Anda di halaman 1dari 2

PRA RANCANGAN PABRIK

METIL KLORIDA DARI METANOL DAN HIDROGEN

1. Proses yang Digunakan


Proses yang digunakan dalam pembuatan metil klorida adalah Hidroklorinasi methanol.
Produksi metil klorida dengan bahan baku methanol menggunakan reaksi :
CH3OH(g) + HCl(g) CH3Cl(g) +H2O(g)
Reaksi antara methanol dan HCl dilewatkan pada tekanan atmosferis pada suhu 340
350 oC. Reaksi ini menggunakan reactor fixed bed multitube yang di dalamnya berisi katalis
alumina gel (Al2O3) atau zinc chloride (ZnCl2). Di sekelilingnya reactor dialiri pendingin.
Campuran yang terbentuk dipisahkan dalam menara distilasi. Produk yang dihasilkan 90
95% metil klorida diembunkan dalam kondensor dan disimpan dalam tangki penyimpanan
dalam bentuk larutan.(Faith, Keyes & Clarks 1975)
Untuk perhitungan potensial ekonomi (EP) dapat menggunakan persamaan :
EP = (Nilai Produk) (Harga Bahan Baku)
Tabel 1.1 Daftar Berat Molekul dan Harga bahan dari proses
Bahan BM Harga (US$/Kg)
CH3OH 32 0,63
CH3Cl 50,5 1,81
HCl 36,5 0,22
BPS, 2009

EP = [(BM CH3Cl x Harga)]produk [(BM CH3OH x Harga) + (BM HCl x Harga)]reaktan


EP = (50,5 x 1,81) [(32 x 0,63) + (36,5 x 0,22)]
= 91,40 28,19
= 63,21 $/Kgmol CH3Cl
2. Pemilihan Reaktor
3. Persiapan Bahan Baku sampai ke Reaktor
Bahan baku untuk pembuatan metil klorida adalah metanol (CH 3OH) dan hydrogen
klorida (HCl). Umpan metanol kemurnian 99,8% disimpan dalam fase cair di Tangki T-
01. Bahn baku CH3OH dipompakan dalam tangki ke dalam Vaporizer VP-01 sehingga
keluar dari vaporizer menjadi fase uap, kemudian uap tersebut dipanaskan sehingga
mencapai suhu 220oC pada Heater HE-01 dengan menggunakan media pemanas gas hasil
reaksi sehingga uap metanol tersebut dalam keadaan siap bereaksi.
Umpan Hidrogen Clorida (HCL) kemurnian 99,8% disimpan dalam fase cair di
Tangki T-02 pada kondisi operasi T = -200C, P = 14,7 atm. Untuk menjaga kondisi
didalam tangki tetap stabil pada fase cair maka pada tangki tersebut disertai system
autorefrigenerasi. HCL diekspansikan dengan menggunakan pressure reducer sehingga
kondisi operasi menjadi T = -51,040C, P = 5,2 atm. Pada perlakuan tersebut terbentuk
fase uap dan fase cair, fase cair selanjutnya diuapkan pada Vaporizer VP-02. Kemudian
uap tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 2200C dengan pemanas bertahap yaitu
dengan Heater HE-02 dan HE-03.
4. Gambar Blok Diagram dari Bahan Baku sampai ke Reaktor

Metanol VP-01
(CH3OH)
99.8 %
SP-
01

Reaktor
He-01
(Fixed
T=
Bed
220C
Multitub
e)

SP-
He-03 He- 03
02
T=220
C
Asam Klorida
P=5,2 atm
(HCL)

99.8 % T= -51,04C
SP- VP-02
T=-20C ; 02
P=14,7 atm

Fase Cair

Anda mungkin juga menyukai