Anda di halaman 1dari 4

PERKULIAHAN 10

KEWIRAUSAHAAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Jeffery A. Timmons (1994) mendefinisikan kewirausahaan sebagai tindakan
kreatif manusia membangun sesuatu yang bernilai dari tiada satu apa pun. Dalam
definisi ini kewirausahaan dipandang sebagai kemampuan memburu kesempatan
tanpa menghiraukan keterbatasan sumber yang dimiliki. Pengertian konsep
tersebut meliputi kemampuan dan keberanian untuk mengambil resiko yang juga
meliputi keahlian yang dimiliki untuk memimpin orang lain kea rah wawasan
yang telah ditentukan.

Sedangkan menurut Joseph Schumpeter (1934), wirausahawan adalah seorang


inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui
kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk
1. memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
2. memperkenalkan metode produksi baru,
3. membuka pasar yang baru (new market),
4. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau,
5. menjalankan organisasi baru pada suatu industri.

Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan


dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.

B. Sifat-sifat dari wirausaha


Seorang pengusaha memiliki beberapa sifat khusus yang berkaitan dengan definisi
kewirausahaan tersebut. Meskipun para pengusaha memiliki berbagai sifat,
sebagian besar memenuhi profil berikut:
1. Toleransi Risiko. Pengusaha harus bersedia untuk menerima risiko
kehilangan investasi bisnis mereka.
2. Kreativitas. Pengusaha mengetahui cara-cara untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan. Mereka dapat mendeteksi kebutuhan para pelanggan akan suatu
barang atau jasa yang belum ada, dan kemudian mencoba untuk memuaskan
kebutuhan tersebut. Atau mereka mencoba untuk mengetahui apakah suatu
barang atau jasa yang sudah ada memiliki kelemahan-kelemahan dan mencoba
untuk memperbaikinya.
3. Inisiatif. Pengusaha harus bersedia untuk mengambil inisiatif guna
memastikan ide mereka terlaksana. Mereka dapat menyadari adanya tantangan
dan langsung berhadapan dengannya. Untuk mengambil inisiatif, pengusaha
perlu ambisi dan kegigihan.
4. Inovatif. Berarti berkaitan dengan implementasi perubahan pada kombinasi
,seperti yang telah disebutkan oleh Joseph Schumpeter, melalui teori lima
kombinasi inovasi pada seseorang yang disebut memiliki kemampuan
wirausaha.
.
C. Menilai kondisi pasar
Sebelum menciptakan suatu bisnis baru untuk pasar tertentu, kita sebaiknya
mempertimbangkan kondisi-kondisi berikut:

1. Permintaan. Setiap produk memiliki pasarnya sendiri, dimana terdapat


konsumen yang membeli produk dan bisnis yang menjual produk tersebut.
Permintaan dalam pasar akan berubah dari waktu ke waktu. Ketika
permintaan, bisnis dalam pasar tersebut cenderung mendapatkan keuntungan
karena naiknya penjualan, dan begitu juga sebaliknya.
2. Persaingan. Ketika persaingan mengalami peningkatan, maka hal tersebut
dapat mengurangi pangsa pasar setiap perusahaan dalam pasar. Tingkat
persaingan yang tinggi juga dapat memaksa setiap perusahaan dalam pasar
untuk menurunkan harga guna para pesaing mengambil bisnisnya.
3. Kondisi Tenaga Kerja. Beberapa pasar memiliki karakteristik tenaga kerja
yang spesifik. Biaya tenaga kerja akan lebih tinggi pada industri-industri
manufaktur terutama yang memerlukan keahlian-keahlian khusus.
4. Kondisi peraturan dan perundang-undangan. Semua industri menjadi
subjek dari suatu bentuk peraturan pemerintah, dan beberapa industry
menghadapi beberapa peraturan khusus yang ketat.

D. Bagaimana Bisnis Baru dapat Mengembangkan Keunggulan kompetitif


Ketika mengembangkan suatu bisnis baru, seorang pengusaha mengidentifikasi
dan menilai pesaing-pesaing utamanya, mereka dapat mencari berbagai cara untuk
meningkatkan atau paling tidak mempertahankan pangsa pasarnya.. Para
pengusaha harus memiliki segmen pasar spesifik di mana mereka berada untuk
menentukan apakah mereka memiliki keunggulan kompetitif.

Keunggulan-keunggulan Penting
Mengembangkan keunggulan produk bisnis maksudnya adalah:
1. Menghasilkan produk secara lebih efisien. Jika suatu bisnis baru dapat
menghasilkan produk dengan mutu yang serupa dengan biaya yang lebih
rendah, maka bisnis tersebut dapat memberikan harga yang lebih rendah
daripada pesaing.
2. Menghasilkan Produk yang Bermutu Lebih Tinggi. Jika bisnis baru dapat
memproduksi produk bermutu tinggi tanpa harus menanggung biaya
berlebihan, maka perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif di
atas pesaing yang lain dalam rentang harga yang sama.
Menggunakan Internet dan Gadget untuk Menciptakan Keunggulan
Kompetitif
Keunggulan penggunaan internet dan gadget dapat dikaji sebagai berikut:
- Situs-situs web merupakan saran yang efektif dan efisien dalam
mengiklankan produk-produk perusahaan.
- Transaksi yang cukup mudah. Pembayaran yang cepat dan mudah saat
dilakukan secara online kemudian mengirimkan ke konsumen.
- Fasilitas pencarian memudahkan para pelanggan mencari produk yang
diinginkan tanpa harus mencari secara fisik ke berbagai tempat..
- Informasi yang lebih murah dapat diakses oleh pelanggan, contoh:
informasi produk, kamar hotel, dll.
- Penggunaan gadget (terutama smarthphone dan laptop) selama lima belas
tahun terakhir, cukup mempermudah mobilitas transaksi sehingga menjadi
lebih fleksibel dan efisien.
- Maraknya aplikasi startup dan sosial media selama lima belas tahun
terakhir turut berpengaruh terhadap keunggulan kompetitif tersebut.

Boleh dikatakan perkembangan internet dan gadget yang paling penting


adalah dapat menggantikan took secara fisik.

Menggunakan Analisis SWOT untuk Mengembanggkan Keunggulan


Kompetitif.
Singkatan SWOT berasal dari kata strength (kekuatan), weakness
(kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Suatu bisnis baru
dapat menggunakan analisis SWOT untuk menilai kekuatan sendiri (misalnya
harga yang lebih murah atau mutu yang lebih tinggi) dan kelemahan-
kelemahan, sekaligus peluang-peluang eksternal dan ancaman-ancaman yang
dihadapinya.

E. Mengembangkan Rencana Bisnis


Rencana bisnis, yaitu uraian terinci mengenai bisnis yang diusulkan, termasuk
uraian mengenai produk dan jasa, sumber daya yang dibutuhkan untuk produksi,
pemasaran yang dibutuhkan untuk menjual produk atau jasa tersebut, dan
pendanaan yang dibutuhkan. Suatu rencana bisnis yang lengkap biasanya
mengandung penilaian mengenai:
1. Lingkungan Bisnis
2. Rencana Manajemen
3. Rencana Pemasaran
4. Rencana Keuangan

F. Manajemen Risiko
Seorang pengusaha, dalam merencanakan bisnis barunya, perlu menyadari risiko
bisnis (business risk), atau ketidakpastian kinerja bisnis di masa yang akan datang.
Ada beberapa risiko umum seperti yang dijelaskan table berikut

Tabel 10.1
Risiko-risiko umum
pada suatu perusahaan
Karakteristik Eksposur terhadap Perusahaan
Pendanaan yang terbatas Kemampuan yang terbatas untuk
menutupi pengeluaran-pengeluaran.
Ketergantungan pada satu produk Pendapatan akan berkurang secara
substansial jika terdapat penurunan
permintaan akan satu produk tunggal
dalam jumlah besar
Ketergantungan pada satu pelanggan Pendapatan akan berkurang secara
substansial jika pelanggan tidak lagi
membeli produk perusahaan
Ketergantungan pada satu pemasok Potensi kekurangan pasokan jika
pemasok mengalami kesulitan
Ketergantungan pada seorang karyawan Kinerja akan menurun jika karyawan
penting tersebut meninggalkan perusahaan,
sakit, atau meninggal dunia
Kerugian harta benda Pengeluaran untuk menutupi kerusakan
yang terjadi pada harta perusahaan
Kerugian pertanggungjawaban Pengeluaran untuk menutupi kewajiban
pembayaran atas kerusakan pihak lain
atau harta bendanya
Klaim kompensasi karyawan Pengeluaran untuk menutupi klaim-
klaim kompensasi.

Anda mungkin juga menyukai