Analyzer diinstalasi di antara bagain bawah bed di Main Washer untuk menghitung kadar 1,3-
Butadiene dan menyediakan peringatan apabila terjadi loss dari rafinat murni. Bila konsentrasi
melebihi kadar, aliran Butadiene dari overhead Afterwasher harus ditambahkan. Apabila aliran
bahan baku mixed C4 tinggi, aliran ini bisa dikurangi atau laju pelarut dinaikkan untuk
menyesuaikan kapasitas pabrik.
2. Rectifier/Afterwasher
Upper Rectifier bagian dari Rectifier/Afterwasher terdiri dari 6 packed bed dan merupakan
perluasan dari Main Washer. Rectifier berfungsi untuk menghilangkan residu yang ada di butene
(yang kurang larut dari 1,3-Butadiene) dari pelarut yang diisi. Pelarut yang diisi mengandung
butene masuk dari atas kolom. Stripping dilakukan oleh aliran 1,3 Butadiene kaya gas dari
bawah kolom. Solven bebas butadiene mengalir ke bagian bawah kolom. Campuran uap 1,3-
Butadiene dan butene meninggalkan upper Rectifier melalui bagian atas kolom dan diumpankan
kembali ke Main Washer.
Analisa terus-menerus dilakukan untuk memastikan kadar cis-2-butene di upper Rectifier bagian
dari Rectifier/Afterwasher untuk memberikan peringatan terhadap potensi kehilangan kemurnian
1,3-Butadiene. Fungsi Extractive Distillation tahap kedua adalah untuk memisahkan 1,3
Butadiene dari acetylene pada solven, produksi 1,3 Butadiene bebas dari komponen terlarut lain
seperti 21
ethyl- vinyl- acetylene. Dengan demikian, pelarut dari upper Rectifier dan Afterwasher bagian
dari Rectifier/Afterwasher masuk ke bagian atas lower Rectifier yang terdiri dari single packed
bed. Solven dialiri gas kompresi yang di-recycle dari Degasser (DA-8321) dan uap diproduksi
dengan memisahkan pelarut panas dari Solvent Heat Exchanger (EA-8130A-C).
Penampung pada Rectifier/Afterwasher dibagi menjadi 2 kompartemen. Pelarut meninggalkan
bagian bawah bagian packed di kolom-kolom pengumpul di kompartemen pertama sebagai head
tank untuk Rectifier Bottoms Pump (GA-8123A,S). Sebagian pelarut yang dipisahkan dipisahkan
lebih lanjut secara termal dengan pemanasan terhadap pelarut murni panas dari bawah Degasser
di dalam Solvent Heat Exchanger (EA-8130A-C). Solven tersebut dipompa oleh Rectifier
Bottoms Pump (GA-8123A,S) melewati exchanger (EA-8130A/B/C) dan kembali ke
kompartemen kedua di penampung kolom yang berfungsi sebagai flash cahmber. Tekanan
pelepasan pompa dipertahankan cukup tinggi untuk mencegah penguapan di exchanger.
Sehingga, flashing terjadi di katup control valve di aliran ini. Uap yang dihasilkan oleh stripping
termal dikombinasikan dengan recycle gas terkompresi dari Degasser untuk menjadi stripping
gas. Rich solven sebagian diturunkan dari flash chamber kemudian dipompa oleh Degasser Feed
Pump (GA-8130A,S) dibawah pengaturan level flow control ke atas Degasser (DA-8231). Aliran
pompa ini dipanaskan dalam Solvent Heater (EA-8321) menggunakan uap bertekanan rendah
(Low Preasure (LP) Steam).
Aliran gas meninggalkan bagian atas lower Rectifier terutama 1,3-Butadiene dengan beberapa
1,2-Butadiene, C4-acetylene, dan residu hydrocarbon. Sebagian lain gas dikirim ke bawah
afterwasher bagian dari DA-8122 untuk dilakukan pemurnian lebih lanjut. Kesetimbangan gas
diteruskan ke upper Rectifier bagian kolom sebagai stripping gas. Aliran gas dari lower Rectifier
ke Afterwasher diatur oleh aliran bersih dari overhead Afterwasher.
Afterwasher bagian dari DA-8122 terdiri dari 6 packed bed dengan 8 valve tray diatasnya. Aliran
kaya 1,3-Butadiene masuk ke Afterwasher di bagian bawah dan mengalir ke atas melewati
packed column. Aliran pelarut murni dingin dari 22
Solvent Cooler (EA-8120A,B) menjerap sejumlah residu vinyl- dan ethyl- acethylene yang lebih
larut. Aliran crude 1,3-Butadiene yang meninggalkan bagian atas packed section dicuci di bagian
trayed pada kolom ini dengan refluks crude 1,3-Butadiene dari Afterwasher Accumulator (FA-
8124) untuk menghilangkan sisa solven yang terkandung dalam gas. Solven bebas gas
meninggalkan atas kolom melewati Afterwasher Condenser (EA-8124) untuk mengkondensasi
crude 1,3-Butadiene. Aliran uap dari Afterwasher ke kondensor dikendalikan.
Sistem Feed Vaporization, Main Washer, dan Rectifier/Afterwasher beroperasi sebagai bagian
tunggal dari peralatan meskipun secara fisik dipisahkan berdasarkan perbedaan ukuran. Sistem
ini mempunyai satu umpan dan pada dasarnya hanya dua produk. Dengan umpan ke sistem ini
aliran dikontrol dan overhead Main Washer di bawah kontrol tekanan, tidak perlu dan tidak
mungkin untuk mengkontrol sebagian tekanan Afterwasher. Tekanan pada seluruh sistem
dipertahankan pada 4,08 kg/cm2g dengan mengontrol tekanan di bagian atas Main Washer.
Pressure drop di semua kolom digunakan untuk mendeteksi flooding.
Sebagian besar crude Butadiene dipompakan oleh Crude Butadiene Pump (GA-8124A,S) ke
Propyne Column (DA-8341) melalui Propyne Column Feed Heater (EA-8343) di bawah level
control (yang mereset flow control). Sisa dari aliran ini kembali ke Afterwasher dibawah flow
control sebagai refluks. Slip stream dari pompa dapat mencairkan inhibitor produk yang
digunakan untuk mengeringkan uap dalam kondensor dengan cairan penghambat. Crude
Butadiene masih mengandung sedikit kandungan C5 hydrocarbon, 1,2-Butadiene, dan methyl
acetylene (propyne) yang dihilangkan dalam Propyne Column (DA-8341) dan Butadiene Column
(DA-8345).
Karena oksigen merupakan inisiator polimerisasi, penting untuk mengukur kadar oksigen di jalur
vent dari Afterwasher Accumulator (FA-8124). Jika kandungan oksigen melebihi 5 10 vppm,
vent dari akumulator harus dibuka untuk membersihkan inert. Untuk mencegah polimerisasi
berlebih, inhibitor produk, tertiary butylcatechol (TBC) diencerkan dengan aliran crude
Butadiene 23
liquid dari Crude Butadiene Pump dan disemprotkan ke dalam inlet uap dari Afterwasher
Condenser. Solven mengandung acetylene turun melalui Afterwasher ke atas lower Rectifier
Column.
3. Degassing and Compression
Sebagian pelarut yang mengandung 1,3 Butadiene dan lebih banyak hydrocarbon terlarut lainnya
dipompa ke Degasser Feed Pump (GA-8130A,S) dari bawah Rectifier/Afterwasher melalui
Solvent Heater (EA-8231) ke atas Degasser (DA-8231). Tekanan diturunkan dari sekitar 4,22
kg/cm2g di bagian Extractive Distillation menjadi sekitar 0,7 kg/cm2g di Degasser. Solvent
Heater (EA-8231) digunakan untuk memanaskan kembali solven untuk meningkatkan flashing
gas selama langkah depressurizing. Tekanan yang dikeluarkan oleh pompa dipertahankan cukup
tinggi untuk mencegah aliran dua fasa dari outlet pada solvent Heater. Seluruh pressure drop,
kecuali karena static head diambil oleh Degasser inlet aliran control valve dan sebagian besar
dari gas-gas terlarut yang di-flash-kan di atas Degasser. Hydrocarbon yang tersisa dihilangkan
dengan cara stripping menggunakan pelarut air dan NMP dengan mengalirkan gas secara
countercurrent dari Degasser Reboiler (EA-8233).
Konsentrasi air dan NMP di fase gas menurun dari dari bawah ke atas Degasser, sedangkan
konsentrasi total hydrocarbon meningkat. C4 acetylene lebih larut dalam NMP daripada 1,3
Butadiene. Konsentrasi C4 acetylene pada fase uap akan maksimum di bagian tengah Degasser.
Dengan demikian, C4 acetylene akan ditarik dari pertengahan Degasser dan dialirkan ke
Acethylena Washer (DA-8232). Untuk menjaga konsentrasi maksimum C4 acetylene pada level
yang aman, laju aliran dipertahankan cukup tinggi untuk memastikan konsentrasi minimal 1,3
Butadiene pada sekitar 20 wt.% dari total hydrocarbon di overhead acetylene washer (sebelum
pengenceran dengan gas Raffinate).
Profil temperatur di Degasser harus dipantau karena menggambarkan profil konsentarsi pada
solven. Profil temperatur yang tidak biasa di bagian atas Degasser dapat menunjukkan akumulasi
acetylene di bagian ini. Pada khususnya, 24
temperatur terdekat di titik aliran pengambilan C4 acetylene dapat digunakan untuk memantau:
1. Komposisi dari aliran (rasio hydrocarbon/air/NMP).
2. Memperpendek atau memperbesar zona stripping antara aliran titik pengambilan C4 acetylene
dan bagian bawah Degasser.
Pada zona stripping yang diperpendek, solven tidak akan di-degasser seluruhnya dan
hydrocarbon mungkin muncul dalam penghilangan gas saat NMP meninggalkan Degasser. Di
samping itu, perbesaran zona stripping dapat mengakibatkan pengambilan acetylene dari sistem
tidak memenuhi syarat dan menyebabkan kadar acetylene di crude Butadiene melebihi
spesifikasi. Untuk memastikan penghilangan hydrocarbon memadai, khususnya vinylcylohexane
dari solven, suhu Degasser pada aliran titik pengambilan harus dipertahankan sekitar 133 oC.
Dengan demikian, medium pressure (MP) Steam untuk Degasser Reboiler (EA-8233) flow
control diulang dengan mengontrol suhu uap keluar.
Tingkat pengambilan dan komposisi acetylene mempengaruhi kadar air di NMP dan suhu di
bagian bawah dari Degasser. Variasi kadar air di NMP saat meninggalkan Degasser ditandai
dengan tekanan dan suhu pada bagian bawah Degasser yang dapat dibandingkan dengan kurva
tekanan uap untuk campuran NMP/air.
Tes laboratorium berkala harus dilakukan untuk mengkonfirmasi kandungan air dari pelarut
murni. Total aliran refluks (aliran recycle dari EA-8582 ditambah susunan cooled Condensate)
ke Acetylene Washer diatur untuk menjaga kadar air di pelarut murni saat meninggalkan bagian
bawah Degasser pada 8,3 wt.%. Untuk meningkatkan konsentrasi air, aliran kondensat bagian
atas Acetylene Washer harus diturunkan dan sebaliknya. Jika kadar air terlalu tinggi, maka sisi
uap mengimbangi dan akan meningkat juga untuk mengurangi air.
Produk overhead dari Degasser didinginkan di Cooling Column (DA-8234) dengan menurunkan
aliran campuran air/solven. Air/solven yang dikumpulkan di dasar Cooling Column dipompa
dengan Cooling Column Bottom Pump (GA-8234,S) pertama akan melewati Feed Vaporizer
(No. 2, EA-8111) 25
untuk dipanaskan kembali kemudian melewati air dan solven cooler (EA-8234A,B) untuk
mendinginkan ke suhu yang diinginkan sebelum di-recycle ke bagian atas Cooling Column.
Solven inhibitor (2wt.% NaNO2 di air) diinjeksikan ke Pump suction line. Hasil berlebih yang
dihasilkan kondensasi pelarut dan uap air di Cooling Column dikirimkan ke tempat
Rectifier/Afterwashing sebagai aliran slip dari pompa keluar ke bawah level control dari kolom.
Gas-gas hydrocarbon dari overhead Cooling Column dikompresi di Recycle Gas Compressor
(GB-8231) dikembalikan ke bagian bawah Rectifier/Afterwasher dimana alat tersebut digunakan
sebagai stripping gas. Recycle Gas Compressor, screw compressor beroperasi pada tekanan
hisap tetap. Tekanan hisap dan kapasitas kompresor ditetapkan oleh recycle aliran berlebih dari
discharge ke penghisap melalui Cooling Column. Kesetimbangan kompresor gas mengalir ke
Rectifier/Afterwasher. Suhu discharge dari kompresor harus dijaga relatif tingi (sekitar 101 oC)
dengan menyesuaikan jumlah bypass sekitar air dan Solvent Cooler (EA-8234A,B). Suhu
discharge maksimum adalah 105 oC. Suhu umpan air/solven ke Cooling Column dimonitor oleh
indikator suhu dan harus dijaga sekitar 38 oC. Laju sirkulasi air/solven ke Cooling Column
dikontrol mengatur aliran ke air dan Solvent Cooler.
Pelarut murni diambil dari bawah Degasser dan disirkulasi melewati sejumlah heat exchanger
untuk dipanaskan kembali sebelum dikirim ke Main Washer dan Afterwasher. Aliran
meninggalkan Degasser didinginkan:
1. Di Solvent Exchanger (EA-8130A-C)
2. Di Buadiene Column Reboiler (EA-8346,S)
3. Di Feed Vaporizer (No. 1, EA-8110A,S)
Aliran bawah Propyne Column yang telah disaring diumpankan ke tray 32 Butadiene Column
(DA-8345). Aliran ini mengandung sedikit propyne dan trans-/cis-2-butene, 1,2-Butadiene, 1-
butyne, dan C5 hydrocarbon. Pada kolom ini 1,3-Butadiene didistilasi untuk menghasilkan
spesifikasi produk yang diperlukan.
Uap terkondensasi di Butadiene Column Condenser (EA-8345). Liquid dikumpulkan di
Butadiene Column Accumulator (FA-8345). Sebagian Butadiene yang terkondensasi
dikembalikan dari akumulator dibawah flow control menggunakan Butadiene Column Overhead
Pump (GA-8345A,S) ke kolom sebagai refluks. Sisanya didinginkan di Butadiene Product
Chiller (EA-8348) dan dikirim ke Product Tank (OSBL) pada level control dari Butadiene
Column Accumulator.
Inhibitor produk, tertier butylcatechol (TBC) diencerkan dengan aliran dari Butadiene Column
Accumulator yang disemprotkan ke Butadiene Column Condenser untuk mengurangi
kecenderungan pembentukan polimer. TBC 30
inhibitor selalu ditambahkan ke produk yang dikirim ke OSBL Product Tank. Seperti pada
Afterwasher Column, kadar oksigen di Butadiene Column juga harus dipantau secara berkala dan
dijaga dibawah 5-10 batas vppm. Semuan manhole, dead legs, dan seal harus diperiksa dan
dikencangkan secara berkala. Perawatan harus dilakukan dengan flange surface dan sebagainya
agar tidak merusaknya ketika dikencangkan dan diperbaiki.
Tekanan pada kolom dijaga dengan mengencangkan aliran cooling water ke Butadiene Column
Condenser (EA-8345). Bagian bawah Propyne Column dialirkan ke Butadiene Column
menggunakan perbedaan tekanan. Oleh karena itu, penting untuk mengoperasikan Butadiene
Column pada tekanan yang cukup untuk mengumpankan Butadiene Column dari Propyne
Column.
Produk bawah dari Butadiene Column mengandung sebagian besar 1,2-Butadiene, cis-2-
Butadiene, sedikit vinylcyclohexane, 1-butyne, C5 hydrocarbon dalam jumlah yang bervariasi
sesuai dengan struktur dan konsentrasinya dalam bahan baku dan 1,3-Butadiene yang mencukupi
untuk mempertahankan konsentrasi 1,2-Butadiene dalam aliran di bawah 40 wt.%. Untuk alasan
keamanan, produk bawah dari Butadiene Column harus dianalisis secara teratur untuk
memastikan konsentrasi 1,2-Butadiene tidak melebihi 40 wt.%.
Sebagian TBC ditambahkan sebagai inhibitor di overhead Afterwasher (melalui crude
Butadiene), overhead Propyne Column, dan overhead Butadiene Column yang juga terkumpul
pada bagian bawah Butadiene Column. Produk bawah (C4+) dikirim ke C4-C5 HC Collection
Drum (FA-8561) dibawah flow control.
Butadiene Column Reboiler (EA-8346A,S) dipanaskan dengan sirkulasi pelarut murni dibawah
level control dari bawah kolom. Pada umumnya, air dalam crude tidak ada di Butadiene Column
karena dihilangkan di Afterwasher Accumulator dan di Propyne Column Accumulator. Setiap
kandungan sisa air yang memasuki Butadiene Column dapat diserap dari boot accumulator jika
diperlukan. 31
7. C4-C5 HC Collection and Waste Water Stripping
Vaporizer blowdown dari FA-8110 bersamaan dengan bagian bawah kolom Butadiene dan C4
acetylene yang terkondensasi dikumpulkan di C4-C5 HC Collection Drum, FA-8561. Uap
hydrocarbon menyala yang berasal dari bagian atas drum di aliran kembali ke C4 Acethylene
Condenser (EA-8328) pada pressure control. Pada operasi normal tidak ada yang menyala di
drum. Liquid dipopakan dengan Pompa Transfer C4-C5 HC, GA-8562A, S, ke Naphta (OSBL)
pada level control dari FA-8561.
Air yang berasal dari VCH/Water Separator (FA-8236) dipompakan oleh Waste Water Stripper
Feed Pump (GA-8232A,S) ke Waste Water Stripper (DA-8581) pada level flow control
interface. Steam yang bertekanan rendah digunakan sebagai media stripping pada stripper. Uap
overhead stripper dialirkan ke Waste Water Stripper Condenser (EA-8581). Kondensat dari
kondeser dikembalikan ke VCH/Water Separator. Hydrocarbon dilepas ke LP Flare.
Waste Water bagian hydrocarbon yang terlarut di pompa oleh Waste Water Transfer Pump (GA-
8581A,S) dari bawah stripper ke Acethyleen Washer (DA-8232) dan Waste Water Treatment
(OSBL) setelah didinginkan di Waste Water Cooler (EA-8582).
8. Flare KO Drum, Slop System and Solvent Storage
BD Unit Flare KO Drum (FA-8555) digunakan untuk menghentikan pelarut dan uap selama
memulai, mematikan operasi, dan keadaan darurat dari katup pengaman. Drum dilepaskan
langsung ke Flare saat liquid dipisahkan dari uap yang terus menerus terkuras ke NMP Slop
Drum (FA-8556). NMP Slop Drum digunakan untuk memulihkan kehilangan NMP akibat dari
kebocoran, perawatan, dan penutupan, dan NMP yang mengandung bantuan keamanan. NMP
Slop Drum dilokasikan di lubang yang dalam dan digunakan untuk mengumpulkan saluran dari
alat yang berada di unit ekstraksi Butadiene. Drum melepaskan ke Flare dan tekanan yang
berada di Flare. Pompa yang terendam, Solvent Slops Pump (GA-8556) yang diperoleh dari
drum untuk mengaktifkan kembali pelarut ke proses. Drum tersedia dengan panel pemanas luar
yang digunakan untuk steam tekanan 32
rendah (LP steam) untuk menguapkan hydrocarbon ringan ke Flare. Pada operasi normal, pabrik
harus dijalankan agar tidak ada aliran steady yang terkumpul dalam slop drum.