Anda di halaman 1dari 5

Perancangan Proses Lanjut

Tugas 2

Disusun Oleh:
Chintya Sinar Lumbantoruan (227022001)
Cindy Carnella (227022003)
Evita Wahyu Pulungan (227022004)

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Iriany, M.Si

DEPARTEMEN MAGISTER TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
FEBRUARI, 2023
1. Consider the following process in which liquid feed material A (normal BP of 110°C) is
reacted with gaseous feed material G to produce main product C and by-products R and
S via the following reactions:
A+G→C+S
G+C→R
Both feeds enter the process at ambient temperature and pressure. Both reactions occur in
the gas phase at moderate temperature and pressure (250°C and 10 bar). The normal boiling
points of G, S, and C are less than –120°C. By-product R has a normal boiling point of 75°C and
is highly soluble in water. Product C is very soluble in water but G and S are insoluble. The
single-pass conversion through the reactor is low for feed A, and the ratio of G to A in the
feed to the reactor should be maintained in excess of 4 to minimize the chance of other
unwanted side reactions. Using this information, and assuming that both A and G are
expensive, do the following:
a. Draw a preliminary process flow diagram identifying the main unit operations
(reactors, compressors, pumps, heat exchangers, and separators), and identify the
recycle structure of the process.
b. Justify the methods used to recycle A and G.
c. What unit operations do you suggest for your separators? Justify your choices.
d. How would your PFD change if the price of feed material G were very low?

Jawaban:
a. Diagram Alir Proses

Dari diagram alir proses yang telah dirancang, dapat diidentifikasi proses recycle ada 2 alur
yaitu Recycle (A) dan Recycle (G+S).
b. Metode yang digunakan untuk me-recycle senyawa A dan G adalah

- Senyawa A (titik didih A = 110°C) dan senyawa R (titik didih R = 75°C) merupakan
senyawa yang dapat dikondensasi. Oleh karena itu, senyawa A dan senyawa R
dipisahkan dengan menggunakan distilasi. Senyawa R akan berada di produk atas
karena memiliki titik didih yang lebih rendah dan senyawa A yang berada di produk
bawah karena memiliki titik didih yang lebih tinggi. Pada proses ini senyawa A di-
recycle menuju umpan A.

- Senyawa C, G, S merupakan senyawa yang tidak dapat dikondensasi dan diumpankan


pada Absorber setelah dari Flash drum.

- Karena senyawa C sangat larut di dalam air, maka senyawa C dan air direaksikan.
Senyawa C dapat dipisahkan dengan penyerapan ke dalam air.

- Senyawa G dan S tidak dapat dipisahkan kecuali pada tekanan yang sangat tinggi atau
temperatur yang rendah.

- Recycle G yang tidak terpakai yang mengandung S (karena S tidak bereaksi lebih
lanjut), maka kita harus menambahkan pembersihan untuk mencegah akumulasi S di
dalam sistem. Aliran ini harus di-recycle sebagai gas menggunakan kompresor gas
daur ulang.

c. Unit operasi untuk pemisahan adalah

- Untuk memisahkan A dan R menggunakan proses distilasi karena senyawa A dan R


memiliki perbedaan titik didih yang besar.
- Untuk memisahkan C, G, dan S menggunakan proses absorpsi karena C larut dalam air.
- Untuk memisahkan C dari campuran air menggunakan proses distilasi.

d. Jika harga senyawa G sangat murah, maka PFD akan berubah dengan tidak me-
recycle senyawa (G+S).
2. Diagram Alir Proses Formalin

a. Identifikasi jalur reaktan dan produk utama untuk proses pembuatan formalin.
b. Identifikasi alur-alur recycle dan bypass untuk proses pembuatan formalin.
c. Buatlah deskripsi proses untuk proses pembuatan formalin.

Jawaban:
a. Deskripsi Pelacakan Alur Reaktan
Bahan baku utama dalam pembuatan formalin adalah metanol dan udara. Alur reaktan
dimulai dari umpan (sebelah kiri PFD). Metanol dan udara masuk ke dalam
Formaldehyde Reactor (R-801) sehingga membentuk formaldehida. Produk keluaran
dari Formaldehyde Reactor (R-801) akan diumpankan menuju Formaldehyde
Absorber (T-801). Udara atau gas yang tidak terserap oleh absorber akan dibuang
sebagai gas buang (alur 12). Kemudian produk bawah absorber akan masuk ke dalam
Formaldehyde Tower (T-802). Produk bawah ini adalah metanol, air, dan
formaldehida. Pada Formaldehyde Tower (T-802) akan terjadi pemisahan metanol dan
formaldehida. Metanol akan berada di produk atas dan akan di-recycle menuju umpan
(alur 14 dan 18).

Deskripsi Pelacakan Alur Produk


Produk utama dalam proses ini adalah formaldehida atau yang sering disebut sebagai
formalin. Alur produk dimulai dari sebelah kanan PFD dan pelacakan bahan kimia
mundur menuju Formaldehyde Reactor (R-801). Tangki penyimpanan formaldehida
mengandung formaldehida yang larut di dalam air. Campuran ini berasal dari produk
bawah Formaldehyde Tower (T-802) yang telah didinginkan menggunakan Heat
Exchanger (E-806). Campuran yang ada di dalam Formaldehyde Tower (T-802)
sebelum dimurnikan adalah campuran metanol, formaldehida, dan air. Campuran ini
diperoleh dari hasil pemisahan oleh Formaldehyde Absorber (T-801). Pada
Formaldehyde Absorber (T-801) terjadi pemisahan gas seperti O2, N2, CO2 yang tidak
larut di dalam air. Sebelumnya, campuran yang diumpankan ke dalam Formaldehyde
Absorber (T-801) adalah produk dari Formaldehyde Reactor (R-801) yaitu
formaldehida dengan sedikit impurities berupa metanol. Hal ini diakibatkan karena
konversi yang terjadi pada Formaldehyde Reactor (R-801) tidak 100%.

b. Alur Recycle
Pada diagram alir proses pembuatan formalin di atas, hanya terdapat satu alur recycle
yaitu pada alur 14. Pada alur ini, metanol merupakan produk atas dari hasil pemisahan
Formaldehyde Tower (T-802) yang kemudian di-recycle menuju umpan (alur 18).

Alur Bypass
Pada diagram alir proses pembuatan formalin di atas, tidak ada proses bypass.

c. Deskripsi Proses Pembuatan Formalin


Bahan baku utama dalam pembuatan formalin adalah metanol dan udara. Umpan
pertama adalah metanol. Metanol diumpankan ke Methanol Preheater (E-801)
menggunakan pompa (P-801 A/B). Umpan kedua yaitu oksigen yang diperoleh dari
udara. Udara diumpankan ke Air Preheater (E-802) dengan menggunakan Kompresor
(C-801). Kemudian metanol dan oksigen akan bereaksi di dalam Formaldehyde Reactor
(R-801). Reaksi oksidasi metanol akan menghasilkan formaldehida. Produk keluaran
reaktor harus segera didinginkan melalui Reactor Effluent Cooler (E-803). Kemudian
komponen O2 dan N2 yang berasal dari udara dipisahkan dari produk reaktor
menggunakan Formaldehyde Absorber (T-801) dengan pelarut Deionized Water. Air
masuk dan disemprotkan dari atas absorber. Absorber bekerja berdasarkan sifat
kelarutan dimana formaldehida dan metanol akan larut dalam air sedangkan O2, N2,
CO2 tidak larut dalam air. Gas yang tidak terserap oleh absorber akan dibuang (alur 12).
Produk bawah dari absorber yaitu campuran formaldehida, metanol, dan air akan
dimasukkan ke dalam Formaldehyde Tower (T-802). Selanjutnya, campuran tersebut
akan dipisahkan dimana produk atas adalah metanol yang kemudian di-recycle (alur 14
dan alur 18) sebagai umpan. Produk bawah dari Formaldehyde Tower (T-802) adalah
formaldehida dan air yang kemudian dipompa (P-803 A/B) menuju Heat Exchanger (E-
806). Produk keluaran dari Heat Exchanger (E-806) merupakan produk formaldehida
yang larut dalam air (dalam kadar tertentu) yang kemudian disimpan pada tangki
penyimpanan formaldehida.

Anda mungkin juga menyukai