LINGKUNGAN ORGANISASI
Lingkungan Eksternal
Variabel Sosial.
Berkepentingan Variabel Ekonomi
Eksternal Variabel Politik
Pelanggan Variabel Teknologi
Pemasok
Pemerintah
Lembaga Konsumen
Serikat Pekerja
Lembaga Keuangan
Pesaing
Pihak-pihak
lainBerkepentingan
C. Karyawan Internal
Motif dan Fungsi suatu Bisnis Terhadap Lingkungan Alam
Fokus pada saham
Pemegang isu lingkungan yang dewasa ini semakin besar memiliki dampak
Dewan Direksi
menonjol pada banyak organisasi, yang harus menghadapi perubahan tidak hanya
dengan Undang-undang dan peraturan spesifik, tetapi juga persepsi publik.
Terdapat beberapa permasalahan lingkungan seiring berkembangnya industry dan
bisnis seperti: polusi, perubahan iklim, menipisnya ozon, dan isu global lainnya.
Namun dibalik segala permasalahan tersebut, isu fokus ini juga menciptakan
peluang, yaitu banyak organisasi kini terlibat dalam pengembangan proses baru
dan produk baru yang tidak merusak lingkungan atau membersihkan kerusakan
lingkungan yang telah terjadi.
Menyikapi hal ini organisasi bisnis memiliki dua kerangka pemikiran mengenai
lingkungan alam:
1. Kerangka Kerja Biaya dan Pendapatan. Modus pemikiran ini mengenai
pemecahan masalah lingkungan selama beberapa puluh tahun terakhir,
terutama dalam pikiran pembuat Undang-undang mengenai lingkungan. Bila
manfaat peraturan lingkungan yang diusulkan lebih besar dari biayanya, maka
peraturan itu harus diimplementasikan. Tetapi bila biaya dari peraturan
lingkungan tertentu lebih besar dari manfaat yang dibayangkan, maka
peraturan tadi tidak boleh diperlakukan.
2. Kerangka Kerja Pembangunan Berkesinambungan. Dasar pemikiran dari
kerangka kerja ini terbilang sederhana, yaitu bergabung dengan aktivitas
organisasi yang dapat bertahan untuk periode jangka panjang atau
meperbaharui secara otomatis. Pembangunan ekonomi yang merusak sumber
daya seperti hutan yang sudah lama tumbuh, atau hutan hujan, tidak dapat
dipertahankan, karena kalau pembangunan seperti itu berlangsung terus,
proses kehidupan itu sendiri kemungkinan akan terancam.