksanaan program kumur. Bila diperlukan,
sebelum kegiatan berkumur dengan larutan fluor, anak-anak diberi latihan berkumur
dengan air 10 cc (tanpa fluor).
3. Kepada masing-masing anak diberikan satu gelas plastik yang sudah berisi 10 cc larutan
fluor.
4. Petugas memberi aba-aba “mulai kumur”, dan sesudah lebih kurang tiga menit, diberi aba-
aba “selesai kumur”. (Dalam beberapa sumber lain lama berkumur adalah satu menit).
Modul SPKKT CD 3
5. Posisi anak waktu berkumur:
a. Kepala tertunduk, gelas plastik dipegang setinggi dada.
b. Sebaiknya waktu berkumur, mulut didekatkan pada gelas yang dipegang setinggi dada.
6. Setelah aba-aba selesai, maka anak-anak meludahkan kembali larutan fluor bekas kumur
ke dalam gelas yang dipegangnya, sehingga guru/ petugas dapat mengontrol tertelan atau
tidaknya larutan tersebut. Bila ada yang tertelan, tindakan pengamanannya adalah
menyuruh anak minum segelas air dan kemudian menyentuh langit-langitnya sehingga
anak memuntahkan kembali larutan yang tertelan. Selain itu juga dapat dengan minum
susu murni.
Referensi
3. Pintauli, S., Hamada, T. 2010. Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan
pemeliharaan. Medan: USU Press. Hal 33-34.
4. https://www.mah.se/CAPP/Country-Oral-Health-
Profiles/WPRO/Japan/Information-Relevant-to-Oral-Health-and-Care/Special-
Projects-of-Interest/Basic-Oral-Health-Training-Programme/
Modul SPKKT CD 3
5. https://www.mchoralhealth.org/PDFs/MT_FMRGuidelines
Modul SPKKT CD 3