Anda di halaman 1dari 6

DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
030/KM/RSMD/III/201
R.0 1/6
1
RSU.MITRA DELIMA
Ditetapkan,
tgl................................................
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
..................................
PELAYANAN ..
MEDIS
Dr. Nofita Dwi Harjayanti
NIK. 11.07.0002

1. Pengertian Penyakit demam akut akibat infeksi virus dengue, dengan


(Definisi) manifestasi yang sangat bervariasi, mulai dari demam akut
hingga sindrom renjatan.

2. Anamnesis 1. Demam : awitan akut, tinggi, dan bersifat kontinu,


berlangsung selama dua hingga tujuh hari.
2. Lesu, tidak mau makan, atau muntah.
3. Pada anak besar, dapat mengeluhkan nyeri otot, nyeri
kepala, dan nyeri perut.
4. Diare.
5. Adanya tanda-tanda perdarahan seperti mimisan,
perdarahan kulit, perdarahan gusi, atau hematemesis
melena.

3. Pemeriksaan Fisik 1. Gejala klinis Demam Berdarah Dengue diawali demam


mendadak tinggi, facial flush, muntah, nyeri kepala,
nyeri otot dan sendi, nyeri tenggorok dengan faring
hiperemis, nyeri di bawah arcus costae kanan. Gejala
penyerta tersebut lebih mencolok pada Demam Dengue
daripada Demam Berdarah Dengue.
2. Hepatomegali dan kelainan fungsi hati.
3. Perembesan plasma mengakibatkan ekstravasasi cairan
ke dalam rongga pleura dan rongga peritoneal selama
24 48 jam.
4. Perdarahan dapat berupa uji tournikuet positif, petekie,
purpura (pada lokasi pungsi vena), ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis/ melena, ataupun
hematuria.
5. Fase kritis sekitar hari ke-3 hingga ke-5 perjalanan
penyakit. Pada saat ini suhu turun, yang dapat
merupakan awal penyembuhan pada infeksi ringan.
Namun pada DBD berat merupakan tanda awal syok.
DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
030/KM/RSMD/III/201
R.0 2/6
1
RSU.MITRA DELIMA
Ditetapkan,
tgl................................................
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
..................................
PELAYANAN ..
MEDIS
Dr. Nofita Dwi Harjayanti
NIK. 11.07.0002

4. Kriteria Diagnosis 1. Demam Dengue


a. Tanda dan gejala : Demam dengan minimal dua
kriteria berikut : nyeri kepala, nyeri retroorbita,
mialgia, atralgia / nyeri tulang, ruam (rash),
manifestasi perdarahan, tidak ada bukti kebocoran
plasma.
b. Pemeriksaan laboratorium : Leukopenia (
5000/mm3), trombositopenia (< 150.000/mm3),
peningkatan hematokrit (5 10%), tidak ada bukti
kebocoran plasma.
2. Demam Berdarah Dengue Grade I
a. Tanda dan gejala : Demam dan manifestasi
perdarahan (uji tourniket positif) dan adanya bukti
kebocoran plasma.
b. Pemeriksaan laboratorium : Trombositopenia (<
100.000/mm3); peningkatan hematokrit 20%.
3. Demam Berdarah Dengue Grade II
a. Tanda dan gejala : sama seperti grade I, ditambah
adanya perdarahan spontan.
b. Pemeriksaan laboratorium: trombositopenia (<
100.000/mm3); peningkatan hematokrit 20%.
4. Demam Berdarah Dengue Grade III
a. Tanda dan Gejala : sama seperti grade I dan II,
ditambah kegagalan sirkulasi dengan tanda nadi
lemah, tekanan nadi 20 mmHg, hipotensi, tampak
lemas.
b. Pemeriksaan laboratorium: trombositopenia (<
100.000/mm3); peningkatan hematokrit 20%.
5. Demam Berdarah Dengue Grade IV
a. Tanda dan gejala: sama seperti grade III ditambah
bukti nyata adanya syok dengan tekanan darah tidak
DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
030/KM/RSMD/III/201
R.0 3/6
1
RSU.MITRA DELIMA
Ditetapkan,
tgl................................................
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
..................................
PELAYANAN ..
MEDIS
Dr. Nofita Dwi Harjayanti
NIK. 11.07.0002

terukur dan nadi tidak teraba.


b. Pemeriksaan laboratorium: trombositopenia (<
100.000/mm3); peningkatan hematokrit 20%.

5. Diagnosis Kerja Demam Berdarah Dengue


6. Diagnosis Banding 1. Chikungunya
2. Demam Tifoid
3. Campak
4. Influenza
5. Malaria
7. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan laboratorium
Penunjang Trombositopenia (100.000/mm3)
Hemokonsentrasi : peningkatan hematokrit 20%
dari nilai awal atau rata-rata populasi seusia.
2. Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan foto dada
Kelainan radiologis yang dapat ditemukan di
antaranya : dilatasi pembuluh darah paru terutama
daerah hilus kanan dan adanya efusi pleura
khususnya paru bagian kanan.
USG : efusi pleura, ascites, kelainan (penebalan)
dinding vesica felea, dan vesica urinaria.
8. Terapi 1. Demam Berdarah Dengue tanpa syok (derajat I
dan II)
a. Medikamentosa
Antipiretik dapat diberikan, pemberian parasetamol
bukan aspirin.
Diusahakan tidak memberikan obat-obat yang tidak
diperlukan (misalnya antasid, antiemetik) untuk
mengurangi beban detoksifikasi obat dalam hati.
Kortikosteroid diberikan pada demam berdarah
dengue dengan ensefalopati, apabila terdapat
DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
030/KM/RSMD/III/201
R.0 4/6
1
RSU.MITRA DELIMA
Ditetapkan,
tgl................................................
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
..................................
PELAYANAN ..
MEDIS
Dr. Nofita Dwi Harjayanti
NIK. 11.07.0002

perdarahan saluran cerna kortikosteroid tidak


diberikan.
Antibiotik diberikan pada demam berdarah dengue
dengan ensefalopati.

b. Suportif
Mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat
peningkatan permeabilitas kapiler dan perdarahan.
Cairan diberikan sejumlah kebutuhan rumatan (untuk
1 hari) + defisit 5% (oral maupun intravena) selama
48 jam.
Cairan intravena diperlukan apabila (1) anak terus-
menerus muntah, tidak mau minum, demam tinggi,
dehidrasi yang dapat mempercepat terjadinya syok,
(2) nilai hematokrit cenderung meningkat pada
pemeriksaan berkala.

2. Demam Berdarah Dengue disertai syok (derajat III


dan IV)
a. Penggantian volume plasma segera, cairan
intravena kristaloid (larutan ringer laktat atau
asering) 10 20 ml/kgBB secara bolus diberikan
dalam waktu 30 menit. Apabila syok belum teratasi
tetap berikan kristaloid 20 ml/kgBB ditambah koloid
20 30 ml/kgBB/jam, maksimal 1500 ml/hari.
b. Pemberian cairan 10 ml/kgBB/jam tetap diberikan 1-
4 jam pasca syok. Volume cairan diturunkan menjadi
7 ml/kgBB/jam, selanjutnya 5 ml dan 3 ml apabila
tanda vital dan diuresis baik (jumlah urin 1
ml/kgBB/jam).
c. Pada umumnya cairan tidak perlu diberikan lagi 48
jam setelah syok teratasi.
DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
030/KM/RSMD/III/201
R.0 5/6
1
RSU.MITRA DELIMA
Ditetapkan,
tgl................................................
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
..................................
PELAYANAN ..
MEDIS
Dr. Nofita Dwi Harjayanti
NIK. 11.07.0002

d. Oksigen 2 4 l/menit pada demam berdarah dengue


dengan syok.
e. Koreksi asidosis metabolik dan elektrolit pada
demam berdarah dengue dengan syok.

Pemantauan
a. Tanda klinis, apakah syok telah teratasi dengan baik,
adakah hepatomegali, tanda perdarahan saluran cerna,
tanda ensefalopati, harus dimonitor dan dievaluasi
untuk menilai hasil pengobatan.
b. Kadar hemoglobin, hematokrit, dan trombosit tiap 6
jam, minimal tiap 12 jam.
c. Balans cairan, catat jumlah cairan yang masuk, diuresis
ditampung, dan jumlah perdarahan.

Komplikasi :
a. Ensefalopati dengue: edema otak dan alkalosis. Dapat
terjadi baik pada syok maupun tanpa syok.
b. Kelainan ginjal berupa gagal ginjal akut akibat syok
yang berkepanjangan.
c. Edema paru akibat pemberian cairan yang berlebihan.

9. Edukasi (hospital 1. Tirah baring


health promotion) 2. Cukupi intake cairan dan kalori
3. Gunakan repelen (lotion anti nyamuk) baik saat
beraktivitas di siang hari maupun saat tidur di malam
hari
4. Menjaga kebersihan lingkungan rumah maupun
sekolah seperti sering menguras kamar mandi, tidak
membiarkan ada genangan air, tidak menggantung
baju, mengubur barang-barang bekas

10. Prognosis Ad vitam : bonam


DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
030/KM/RSMD/III/201
R.0 6/6
1
RSU.MITRA DELIMA
Ditetapkan,
tgl................................................
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
..................................
PELAYANAN ..
MEDIS
Dr. Nofita Dwi Harjayanti
NIK. 11.07.0002

Ad sanationam : bonam
Ad fungsionam : bonam

11. Tingkat Evidens


12. Tingkat
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis 1. SMF anak
14. Indikator medis Kriteria memulangkan pasien :
- Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
- Nafsu makan membaik
- Secara klinis tampak perbaikan
- Hematokrit stabil
- Tiga hari setelah syok teratasi
- Jumlah trombosit >50.000/mm3
- Tidak dijumpai distres pernapasan

15. Kepustakaan 1. World Health Organization (WHO). Comprehensive


guidelines for prevention and control of dengue and
dengue haemorrhagic fever. India : WHO; 2011.
2. Pudjiati AH, Hegar B, Hardyastuti S, Idris NS,
Gandaputra EP, Harmoniati ED, penyunting. Pedoman
Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Jakarta : Badan Penerbit IDAI; 2011
3. Halstead, SB. Dengue fever and Dengue Haemorrhagic
Fever. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB,
penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-17.
Philadhelpia : 2004, H. 1092-4.

Anda mungkin juga menyukai