Anda di halaman 1dari 53

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN BARU

PENERIMAAN PASIEN BARU


RSU
MASSENREMPULU No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
ENREKANG
1 dari 1 halaman
SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan
KEPERAWATAN Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Penyerahan pasien dan seluruh kelengkapannya dari petugas


UGD/Poli Klinik ke petugas perawatan bedah
Tujuan Mencegah terjadinya kekeliruan pasien
Kebijakan Dilakukan pada pasien yang akan dirawat inap
Persiapan - Identitas pasien
- Buku status/dokumen pasien
- Obat
- hanscoon
- Tempat tidur
- Seprey
- Bantal
Prosedur kerja 1. Menerima rencana perawatan inap pasien via telepon
2. Cuci tangan
3. Pasang hanscoon
4. Siapkan ruangan dan tempat tidur
5. Serah terima pasien baru antara perawat UGD/Poli Klinik
kepada perawat ruangan perawatan bedah di kamar yang sudah
disiapkan
6. Memeriksa kelengkapan dokumen
7. Orientasi ruangan
8. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
9. Evaluasi perasaan pasien
10. Dokumentasi (Catat waktu pasien masuk, ruangan, terapi yang
akan diberikan oleh dokter yang merawat)
Unit terkait UGD
Poliklinik
Ruang Rawat Inap
CS
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR

MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR


RSU
MASSENREMPULU No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
ENREKANG
1 dari 1 halaman
SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan
KEPERAWATAN Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Merupakan prosedur pmenuhan kebutuhan kebersihan diri dan


lingkungan dalam upaya memberikan tempat tidur yang yang sesuai
dengan kebutuhan klien.
Tujuan Memberi kenyamanan pada pasien dalam memenuhi kebutuhan
dirinya.
Kebijakan Dilakukan pada pasien yang akan dirawat inap
Persiapan 1. Tempat tidur, kasur dan bantal.
2. Sprei besar
3. Sprei kecil
4. Sarung bantal
5. Perlak
6. Selimut
7. Handscoon
Prosedur kerja 1. Cuci tangan
2. Pasang handscoon
3. Atur tempat tidur, kasur dan bantal.
4. Pasang sprei besar dengan garis tengah lipatan tepat ditengah
kasur/tempat tidur, bagian atas sprei dimasukkan dibawah
kasur kemudian bagian bawahnya.
5. Atur sisi kedua samping sprei atau tempat tidur dengan dengan
sudut 90 derajat, lalu masukkan dibawah kasur.
6. Pasang perlak diatas tempat tidur.
7. Lipatkan selimut menjadi empat secara terbalik dan pasang
bagian bawah, ujung selimut masukkan ke dalam bagian
bawah kasur.
8. Pasang sarung bantal.
9. Lepas handscoon dan cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Unit terkait Ruang Rawat Inap
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MENGGANTI SEPREI TANPA
PASIEN

MENGANTI SEPREI TANPA PASIEN DI ATAS


RSU
MASSENREMPULU No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
ENREKANG
1 dari 1 halaman
SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan
KEPERAWATAN Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Merupakan prosedur pmenuhan kebutuhan kebersihan diri dan


lingkungan dalam upaya memberikan tempat tidur yang yang sesuai
dengan kebutuhan klien.
Tujuan 1. Memberikan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman
pada pasien
2. Meningkatkan mobilisasi klien
3. Memelihara kebersihan dan kerapian
Kebijakan Dilakukan pada tempat tidur pasien yang kotor
Dilakukan pada pasien yang telah dirawat lebih dari 2 hari
Persiapan 1. Tempat tidur, kasur dan bantal
2. Seprei
3. Sarung bantal
4. Perlak
5. Selimut
6. Hanscoon
Prosedur kerja 1. Cuci tangan
2. Pasang Hanscoon
3. Siapkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan kepada klien
dan keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Mempersilahkan dan membantu pasien untuk turun dari
tempat tidur dan duduk di kursi (pada pasien yang mampu)
8. Mengambil selimut,perlak,sarung bantal dan laken/sprei dari
tempat tidur klien dan memasukkan pada tempat alat tenun
kotor
9. Mengatur posisi kasur ketengah tempat tidur
10. Memasang sprei dengan garis tengah lipatan tepat ditengah
kasur
11. Memasukkan sprei bagian kepala kebawah kasur
12. Memasukkan sprei bagian kaki ke bawah kasur
13. Melipat sprei pada sudut-sudut tempat tidur membentuk sudut
45 derajat
14. Memasukkan sprei bagian samping ke bawah kasur.
15. Memasang perlak ditengah tempat tidur
16. Memasang sarung bantal dan meletakkan ke tempat tidur
17. Mempersilahkan/membantu pasien naik ke tempat tidur
18. Menyelimuti pasien
19. Lepaskan handscoon
20. Rapihkan kembali pasien
21. Berpamitan dengan klien
22. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
23. Mencuci tangan
24. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu dan nama perawat
yang melakukan tindakan/tanda tangan)
Unit terkait Ruang Rawat Inap
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MENGGANTI SEPREI DENGAN
PASIEN DI ATAS TEMPAT TIDUR

MENGANTI SEPREI DENGAN PASIEN DI ATAS TEMPAT


RSU TIDUR
MASSENREMPULU
ENREKANG No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

1 dari 1 halaman
SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan
KEPERAWATAN Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Merupakan prosedur pmenuhan kebutuhan kebersihan diri dan


lingkungan dalam upaya memberikan tempat tidur yang yang sesuai
dengan kebutuhan klien.
Tujuan 1. Memberikan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman
pada pasien
2. Meningkatkan mobilisasi klien
3. Memelihara kebersihan dan kerapian
Kebijakan 1. Dilakukan pada tempat tidur pasien yang kotor
2. Dilakukan pada pasien yang telah dirawat lebih dari 2 hari
Persiapan 1. Tempat tidur, kasur dan bantal
2. Seprei
3. Sarung bantal
4. Perlak
5. Selimut
6. Hanscoon
Prosedur kerja 1. Cuci tangan/ pasang hanscoon
2. Siapkan alat-alat
3. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
4. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan kepada klien
dan keluarga.
5. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
6. Mengangkat selimut lalu dimasukkan kedalam pakaian kotor
7. Memiringkan pasien. Bila pasien tidak dapat miring sendiri,
dibantu oleh soerang perawat lagi yang memegang bahu dan
paha pasien dari sisi lain
8. Menempatkan bantal dibawah kepala pasienMelepaskan alat -
alat tenun dari bawah Kasur dimana perawat berdiri
9. Menggulung laken sampai ke punggung pasien
10. Membentangkan laken bersih memanjang dengan lipatan
tengahnya tepat pada bagian tengah tempat tidur, menyisipkan
laken bagian kepala dan kaki ke bawah Kasur, kemudian
membuat sudut dan menyisipkan bagian sisi ke bawah Kasur.
11. Membentangkan perlak yang ditutupkan pada punggung
pasien
12. Menelentangkan pasien, kemudian dimiringkan ke sisi lain
13. Perawat pindah di sisi lain
14. Melepaskan alat tenun dari bawah Kasur
15. Mengangkat laken kotor, kemudian dimasukkan ke dalam
pakaian kotor
16. Menarik laken bersih pada punggung pasien lalu dientangkan
hingga rata
17. Menelentangkan pasien
18. Mengangkat bantal, diratakan kapuknya dan diganti sarungnya
dengan yang bersih, lalu diletakkan kembali dibawah kepala
pasien.
19. Lepaskan hanscoon
20. Rapihkan kembali pasien
21. Berpamitan dengan pasien
22. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
23. Mencuci tangan
24. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu dan nama perawat
yang melakukan tindakan/tanda tangan)
Unit terkait Ruang Rawat Inap
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KONSUL PERAWAT KE DOKTER
TENTANG KELUHAN PASIEN

PERAWAT KONSUL KE DOKTER


RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 1 halaman
SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan
KEPERAWATAN Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Perawat melaporkan kepada dokter tentang keluhan/kondisi yang


dialami oleh pasien saat dirawat di ruang perawatan
Tujuan - Memberi informasi kepada dokter mengenai kondisi pasien
- Perawa mendapatkan instruksi dalam melakukan tindakan
yang sifatnya kolaboratif
- Pasien mendapatkan pelayanan yang tepat dan cepat
Kebijakan Dilakukan pada pasien yang mengalami keadaan darurat/kritis
Persiapan - Buku status/dokumen pasien
- Alat tulis
- Telepon/HP
Prosedur kerja 1. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien
2. Menyiapkan buku status pasien dan alat tulis
3. Berikan salam
4. Perkenalkan diri
5. Jelaskan maksud dan tujuan
6. Lapor ke Dokter Ahli/Dokter Jaga mengenai keluhan/kondisi
pasien
7. Mendengarkan dan menulis instruksi Dokter pada lembar
catatan perkembangan pasien
8. Bila harus memakai resep, petugas ruangan ke UGD untuk
meresepkan
9. Bila Dokter sudah masuk diharuskan untuk paraf di lembar
instruksi
10. Konfirmasi ulang instruksi dokter
11. Ucapkan salam
12. Dokumentasi (Catat waktu konsultasi dan instruksi yang
diberikan oleh dokter)

Uni terkait Perawat, Dokter terkit


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERSIAPAN PASIEN PRE-OP ELEKTIF

PERSIAPAN PASIEN PRE-OP ELEKTIF


RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 1 halaman
SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan
KEPERAWATAN Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Persipan yang dilakukan pada pasien rencana operasi sehari sebelum
operasi
Tujuan Memudahkan petugas OK untuk mempersiapkan kelenkapan pasien
sebelum operasi
Memudahkan petugas di ruangan dalam menyiapkan pasien
Kebijakan Dilakukan pada pasien yang rencana operasi
Persiapan - Buku status/dokumen pasien
- Alat tulis
Prosedur kerja 1. Menjelaskan kepeda pasien tentang tindakan pembedahan yang
akan dilakukan
2. Melengkapi pemeriksaan TTV dan antropometri
3. Melenkapi pemeriksaan penunjang (lab, radiologi dan EKG) bila
diperlukan
4. Melapor ke Dokter/Penata Anastesi bila ada instruksi dari Dokter
Bedah
5. Lapor ke instalasi bedah
6. Puasakan pasien 6-8 jam sebelum operasi
7. Cukur rambut pada area yang akan di operasi
8. Informed konsen dan persetujuan operasi
9. Menulis identitas pasien pada catatan rencana rencana operasi

Uni terkait Perawatan Bedah


OK
SMF Terkait
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERSIAPAN PASIEN PRE-OP NON ELEKTIF

PERSIAPAN PASIEN PRE- OPERASI CYTO


RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 1 halaman
SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan
KEPERAWATAN Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Persipan yang dilakukan pada pasien yang akan dioperasi tanpa
direncanakan sebelumnya
Tujuan Memudahkan petugas OK untuk mempersiapkan kelenkapan pasien
sebelum operasi
Memudahkan petugas di ruangan dalam menyiapkan pasien
Kebijakan Dilakukan pada pasien yang emergency dan segera dilakukan tindakan
pembedahan
Persiapan - Buku status/dokumen pasien
- Alat tulis
Prosedur kerja 1. Menjelaskan kepeda pasien tentang tindakan pembedahan yang
akan dilakukan
2. Melengkapi pemeriksaan TTV dan antropometri
3. Melenkapi pemeriksaan penunjang (lab, radiologi dan EKG) bila
diperlukan
4. Melapor ke Dokter/Penata anastesi bila ada instruksi dari Dokter
Bedah
5. Lapor ke instalasi bedah
6. Cukur rambut pada area yang akan di operasi
7. Informed konsen dan persetujuan operasi
8. Menulis identitas pasien pada catatan rencana operasi

Uni terkait Perawatan Bedah


OK
SMF Terkait
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MEMASANG KATETER

MEMASANG KATETER
RSU
MASSENREMPULU No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
ENREKANG
1 dari 2 halaman
SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan
KEPERAWATAN Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Memasukkan kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih


dengan tujuan untuk mengeluarkan urin
Tujuan
Untuk mengeluarkan urin dari kandung kemih

Kebijakan Dilakukan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan eliminasi


BAK.
Persiapan 1. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, kasa
2. Kom
3. Kateter sesuai ukutan
4. Hanscoon steril 2 buah
5. Betadin
6. Spuit 10 cc 2 buah
7. KY jelly
8. Cairan NaCl 0,9%
9. Urine bag
10. Plaster
11. Gunting verban
12. Tirai/sampiran
13. Perlak dan pengalas
14. Bengkok/nierbekken
15. Kantong sampah plastik
16. Tempat specimen (jika perlu)
Prosedur kerja 1. Mengecek program terapi
2. Informed konsen dan persetujuan keluarga pasien
3. Mencuci tangan
4. Menyiapkan alat
5. Memberikan salam pada pasien dan sapa nama pasien
6. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lama pelaksanaan
7. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
8. Memberikan sampiran dan menjaga privacy
9. Mengatur posisi pasien (wanita:posisi dorsal
recumbent, pria:posisi supine dan melepaskan pakaian bawah
10. Memasang perlak, penglas di bawah bokong pasien
11. Meletakkan nierbekken di antara paha pasien
12. Menyiapkan betadin ke dalam kom
13. Gunakan handscon steril
14. Membersihkan genetalia dengan cairan betadin
15. Buka sarung tangan dan simpan nierbekken atau buang
ke kantong plastic yang telah disediakan
16. Buka bungkusan luar set kateter dan urin bag dan
kemudian simpan di alas steril. Jika pemasangan kateter
dilakukan sendiri, maka siapkan KY jelly di dalam spoit 10 cc.
Jangan menyentuh area steril
17. Gunakan hanscoon steril
18. Buka sebagian bungkusan dalam kateter, pegang
kateter dan berikan jelly pada ujung kateter (dengan meminta
bantuan atau dilakukan sendiri) dengan tetap mempertahankan
teknik steril
Pada laki-laki
Posisikan penis tegak lurus 90o dengan tubuh pasien
Pada wanita
Buka labio minora menggunakan ibu jari dan telunjuk atau
telunjuk dengan jari tengah tangan tidak dominan
19. Dengan menggunakan pinset atau tangan dominan,
masukkan kateter perlahan-lahan hingga ujung kateter.
Anjurkan pasien untuk menarik nafas saat kateter dimasukkan.
Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhenti
sejenak kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan
kateterisasi dihentikan.
20. Pastikan nierbekken yang telah disiapkan berasa di
ujung kateter agar urine tidak tumpah. Setelah urin mengalir,
ambil specimen urin bila diperlukan. Lalu segera sambungkan
kateter dengan urine bag
21. Kembangkan balon kateter dengan aquadest/NaCl steril
sesuai volume yang tertera pada label spesifikasi kateter yang
dipakai
22. Tarik kateter keluar secara perlahan untuk memastikan
balon kateter sudah terfiksasi dengan baik dalam vesika
urinaria.
23. Bersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kasa
24. Fiksasi kateter:
Pada pasien laki-laki difiksasi dengan plester pada SIAS
Pada pasien wanita difiksasi dengan plester pada pangkal
paha
25. Menempatkan urine bag di tempat tidur pada posisi
yang lebih rendah dari kandung kemih
26. Lepaskan duk dan pengalas serta bereskan alat
27. Lepaskan hanscoon
28. Rapihkan kembali pasien
29. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
30. Berpamitan dengan klien
31. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
32. Mencuci tangan
33. Tahap Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu
tindakan (hari tanggal, jam) dan nama perawat yang
melakukan tindakan/tanda tangan)
Unit terkait
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR AFF KATETER

AFF KATETER
RSU
MASSENREMPULU No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
ENREKANG
1 dari 1 halaman
SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan
KEPERAWATAN Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Melakukan tindakan perawatan melepaskan kateter uretra dari


kandung kemih
Tujuan Mencegah infeksi
Kebijakan 1. Pasien yang terpasang kateter lebih dari 7 hari
2. Pasien yang tidak memerlukan pemasangan kateter menetap
Persiapan 1. Pinset chirurgis
2. Kassa
3. Kom
4. Hanscoon
5. Spuit 10 atau 20 cc
6. Nirbekken
7. Kantong sampah medis
Prosedur kerja 1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
4. Memberikan salam pada pasien dan sapa nama pasien
5. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lama pelaksanaan
6. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
7. Memasang sampiran/menjaga privacy
8. Menyiapkan pasien dengan posisi dorcal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah pasien
9. Memasang perlak, pengalas
10. Memakai hanscoon
11. Melepas plester dan membersihkan sisa plester
12. Melakukan aspirasi balon kateter hingga yakin habis isinya
13. Mengarahkan penis keatas
14. Menarik kateter perlahan-lahan hingga lepas, pasien
diminta nafas dalam dan rileks
15. Merapikan pasien dan buka hanscoon
16. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
17. Berpamitan dengan klien
18. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
19. Mencuci tangan
20. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
Unit terkait UGD
Poliklinik
Ruang Rawat Inap
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SPOOLING KATETER

SPOOLING KATETER TERSUMBAT


RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 1 halaman
SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan
KEPERAWATAN Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Menyedot secara manual bekuan darah yang menyumbat kateter


pada pasien post op prortatectomy
Tujuan 1. Melancarkan aliran eliminasi BAK
2. Mengurangi rasa nyeri pasien post op prostat
Kebijakan Dilakukan pada pasien yang mengalami penyumbatan pada kateter
dan persetujuan dokter yang merawat
Persiapan - Spoit 50 CC kateter tip
- Disposible 10 CC
- Cairan NaCl 0,9%
- Handscoon steril
- Neirbekken
- Kom
- Perlak
- Gunting
- Plester
Prosedur kerja 1. Baca catatan keperawatan sesuai instruksi dokter
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Atur posisi, beri pengalas
8. Pasang handscoon steril
9. Klem cairan spooling
10. Lepas urine bag dari kateter
11. Aspirasi kateter menggunakan kateter tip
12. Jika tidak berhasil kurangi balon kateter 10 CC
13. Aspirasi kembali menggunakan kateter tip
14. Jika belum berhasil, spooling kateter dengan cairan NaCl 0,9%
5-10 CC di percabangan spooling pada kateter 3 way
15. Lakukan terus urine lancar
16. Jika sudah lancar sambungkan kembali urine bag dan kateter
17. Buka hanscoon
18. Fiksasi kateter dengan plester
19. Rapikan pasien seperti semula
20. Evaluasi perasaan pasien
21. Akhiri bersihkan alat-alat
22. Cuci tangan
23. Dokumentasi (Catat waktu perawatan, kondisi pasien, cara
perawatan)
Unit terkait Perawat, dokter terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL GANTI CAIRAN SPOOLING KATETER

GANTI CAIRAN SPOOLING KATETER


RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Mengganti botol cairan spooling kateter yang sudah habis dengan
botol cairan yang lama
Mencegah pembentukan stolsel dalam saluran saluran kateter
Tujuan

Kebijakan Dilakukan apabila cairan spooling kateter pasien telah habis


1. Cairan NaCl
Persiapan 2. Jam tangan
3. Plester K/P
4. Jarum
1. Baca catatan keperawatan sesuai instruksi dokter
Prosedur kerja 2. astikan kebutuhan klien akan penggantian botol cairan infus
dan cek cairan infus sesuai 5 benar : > benar nama pasien,
benar cara, benar cairan, benar waktu, benar dosis
3. Cuci tangan
4. Siapkan alat-alat
5. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
6. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
7. Dekatkan alat ke samping tempat tidur, jaga kesterilan alat
8. Buka plastic botol cairan, jika ada obat yang perlu di drip
dalam cairan sekalian dimasukkan dengan spuit melalui mulut
botol, tutup kembali
9. Matikan klem infus set, ambil botol yang terpasang
10. Ambil botol yang baru, buka tutupnya, kemudian tusukkan alat
penusuk pada infus setke mulut botol infus dari arah atas
dengan posisi botol tegak lurus
11. Gantung botol cairan
12. Periksa adanya udara di selang, dan pastikan bilik drip terisi
cairan
13. Atur kembali tetesan sesuai program
14. Berpamitan dengan klien
15. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
16. Mencuci tangan
17. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
Intensif Care Unit, Perawatan inap
Unit terkait

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN LUKA COMBUCTIO

RSU PERAWATAN LUKA COMBUCTIO


MASSENREMPULU
ENREKANG No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Mengganti balutan/mengobati luka bakar dengan obat desinfektan.

Tujuan Mencegah kontaminasi, komplikasi dan mempercepat proses


penyembuhan

Kebijakan Dilakukan pada pasien yang luka bakar dan ada order dari dokter
yang merawat
1. Satu set perawatan luka/packing set (pinset anatomi, pinset
Persiapan chirugis, gunting hecting, kom kecil 2 buah, bengkok 2 buah,
gaas steril)
2. Pengalas
3. Obat-obatan yang diperlukan :
- Salep antibiotik (Gentamicin)
- Nomatul
4. Hanscoon
5. Kasa steril
6. Plester dan gunting
7. Perban gulung
8. NaCl 0,9%
9. Spuite 3cc 1 buah
10. Laruran desinfektan dalam tempatnya
11. Kantong sampah medis
12. Betadin
1. Baca catatan keperawatan untuk rencana perawatan luka
Prosedur kerja 2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Atur posisi, beri pengalas
8. Buka alat-alat steril dan pertahankan agar tidak terkontaminasi
9. Gunakan Hanscoon
10. Lepaskan balutan menggunakan sarung tangan/pinset
11. Kaji kondisi luka pasien
12. Desifeksi luka dengan betadi
13. Bersihkan luka dengan mempergunakan kasa basah yang diisi
NaCl 0,9%.
14. Bersihkan jaringan nekrose atau yang lepas dengan
menggunakan gunting
15. Apabila terdapat bulla, sedot mempergunakan spuite. Bulla
tidak boleh dipecahkan.
16. Oleskan gentamicin pada luka lalu tutup dengan nomatul atau
kasa lembab yang diisi NaCl 0,9% kemudian tutup kembali
luka mempergunakan kasa kering
17. Balut luka mempergunakan perban gulung dari arah distal ke
proksimal.
18. Buka hanscoon
19. Fiksasi perban dengan plester
20. Rapikan pasien seperti semula
21. Evaluasi perasaan pasien
22. Cuci tangan
23. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
Perawat, dokter
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERAWATAN LUKA INSISI

RSU PERAWATAN LUKA INSISI


MASSENREMPULU
ENREKANG No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Mengganti balutan/mengobati luka post op dengan obat desinfektan.


Mencegah kontaminasi, komplikasi dan mempercepat proses
Tujuan penyembuhan
Dilakukan pada pasien yang terdapat luka insisi
Kebijakan
1. Satu set perawatan luka/packing set (pinset anatomi, pinset
Persiapan chirugis, gunting hecting, kom kecil 2 buah, bengkok 2 buah,
gaas steril)
2. Pengalas
3. Betadin
4. Hanscoon
5. Kasa steril
6. Plester dan gunting
7. NaCl 0,9%
8. Laruran desinfektan dalam tempatnya
9. Kantong sampah medis
1. Baca catatan keperawatan untuk rencana perawatan luka
Prosedur kerja 2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Atur posisi, beri pengalas
8. Buka alat-alat steril dan pertahankan agar tidak terkontaminasi
9. Gunakan hanscoon
10. Lepaskan balutan menggunakan sarung tangan/pinset
11. Kaji kondisi luka pasien, perhatikan tanda-tanda peradangan
12. Bersihkan luka dengan mempergunakan kasa basah yang diisi
NaCl 0,9%.
13. Tekan daerah sekitar luka agar cairan yang terdapat dalam luka
keluar.
14. Oleskan betadin pada luka kemudian tutup mempergunakan
kasa kering steril
15. Fiksasi perban dengan plester
16. Buka hanscoon
17. Rapikan pasien seperti semula
18. Evaluasi perasaan pasien
19. Akhiri bersihkan alat-alat
20. Cuci tangan
21. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
Perawatan inap
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERAWATAN LUKA
ULCUS/GANGGREN

RSU PERAWATAN LUKA ULCUS/GANGREN


MASSENREMPULU
ENREKANG No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Mengganti balutan/mengobati luka diabetes dengan obat


desinfektan.

Tujuan Mencegah kontaminasi komplikasi dan mempercepat proses


penyembuhan

Kebijakan Dilakukan pada pasien ulcus diabetes dan ada order dari dokter yang
merawat
1. Satu set perawatan luka/packing set (pinset anatomi, pinset
Persiapan chirugis, gunting hecting, kom kecil 2 buah, bengkok 2 buah, gaas
steril)
2. Pengalas
3. Hanscoon
4. Kasa steril
5. Plester dan gunting
6. Perban gulung
7. NaCl 0,9%
8. Betadin
9. Kantong sampah medis
1. Baca catatan keperawatan untuk rencana perawatan luka
Prosedur kerja 2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Atur posisi, beri pengalas
8. Buka alat-alat steril dan pertahankan agar tidak terkontaminasi
9. Gunakan hanscoon
10. Lepaskan balutan menggunakan sarung tangan/pinset
11. Kaji kondisi luka pasien, perhatikan tanda-tanda peradangan
12. Desinfeksi dengan betadin
13. Bersihkan luka dengan mempergunakan kasa basah yang diisi
NaCl 0,9%.
14. Tekan daerah sekitar luka agar cairan/pus yang terdapat dalam
luka keluar.
15. Angakat atau debridemen jaringan nekrotik atau yang lepas
16. Kompres dengan kasa yang diisi NaCl 0,9% kemudian tutup
luka mempergunakan kasa kering
17. Balut luka mempergunakan perban gulung dari arah distal ke
proksimal.
18. Buka handscoon
19. Rapikan pasien seperti semula
20. Evaluasi perasaan pasien
21. Akhiri bersihkan alat-alat
22. Cuci tangan
23. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
Perawatan inap
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERAWATAN LUKA TRAUMA

RSU PERAWATAN LUKA TRAUMA


MASSENREMPULU
ENREKANG No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Membersihkan/mengobati luka post trauma dengan obat desinfektan.


Mencegah kontaminasi, komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan
Tujuan

Kebijakan Dilakukan pada pasien luka post trauma dan ada order dari dokter yang
merawat
1. Satu set perawatan luka/packing set (pinset anatomi, pinset chirugis,
Persiapan gunting hecting, kom kecil 2 buah, bengkok 2 buah, gaas steril)
2. Pengalas
3. Handscoon
4. Kasa steril
5. Plester dan gunting
6. Perban gulung
7. NaCl 0,9%
8. Laruran desinfektan dalam tempatnya
Kantong sampah medis
1. Baca catatan keperawatan untuk rencana perawatan luka
Prosedur kerja 2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Atur posisi, beri pengalas
8. Buka alat-alat steril dan pertahankan agar tidak terkontaminasi
9. Gunakan hanscoon
10. Lepaskan balutan menggunakan pinset
11. Kaji kondisi luka pasien, perhatikan tanda-tanda peradangan
12. Desinfeksi menggunakan betadin
13. Bersihkan luka dengan mempergunakan kasa basah yang diisi NaCl
0,9%.
14. Oleskan betadin
15. Buka hanscoon
16. Rapikan pasien seperti semula
17. Evaluasi perasaan pasien
18. Akhiri bersihkan alat-alat
19. Cuci tangan
20. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari tanggal,
jam) dan nama perawat yang melakukan tindakan/tanda tangan)
Perawatan inap
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERAWATAN LUKA INFEKSI/ABSES

RSU PERAWATAN LUKA INFEKSI/ABSES


MASSENREMPUL
U ENREKANG No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Mengganti balutan/mengobati luka diabetes dengan obat


desinfektan.

Tujuan Mencegah kontaminasi, komplikasi dan mempercepat proses


penyembuhan

Kebijakan Dilakukan pada pasien yang memiliki luka abses dan ada order dari
dokter yang merawat
1. Satu set perawatan luka/packing set (pinset anatomi, pinset
Persiapan chirugis, gunting hecting, kom kecil 2 buah, bengkok 2 buah, gaas
steril)
2. Pengalas
3. Handscoon
4. Kasa steril
5. Plester dan gunting
6. Perban gulung
7. NaCl 0,9%
8. Betadin
9. Kantong sampah medis
1. Baca catatan keperawatan untuk rencana perawatan luka
Prosedur kerja 2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Atur posisi, beri pengalas
8. Buka alat-alat steril dan pertahankan agar tidak terkontaminasi
9. Gunakan sarung tangan
10. Lepaskan balutan menggunakan sarung tangan/pinset
11. Desinfeksi luka dengan betadin
12. Kaji kondisi luka pasien, perhatikan tanda-tanda peradangan
13. Bersihkan luka dengan mempergunakan kasa basah yang diisi
NaCl 0,9%.
14. Tekan daerah sekitar luka agar cairan/pus yang terdapat dalam
luka keluar.
15. Angkat dan debridemen jaringan nekrotik atau yang lepas
16. Kompres dengan kasa yang di basahi dengan NaCl 0,9%
kemudian tutup luka mempergunakan kasa kering
17. Balut luka mempergunakan perban gulung dari arah distal ke
proksimal.
18. Fiksasi perban dengan plester
19. Buka handscoon
20. Rapikan pasien seperti semula
21. Evaluasi perasaan pasien
22. Akhiri bersihkan alat-alat
23. Cuci tangan
24. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)

Unit terkait Perawatan inap


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR AFF HECTING

AFF HECTING
RSU
MASSENREMPULU No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
ENREKANG
1 dari 2 halaman
SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan
KEPERAWATAN Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Mengangkat jahitan pada luka


Tujuan Mencegah infeksi
Kebijakan Dilakukan pada pasien post op yang lukanya terdapat jahitan yang
sudah kering dan ada order dari dokter yang merawat
Persiapan 1. Satu set hecting set (pinset anatomi, pinset chirugis, gunting
hecting, kom kecil, bengkok, gaas steril)
2. Handscoon
3. Kasa steril
4. Plester dan gunting
5. NaCl 0,9%
6. Betadin
7. Kantong sampah medis
Prosedur kerja 1. Baca catatan keperawatan untuk rencana perawatan luka
2. Cuci tangan
3. Pasang handscoon
4. Siapkan alat-alat
5. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
6. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
7. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
8. Mengatur posisi pasien
9. Lepas plester
10. Angkat balutan, Balutan dibuang ke bengkok
11. Desinfeksi luka dengan betadin
12. Observasi luka jahitan bila luka kering jahitan dibuka
menggunakan pinset cirurgis dan gunting up hekting/ lurus
sambil menganjurkan klien untuk menarik nafas dalam.
13. Benang jahitan dibuang kedalam bengkok
14. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9%
15. Tutup luka dengan kasa steril
16. Fiksasi dengan plester
17. Lepaskan handscoon
18. Rapihkan kembali pasien
19. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
20. Mencuci tangan
21. Dokumentasi(Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari tanggal,
jam) dan nama perawat yang melakukan tindakan/tanda
tangan)
22. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
Unit terkait Perawatan inap, unit rawat jalan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL AFF DRAIN KARET

AFF DRAIN KARET


RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Mencabut/mengangkat drainage karet pada luka post op


1. Menurunkan bahaya iritasi.
Tujuan 2. Menurunkan resiko infeksi.

Kebijakan Bila ada order dari dokter yang merawat


1. Pinset anatomi 1 buah.
Persiapan 2. Pinset chirurgis 1 buah.
3. Klem arteri.
4. Gunting OP hecting 1 buah.
5. Korentang.
6. Kom kecil berisi bethadine.
7. Kassa steril.
8. Hanscoon
9. Gunting plester.
10. Plester.
11. Nierbeken.
1. Baca catatan keperawatan untuk rencana perawatan luka
Prosedur kerja 2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Mengatur posisi pasien
8. Seperangkat instrument didekatkan pada pasien.
9. Memakai hanscoon
10. Melepaskan verban yang menutupi drain
11. Desinfeksi dengan betadin
12. Bersihkan luka dan bekas plester dengan kasa yang sudah
dibasahi NaCl 0,9%
13. Luka bekas operasi ditekan untuk mengeluarkan sisa cairan
melalui drain
14. Drain ditarik dengan menggunakan pinset chirurgis dan
dibuang ke nierbekken
15. Membersihkan kembali luka bekas operasi dengan kasa yang
sudah dibasahi NaCl 0,9%, kemudian luka bekas operasi
ditekan kembali untuk mengeluarkan sisa cairan
16. Oleskan dengan betadin
17. Tutup luka dengan kasa steril
18. Fiksasi dengan plester
19. Lepaskan handscoon
20. Rapihkan kembali pasien
21. Berpamitan dengan klien
22. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
23. Mencuci tangan
24. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
Perawatan inap
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL AFF DRAIN SELANG

AFF DRAIN SELANG


RSU
MASSENREMPULU No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Mencabut/mengangkat drainage luka post op


1. Menurunkan bahaya iritasi.
Tujuan 2. Menurunkan resiko infeksi.

Kebijakan Bila ada order dari dokter yang merawat


1. Pinset anatomi 1 buah.
Persiapan 2. Pinset chirurgis 1 buah.
3. Klem arteri.
4. Gunting OP hecting 1 buah.
5. Korentang.
6. Kom kecil berisi bethadine.
7. Kassa steril.
8. Hanscoon
9. Gunting plester.
10. Plester.
11. Nierbeken.
1. Baca catatan keperawatan untuk rencana perawatan
Prosedur kerja 2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Mengatur posisi pasien
8. Seperangkat instrument didekatkan pada pasien.
9. Melepaskan verban yang menutupi pangkal drain yang melekat
pada tubuh pasien.
10. Desinfeksi luka dengan betadin
11. Bersihkan bekas plaster
12. Mengangkat benang sedikit ke atas yang menempel pada darin
dengan menggunakan pinset chirurgis, kemudian tangan yang
satunya mengambil gunting UP hecting untuk memeotong benang
13. Benang ditarik dan dibuang nierbeken
14. Mengambil klem dan mengklem drain kemudian dengan perlahan
drain diangkat, usahakan stolsel yang ada dalam drain ikut
diangkat.
15. Membersihkan daerah sekitar bekas drain dengan kasa yangs
udah dibasahi NaCl 0,9%, kemudian luka bekas drain ditekan
untuk mengeluarkan sisa cairan drain
16. Oleskan dengan betadin,
17. Tutup luka dengan kasa steril
18. Lalu fiksasi dengan plester
19. Lepaskan handscoon
20. Rapihkan kembali pasien
21. Berpamitan dengan klien
22. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
23. Mencuci tangan
24. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari tanggal,
jam) dan nama perawat yang melakukan tindakan/tanda tangan)
Perawatan inap
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES HANGAT

KOMPRES HANGAT
RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan


cairan yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan
1. Memperlancar sirkulasi darah
Tujuan 2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa sakit
4. Memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien
5. Memperlancar pengeluaran eksudat
6. Merangsang peristaltik usus
1. Klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah)
Kebijakan 2. Klien dengan perut kembung
3. Klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian
4. Sepasme otot
5. Adanya abses, hematoma
1. Baskom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46C)
Persiapan 2. Bak seteril berisi kasa dengan ukuran yang sesuai
3. Kasa
4. Pengalas
5. Sarung tangan bersih di tempatnya
6. Bengkok dua buah
7. Waslap
8. Korentang
1. Baca catatan keperawatan untuk rencana perawatan luka
Prosedur kerja 2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Atur posisi klien yang nyaman
8. Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
9. Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban.
Kemudian, buang bekas balutan ke dalam bengkok kosong
10. Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril,
lalu masukkan ke dalam kom yang berisi cairan hangat.
11. Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan
pada area yang akan dikompres
12. Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu
ditutup/dilapisi dengan kasa kering.
13. Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program
dengan ganti balutan kompres tiap 5 menit
14. Lepaskan sarung tangan
15. Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
16. Berpamitan dengan klien
17. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
18. Mencuci tangan
19. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
Perawatan inap
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES DINGIN

KOMPRES DINGIN
RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 1 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Penggunaan suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan efek


Pengertian fisiologis.
1. Menurunkan suhu tubuh
Tujuan 2. Mencegah peradangan meluas
3. Mengurangi kongesti
4. Mengurangi perdarahan setempat
5. Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat

Kebijakan Klien dengan hipertermi, perenggengan otot (sprain) dan ligamen


(Strain)
1. Kom kecil berisi air biasa/air es
Persiapan 2. Perlak, pengalas dan sampiran (bila perlu)
3. Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu.
1. Baca catatan keperawatan untuk rencana perawatan
Prosedur kerja 2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Mengatur posisi pasien
8. Ukur suhu tubuh
9. Pasang pengalas
10. Basahi kain dengan air dingin
11. Letakkan kain basah dingin pada: dahi / axia / lipatan paha
12. Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program
dengan ganti balutan kompres tiap 5 menit
13. Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
14. Berpamitan dengan klien
15. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
16. Mencuci tangan
17. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu, nama perawat yang
melakukan tindakan/tanda tangan)
Perawatan inap
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES BULI-BULI HANGAT

KOMPRES BULI-BULI HANGAT


RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan


buli-buli yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan
1. Memperlancar sirkulasi darah
Tujuan 2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa sakit
4. Memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien
5. Memperlancar pengeluaran eksudat
6. Merangsang peristaltik usus
1. Klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah)
Kebijakan 2. Klien dengan perut kembung
3. Klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian
4. Sepasme otot
5. Adanya abses, hematoma
1. Buli-buli panas dan sarungnya
Persiapan 2. Termos berisi air panas
3. Termomerter
4. Lap kerja
1. Baca catatan keperawatan untuk rencana perawatan
Prosedur kerja 2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Mengatur posisi pasien
8. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60C)
9. Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah
bagian dari buli-buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya
10. Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar
11. Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkan
dengan lap kerja dan masukkan ke dalam sarung buli-buli
12. Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
13. Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
14. Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan
yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas,
seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.
15. Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengan air
panas lagi, sesuai yang di kehendaki
16. Berpamitan dengan klien
17. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
18. Mencuci tangan
19. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)

Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERAWATAN WSD

PERAWATAN WSD
RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Mengganti balutan WSD


Pengertian
1. Memonitor kepatenan dan fungsi sistem WSD.
Tujuan 2. Mencegah infeksi di bagian masuknya slang..
Dilakukan pada pasien dengan pemasangan WSD
Kebijakan
1. Satu buah meja dengan satu set bedah minor
Persiapan 2. Botol WSD steri dengan NaCl 0,9% 20 cc dan ujung selang
terendam sepanjang dua cm.
3. Kasa steril dalam tromol
4. Korentang
5. Plester dan gunting
6. Nierbekken/kantong balutan kotor
7. Bethadin
8. Handscoon steril
1. Baca catatan keperawatan sesuai instruksi dokter
Prosedur kerja 2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Atur posisi semi fowler, beri pengalas
8. Pasang handscoon steril
9. Membuka set bedah minor steril
10. Membuka balutan dengan menggunakan pinset secara hati-
hati, balutan kotor dimasukkan ke dalam nierbekken
11. Mendisinfeksi luka dan selang dengan bethadin
12. Menutup luka dengan kasa steril yang sudah dipotong
tengahnya kemudian diplester
13. Lepaskan sarung tangan
14. Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
15. Berpamitan dengan klien
16. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
17. Mencuci tangan
18. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
Intensif Care Unit, Perawatan Inap
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL GANTI BOTOL WSD

GANTI BOTOL WSD


RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Mengganti botol WSD yang sudah penuh


Pengertian
1. Memonitor kepatenan dan fungsi sistem WSD.
Tujuan 2. Mencegah infeksi di bagian masuknya slang..

Kebijakan Dilakukan pada pasien yang terpasang WSD


1. Satu buah meja dengan satu set bedah minor
Persiapan 2. Botol WSD berisi larutan NaCl 0,9% 20 CC dan ujung selang
terendam sepanjang 2 cm
3. Handscoon steril
1. Baca catatan keperawatan sesuai instruksi dokter
Prosedur kerja 2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
7. Atur posisi, beri pengalas
8. Pasang handscoon
9. Selang WSD diklem
10. Melepaskan sambungan antara selang WSD dengan selang
botol
11. Ujung selang WSD dibersihkan dengan NaCl 0,9%, kemudian
selang WSD dihubungkan dengan selang penyambung botol
WSD yang baru
12. Klem selang WSD dibuka
13. Lepaskan handscoon
14. Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
15. Berpamitan dengan klien
16. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
17. Mencuci tangan
18. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
Perawatan inap
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL GANTI CAIRAN INFUS

GANTI CAIRAN INFUS


RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Mengganti botol cairan infus yang habis dengan botol cairan yang
baru
Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh, elektrolit, memulihkan
Tujuan keseimbangan asam-basa, memulihkan volume darah serta
menyediakan saluran terbuka untuk pemberian obat-obatan.
Dilakukan apabila terapi cairan/ Injeksi intravena masih berrlanjut
Kebijakan
1. Cairan infuse
Persiapan 2. Jam tangan
3. Plester K/P
1. Baca catatan keperawatan sesuai instruksi dokter
Prosedur kerja 2. astikan kebutuhan klien akan penggantian botol cairan infus
dan cek cairan infus sesuai 5 benar : > benar nama pasien,
benar cara, benar cairan, benar waktu, benar dosis
3. Cuci tangan
4. Siapkan alat-alat
5. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
6. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
7. Dekatkan alat ke samping tempat tidur, jaga kesterilan alat
8. Buka plastic botol cairan, jika ada obat yang perlu di drip
dalam cairan sekalian dimasukkan dengan spuit melalui mulut
botol, tutup kembali
9. Klem infus set, ambil botol yang terpasang
10. Ambil botol yang baru, buka tutupnya, kemudian tusukkan alat
penusuk pada infus setke mulut botol infus dari arah atas
dengan posisi botol tegak lurus
11. Gantung botol cairan
12. Periksa adanya udara di selang, dan pastikan bilik drip terisi
cairan
13. Atur kembali tetesan sesuai program
14. Berpamitan dengan klien
15. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
16. Mencuci tangan
17. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL AFF INFUS

AFF INFUS
RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Pencabutan cairan yang telah dimasukkan ke dalam tubuh pasien


melalui pembuluh darah

Tujuan Menghentikan pemberian cairan.


1. Terjadi peradangan di daerah penusukan infuse
Kebijakan 2. Bagi pasien yang sudah mendapat izin dari dokter untuk
pulang, sembuh dan bagi pasien yang sudah terpenuhi
cairannya

Persiapan 1. handscoon

2. Kapas alkohol

3. Plester

4. Gunting plester

5. Bengkok
1. Baca catatan keperawatan sesuai instruksi dokter
Prosedur kerja 2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Memasang perlak dan pengalas
7. Memakai sarung tangan
8. Membasahi plester dengan kapas alkohol
9. Melepas plester dari kulit
10. Menekan tempat tusukan dengan kapas alkohol dan mencabut
infus pelan-pelan
11. Menekan kapas alkohol dengan plester
12. Melepas sarung tangan
13. Membereskan alat dan merapikan pasien
14. Berpamitan dengan klien
15. Mencuci tangan
16. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MENCUCI ALAT

MENCUCI INSTRUMEN/ ALAT


RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 1 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Mencuci alat intrumen setelah pemakaian


Merawat alat supaya siap pakai, awet dan tidak rusak
Tujuan

Kebijakan Dilakukan setelah pemakaian


Baskom
Persiapan Larutan klorin 0,5%
Deterjen
Kasa
Sikat
Lap
Handscoon
1. Cuci tangan dan pakai handscoon
Prosedur kerja 2. Rendam semua alat bekas pakai klorin 0,9% selama 10 menit
3. Keluarkan semua alat dari rendaman
4. Gosok setiap permukaan alat dengan sikat lunak dan deterjen
5. Bilas alat secara sempurna dengan air kran dan keringkan pada
kain
6. Cek instrumen atau alat (jumlah, kelayakan pakai)
7. Lepas sarung tangan
8. Cuci tangan
Perawat penanggung jawab instrumen
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL STERILKAN RUANGAN

STERILKAN RUANGAN
RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

upaya untuk menghilangkan semua mikroorganisme dengan cara


Pengertian menggunakan sinar UV
Mencegah infeksi nasokomial
Tujuan

Kebijakan Dilakukan pada ruang rawat inap yang telah kosong


Penyinar UV
Persiapan Larutan Clorin 10%
Kain pel
Sapu
1. Bersihkan ruangan terlebih dahulu dengan larutan Clorin 10%
Prosedur kerja 2. Letakkan alat penyinar UV di tengah
3. Mengatur lama penyinaran selama 1 jam
4. Sambungkan alat penyinaran dengan listrik
5. Nyalakan alat dengan menekan tombol power
6. Tutup ruangan yang sedang disterilkan
7. Setelah sampai pada batas waktu yang telah diatur alat sterilisasi
akan mati secara otomatis
8. Bereskan alat
Strerilisasi,
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KLISMA

KLISMA
RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan ke dalam


kolon melalui anus dengan menggunakan kanula rektal. Kanul
masuk 10-15 cm ke dalam rektal dengan ketinggian irigator 50 cm
dengan posisi sims kiri.
Pengosongan colon
Tujuan
1. Pasien yang akan di operasi
Kebijakan 2. Persiapan tindakan diagnostika misalnya ( Pemeriksaan radiologi )
1. Sarung tangan bersih
Persiapan 2. Selimut mandi atau kain penutup
3. Perlak dan pengalas bokong
4. Irigator lengkap dengan canule recti, selang dan klemnya
5. Cairan hangat sesuai kebutuhan (misalnya cairan Nacl, air sabun)
6. Bengkok
7. Pelicin (vaselin, sylokain, Jelly 2% /pelumas larut dalam air
8. Tiang penggantung irrigator
9. Jika perlu sediakan pispot,air pembersih dan kapas cebok/tissue
toilet
1. Baca catatan keperawatan sesuai instruksi dokter
Prosedur kerja 2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
6. Pintu ditutup/pasang sampiran
7. Perawat berdiri di sebelah kanan klien dan pasang sarung
tangan
8. Pasang perlak dan pengalas
9. Pasang selimut mandi sambil pakaian bagian bawah klien
ditanggalkan
10. Atur posisi klien sim kiri
11. Sambung selang karet dan klem (tertutup) dengan irigator
12. Isi irigator dengan cairan yang sudah disediakan
13. Gantung irigator dengan ketinggian 40-50 cm dari bokong
klien
14. Keluarkan udara dari selang dengan mengalirkan cairan ke
dalam bengkok
15. Pasang kanule rekti dan olesi dengan jelly
16. Masukkan kanule ke anus, klem dibuka, masukkan cairan
secara perlahan
17. Jika cairan habis, klem selang dan cabut kanul dan masukkan
kedalam bengkok
18. Atur kembali posisi klien dan minta klien menahan sebentar
19. Bantu klien ke WC jika mampu, jika tidak tetap dalam posisi
miring lalu pasang pispot dibokong klien.
20. Klien dirapihkan
21. Berpamitan dengan klien
22. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
23. Mencuci tangan
24. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)

Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MEMBERI OBAT SUPOSITORIA

MEMBERI OBAT SUPOSITORIA


RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Pengertian Cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau
rektum dalam bentuk suppositoria.
1. Untuk memperoleh efek obat lokal maupun sistemik
Tujuan 2. Untuk melunakkan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan

Kebijakan Dilakukan pada pasien konstipasi dan ada order dari dokter yang
merawat
1. Supositoria rectal
Persiapan 2. Jeli pelumas
3. Sarung tangan
4. Tissue
1. Baca catatan keperawatan sesuai instruksi dokter
Prosedur kerja 2. Cek order pengobatan sesuai 5 benar : > benar nama pasien,
benar cara, benar cairan, benar waktu, benar dosis
3. Cuci tangan
4. Siapkan alat-alat
5. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
6. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan
keluarga.
7. Identifikasikan klien dengan tepat dan tanyakan namanya
8. Jaga privasi, dan mintalah klien untuk berkemih terlebih
dahulu
9. Atur posisi klien berbaring supinasi dengan kaki fleksi dan
pinggul supinasi eksternal
10. Tutup dengan selimut mandi dan ekspose hanya pada area
perineal saja
11. Pakai hanscoon
12. Buka supositoria dari kemasannya dan beri pelumas pada
ujung bulatnya dengan jelly.
13. Beri pelumas sarung tangan pada jari telunjuk dari tangan
dominan anda.
14. Minta klien untuk menarik nafas dalam melalui mulut dan
untuk merelaksasikan sfingter ani
15. Regangkan bokong klien dengan tangan non dominan, dengan
jari telunjuk masukkan supositoria ke dalam anus, melalui
sfingter ani dan mengenai dinding rectal 10 cm pada orang
dewasa dan 5 cm pada bayi dan anak anak
16. Tarik jari anda dan bersihkan area kanal klien
17. Anjurkan klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring
selama 5 menit
18. Bila supositoria mengandung laksatif atau pelunak feses,
letakkan tombol pemanggil dalam jangkauan klien sehingga ia
dapat mencari bantuan untuk mengambil pispot atau ke kamar
mandi
19. Lepaskan handscoon, buang ditempat semestinya
20. Klien dirapihkan
21. Berpamitan dengan klien
22. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
23. Mencuci tangan
24. Dokumentasi (Mencatat tindakan, waktu tindakan (hari
tanggal, jam) dan nama perawat yang melakukan
tindakan/tanda tangan)
Perawatan Inap
Unit terkait
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERAWATAN PASIEN PASCA OPERASI

PERAWATAN PASIEN PASCA OPERASI


RSU
MASSENREMPUL No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
U ENREKANG
1 dari 2 halaman

SOP PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan


KEPERAWATAN
Direktur RSU Massenrempulu

Dr. H. SISWANDI, M.Kes


NIP: 19641218 199903 1 001

Tahap lanjutan dari perawatan pre dan intra operatif yang dimulai saat
Pengertian klien diterima di ruang pemulihan / pasca anaestesi dan berakhir
sampai evaluasi selanjutnya
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah sesudah pasien dioperasi
Tujuan agar keadaan pasien pulih kembali seperti semula.

Kebijakan Sesudah pasien dioperasi, pasien harus segera dipindahkan ke ruang


pemulihan
1. Posisi kepala dimiringkan pada pasien dengan anasthesi general.
Prosedur kerja Pada pasien dengan anasthesi spinal posisi kepala lebih tinggi
dari kaki. Sedang pada pasein dengan anaesthesi lokal posisi semi
fowler.
2. Pasang pengaman pada tempat tidur.
3. Monitor tanda vital : TN, Nadi, respirasi
4. Beri oksigen 2-3 liter sesuai program.
5. Observasi adanya muntah.
6. Catat intake dan out put cairan.
7. Sampaikan kepada keluarga pendamping/penjaga pasien untuk
tidak memberi makan 8 sampai 10 jam pasca operasi pada pasien
dengan anasthesi general. 6 sampai 8 jam pada pasein dengan
anaesthesi spinal, sedangkan pada pasien anasthesi lokal dapat
secara lansung diberikan makanan
1. Unit Rekam Medik
Unit terkait
2. Bidang Perawatan
3. Kelompok Kerja Fungsional Keperawatan
Perawatan post operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan pre
Pengertian dan intra operatif yang dimulai saat klien diterima di ruang
pemulihan / pasca anaestesi dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah sesudah pasien dioperasi
Tujuan
agar keadaan pasien pulih kembali seperti semula.
Sesudah pasien dioperasi, pasien harus segera dipindahkan ke ruang
Kebijakan
pemulihan
1. Posisi kepala pasien lebih rendah dan kepala dimiringkan
pada pasien dengan pembiusan umum, sedang pada pasein
dengan anaesthesi regional posisi semi fowler.
2. Pasang pengaman pada tempat tidur.
3. Monitor tanda vital : TN, Nadi, respirasi / 15 menit.
4. Penghisapan lendir daerah mulut dan trakhea.
5. Beri O2 2-3 liter sesuai program.
6. Observasi adanya muntah.
Prosedur 7. Catat intake dan out put cairan.
8. Semua pesan harus ditulis dan dibawa ke bangsal masing-
masing.
9. Jika keadaan pasien membaik, pernyataan persetujuan harus
dibuat untuk kehadiran pasien tersebut oleh seorang perawat
khusus yang bertugas pada unit dimana pasien akan
dipindahkan.
10. Staf dari unit dimana pasien harus dipindahkan, perlu
diingatkan untuk menyiapkan dan menerima pasien tersebut
1. Unit Rekam Medik
Unit Terkait 2. Bidang Perawatan
3. Kelompok Kerja Fungsional Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai