Anda di halaman 1dari 25

DME (Dimethyl Ether) Synt

hesis
Process
Created By
• Dyah Puspita Aysha,12210005
• Annissa Rizky Rahayu,12210007

• Anggi Sagitha Putri,12210010


• Fadlianor,12210017

• Mawardi,12210020
• Khusnan Aji Priya kusuma,12210023

• Agil Priambodo,12210026
Outline
PENDAHULUAN (pengertian DME,sumber)

Mekanisme dan Cara Kerja DME

Komponen Reaktor DME

Properties dan Rumus

Keuntungan dan Kerugian

Penutup ( Kesimpulan )
Pengertian DME
 Dimethyl ether merupakan sumber bahan bakar yang
memproduksi energi yang bersih untuk masa depan.
Keistimewaan DME tidak menghasilkan partikel zat
(particulate matter) sebagai gas buangan saat digunakan
sebagai pengganti bahan bakar diesel, dan sangat mudah
diproduksi dari beberapa sumber seperti natural gas, batu bara,
biomass, dan material lain yang sejenis. Proses sintesa DME
dikembangkan oleh Mitsubishi Gas Chemical, saat ini
diaplikasikan secara komersial dalam skala plant yang kecil.
JGC mengembangkan, bekerja sama, untuk proses sintesa DME
yang efektif untuk memproduksi beberapa ton DME per hari.
 Dalam teknologi, methanol sebagai bahan baku
mentah sebagai natural gas ditreat untuk
sintesa DME melalui proses tidak langsung,
sehingga dengan proses dehidrasi methanol.
Berikut ini flowsheet dari JGC:
 Gambar ini adalah proses persiapan diagram alir proses
 (process flow diagram/PFD) untuk produksi dimethyl
ether.
Mekanisme dan cara kerja DME
 Dengan bahan baku adalah methanol yang diasumsikan murni. Feed
(umpan) dan recycle dipompa pada P-201; dipanaskan, diuapkan, dan
diubah menjadi superheated dalam heat exchanger (E-201); dan
kemudian dialirkan ke reaktor (R-201) dimana DME terbentuk.
Effluent dai reaktor didinginkan dan secara parsial dikondensasikan
dalam heat exchanger (E-202), dan kemudian dialirkan ke bagian
pemisahan. Dalam kolom T-201, DME murni diproduksi pada aliran
atas (distillate), dengan methanol dan air dialirkan dibagian bawah
(bottoms). Dalam T-202, destilat mengandung methanol
untuk recycle dan bottom merupakan limbah (waste water). Produksi
yang diinginkan berkapasitas 100.000 ton/tahun.
Detail Proses 
Aliran Feed
Aliran 1: methanol, dari tangki penyimpan pada 1 atm dan 25 oC,
diasumsikan murni.
Aliran Effluent
Aliran 7: Produk
Dimethyl ether dengan
kapasitas 100.000/tahun,
diasumsikan murni.
Aliran 10: Aliran limbah,
mungkin diasumsikan
murni dalam perhitungan
neraca massa, namun
tidak murni, sehingga ada
biaya untuk pengolahan
limbah.
Komponen Alat dan
Propertiesnya
Pompa (P-201)
Pompa menambah tekanan feed dan recycle sampai minimum 15bar.
Heat Exhanger (E-201)
Merupakan unit pemanas, penguap, dan menjadikan umpan menjadi
superheat pada 250oC dan 15 bar. Sumber pemanasan harus diatas 250 oC.
Reaktor (R-201)
 Reaktor (R-201)
Reaksi yang terjadi:

 2CH3COOH  >CH3OCH3+H2O
Metanol              Dimethyl Ether

 Reaksi adalah kesetimbangan terbatas.


Konversi 80% konversi kesetimbangan
pada tekanan dan temperatur keluar
reaktor. Berdasarkan katalis dan kinetika
reaksi, reaktor harus dioperasikan
minimum 15 bar. Reaktor beroperasi
secara adiabatic, dan reaksi yang terjadi
eksotermis, temperatur keluaran (effluent)
reaktor diatas 250 oC.
 Bila ingin menjalankan reaktor
secara isothermal, yang
membutuhkan media untuk
menghilangkan panas dari yang
dihasilkan, dan media harus
selalu dibawah temperatur
reaktor. Dengan persamaan:
ln K = -2,205 + 2708,6317 / T
Dimana T = temperature dalam
Kelvin.
Heat Exchanger (E-202)
Unit pendingin dan secara parsial effluent dari reaktor. Valve sebelum heat
exchanger adalah valve penurun tekanan. Tekanan keluar mungkin diatas
tekanan reaktor, tapi harus mirip dengan tekanan operasi pada T-201.
Kolom Destilasi (T-201)
Kolom destilasi ini memisahkan DME dari methanol dan air. Pemisahan diasumsikan
sempurna, contohnya DME murni diproduksi dalam distillate. Temperatur distillate
adalah temperatur DME yang mengembun pada tekanan kolom.
Heat Exchanger (E-203)
Dalam heat exchanger, terdiri atas T-201 (dimethyl ether murni) diembunkan dari
saturated vapor ke saturated liquid pada tekanan kolom dengan 3 kali aliran 7 (reflux
ratio). 1 – 3 kondensat menjadi stream 7 dan sisa dikembalikan ke kolom. Biaya untuk
media pendingin untuk membuang energy yang ada. Media pendingin harus lebih
rendah daripada aliran yang akan didinginkan.
Heat Exchanger (E-204)
Dalam heat exchanger, dapat diasumsikan bahwa 1,5 aliran di 8 diuapkan dari
saturated liquid ke saturated vapor pada tekanan kolom dan dikembalikan ke kolom.
Temperatur dari aliran diuapkan pada temperature buble point campuran methanol-air
pada tekanan kolom. Biaya dari steam yang diperlukan untuk menyuplai panas yang
diperlukan. Temperature steam harus lebih panas dari aliran vaporizing.
Distillation Column (T-202)
Kolom destilasi ini memisahkan methanol
untuk recycle dari air. Pemisahan diasumsikan
sempurna, Namun, dalam prakteknya, tidak
dapat secara sempurna karena merupakan
azeotrop. Aliran air merupakan limbah, dan
ada biaya untuk pengolahan limbahnya. Suhu
distillate adalah suhu dimana methanol
mengembun (terkondensasi) pada tekanan
kolom. Valve sebelum T-202 adalah optional.
Diperlukan bila tekanan pada T-202 lebih
rendah daripada T-201. Pada tekanan yang
sama, valve dapat dihilangkan. Bila
menginginkan tekanan lebih tinggi pada T-
202, harus ditambahjan pompa pada tempat
pompa.
Heat Exchanger (E-205)
Dalam heat exchanger, terdiri atas aliran T-202 (methanol murni) diembunkan dari
saturated liquid ke saturated vapor pada tekanan kolom pada rate 3 kali aliran 9 (reflux
ratio). 1-3 kondensat menjadi stream 9 dan sisa dikembalikan di kolom. Biaya media
pendingin dibutuhkan untuk membuang energi yang ada. Media pendingin
temperaturnya harus selalu lebih rendah daripada aliran yang akan diembunkan.
Heat Exchanger (E-206)
Dalam heat exchanger, dapat diasumsikan bahwa 1,5 aliran di 10 diuapkan
dari saturated liquid ke saturated vapor pada tekanan kolom dan dikembalikan
ke kolom. Temperatur dari aliran diuapkan pada temperature boiling point
dari air pada tekanan kolom. Biaya dari steam yang diperlukan untuk
menyuplai panas yang diperlukan. Temperatur steam harus lebih panas dari
aliran vaporizing.
Kesimpulan Detail Prosses
 Untuk stream dua atau lebih untuk campuran,
harus mempunyai tekanan yang mirip.
Pengurangan tekanan dengan menambahkan valve.
Semua valve tidak ditunjukkan pada gambar
flowsheet dan diasumsikan tambahan valve tanpa
biaya. Aliran terjadi dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah. Pompa menambah tekanan aliran liquid,
dan compressor menambah tekanan aliran gas.
Kesimpulan DME
 DiMethylEther (DME) merupakan salah satu bahan bakar alternatif pengganti BBM.

 DME memiliki monostruktur kimia yang sederhana (CH3-O-CH3), berbentuk gas


pada ambient temperature (suhu lingkungan), dan dapat dicairkan seperti
halnya Liquefied Petroleum Gas (LPG) sehingga infrastruktur untuk LPG dapat juga
digunakan untuk DME. DME adalah bahan bakar multi-source (dapat didapatkan dari
banyak sumber), diantaranya dari gas alam, fuel oil, batubara, limbah plastik, limbah
kertas, limbah pabrik gula, dan biomassa.
 Proses Pembuatan DME
DME dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu melalui proses langsung dan proses tidak
langsung. Melalui proses tidak langsung, methanol disintesis terlebih dahulu, diikuti
dengan reaksi dehidrasi methanol, dan pada reaktor terpisah DME akan disintesis. Pda
proses pembentukan langsung, syngas (H2 & CO) disintesis menjadi DME.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai