Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL

Oleh : 1. Surya Haditya 2. Patriawan Rendra G. 3. Rachma Tia Evitasari I 0508 I 0510029 I 0510030

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PRODUKSI DIMETIL ETER (DME)


Dimetil eter (DME) umumnya digunakan sebagai bahan bakar aerosol. DME larut dalam kebanyakan pelarut organik, memiliki kelarutan tingi dalam air, dan larut sempurna dalam campuran air dan etanol 6%. Baru-baru ini, mulai dipelajari penggunaan DME sebagai zat tambahan dalam bahan bakar mesin diesel karena sifat volatilnya yang baik untuk cold starting dan angka cetane yang tinggi. Produksi DME melalui proses dehidrasi katalitik metanol dengan katalis zeolit asam. Reaksi utamanya adalah sebagai berikut: 2CH3OH Metanol (CH3)2O + H2O DME Air

Pada temperatur operasi normal, tidak terjadi reaksi samping.

Deskripsi Proses 1. Tahap Persiapan Bahan Baku Tahap persiapan bahan baku dimaksudkan untuk memanaskan metanol sampai suhu 2500C. Fresh metanol dari storage tank dialirkan ke tangki pengumpanan (V-201). Umpan metanol di tangki (V-201) dipompakan dengan pompa (P-201 A/B) menuju preheater (E-201) untuk pemanasan awal sampai suhu 1540C, kemudian metanol dipanaskan kembali pada heat exchanger (E-202) dengan memanfaatkan panas panas dari produk keluaran reaktor sampai suhu 2500C. Metanol yang telah mencapai suhu 2500C siap diumpankan ke dalam reaktor (R-201). 2. Tahap pembentukan produk Tahap pembentukan produk dimaksudkan untuk mereaksikan dehidrasi metanol dengan katalis zeolit asam membentuk dimetil eter (DME) dan air. Reaksi dijalankan pada reaktor packed bed (R-201) dengan kondisi operasi temperatur 250 370 0C. Uap metanol mengalir secara kontinu ke reaktor packed bed (R-201) yang berisi katalis zeolit asam untuk bereaksi menjadi dimetil eter (DME) dan H2O dengan konversi 80%. Produk keluaran reaktor berupa dimetil eter (DME), metanol, dan air bersuhu 3650C didinginkan pada heat exchanger (E-202) yang dimanfaatkan untuk memanaskan umpan metanol hingga suhu 2780C. 3. Tahap Pemurnian Produk dan Recovery Reaktan Tahap pemurnian produk dilakukan untuk memisahkan dimetil eter (DME) dari H2O dan sisa metanol yang tidak bereaksi agar diperoleh dimetil eter (DME) dengan kemurnian 99,5%. Produk keluaran reaktor (R-201) yang telah didinginkan, dialirkan ke menara distilasi pertama (T-201) untuk memisahkan dimetil eter dari metanol dan air. Produk hasil atas (distilat) menara distilasi pertama (T-201) berupa dimetil eter (DME) dikondensasikan pada kondenser (E-205) kemudian ditampung pada tangki refluks (V-202), sebagian dimetil eter direflukskan kembali pada menara distilasi (T-201) dan sebagian lainnya ditampung pada tangki penyimpanan dimetil eter (DME) dengan kemurnian 99,5%. Produk bawah (residu) menara

distilasi pertama (T-201) berupa campuran air dan metanol diumpankan ke menara distilasi kedua (T-202). Pada menara distilasi kedua (T-202) dilakukan pemisahan / recovery metanol dari air. Metanol sebagai hasil atas (distilat) menara distilasi kedua (T-202) dikondensasikan dengan kondenser (E-207). Kondensat metanol ditampung pada tangki refluks (V-203), sebagian direcycle ke tangki pengumpan (V-201) dan sebagian lainnya direfluks kembali ke (T-202). Hasil bawah (residu) menara distilasi kedua (T-202) berupa air didinginkan dengan cooler (E-208) dan dialirkan menuju waste water treatment.

Anda mungkin juga menyukai