Anda di halaman 1dari 15

Pembuatan Dimetil Eter Dari Metanol Dengan

Proses Dehidrasi Kapasitas


Rosa Pertiwi Gunadi dan Febriyanti Budy.A

Rafii Irfan Subardi 3335150020


Tia Lestari 3335150012
Sifat Bahan Baku

 Rumus Molekul : CH3OH


 Berat Molekul (g/mol) : 32
 Titik Didih (boiling point) (oC) : 64,70
 Titik Beku (Freezing Point) (oC) : -
97,95
 Fase, 30oC, 1atm : Cair
 Kelarutan : Sempurna di dalam air
 Tekanan : 8096 kPa
Sifat - Sifat Produk

 Rumus Molekul : CH3OCH3


 Berat Molekul : 46,07 gr/mol
 Titik Beku : -138,5 oC
 Titik Didih (1atm) : -25,1 oC
 Densitas Cairan : 0,67 kg/l
 Tekanan : 53,7 bar
Sifat - Sifat Produk

 Berat Molekul : 18,0153 gr/mol


 Titik Didih, pada 101,3 kPa : 100oC
 Titik Beku : 0oC
 Densitas, pada 20oC : 0,99823 kg/L
 Viskositas : 1,0050 cp
Proses Pembuatan DME

Direct Synthesis Indirect Synthesis

Proses direct synthesis (reaksi langsung) adalah proses pembuatan Proses indirect synthesis (sintesa tidak langsung) adalah proses
DME dari methanol dengan menggunakan katalis alumina. Reaksi pembuatan DME dari methanol dengan katalisator asam sulfat
berlangsung pada fase gas dan reactor yang digunakan jenis fixed dengan suhu reactor 125oC – 140oC dan tekanan 2 atm.
bed multitube. Reaksi berlangsung pada suhu 250o C – 400 o C
dengan tekanan 15 atm. Keuntungan:
Keuntungan :
1. Suhu dan tekanan reactor yang rendah
1) Proses sederhana dan peralatan yang digunakan sedikit
2) Biaya investasi untuk peralatan yang digunakan sedikit.
3) Konversinya tinggi, yaitu 80%
Pemilihan Proses

Direct Syntesis
Proses Pembuatan Dimethyl Ether yang dipilih adalah proses secara direct
syntesis (reaksi langsung) atau disebut juga reaksi dehidrasi metanol
karena proses ini memiliki nilai konversi yang tinggi yaitu 80%.
Reaksi Pembuatan DME

2CH3OH(g) CH3OCH3(g) + H2O(g)


1) Pada reaksi diatas terjadi dehidrasi methanol menjadi dimethyl ether
dan air dengan katalis Al2O3 berbentuk padat.
2) Reaksi keseluruhan berlangsung dalam fase gas.
3) Reaksi berjalan di dalam fixed bed multitube reactor dan berlangsung
secara eksotermis.
4) Reaktor beroperasi secara non adiabatic non isothermal pada tekanan
minimal 15 atm dan suhu 250oC – 400oC.
Langkah Proses Pembuatan DME
Tahap Penyiapan Bahan Baku

Tahap Pembentukan DME

Tahap Pemurnian
Tahap Penyiapan Bahan Baku
Methanol dengan kemurnian 99,85% berat pada suhu 30oC dan
tekanan 1 atm dari tangka penyimpanan (T-01) dialirkan
menuju ke tee kemudian dicampur dengan arus recycle dari
Menara Distilasi (MD-02).

Umpan Methanol dipompa (P-01) ke Vaporizer (V-01)


yang beroperasi pada tekanan 15,5 atm untuk diuapka
hingga mencapa suhu 155,04oC.

Methanol dari Vaporizer (V-01) selanjutnya dialirkan


menuju Heat exchanger (HE-01) untuk dinaikkan suhu
mencapai 250oC dengan pemanas HE-01 berupa steam
pada suhu 525oC.
Tahap Pembuatan DME
Campuran methanol setelah dipanaskan hingga 250 Oc
kemudian masuk ke dalam reactor yang berisis katalis padat
Al2O3 (terjadi roses dehidrasi methanol menjadi dimethyl
ether dan air).

Reaksi yang digunakan untuk reaksi adalah jenis fixed


bed multibe dengan kondisi non adiabatic non isothermal
dan bersifat eksotermis.

Reaktor beroperasi pada suhu 250 oC – 400 oC dengan


tekanan 15,5 atm
Tahap Pemurnian
Pemisahan DME

Produk reactor keluar pada suhu 283 oC dan tekanan 15,15


atm, kemudian diturunkan tekanannya sampai 9 atm
dengan menggunakan expansion valve (EV-01).

Dalam expansion valve (EV-01) terjadi penurunan suhu hingga


277,65 oC, kemudian dimasukkan ke dalam heat exchanger
(CL-01) untuk didinginkan lagi sampai suhu 148,04 oC.

Dari HE-01 produk kemudian diumpankan ke menara


distilasi (MD-01) dengan umpan berupa uap jenuh pada
suhu 148,04 oC tekanan 9 atm.
Tahap Pemurnian
Pemisahan DME

Pada MD-01 terjadi pemisahan antara DME dengan


Methanol komposisi sebesar 99,5% berat dengan
impuritas methanol.

DME keluar sebagi hasil ats MD-01 pada tekanan 9 atm dn


suhu 46,32 oC, sedangkan hasilbawah berupa campuran
methanol, air dan sedikit DME yang keluar pada tekanan 9
atm dan suhu 156,33 oC.

Produk DME disimpan dalam tangka penyimpanan (T-


02) pada suhu 46,32 oC dan tekanan 9 atm.
Tahap Pemurnian
Pemisahan Methanol dan Air

Hasil bawah MD-01 yang berupa DME, methanol dan air pada suhu
156,33 Oc dan teknan 9 atm dialirkan ke ekspander (E-01) untuk
menurunkan tekanannya menjadi 1 atm. Dengan terjadinya
penurunan tekanan ada E-01 maka suhu keluar E-01 juga mengalami
penurunan hingga 128,54 oC.

Hasil keluaran E-01 dialirkan dalam heat exchanger (CL-02)


untuk mendapatkan kondisi cair jenih hingga 82,64 Oc,
kemudian diumpankan meuju MD-02 dengan tekanan 1 atm
dan suhu 82,64 oC.

Pada MD-02 terjadi pemisahan antara methanol dan air.


Destilat MD-02 berupa methanol dan sedikitair keluar
pada tekanan 1 atm dan suhu 64,7 Oc, diumpankan ke tee.
Tahap Pemurnian
Pemisahan Methanol dan Air

Hasl bawah MD-02 yang berupa air dan sedikit methanol


beserta DME masuk ke IPAL, tetapi sebelumnya suhu
diturunkan dari 20 oC menjadi 50 Oc dengan menggunakan
heat exchanger CL-03.
Diagram Alir

Anda mungkin juga menyukai