Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbicara tentang kesehatan reproduksi banyak sekali yang harus dikaji,

tidak hanya tentang organ reproduksi saja ada beberapa aspek , salah satunya

adalah kontrasepsi. Kontrasepsi berasal dari dua kata kontra dan sepsi. Kontra

berarti menolak, konsepsi berarti pertemuan antara sel telur wanita (ovum) yang

sudah matang dengan sel mani pria (sperma) sehingga terjadi pembuahan dan

kehamilan. Dengan demikian kontrasepsi adalah mencegah bertemunya sel telur

yang matang dengan sel sperma pada waktu bersenggama, sehingga tidak akan

terjadi pembuahan dan kehamilan.

Program keluarga berencana nasional (KB) di Indonesia, yang telah

dirintis sejak tahun 1968 (LKBN), bertujuan untuk meningkatkan kesejahtraan

ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui

pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk. Penyelenggaraannya

ditempuh oleh pemerintah (BKKBN) maupun oleh unsur-unsur non-pemerintah,

seperti organisasi profesi dan institusi penunjangan program KB.

Terdapat hubungan yang sangat erat antara KB dengan kesehatan,

khususnya antara tingkat pertilisasi ibu pada masa subur dengan morbidilitas dan

mortalitas anak, penurunan tingkat fertilita ibu akan tercapai bila mereka

diberikan jaminan bahwa anak balitanya akan hidup terus.


B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari kontrasepsi?


2. Bagaimankah cara memilih metode kontrasepsi?
3. Apa sajakah macam-macam dari kontrasepsi?

C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang definisi kontrasepsi.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan cara metode kontrasepsi.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang macam-macam dari metode

kontrasepsi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau

melawan dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang

dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan (Gandjar, 2007)

Kontrasepsi adalah tindakan untuk mencegah konsepsi atau

mencegah kehamilan. Dikenal berbagai cara yang dapat mencegah konsepsi.

Al penggunaan kondom pada pria atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR,

IUD= intra uterine devices ); tindakan operasi sterilisasi (tubektomi wanita

atau vasektomi pria) atau penggunaan kontrasepsi hormonal. (Tjay tan, 2007)

Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan setelah hubungan

seksual dengan menghambat sperma mencapai ovum matang (metode yang

mencegah ovulasi) atau dengan mencegah ovum yang telah dibuahi tertanam

pada endometrium (mekanisme yang menyebabkan lingkungan uterus tidak

cocok untuk ovum yang telah dibuahi).(Gandjar, 2007)

Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah

terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang

dengan sperma. Pelayanan kontrasepsi (PK) merupakan salah satu komponen

dalam pelayanan kependudukan/KB. (Gandjar, 2007)

B. Jenis kontrasepsi hormon.(Gandjar, 2007)


Sampai sekarang baru dikenal kontrasepsi hormonal (KH) wanita.

Untuk pria belum ada yang dapat diterima oleh pria. Dalam hal KH, kecuali

harus efektif dan relatif aman juga harus mudah digunakan dan diterima baik

oleh pria maupun wanita .

Dikenal 3 cara pemberian KH wanita yaitu:

a. Pemberian oral, contohnya pil, pil terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1. Pil kombinasi,terdiri dari estrogen dan progesten, pil mulai diminum

pada hari haid pertama atau hari kelima selama 21 hari dan disusul

dengan istrahat selama 7 hari atau 7 pil kosong tanpa hormon memory

pills.
2. Pil mini, pil mulai diminum pada hari haid pertama secara kontinu

tanpa istrahat, dosis agak rendah ini tidak selalu cukup untuk

menghambat ovulasi melalui poros hipotalamus-hipofisis.


3. Morning after pil, pil diminum pada pagi hari sesudahnya sebagai

suatu kur singkat dari beberapa hari.


b. Injeksi. DMPA (Depo medroksiprogesteron asetat ) berisi MPA 159 mg

diberikan 12 minggu sekali; Cyclofem ( MPA 50 mg & estradiol sipionat

10 mg ) di suntikan setiap 30 hari.


c. Implant subkutan. Satu implant nonbiodegradable yang berisi 68 mg

etonogestret ( 3- ketodesogestrel), untuk selama 3 hari ( implanon );


dan 6 implant yang total berisi 6x36 mg levonorgestrel, digunakan selama

5 tahun ( norplant ).

1. Mekanisme kerja (Gandjar, 2007)

Ada beberapa mekanisme kontrasepsi preparat hormonal ini , a.l.

dengan penggunaan estrogen progestin terus menerus terjadi


penghambatan sekresi GnRH dan gonadotropin sedemikian rupa hingga

tidak terjadi perkembangan folikel dan tidak terjadi ovulasi ; progestin

akan menyebabkan bertambah kentalnya mukus serpiks sehingga penetrasi

sperma terhambat; terjadi gangguan keseimbangan hormonal dan

hambatan nidasi; gangguan pergerakan tuba.

2. Cara penggunaan. (Gandjar, 2007)

KH oral, baik kombinasi maupun minipil, harus diminum setiap

hari pada waktu yang sama, mulai hari pertama perdarahan haid sampai

habis satu blister, yang dari 28 tablet, 22 tablet aktif (berisi hormon) dan 6

tablet plasebo. Setelah habis 1 belistar segera mulai dengan blistar baru.

KH implintasi, diimplantasikan pada hari ke 5 pendarahan haid; bila

sebelumnya menggunakan pil oral langsung dipasang sesudah pil oral

dihentikan.

3. Efek samping (Gandjar, 2007)

Efek samping komponen KH paling sering adalah gangguan haid,

mual mungkin timbul pada awal penggunaan, peningkatan tekanan darah,

rasa sakit di kelenjer mammae, gangguan toleransi glukosa pada diabetes,

tromboemboli. Komponen progestin dapat menyebabkan sakit kepala.

Gangguan kardiovaskular umumnya lebih sering terjadi pada wanita usia


lebih dari 35 tahun, perokok atau mempunyai faktor risiko misalnya

obesitas, diabetes yang terapinya kurang baik atau hipertensi.

4. Kontraindikasi obat (Gandjar, 2007)

Kehamilan wanita, usia > 40 tahun, trombosis atau emboli,

penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, hipertensi, gangguan fungsi

hepar ikterus kolestatik, hiperplasia endometrium, porfiria,

hiperlipoproteinemia, suspek /sudah ada tumor estrogen-dependen,

perdarahan vagina yang tidak diketahui sebabnya, varises, sering

menderita migren.

D. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kontrasepsi (Tjay tan,

2007)
a. kewaspadaan dalam penggunaan

Kontrasepsi ini perlu digunakan dengan hati-hati pada pasien

dengan riwayat depresi, diabetes, diabetes gestasional, penyakit arteri

koroner, penyakit cerebrovascular,hiperlipidemia, penyakit liver, atau

hipertensi

Meskipun progestin tidak berbahaya terhadap fetus selama 4 bulan

pertama kehamilan, konfirmasi tes kehamilan negatif diperlukan sebelum

menginjeksikan (IM) lagi obat kontrasepsi ini pada wanita yang telah

terlambat menstruasi > 2 minggu.


Kontrasepsi progestin saja yang digunakan oleh seorang wanita

yang menyusui tidak memberikan resiko apapun pada bayinya dan pula

tidak mengurangi produksi air susu ibu jika kontrasepsi ini dimulai 6

minggu setelah melahirkan.

b. Catatan penggunaan

Kontrasepsi progestin saja merupakan kontrasepsi pilihan untuk

wanita yang menyusui atau pada pasien yang mempunyai kontraindikasi

terhadap pemakaian estrogen (kondisi ini seperti hipertensi, diabetes,

hiperlipidemia, dan perokok

E. Metode kontrasepsi (Tjay tan, 2007)


1. Metode tradisional
Sejumlah metode tradisional seperti alat-alat mekanisme dan

sediaan spermicida memenuhi banyak persyaratan ini,


a. Alat-alat mekanisme berupa kondom lateks (tak tahan lemak yang

berasal dari kren dan ovula) bagi pria adalah yang sangat populer. Untuk

wanita tersedia pessarium dan sejak tahun 1994 tersedia suatu pessarium

khusus. Yakni kondom wanita (femidon), yang terbuat dari poliuretan,

alat-alat ini mencegah pembuahan sel telur dengan membentuk rintangan

mekanis bagi sel-sel mani.


b. Sediaan permicida mengandung zat-zat yang dapat mematikan

spermatosa dan agak banyak digunakan khususnya dalam bentuk sediaan

intravagina. Spermisida terkenal adalah nonoxinol dan tablet busa

fenilmerkuriasetat yang sekarang jarang digunakan lagi.


2. Metode moderen
Cara-cara baru yang populer sejak tahun 1960 lazim digunakan

diseluruh dunia adalah pil antikontrasepsi oral umumnya disebut pil

antihamil atau pil KB. Metode kedua adalah AKDR (alat kontrasepsi dalam

rahim) atau IUD (intra-uterine contraseptive device)


a. IUD
IUD adalah alat plastik dengan panjang beberapa cm, berupa

spiralatau hurup T, yang dimasukkan oleh dokter kedalan rahim melalui

vagina dengan suatu alat khusus.


b pil antihamil
pil anti hamil adalah cara hormonal, yang menggunakan hormon

wanita yang berdaya mencegah pelepan telur. Pil ini merupakan cara

antikonsepsi yang mendekati ideal, karena paling dapat dipercaya

dengan keamanan sekitar 99,9%.

Adapun metode kontrasepsi lain sebagai berikut:

Metode Alamiah

1. Coitus Interruptus (Sanggama Terputus)

2. Sistem Kelender (Pantang Berkala)

Metode Perlindungan (Barrier)

1. Kondom

2. Pil KB

3. Suntik KB

4. Susuk KB
5. IUD (Spiral)

6. Sterilisas

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan setelah hubungan seksual dengan

menghambat sperma mencapai ovum matang (metode yang mencegah ovulasi)

atau dengan mencegah ovum yang telah dibuahi tertanam pada endometrium

(mekanisme yang menyebabkan lingkungan uterus tidak cocok untuk ovum

yang telah dibuahi).

2. Adapun metode kontrasepsi lain sebagai berikut:

Metode Alamiah
1. Coitus Interruptus (Sanggama Terputus)
2. Sistem Kelender (Pantang Berkala)

Metode Perlindungan (Barrier)

1. Kondom

2 Pil KB

3. Suntik KB

4. Susuk KB

5. IUD (Spiral)

6. Sterilisasi

3.2 Saran
Keadaaan yang paling ideal adalah bahwa isteri dan suami harus bersama-

sama ke pelayanan kesehatan untuk :


1. Memilih metode kontrasepsi yang terbaik
2. Saling kerja sama dalam pemakaian kontrasepsi
3. Membiayai pengeluaran untuk kontrasepsi
4. Memperhatikan tanda-tanda bahaya pemakaina kontrasepsi.
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi. 2010. keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka

Sinar Harapan

Tjay, tan. Dkk. 2007. Obat-obat penting. Jakarta; Granedia.

Anda mungkin juga menyukai