Sop DHF
Sop DHF
No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
030/KM/RSMD/III/201
R.0 1/6
1
RSU.MITRA DELIMA
Ditetapkan,
tgl................................................
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
..................................
PELAYANAN ..
MEDIS
Dr. Nofita Dwi Harjayanti
NIK. 11.07.0002
No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
030/KM/RSMD/III/201
R.0 2/6
1
RSU.MITRA DELIMA
Ditetapkan,
tgl................................................
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
..................................
PELAYANAN ..
MEDIS
Dr. Nofita Dwi Harjayanti
NIK. 11.07.0002
No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
030/KM/RSMD/III/201
R.0 3/6
1
RSU.MITRA DELIMA
Ditetapkan,
tgl................................................
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
..................................
PELAYANAN ..
MEDIS
Dr. Nofita Dwi Harjayanti
NIK. 11.07.0002
No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
030/KM/RSMD/III/201
R.0 4/6
1
RSU.MITRA DELIMA
Ditetapkan,
tgl................................................
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
..................................
PELAYANAN ..
MEDIS
Dr. Nofita Dwi Harjayanti
NIK. 11.07.0002
b. Suportif
Mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat
peningkatan permeabilitas kapiler dan perdarahan.
Cairan diberikan sejumlah kebutuhan rumatan (untuk
1 hari) + defisit 5% (oral maupun intravena) selama
48 jam.
Cairan intravena diperlukan apabila (1) anak terus-
menerus muntah, tidak mau minum, demam tinggi,
dehidrasi yang dapat mempercepat terjadinya syok,
(2) nilai hematokrit cenderung meningkat pada
pemeriksaan berkala.
No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
030/KM/RSMD/III/201
R.0 5/6
1
RSU.MITRA DELIMA
Ditetapkan,
tgl................................................
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
..................................
PELAYANAN ..
MEDIS
Dr. Nofita Dwi Harjayanti
NIK. 11.07.0002
Pemantauan
a. Tanda klinis, apakah syok telah teratasi dengan baik,
adakah hepatomegali, tanda perdarahan saluran cerna,
tanda ensefalopati, harus dimonitor dan dievaluasi
untuk menilai hasil pengobatan.
b. Kadar hemoglobin, hematokrit, dan trombosit tiap 6
jam, minimal tiap 12 jam.
c. Balans cairan, catat jumlah cairan yang masuk, diuresis
ditampung, dan jumlah perdarahan.
Komplikasi :
a. Ensefalopati dengue: edema otak dan alkalosis. Dapat
terjadi baik pada syok maupun tanpa syok.
b. Kelainan ginjal berupa gagal ginjal akut akibat syok
yang berkepanjangan.
c. Edema paru akibat pemberian cairan yang berlebihan.
No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
030/KM/RSMD/III/201
R.0 6/6
1
RSU.MITRA DELIMA
Ditetapkan,
tgl................................................
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
..................................
PELAYANAN ..
MEDIS
Dr. Nofita Dwi Harjayanti
NIK. 11.07.0002
Ad sanationam : bonam
Ad fungsionam : bonam