Anda di halaman 1dari 4

Rencana Perawatan

Karena karies yang besar atau penyakit periodontal, menghilangkan gigi lebih
disarankan dibandingkan melakukan perawatan endodontal, meskipun gigi yang
mengalami kerusakan parah dapat di restorasi setelah reposisi orthodontic atau resesi
akar (GAMBAR). Hal tersebut dilakukan jika kehilangan gigi akan mempengaruhi
fungsi oklusal dari pasien atau keseluruhan rencana perawatan, terutama ketika dental
implan bukan merupakan pilihan perawatan. Keputusan untuk melakukan perawatan
endodontal dapat dibuat hanya ketika restorasi dapat dilakukan. Sebelum direstorasi,
gigi yang telah dilakukan perawatan endodontal harus dievaluasi, yaitu:
 Penutupan apikal baik
 Tidak ada rasa sensitif terhadap tekanan
 Tidak ada eksudat
 Tidak ada fistula
 Tidak ada rasa sensitif pada apikal
 Tidak ada inflamasi aktif
Pengisian akar yang cukup harus dilakukan ulang sebelum perawatan prostho
tetap dilakukan. Jika gigi masih sensitif setelah perawatan, harus di observasi selama
beberapa bulan sampai terdapat bukti yang pasti mengenai keberhasilan atau
kegagalan perawatan.
Karena perbedaan morfologi dan fungsional antara gigi anterior dan posterior,
keduanya harus mendapatkan perawatan yang berbeda setelah perawatan endodontal.

Considerations for Anterior Teeth


Gigi anterior yang telah mendapatkan perawatan endodontal tidak selalu
membutuhkan mahkota lengkap, kecuali ketika gigi memiliki restorasi komposit pada
proksimal yang besar dan tidak didukung oleh struktur labial yang kuat.
Meskipun sering dipercaya bahwa gigi yang telah mendapatkan perawatan
endodontal lebih lemah atau rapuh dari gigi yang vital, pernyataan ini belum di
lakukan demonstrasi secara eksperimental. Hasil laboratorium menyatakan bahwa
gigi anterior yang belum dan sudah mendapatkan perawatan endodontal mirip dalam
hal ketahanan terhadap fraktur. Selain itu, beberapa percobaan telah dilakukan untuk
memperkuat gigi dengan cara menghilangkan isi dari saluran akar dan menggantinya
dengan logam. Pada kenyataannya, peletakkan logam membutuhkan penghilangan
tambahan dari struktur gigi, yang malah akan melemahkan gigi.

Principle of Tooth Preparation


A. CONSERVATION OF TOOTH STRUCTURE
1. Preparasi saluran akar
Ketika post space telah dibuat, hanya struktur gigi yang rusak yang seharusnya
dibuang dari saluran akar. Pembesaran yang berlebihan dapat menyebabkan perforasi
atau melemahkan akar, yang nantinya dapat terbelah ketika sementasi ataupun fungsi.
Ketebalan dentin yang tersisa merupakan faktor penting untuk ketahanan terhadap
fraktur di akar. Berdasarkan eksperimen, gigi yang memiliki diameter post lebih tebal
dan dinding dentin lebih tipis lebih mudah fraktur dibanding gigi yang memiliki post
lebih tipis dan dinding dentin lebih tebal.
Analisis photoelastic stress mengatakan bahwa tekanan internal berkurang
dengan post yang lebih tipis. Tetapi, susah untuk memperbesar saluran akar sama rata
dan memutuskan secara akurat berapa banyak struktur gigi yang telah dibuang dan
berapa sisa ketebalan dentinnya. Kebanyakan akar lebih menyempit pada mesiodistal
dibanding faciolingual dan sering memiliki proksimal cekung yang tidak dapat
terlihat pada radiografi periapikal. Pada tes laboratorium, kebanyakan fraktur akar
berasal dari kecekungan ini dimana ketebalan dentin sisanya minimal. Oleh karena
itu, perbesaran saluran akar hanya boleh sampai cukup untuk memasukkan post
secara akurat dengan kekuatan dan retensi yang pasti.
2. Preparasi Jaringan Mahkota
Kebanyakan gigi yang telah mendapatkan perawatan endodontal telah
kehilangan banyak struktur mahkota karena berbagai alasan; karena karies, ukuran
dari restorasi yang telah ditempatkan sebelumnya, atau pada saat preparasi untuk
akses saluran untuk perawatan endo. Namun, jika cetakan inti digunakan, dibutuhkan
pengurangan internal yang lebih besar untuk menghilangkan undercut dari dinding
internal untuk mengakomodasi post dan restorasi inti, serta pengurangan eksternal
untuk mengakomodasi mahkota lengkap. Hal tersebut dapat menyisakan dinding tipis
yang tinggi dan dentin pada mahkota yang sangat sedikit. Struktur mahkota gigi harus
dilindungi sebanyak mungkin karena membantu mengurangi tekanan pada gingival
margin. Banyaknya struktur gigi yang tersisa mungkin merupakan faktor penting
dalam menentukan keberhasilan. Tetapi, ketika cetakan post and restorasi inti telah
ditempatkan, dinding harus memiliki struktur yang cukup untuk mencegah fraktur
ketika try in dan evaluasi cetakan dan restorasi. Sering diartikan bahwa dinding harus
dikurangi untuk menambah kekuatan. Jika sisa struktur mahkota gigi lebih dari 2 mm,
desain dari post kemungkinan memiliki keterbatasan terhadap ketahanan fraktur dari
gigi yang telah direstorasi. Perluasan dinding axial dari apikal mahkota ke struktur
gigi yang hilang disebut sebagai restorasi dengan ferrule, yaitu metal band digunakan
untuk mengisi akar atau mahkota gigi. Hal ini dilakukan untuk mengikat sisa struktur
gigi, dan mencegah fraktur akar selama fungsi.
Hasil laboratorium menyebutkan bahwa membentuk ferrule melalui surgical
crown lengthening menghasilkan gigi restorasi yang lemah. Sebaliknya, membentuk
ferrule melalui ekstrusi orthodontic lebih banyak dipilih karena meskipun akarnya
telah dikurangi, mahkotanya tidak diperpanjang, sehingga hasilnya lebih memiliki
rasio mahkota akar yang diinginkan.

RETENTION FORM
Gigi Anterior
Konvergen normal labiolingual dari gigi anterior bersama dengan gigi yang
memiliki ukuran lebih kecil mempersulit mendapatkan retensi. Retensi post
dipengaruhi oleh preparasi geometri, panjang post, diameter post, tekstur permukaan
post, dan luting agent.
1. Preparasi Geometri
Pada beberapa saluran, terutama di I1 RA, memiliki circular cross section. Ini
dapat dipreparasi dengan menggunakan twist drill atau reamer untuk menyediakan
kavitas yang sejajar dinding atau taper yang minimal, yang memungkinkan
penggunaan preformed post yang sesuai dengan ukuran dan konfigurasinya. Dengan
preparasi extracoronal, retensi nya meningkat sangat cepat seiring taper dari dinding
vertikal berkurang.
Hasil lab mengkonfirmasi bagwa post yang sejajar lebih retentif dibandingkan
post yang taper. Circular parallel-sided post systems efektif hanya di bagian paling
apikal dari post space. Meskipun retensi dapat ditingkatkan dengan menggunakan
threaded post, yang dapat merusak dentin, prosedur ini tidak disarankan karena
tekanan residual pada dentin. Apabila prosedur ini dilakukan, penggunaan threaded
post harus dikurangi untuk menjaga passivity, jika tidak, akar nya akan mengalami
fraktur.
2. Panjang Post
Semakin bertambahnya panjang post, maka retensi juga akan semakin
bertambah. Tetapi, hubungan keduanya tidak selalu berbanding lurus. Post yang
terlalu pendek akan gagal, dan post yang terlalu panjang akan merusak penutupan
pengisian saluran akar atau meningkatkan kemungkinan perforasi jika 1/3 apikal
melengkung atau tapered. Idealnya, post harus sepanjang mungkin tanpa
membahayakan penutupan apikal atau kekuatan struktur akar yang tersisa.
3. Diameter Post
Memperbesar diameter post untuk meningkatkan retensi tidak disarankan,
karena retentif yang dicapai akan minimal dan sisa akar akan melemah.
4. Tekstur Permukaan Post
Post yang telah dikasarkan lebih retentif dibandingkan yang halus.
5. Luting Agent
Pemilihan luting agent sedikit memberikan efek terhadap retensi atau
resistensi dentin terhadap fraktur. Tetapi, resin adhesive berpotensi untuk
meningkatkan performa dari post dan restorasi inti. Ikatan resin dalam saluran akar
telah terbukti efektif tetapi dapat berkurang seiring dengan berjalannya waktu.

Anda mungkin juga menyukai