Anda di halaman 1dari 3

PERKULIAHAN 7

PENGENDALIAN

A. Pengendalian dan Pentingnya Pengendalian


Pengendalian manajemen adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas
sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Salah satu alasan
pengendalian diperlukan adalah rencana yang paling baik sekalipun dapat
menyimpang dan dengan pengendalian akan membantu manajer memonitor
perubahan lingkungan dan pengaruhnya pada kemajuan organisasi.

Langkah-langkah dalam Proses Pengendalian menurut Robert J. Mockler:


1. Menetapkan Standard dan Metode Mengukur Prestasi Kerja
2. Pengukuran Prestasi Kerja
3. Menetapkan Apakah Prestasi Kerja Sesuai dengan Standar
4. Pengambilan Tindakan Korektif.

Perubahan dalam lingkungan dan pengaruhnya menyebabkan pengendalian perlu


ditekankan dalam perubahan sifat persaingan, kebutuhan untuk mempercepat
siklus pesanan sampai penyerahan, pentingnya nilai tambah pada produk dan
jasa sebagai cara menciptakan permintaan pelanggan, perubahan dalam budaya
karyawan dan organisasi, dan kebutuhan yang semakin besar untuk melakukan
delegasi dan kerja tim dalam organisasi. Keseluruhan aspek yang perlu
pengendalian itu terangkum untuk menciptakan mutu yang lebih baik.

Pengendalian juga dapat dibagi menjadi dua jenis metode yaitu pengendalian non-
kuantitatif seperti penilaian kinerja dan pengendalian kuantitatif, seperti laporan
keuangan, audit keuangan, balance scorecard dll.

B. Mendesain Sistem Pengendalian


Manajer menghadapi sejumlah tantangan dalam mendesain sistem pengendalian
yang menyediakan umpan balik akurat yang tepat waktu, dan ekonomis yang
dapat diterima oleh anggota organisasi. Kebanyakan tantangan ini dapat dilacak
sampai pada keputusan mengenai apa yang perlu dikendalikan dan seberapa
sering kemajuan perlu diukur. Mencoba untuk mengendalikan terlalu banyak
elemen operasi terlalu terlalu ketat dapat mengganggu dan menurunkan moral
karyawan, memboroskan waktu, energi, dan materi. Lebih lanjut, seorang manajer
harus memfokuskan pada faktor-faktor yang mudah diukur. Hal ini dapat
dilakukan dengan dua teknik analisis, yaitu:

1. Mengidentifikasi Bidang Prestasi Kerja Kunci. Prestasi kerja kunci atau


bidang hasil pokok (BHP) merupakan aspek-aspek unit atau organisasi yang
harus berfungsi secara efektif agar unit organisasi secara keseluruhan dapat
berhasil.
2. Mengidentifikasi Titik-titik Pengendalian Strategik. Ketika
mengidentifikasikan titik-titik pengendalian strategik diperlukan pemantauan
dan pengumpulan informasi akan dilakukan. Setelah titik-titik pengendalian
strategis itu dapat ditentukan letaknya, maka jumlah informasi yang harus
dikumpulkan dan dievaluasi dapat banyak dikurangi.

C. Pengendalian Keuangan, Anggaran, dan Audit Keuangan


Pengendalian keuangan memiliki keunggulan khusus, karena uang mudah diukur
dan dihitung. Bentuk pengendalian keuangan berupa laporan keuangan, anggaran,
dan audit keuangan.

Laporan Keuangan.
Laporan keuangan digunakan untuk menelusuri nilai uang dari barang dan jasa
yang masuk ke dalam dan keluar organisasi. Laporan memberikan sarana untuk
memonitor tiga kondisi utama keuangan dari sebuah organisasi, yaitu:
1. Likuiditas: kemampuan untuk mengubah aktiva menjadi tunai agar dapat
memenuhi kebutuhan serta kewajiban keuangan jangka pendek.
2. Kondisi umum keuangan: keseimbangan jangka panjang antara utang dan
kekayaan (sisa aktiva sesudah dikurangi utang).
3. Profitabilitas: kemampuan untuk mencetak laba secara tetap dan selama suatu
kurun waktu yang panjang.

Tergantung pada perusahaan, laporan keuangan bisa termasuk laporan tahun lalu,
triwulan yang lalu, atau bulan yang lalu. Laporan keuangan yang paling umum,
yang digunakan organisasi kecil maupun besar, adalah laporan rugi-laba, neraca,
dan laporan arus kas.

Anggaran.
Anggaran adalah laporan kuantitatif formal mengenai sumber daya yang
disisihkan untuk melaksanakan aktivitas yang telah direncanakan selama jangka
waktu tertentu.

Ada beberapa alasan mengapa anggara dipakai secara luas:


1. Anggaran dapat dinyatakan dalam bentuk uang, yang mudah digunakan
sebagai sebutan untuk beraneka ragam aktivitas
Gambar 7.1 organsisasi.
2. Aspek keuangan dari anggaran berarti
Sistem bahwa anggaran secara langsung dapat
Anggaran
menyampaikan informasi mengenai
untuksebuah
Fungsi sumber daya kunci organisasi atau
modal dan mengenai tujuan kunci organisasi berupa laba.
Pengendalian
3. Anggaran menetapkan standar prestasi kerja yang jelas dan tidak meragukan
Output
untuk jangka waktu tertentu umumnya satu tahun. dikurangi
Peran anggara untukOutput
fungsi pengendalian
inputdapat dilihat pada bagan berikut
input

Pusat Pusat Pusat Pusat


Pendapat Pengelua Laba Investasi
an ran Prestasi Sistem
Adalah Input kerja pengendalian
unit diukur oleh diukur sekali lagi
organisasi sistem dengan akan Output
yang pengendali angka mengukur dibandingk
outputnya an dalam selisih nilai uang an dengan
diukur bentuk antara input dan harta
dalam uang, penghasila output, tetapi
bentuk tetapi n output juga menilai
uang outputnya dan perbandingan
tetapi tidak pengeluara output
tidak n (input) dengan asset
dibandingk yang
langsung menghasilkan
dengan output
biaya input tersebut

Anggaran organisasi juga terbagi menjadi dua jenis, yakni: anggaran operasi,
yaitu anggaran yang menunjukkan barang dan jasa yang diperkirakan akan
dikonsumsi oleh organisasi selama periode anggaran; anggaran keuangan, yaitu
anggaran yang menyatakan secara rinci uang yang akan dikeluarkan oleh
organisasi selama periode yang sama dan darimana asal uang tersebut.

Audit Keuangan.
Audit memegang peranan penting dalam kendali keuangan, dari membuktikan
kejujuran dan kewajaran laporan keuangan sampai menyediakan dasar penting
bagi para manajer untuk mengambil keputusan. Terdapat dua tipe mengaudit,
yaitu audit eksternal dan audit internal.

Audit eksternal sebagian besar merupakan proses verifikasi yang menyangkut


penilaian yang bebas atas berbagai perkiraan dan laporan keuangan organisasi.
Aset dan utang diverifikasi, dan laporan keuangan diperiksa atas kelengkapan dan
akurasinya. Pekerjaan ini dilakukan oleh akuntan yang bekerja di perusahaan CPA
(Certified Public Accountan) dari luar atau akuntan yang dicarter.

Audit internal adalah audit yang dilakukan oleh anggota organisasi sendiri.
Sasarannya adalah memberikan jaminan yang pantas bahwa harta organisasi
dengan benar dijaga keamannya dan bahwa catatan-catatan keuangan penataannya
dapat diandalkan dan dilakukan dengan cukup akurat untuk menyusun laporan
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai