DISUSUN OLEH
AMALIA AGUSTINA
KELAS :
X PAI
Nabi Muhammad saw mulai sakit ketika hari senin bertepatan pada tanggal 29 shafar11
H/ 24 mei 633 M. setelah memberikan pesan kepadaUsamah bin Zaid supaya menjadi pemimpin
perang di Palestina. Ketika pasukan Usamah sudah siap untuk berangkat perang tiba-tiba Nabi
jatuh sakit yang sama sekali Nabi belum pernah mengalami sakit yang seperti ini sebelumnya.
Penyakit yang pernah diderita oleh beliau tidak lain hanyalah kehilangan nafsu makan dan
makan daging yang beracun akibat dari pemberian wanita yahudi.
Pasukan Usamah tidak jadi berangkat ke medan perang karena Nabi jatuh sakit, ada
riwayat dari Abu Muwaibah menyebutkan bahwa pasukan Usamah tidak jadi berangkat bukan
semata-mata dikarenakan Nabi sakit, tetapi karena orang yang menggerutu akan penunjukan
Usamah sebagai pemimpin pasukan perang dalam usia yang masih sangat muda.
Sakit yang diderita Nabi semakin lama semakin tambah parah, tetapi dari keadaan sakit
yang diderita beliau masih sempat bergurau sama Aisyah. Ketika demam semakin tinggi
sehingga beliau merasa seperti dibaka rmaka beliau berkata kepada istri-istri dan keluarganya:
Tuangkanlah tujuh air kirbat dari berbagai sumur, supaya saya dapat menemui orang-orang dan
berpesan kepada mereka.
2. Pergi ke Masjid
Setelah beliau merasa lebih ringan, kemudian beliau masuk masjid dengan kepala yang
diikat, hingga beliau duduk di atas mimbar, kemudian beliau berpidato dihadapan orang-orang
yang duduk dihadapan beliau, Kutukan Allah kepada orang-orang Yahudi dan Nashrani, karena
mereka menjadikan kuburan para nabi mereka menjadikan masjid. Dalam riwayat lain
disebutkan, Allah akan memerangi orang-orang Yahudi dan Nashrani, karena menjadikan
kuburan para Nabi mereka menjadi masjid. Lalu beliau
melanjutkannya, Janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah. Ada
juga yang meriwayatkan bahwa beliau berpidato tentang kepemimpinan Usamah. Setelah beliau
melaksanakan shalat dzuhur, beliau mengulangi pidato yang disampaikan kepada orang-orang di
hadapan beliau.
Kemudian beliau member pesan kepada Kaum Muhajirin dan Anshar:
Aku wasiatkan kepada kalian tentang orang-orang Anshar. Mereka adalah familiku dan aibku.
Mereka telah melaksanakan kewajiban dan apa yang menyisa adalah milik mereka. Terimalah
orang yang baik di antara mereka. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa beliau bersabda:
Sesungguhnya manusia akan semakin bertambah banyak sedangkan orang-orang Anshar
semakin sedikit, hinggaakhirnya mereka seperti garam dalam makanan. Barang siapa di antara
kalian ada yang menangani suatu urusan yang bias membahayakan dan bermanfaat bagi
seseorang, maka hendaklah dia mau menerima orang yang baik di antara mereka dan memaafkan
orang yang buruk di antara mereka.
Beliau melanjutkan, Sesungguhnya ada seorang hamba yang diberi pilihan oleh Allah,
antara diberi kewenangan dunia menurut kehendaknya ataukah apa yang ada di sisi-Nya.
Abu Said Al-Khudri menuturkan, Lalu Abu Bakar menangis sembari berkata, Demi ayah dan
ibu kami sebagai tebusanmu.
Rasulullah saw berkata lagi: Saya belum tahu ada orang yang lebih bermurah hati dalam
persahabatannya dengan saya seperti dia. Sekiranya ada dari hamba Allah yang akan saya ambil
sebagai khalil (teman dekat) maka Abu Bakarlah khalil saya, tetapi persahabatan dan
persaudaraan kita dalam iman, sampai tiba saatnya Allah mempertemukan kita di sisi-Nya.