Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan
kadar halogenida dan senyawa lain yang membentuk endapan
dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu. Metode argentometri disebut juga metode pengendapan karena pada argentometri memerlukan pembentukan senyawa yang relative tidak larut atau endapan. (Gandjar,2007)
Ada beberapa metode dalam titrasi argentometri yaitu metode
Mohr, metode Volhard, Metode K. Fajans, dan metode Leibig.
1. Metode Mohr
Metode ini dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida
dan bromida dalam suasana netral dengan larutan baku perak nitrat dengan penambahan larutan kalium kromat sebagai indkator. Pada permulaan titrasi akan terjadi endapan perak klorida dan setelah tercapai titik ekuivalen, maka penambahan sedikit perak nitrat akan bereaksi dengan kromat dengan membentuk endapan perak kromat yang berwarna merah. (Gandjar,2007)
1. Metode Volhard
Perak dapat ditetapkan secara teliti dengan suasana asam
dengan larutan baku kalium dan ammonium tiosianat yang mempunyai hasil kali kelarutan 7,1 x 10-13. Kelebihan tiosianat dapat ditetapkan secara jelas dengan garam besi (III) ntrat atau besi (III) ammonium sulfat sebagai indicator yang membentuk warna merah dari kompleks besi (III)-tiosianat dalam lingkungan asam nitrat 0,5-1,5N. Titrasi ini harus dilakukan dalam suasana asam, sebab ion besi (III) akan diendapkan menjadi Fe(OH)3 jika suasana basa sehingga titik akhir tidak dapat ditunjukan. pH larutan dibawah 3, Pada titrasi terjadi perubahan warna 0,7 1 % sebelum titik ekuaivalen. Untuk mendapatkan hasil yang teliti pada waktu akan mencapai titik akhir, titrasi digojog kuat-kuat supaya ion perak yang diarbsorbsi oleh endapan perak tiosianat dapat bereksi dengan tiosianat. Metode volhard dapat digunakan untuk menetapkan asam klorida, bromide, dan iondida dalam suasana asam. (Gandjar,2007) Gandjar, G. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka pelajar. Yogyakarta.
Underwood A.L. 2004. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam.
Erlangga : Jakarta.
Karakteristik kinerja metode argentometric penentuan sianida
diselidiki dengan menggunakan metode kurva kalibrasi. Penilaian menawarkan linearitas dalam kisaran 1.7x10-3moles untuk 3.5x10-3moles dengan sensitivitas 0.6millimoles sianida per dm3 dari 0 0,0200 moldm-3 AgNO3. Ini memberikan batas deteksi 0,7 mmol (0.02gCN) Penelitian interferensi dalam rentang linier menunjukkan bahwa halida (Cl -, Br -, I -). Tidak mengganggu dalam analisis bila ada kelebihan CN - dalam sampel.