Anda di halaman 1dari 36

Main People Behind The Graduation | Behind The Scene

| What We Can Learn From The 115 Graduation |

Lewat Fotogra,
Tuah Rezeki Turun Berkali-kali

Benaverd Leihitu,
Sang Engineer Berdarah Jazz
Membuka Caf Sederhana
Untuk Kuliah Hingga Wisuda

Y-ITS // MARET 2017 // 001


Susunan Redaksi

Main People Behind The Graduation | Behind The Scene


| What We Can Learn From The 115 Graduation |

Penasehat Redaksi ;
Melania S Muntini

Lewat Fotogra,
Penanggung Jawab ; Tuah Rezeki Turun Berkali-kali

Benaverd Leihitu,
Choirul Mahfud Membuka Caf Sederhana
Untuk Kuliah Hingga Wisuda
Sang Engineer Berdarah Jazz Bebas

Pimpinan Redaksi ;
-
Akhmadi
Desain Layouter ;

Redaktur Penulisan ; Akhmadi Y-ITS // MARET 2017 // 001

Hilmi Firmansyah
Irvan Cendickya Wiraarta
Saktia Golda Dewi
Riza Rahma Angelia
Adven Hutajulu
Ottidilia Nur L.
Misbahul Munir
Pemuda itu unik,
Reporter Penulis ; Lebih unik dari permata
Ridza Whidyaningrum A.
Arina Wida Imania Kegiatannya pun asyik,
Meita Afa
Angelina Naibaho
Riris Septi Arimbi
Dan selalu dibawa ceria
Fanny Fairus
Anonim, 2017
Sifa Rahmania A.

Layouter ;
Akhmadi

@akhmaadi @hilmi @golgolda @ridzawap @ottidilian @fannyfairuzp @rizaangelia1809

@ririsarimbi @naibaho_angel @irvancwa @meita_afah @sifarahmania @arninaimania @adven_hutajulu

UNIT
PROTOKOLER
PROMOSI
www.its.ac.id
HUMAS
Salam Redaksi

Benaverd Leihitu,
Sang Engineer Berdarah Jazz

Membuka Caf Sederhana


Dear Youth
Untuk Kuliah Hingga Wisuda
Readers,
Inspirasi bisa datang dari mana
saja. Bisa lewat buku, obrolan,
Lewat Fotogra, atau lingkungan terdekat
Tuah Rezeki Turun Berkali-kali
sekitar kita. Tak terkecuali dari
salah satu atau salah beberapa
wisudawan 115 ITS bulan
Maret 2017 ini. Mereka yang
akan memakai Jubah Hitam
Dari E opia, dengan aksen warna khas 5
Mengejar Asa Hingga Ke Surabaya
fakultas di ITS itu sudah
menunggu masa seperti ini
Teknokrat Muda Penggerak Sosial
selama 2, 3, 4 hingga 7 tahun
lamanya.

Dibalik kesuksesan mereka


dalam menaklukkan sidang
akhir lengkap dengan dosen
Dwi Karya Maha Putra, pengujinya, ternyata terdapat
Pencetus Cara Baru Antri Servis Motor
kisah menarik yang
Jatuh Bangun Raih Gelar Doktor
Untuk Almarhumah Ibunda
tersembunyi. Kisah yang
mengikuti perjalanan karir
selama berada di Kampus
Perjuangan, ITS Surabaya.

Dalam edisi majalah Youth ITS


kali ini, tim akan menghadirkan
beberapa kisah pilihan dari
Sang Pemberani Yang Tak Lupa Ibu
narasumber yang inspiratif.
Berbagai latar belakang yang
Jatuh Cinta Pada Jerman
Dari Bahasa, Prestasi, Hingga Gaya Hidup mereka panggul, dapat kita
teladani untuk ditiru menjadi
pribadi yang lebih madani.
Menjadi orang yang lebih
bersyukur, dan bahkan dapat
kita pakai sebagai pelajaran
hidup setelah dunia pasca
Bawa Misi Pen ng ke Tanah Aborigin kampus.
Diangga,
Wisudawan yang Paham Betul Pembuatan Kapal
Pada akhirnya, tim
mengucapkan selamat
menikmati bacaan super
renyah berikut ini. Semoga,
kita semua dapat mengambil
hikmah dari setiap perjalanan
kisah seseorang. Yang pada
Kamil,
Muhammad Faishal Alwi, Sang Pemikir Buku Berat dari ITS hakikatnya orang yang
Sang Ak vis Penggemar Riset pendiam sekalipun pasti
memiliki kisah inspiratif
dibaliknya.

Salam,
Tim Redaksi
Sibuk, Tetap Berprestasi,
Youth ITS Crew Dari Teknik Mesin Lagi
1
Benaverd Leihitu,
Sang Engineer Berdarah Jazz
Makna Jazz mungkin akan berbeda bagi ap orang yang
mendengarkanya. Bagi Benaverd Rizanda Putra Leihitu,
jazz adalah kebebasan. Jazz membawanya terbang jauh
keluar dari bangku kuliah dan menggebrak batas dirinya

Suara pe kan cepat gitar bass, kenang Ben. Semenjak itu, wisudawan Pada tahun 2015 ia membentuk
lengkingan saxophone dan dentuman 115 ini mulai kepincut dengan dunia olah Sat Project. Kata sat berar angka
ringan drum membalut suara tenor vokal. Alterna ve rock dan beat pop enam dalam Bahasa Sanskerta.
seorang pria yang menyanyi dengan menjadi genre musik yang biasa ia Nama ini diambil karena angka
syahdu di panggung. Sesekali suara mainkan di UKM Musik dulu. enam mewakili jumlah personel
sorak penonton terselip diantara suara band saat itu. Pencapaian besar
Tahun 2014 menjadi k awal
renyahnya yang menyanyikan lagu dengan Sat Project itu ialah saat ia
pertemuannya dengan musik jazz. Saat
Summer me karya Ella Fitzgerald. Sorot berkesempatan menjadi band
itu, Ben memutuskan untuk bergabung
lampu warna-warni, ditambah lambaian pengiring Rizki Febian. Waktu itu
dengan ITS Jazz di tahun keduanya.
dan tepukan penonton melengkapi Rizki Febian belum setenar ini dan
Meskipun awalnya hanya iseng, Ben
alunan music swing jazz di panggung. bahkan belum punya band pengiring
ternyata langsung jatuh cinta dengan
tetap, tutur Ben bercerita.
Ben, sapaan akrabnya dak lahir music jazz. Pria beralis tebal ini
sebagai seorang penyanyi jazz. Bahkan, mengungkapkan ada tantangan tersendiri Selepas itu, prestasinya di bidang
pria asal Bogor ini baru menjajal dunia dalam musik jazz, karena jazz memberi olah vokal jazz pun melejit. Alumni
musik ke ka ia baru masuk kuliah di banyak ruang untuk berimprovisasi. Jazz SMAN 2 Cibinong ini mengadu
Ins tut Teknologi Sepuluh Nopember. itu bebas, saya bisa mengekspresikan diri kebolehannya di Kompe si Radio
Memang musik sudah menjadi bagian seliar mungkin dalam musik ini, ujarnya Suara Surabaya (SS) pada 2015 dan
hidupnya sejak kecil. Ibundanya yang penuh semangat. bahkan menjadi salah satu jawara di
berdarah Ambon kerap kali kompe si tersebut. Tak puas sampai
Ke ka merasa sendu, ia bisa menyanyi
mendengarkan berbagai lagu genre disitu, Ben juga mengiku audisi
dalam gaya bossa nova, gaya jazz asal
country dan blues pada era 90an. Ibu vokalis MLD Jazz Project.
Brazil yang amat disukainya. Ke ka ingin
saya dulu juga sempat jadi penyanyi menyesuaikan dengan warna suaranya, ia MLD Jazz Project merupakan
paduan suara di TVRI, tuturnya. menyanyi dengan gaya swing jazz. Dan jika kompe si besar pertama yang ia
Namun hal itu dak membuat Ben ingin sedikit kekinian, dia bisa menyanyi iku . Disana ia diadu dengan
langsung tertarik terjun di dunia musik. dengan gaya Nu-Jazz yang kontestan dari seluruh pelosok
Pria yang juga berdarah minang ini menggabungkan jazz dengan music Indonesia. Ben mengaku terbuai
mengaku ia selalu tahu dia memiliki elektro. Namun kebebasan ini juga dengan iming-iming menjadi vokalis
potensi di bidang tarik suara. Tapi tak menuntut penguasaan teknik yang nggi, MLD Jazz Project selama setahun
tahu kenapa, saya baru mulai ingin apalagi bagi saya yang masih newbie, dan tampil satu panggung dengan
menjajal potensi saya di dunia kuliah, ucapnya sambal tertawa kecil. pemain musik jazz kawakan
ujarnya sembari memamerkan lesung Indonesia. Namun ia menyadari
Berbekal pengalaman manggung-nya,
pipitnya. bahwa banyak yang lebih
ia lalu mencoba peruntungan pada ajang
berpengalaman darinya.Jadi saya
Di tahun pertamanya di ITS, Ben Indonesian Idol 2014. Suara khasnya
sangat terkejut ke ka saya
iseng bergabung dengan Unit Kegiatan berhasil memikat green card yang
dinobatkan menjadi ga besar
Mahasiswa (UKM) Musik ITS. Saat itu merupakan ket lolos ke hingga ke
kompe si ini, ujarnya sambil
statusnya masih seorang mahasiswa Jakarta. Namun pada akhirnya Ben
tertawa.
baru. Pertama kali tampil, saya memutuskan dak melanjutkan jalannya
menyanyi di salah satu acara BEM ITS, di Indonesian Idol.
2
Di sesi nal, sayangnya Ben harus Ikut lomba-lomba juga nggak Pria yang menamatkan sekolah
berpuas diri di podium kedua. Meski bilang, setelah selesai kompe si baru dasarnya di SDIT Nurul Hikmah Jakarta
begitu pria bersifat easygoing ini tetap bilang, kisahnya. ini kemudian berpesan. Saya dulu
merasa senang. Ia mendapat banyak Bahkan, ia dulu pernah menomor menyesal mengejar karier musik
pengalaman dan kri k yang membangun. duakan kuliah. Sudah pas , ibu Ben tak sampai lalai kuliah, ucap sulung dari
Saya bahkan jadi kenal banyak musisi akan merelakan kiprah suksesnya ga bersaudara ini. Jazz memang dunia
jazz ternama seper Ahsan Siuman, dalam bermusik. yang ia cintai, apalagi ia telah memberi
Nikita Dompaz, dan Syahrani, cerita Ben Ben ssejuta pengalaman diluar ruang
Dan benar saja, ke ka akan maju di
dengan raut muka sumringah. kelasnya. Namun ingat, hobi apapun
audisi tahap dua MLD Project, kondisi
Sekembalinya ke Surabaya, Ben itu boleh, tapi jangan sampai
perutnya dak t. Akhirnya Ben harus
menerima panggilan untuk menjadi side melupakan tanggung jawab kuliah,
gigit jari karena usahanya kali ini justru tegasnya.
guest star di Jazz Trac Surabaya. Malah,
tak membawa Ben pada tahap lebih
ia diminta membawakan duabelas lagu Meski akhirnya jazz dak menjadi
jauh daripada usaha pertamanya.
sekaligus di acara bertajuk Tribute to pilihan profesinya, menurutnya sebagai
Earth Wine and Fine. Selain pengalaman Namun ia dak bersedih untuk anak muda, mahasiswa harus berani
panggung tersebut, beberapa kali ia waktu yang lama, karena hal itu mengeksplor dirinya. Siapa yang
diundang sebagai vokalis di fes val jazz mengingatkan Ben kalu restu orangtua menyangka Ben yang dak pernah
Jawa Timur. Mulai dari Ngrowo Jazz adalah yang paling pen ng. menyentuh dunia music selama
Fes val hingga Fes val Paltuding Ayah Ben selalu berpesan untuk sekolah ternyata punya bakat luar biasa
Banyuwangi dak menjadikan menyanyi sebagai di bidang olah suara. Apalagi di musik
Sederet prestasi dan janji ketenaran profesi. Jauh-jauh kuliah di ITS, masa jazz yang menciutkan nyali banyak
saat itu membuai Ben, hingga ia berniat akhirnya jadi penyanyi? ungkap Ben vokalis.
menjadikan dunia olah vocal sebagai menirukan ayahnya. Ia lalu Saya dak akan bisa sampai di
profesinya. Dia merasa lebih nyaman menjelaskan bahwa pesan sang ayah panggung nasional kalau dulu saya
menjadi seorang penyanyi daripada bukan mutlak melarang. dak pernah nekad gabung di UKM
engineer. Namun keinginginannya itu Ayahnya yang juga seorang engineer Music atau ITS Jazz, ujar pria berwajah
ditentang oleh kedua orangtuanya. sangat menginginkan Ben memiliki manis ini. Untuk itu, ia berpesan agar
Bahkan mama saya terang-terangan pekerjaan tetap. mahasiswa jangan hanya sibuk di
mendoakan supaya saya nggak lolos jurusannya saja. Gali potensi diri
audisi MLD Jazz Project kedua saya, Sedangkan penyanyi hanya sekedar sebanyak mungkin, daripada menyesal
karena saya ngeyel, ujarnya sambal hobi atau job sambilan. Saya sadar nan ke ka masa muda telah lewat,
tertawa. seorang laki-laki punya tanggungjawab pungkasnya. (dza/gol)
besar bagi keluarga nan nya, lanjut
Ia dak heran dengan sikap mamanya. pria yang mengidolakan musisi
Hal itu karena Ben mengaku kerap kali tak terompet legendaris, Chet Baker ini.
meminta restu ibunya demi mengejar
mimpi menjadi musisi.

3
Seorang lelaki muda terlihat
sedang menyajikan kopi dan
semangkuk mie instan di sebuah
warung kecil. Tangannya dengan
cekatan mengaduk secangkir kopi yang
mengepul, sekaligus melemparkan
senyum pada pembeli. Sesekali ia
menengok ke arah mie yang
direbusnya, lalu kembali melayani
pelanggan di warung kecilnya.
Begitulah keseharian Sandro Prasetyo,
mahasiswa D3 Teknik Mesin
menghabiskan harinya enam bulan
terakhir sambil menunggu wisuda.

Sandro, sapaan akrabnya, saat ini tengah


menekuni sebuah warung kecil di ujung Kepu h Gang
Makam No 22. Warung tersebut diberi nama Kafe
Sederhana. Sesuai dengan namanya, kafe ini hanya
berukuran 3 x 4 meter, terdiri dari meja kayu, karpet
biru dan dibumbui fasilitas wi untuk membuat
pembeli betah untuk makan, mengerjakan tugas,
atau sekadar nongkrong.
Kafe ini merupakan sumber pundi-pundi rupiah
yang digunakannya untuk bertahan hidup di Kampus
Perjuangan. Sebelum memiliki warung ini, Sandro
juga pernah menekuni pekerjaan lainnya mulai dari
Jadi Wisudawan
menjadi tukang ojek, tukang tambal ban keliling, Dengan Modal Rp 500 Ribu
hingga penjual kue dan sari kedelai keliling di
kampusnya. Semua dilakukannya karena prinsip
hidupnya an merepotkan orangtua.
Sejak masuk ke Ins tut Teknologi Sepuluh
Nopember tahun 2013 lalu, Sandro memang telah
mandiri secara ekonomi dari keluarganya. Jika
sebagian besar mahasiswa masih meminta kiriman
dari orangtuanya, Sandro malah sudah mengirim tekad, akhirnya Sandro berangkat ke Kota Pahlawan. Ia masih ingat
uang ke orangtuanya se ap bulan untuk kebutuhan bagaimana Ia luntang-lantung mencari ITS dari Stasiun Pasar Turi hingga
di kampung. Orang tua saya sudah tua, sudah dak Sukolilo. Tak ada keluarga yang mengantarnya, ia berangkat hanya
kuat bekerja lagi, makanya saya ingin membantu bermodalkan tas ransel dan sepeda ontel. Bahkan mau menda ar
ujarnya kalem. jurusan apa saja saya dak tahu, akunya sambil tergelak.
Sandro mengaku orang tua dan teman Karena sebatang kara dan tak mengenal siapapun di Surabaya, Ia
sekampungnya hingga saat ini bahkan dak tau lebih memilih menginap dan nggal di Masjid Yapita Kepu h untuk
bahwa dia sedang kuliah di ITS. Selama ini saya menghemat biaya. Di situlah Sandro menghabiskan harinya menda ar
dikira mencari kerja ke Surabaya,ujarnya sambil dan tes hingga ia diterima di Jurusan Diploma Teknik Mesin. Ia mengaku
tertawa. Wajar saja, karena ia memang lahir dan sangat berterimakasih kepada pegawai ITS yang telah membantu dan
dibesarkan di Kampung Majan, sebuah desa di mengubah hidupnya. Sayangnya saya dak tahu siapa beliau. Hanya
pelosok Kabupaten Tulungagung. Jangankan ITS, tahu dia dulu ajudan Pak Triyogi, ujarnya mengacu ke mantan rektor
dulu is lah kuliah saja saya dak tahu, ungkapnya ITS, Prof Dr Ir Triyogi Yuwono, DEA.
sambil terkekeh geli. Di tahun pertamanya, anak kelima dari tujuh bersaudara tersebut
Pertama kali ia mengenal is lah kuliah adalah sudah bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia
ke ka ia bertemu salah seorang pegawai di ITS. Saat memulai usahanya dengan menjual kue semangka dan sari kedelai
itu, Sandro membantu memperbaiki mobil pegawai kepada masyarakat Gebang dan mahasiswa departemennya. Kue
ITS yang mogok di Tulungagung. Entah apa yang semangka dan sari kedelai yang dijualnya seharga Rp 1500 tersebut
dilihat pegawai tersebut dalam dirinya, namun pria cukup untuk memenuhi kebutuhan Sandro, dan bahkan untuk mengirim
tersebut memperkenalkan ITS pada Sandro dan uang kepada orangtuanya ap bulan. Namun dikarenakan jadwal kuliah
bersikeras mendorongnya untuk menda arkan diri ke yang semakin padat, Sandro akhirnya ban ng se r menjadi tukang ojek
ITS. Bahkan saya dibekali uang 500 ribu rupiah di ITS.
untuk biaya penda aran dan ongkos dari Sandro pun bergabung dalam ARITS, sebuah komunitas tukang ojek
Tulungagung ke ITS, kenangnya. yang berasal dari kalangan mahasiswa ITS. Ia melaksanakan profesinya
Dengan bekal uang 500 ribu dan segenggam menggunakan motor hasil tabungan ke ka menjadi sales di bangku

4
SMK. Karena penghasilannya berkurang, ia memeras otak hinga
tercetuslah ide untuk menjadi tukang tambal ban keliling.
Saat itu ia menempelkan poster di se ap departemen dan
pusat kampus untuk memberitahukan usaha tambal ban
kelilingnya. Usaha tambal ban tersebut menerima orderan selama
24 jam ap harinya. Alhamdulillah, hasil ojek dan tambal ban
cukup untuk saya bayar kos, makan dan mengirim uang ke
kampung, tutur Sandro dengan muka sumringah.
Ia mengenang ke ka ia ditawari Beasiswa Bidik Misi oleh ITS.
Responnya saat itu langsung menolak. Sandro merasa dak
pantas menerima bantuan tersebut, karena ia berpikir bahwa
penerima Beasiswa Bidik Misi haruslah orang yang berprestasi
dan pintar. Sedangkan ia sendiri merasa prestasi akademiknya
biasa-biasa saja.
Sampai hari ini, ia ingat betul bahwa Kusni, Pegawai akademik karena saya ingin terus belajar dari siapa saja, ujar pria
ITS saat itu, membujuknya untuk menerima beasiswa tersebut. berkulit gelap tersebut.
Kata Pak Kusni, orang yang menerima Beasiswa Bidik Misi bukan Sandro mengaku dirinya sering iri kepada teman-
cuman orang yang pintar, tetapi orang yang menger keadaan, temannya yang banyak mengiku lomba dan berprestasi
cerita Sandro dengan bibir bergetar. Seke ka itu juga ia menangis di berbagai bidang. Ia sering merasa sedih karena ia dak
dihadapan Kusni karena terharu. bisa mengiku banyak kegiatan kampus seper
Meski biaya hidup akhirnya sudah tercukupi oleh profesi ojek kawannya, karena waktunya tersita untuk mencari uang.
dan bantuan beasiswa, Sandro tetap fokus mencari uang untuk Namun siapa sangka, Sandro juga pernah menyabet
dapat membeli laptop dan kebutuhan kuliahnya. Saya dak enak Juara dua dalam lomba Waterbag yang diadakan
jika harus meminjam laptop ke teman terus, jawabnya sambil Departemen Sistem Perkapalan ITS.
sesekali senyum pada pembeli yang datang ke warungnya. Meski begitu, baginya yang paling pen ng dalam
Bermodal nekad, Sandro mengiku acara StandUp Comedy hidup adalah membahagiakan orangtua. Jika sudah
yang diadakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga punya banyak uang nan , ia ingin membawa
Berencana Nasional (BKKBN) untuk wilayah Jawa Timur. Alhasil ia orangtuanya ke Surabaya untuk jalan-jalan. Ia mengaku
berhasil menyabet juara dua. Lumayan sekali duitnya bisa buat ingin sekali membawa ibu dan bapaknya ke mall Grand
beli laptop dan ditabung. Karena ikut StandUp Comedy saya juga City, supaya pernah merasakan kehidupan perkotaan. Ia
jadi pernah merasakan menginap dan makan di hotel, ujarnya juga ingin membawa orangtuanya ke ITS, untuk
sambil tertawa. memberitahu mereka ini tempat yang membuatnya
sukses.
Lewat acara tersebut, Sandro bertemu Abdur, ar s StandUp
Untuk itulah ia bertekad menjadi orang yang sukses. Usai
Comedy yang kini telah tenar namanya. Karena saya hanya dapat
wisuda 115, Sandro berencana untuk melanjutkan
juara dua, Bang Abdur lantas membantu saya beli laptop dan
memberikan sedikit uangnya membantu usaha saya, kenang tawaran kerja yang sudah ia terima terlebih dahulu. Ia
Sandro dengan raut muka senang. juga bercita-cita mendapatkan beasiswa dan
melanjutkan sekolah ke luar negeri mengambil jurusan
Bermodal dengan tabungan sejak mahasiswa baru itulah,
akhirnya Sandro dapat membuka Kafe Sederhana yang tengah ia gambar desain mesin. (jel/gol)
gelu saat ini. Lewat warungnya, sekarang Sandro berhasil
mempekerjakan seorang teman dari Tulungagung yang putus
sekolah. Ia juga dapat meraup omset Rp 700 ribu saat ramai dan
Rp 400 ribu di hari biasa. Tak banyak memang, namun jumlah itu
sudah cukup untuk modal. Tak lupa, ia juga selalu menyisihkan
pendapatannya untuk disumbangkan ke anak ya m.
Ia berencana akan
mengembangkan warungnya
lebih besar lagi begitu
modalnya cukup. Ia ingin
mengisi warungnya dengan
berbagai buku dan koran, agar
banyak mahasiswa yang
tertarik untuk belajar di
warungnya Saya sangat suka
melihat mahasiswa belajar,

5
Lewat Fotogra,
Tuah Rezeki Turun Berkali-kali

Siapa yang dak kenal Instagram? Ya fotogra bisa belajar bareng mengenai hal tersebut,
media sosial yang sering di panggil IG ini jelasnya.
sudah memiliki 500 juta pengguna di Naufal menuturkan semenjak SMA, ia mulai belajar
seluruh dunia. Di Indonesia sendiri jumlah secara otodidak menggunakan kamera pemberian dari sang
pengguna ak fnya menembus angka 22 Ayah. Huda yang pada saat itu bersekolah di SMA Taruna
juta orang. Bagi penggunanya yang Nusantara Magelang harus pintar-pintar memaksimalkan
kebanyakan adalah kaula muda tentunya waktunya untuk belajar memotret.
sudah tahu bahwa Instagram mempunyai
komunitas besar di seluruh dunia yakni Karena kita sekolahnya semi militer, waktu yang free
World Wide Instameet (WWIM). pun hanya pada waktu sore saja dan itu harus segera
kembali ke barak. Beda dengan anak-anak lain yang memiliki
Di Surabaya sendiri komunitas tersebut ada banyak waktu luang untuk meng-explore kemampuan
dengan nama Instameet Surabaya. Siapa yang fotogranya, kenangnya
menyangka ternyata salah satu penggagas Kegilaan Huda terhadap fotogra semakin menjadi ke ka
Instameet Surabaya adalah mahasiswa dari ia mulai memasuki kuliah. Dalam kurun waktu dua tahun ia
Departemen Teknik Sipil ITS angkatan 2012, Naufal sudah sebelas kali ke gunung Bromo untuk berburu foto.
Huda Subiakto. Foto-foto hasil karyanya selalu ia pos ng di akun instagram
Berawal dari hobi fotogra yang ia gelu sejak miliknya.
SMA, Huda sapaan akrabnya, mengajak beberapa Dari situlah, banyak orang yang tertarik dan mengakui
rekannya untuk bersama menyelenggarakan kualitas foto hasil jepretan tangannya. Sekitar awal tahun
instameet di Surabaya. Sekitar tahun 2014 kita 2015 hobinya tersebut mulai memberikan penghasilan ke
hanya terdiri dari 13 orang saja, ujarnya sembari dalam kantong Naufal. Dia ba- ba menerima email utuk
mengingat-ingat. melakukan endorsement beberapa produk seper jam
Terakhir, tak kurang dari 600 orang mengiku tangan, sandal, hingga produk lainnya.
WWIM yang dibuat oleh Instagram. Huda dan Hobi yang dapat menghasilkan
teman-temannya sendiri menjadi host dalam acara uang, bagi Huda itu adalah sebuah
yang di laksanakan di Kenjeran Park pada Mei 2015 bonus. Ia pribadi dak pernah
itu. Saya ngajaknya benar-benar secara personal ke menjadikan uang sebagai salah satu
oran-orang, tapi sekarang kita nggal pasang poster tujuan ke ka menjalani hobi
aja sudah banyak yang tertarik untuk bergabung, fotogranya tersebut. Karena
sambungnya. menurutnya, passion dan hobi dak
Tak berhen sampai di sana, Huda dan beberapa bisa disamakan dengan pekerjaan.
temannya kembali memutar otak agar komunitas Cukup sukses dengan dunia
tersebut dak hanya sebagai tempat untuk fotogranya, Huda saat ini juga
berkumpul dan berburu foto bersama. Ia ingin merambah ke dunia Start-up. Pada
kebermanfaatannya bisa lebih dari itu, sehingga Oktober 2016 ia mendirikan
lahirlah organisasi sub.id. Organisasi non prot di perusahaan konsultan teknologi
bidang fotogra dengan ia dan beberapa temannya yang bernama Lanius Labs. Tidak
sebagai pendirinya. sendirian, ia menggandeng
Beberapa kegiatan seper workshop dan beberapa temannya dari
talkshow diselenggarakan dengan mendatangkan Departemen Teknik Elektro, Teknik
beberapa pembicara dari Jakarta. Harapan kita biar Mesin hingga dari Unair dan ITB.
semua masyarakat di Surabaya yang tertarik dengan

6
mengintegrasikan saklar lampu ataupun alat-
alat elektronik di rumah dengan aplikasi di
smartphone. Serta aplikasi untuk parkir berupa
so ware dan hardware. Nilai proyek yang
diterima perusahaannya pun terbilang sangat
fantas s.
Walaupun waktu 4,5 tahunnya di ITS banyak
dihabiskan di luar kampus, Huda masih tetap
memberikan kontribusinya untuk Himpunan
Mahasiswa Teknik Sipil ITS. Pada tahun 2014 ia
dipercaya sebagai koordinator acara terbesar
Departemen Teknik Sipil yaitu Exhibi on Civil
EXPO.
Dia juga tercatat sebagai staf departemen
Hubungan Luar (hublu) negeri hingga jabatannya
yang terakhir sebagai staf ahli Hublu. Pokoknya
dimana pun kita berada kita harus bisa
memberikan kontribusi apapun di tempat kita
itu, ujar anak pertama dari ga bersaudara
Start-up ini sebenarnya sedikit dak umum,
tersebut.
jadi ke ka ada klien yang punya permasalahan kita
akan menyelesaikan permasalahan mereka dengan Diakhir perbincangan, Huda sedikit
mengesiensi dan menges masi kebutuhan yang mengingat pesan Tompi ke ka mengisi acara
klien minta, kita bisa membuatkan teknologi baru sub.id yang diselenggarakannya beberapa
untuk mereka, ujar Huda coba menjelaskan. Ingin waktu silam. 24 jam itu sebenarnya gak cukup
mengembangkan Indonesia melalui teknologi buat kita untuk belajar, kita harus bisa
adalah visi utama dari Lanius Labs yang ia gagas. melewa limit kita. Jalan yang bisa dilakukan
antara lain harus tahu dimana passion masing-
Sebagai salah satu co-foundernya ia memegang
masing. Selanjutnya adalah lakukan yang
amanah marke ng crea ve director. Disitu, Huda
terbaik, karena bukan kita yang menilai tapi
memiliki tanggung jawab penuh untuk membuat
orang lain yang menilai, pungkas Huda.
seper apa perusahannya ini ingin dilihat oleh
(mei/hil)
orang. Memas kan bahwa barang-barang yang
dihasilkan harus sejalan dengan visi, misi dan
karakteris k perusahaan.
Permasalahan awal yang dihadapi Huda dan
teman-temannya adalah bagaimana bisa
membangun kepercayaan kepada para calon klien-
nya. Mengingat, yang tergabung dalam
perusahaannya adalah 20 orang mahasiswa yang
dak pernah memiliki pengalaman kerja secara
langsung di perusahaan. Sehingga memungkinkan
dipandang sebelah mata karena masih awal dan
dak memiliki kredibilitas.
Tapi justru disitu tantangannya. Yang kita jual
awalnya adalah omongan kepada orang-orang. Tapi
setelah deal kita kerjakan proyek yang sudah
diberikan dengan dengan sungguh-sungguh agar
bisa membuat klien puas dengan kerja kita, ujar
pria yang juga penggila game DOTA ini. Tidak jauh-
jauh dari dunia fotogra, klien pertama
perusahaanya ia dapat dari kenalan temannya yang
juga memiliki kesamaan hobi.
Beberapa proyek yang sedang Lanius Labs
kembangkan adalah aplikasi smart home yang

7
Dari E opia,
Mengejar Asa Hingga Ke Surabaya
Meninggalkan tempat kelahiran bukanlah hal
yang mudah. Apalagi jika harus menyeberangi lautan
hingga ke lain benua. Namun hal ini dak
menyurutkan niat Keyalew Zefru demi menuntut
ilmu ke jenjang yang lebih nggi. Dengan segala
tantangan dan risiko yang akan ia hadapi, Ke
memilih terbang ke Indonesia untuk meraih gelar
master di Ins tut Teknologi Sepuluh Nopember.

terkejut dengan suasana Surabaya.


Memilih Indonesia sendiri bukanlah perkara Saking panasnya Surabaya, saya bahkan
mudah. Baginya, ada tanggung jawab besar yang ia harus mandi empat kali sehari, tuturnya.
dapatkan ke ka diberi beasiswa oleh Kementrian
Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Ibu lebih Selain suhu udara yang menyengat, ia
senang jika saya studi di eropa, karena jaraknya juga harus berhadapan dengan cita rasa
lebih dekat ke E opia, ujarnya. Berbagai yang baru. Makanan, budaya, bahasa,
perdebatan pun ia lalui dalam keluarga. Namun, gaya hidup, semua membuatnya harus
berkat bantuan saudaranya, sang ibu luluh dan rela belajar extra agar dapat beradaptasi
melepasnya menggapai mimpi di nusantara. dengan masyarakat. Berbulan bulan ia
habiskan untuk menyesuaikan gaya hidup
Tepat 2014 silam, Ke, sapaan akrabnya, arek Suroboyoan. Minggu minggu
memantapkan ha memulai perjalanan hidup pertama, saya sangat ingin pulang
menuju negeri zamrud khatulis wa. Saat itu, ia rasanya. Saya sangat dak cocok dengan
masih berat ha meninggalkan keluarga, apalagi cuaca dan makanannya, kenangnya.
sang ibu. Ia harus menahan rasa sedih ke ka
membayangkan nggal jauh dari keluarga dalam Untuk mengenal kota Surabaya, Ke
waktu yang cukup lama. melakukan city tour bersama teman
temannya mahasiswa asing. Mereka
Namun demi cita cita, ia menelan semua mengunjungi tempat bersejarah seper
kekhawa ran akan tantangan hidup di negeri asing. Tugu Pahlawan dan House of Sampoerna.
Perjalanan beribu mil pun ia lewa . Dari jendela Yang paling menarik adalah House of
burung besi tumpangannya, ia hanya mampu Sampoerna. Disana ditampilkan banyak
memandang hamparan awan pu h. Sesekali, ia sekali jenis rokok mulai dari keluaran
disuguhi hamparan air laut yang tenang pertama hingga yang masih beredar saat
memantulkan cahaya mentari. ini, aku Ke.
Berprestasi Selama Kuliah
Selama perjalanan, pikirannya terus Selama berkuliah di ITS, Ke sangat
berkecamuk. Bayangan bayangan keluarga masih menikma pendidikan masternya di
terus menguasai pikirannya. Namun, sesaat bidang Structural Engineering di
sebelum ba di Jakarta, pikirannya segera bergan Departemen Teknik Sipil. Dijurusan itu, ia
dan dipenuhi oleh berbagai pertanyaan tentang bergabung dalam Green Research
hidup barunya. Concrete Group. Dari grup ini, ia
memperdalam pengetahuannya bidang
Ke ka pertama kali menginjakkan kaki di teknik sipil. Beberapa kali ia melakukan
Indonesia, Ke disambut dengan panasnya kota riset dan mengiku beberapa konferensi
Jakarta. Seusai orientasi di Jakarta, ia lanjut terbang internasional.
ke Surabaya. Di kota pahlawan, ia harus berhadapan
dengan suhu 34 derajat se ap harinya. Ia yang Terhitung selama kuliah, ia pernah
terbiasa dengan iklim sejuk dikota Addis Ababa
8
halaman. Berkali kali, ia merindukan ibu dan
pesona budaya leluhurnya. Beberapa kali pula, ia
harus menangis bila mengingat ibu dan saudara
saudaranya.

Bila ia rindu, ia akan menelepon keluarganya


dirumah. Sesekali ia mengirimkan foto foto
kegiatannya pada ibunya. Saya suka merekam
kegiatan saya dalam foto. Ke ka rindu ibu, saya
kirimkan foto foto itu. Saya sangat menyayangi ibu,
ucapnya haru.

Kini, rasa rindunya akan segera teroba .


Perjuangannya akan berakhir di gerbang wisuda
115. Dikatakannya, seusai menyelesaikan
pendidikan di ITS, Ke akan kembali ke E opia untuk
mengajar di Jimma Ins tute of Technology. Ia akan
melanjutkan karirnya sebagai dosen di Departement
of Civil and Enviromental Engineering. Selain itu
saya akan segera mencari beasiswa lagi untuk
meraih gelar PhD dan untuk kali ini saya akan
mengiku Asian-Africa Youth Conference (AAYC), mencari beasiswa di Eropa agar dak jauh lagi dari
Interna onal Student Conference on Advanced ibu dan E opia, ungkapnya. (sif/ven)
Science and Technologi (ICAST), Young Engineers &
Scien st Summit, Interna onal Conference on
Engineering Technology and Industrial Applica on,
dan Interna onal Conference on Mathema cs : Pure,
Applied, and Computa on..

Selain itu, ia juga ak f melakukan berbagai riset.


Salah satu andalannya adalah peneli annya yang
berjudul Review on Alkali Ac vated Fly Ash
Geopolymer. Peneli an tersebut berhasil meraih
medali emas pada simposium geopolimer Indonesia
dan Malaysia.

Selain menikma manisnya peneli an, ia juga


mencicipi pahitnya dinamika pendidikan ITS.
Beberapa kali Ke kewalahan menghadapi dosen
yang dak mau terbuka berkomunikasi dengan
bahasa inggris. Meski demikian, ia tetap berhasil
menyelesaikan pendidikannya dengan sangat baik.
Bahkan ia berhasil menjadi oustanding student
dengan indeks prestasi kumula f 3.88.

Dari Rindu Ibu Hingga Panggilan Untuk Pulang

Meski kegiatan perkuliahannya cukup padat, Ke


tak dapat menutup rasa rindunya akan kampung

9
Teknokrat Muda
Penggerak Sosial

Jika Anda perha kan dengan seksama, Indonesia


masih penuh dengan kesenjangan sosial. Mulai dari sekitar. Berbagai permasalahan sosial
kelaparan, kemiskinan, penggusuran, kenakalan menjadi menu santapan ru n dalam
remaja, hingga terbatasnya akses pendidikan. Insan diskusi komunitas dengan puluhan
terdidik di perguruan nggi seja nya juga punya anggota dari berbagai departemen di ITS
tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan itu.
tersebut. Namun menggerakkan mahasiswa untuk
ikut serta memberikan aksi sosial bukan lah perkara Pria yang pada tahun 2014 juga pernah
mudah. Menemukan para penggerak sosial bagaikan menjadi delegasi ITS dalam m Solar Boat
sayembara menemukan jarum di tumpukan jerami. di Belanda ini menceritakan, sedikitnya
ada ga hal utama yang ia lakukan
Adalah Fauzan Fikri, mahasiswa Departemen bersama mnya di TMI. Pertama adalah
Teknik Sistem Perkapalan ITS. Merasa terpanggil bertemu dengan para tokoh senior. Ia
untuk memberikan kontribusi nyata terhadap menyebutnya Meet the Technocrat.
lingkungan, ia menghabiskan dua tahun akhir masa
studinya untuk mengabdikan diri menjadi pekerja Beberapa tokoh senior yang pernah
sosial. Ojan, sapaan akrab Fauzan Fikri, memelopori mereka sowani kebanyakan adalah ak vis
berdirinya Teknokrat Muda ITS (TMI), sebuah 70-an ITS. Di antara mereka adalah Anas
komunitas kepemudaan sebagai pla orm diskusi Rosjidi, Sekretaris Jenderal IKA ITS, Harun
mengenai isu sosial kebangsaan dan poli k di ITS. Alrasyid sebagai Majelis Wali Amanat ITS
wakil Alumni, dan Widi Pra kto, mantan
Jika melihat jejak rekamnya, sosok mahasiswa Dirjen Departemen Kelautan dan
satu ini memang ak f dalam dunia kepemimpinan. Ia Perikanan RI. Selain itu mereka juga
mengawali pengalaman kepemimpinannya sejak bertemu beberapa tokoh di jajaran
berstatus sebagai mahasiswa baru di ITS dengan legisla f.
menjadi komandan ngkat (kom ng). Dua tahun
kemudian, pria asal Bekasi, Jawa Barat ini didaulat Pergerakan dahulu saat reformasi dan
menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sebelum reformasi memang dak
di Siskal, yang kemudian berujung pada seutuhnya dapat diterapkan dalam kondisi
pencalonannya menjadi Presiden BEM ITS hari ini. Tetapi yang perlu diambil
2015/2016. pelajaran adalah semangat juang serta
idealisme para tokoh terdahulu yang
Namun dari sekian ak vitasnya, seja nya ia lebih terjaga dalam memperjuangkan
banyak berkiprah di bidang sosial kemasyarakatan. kebenaran, ujar Ojan
Baginya, menyelesaikan masalah sosial masyarakat bersemangat.
jauh lebih besar dan kompleks daripada keinginan
yang pernah dilaluinya untuk berkontribusi di KM ITS. Selain bertemu para tokoh,
Terbuk , meskipun kalah dalam pemilihan Presiden Ojan juga mengoordinasikan aksi
BEM ITS, ia justru berhasil mendirikan TMI di ITS dan mimbar bebas. Tepat di Hari
bergabung dengan Gerakan Melukis Harapan (GMH) Pendidikan Nasional, 2 Mei 2016,
untuk pengabdian kepada masyarakat Dolly. ia mengkri si kondisi pendidikan di
Indonesia yang menurutnya masih
Bersama TMI, ia mengajak mahasiswa ITS ikut jauh dari kata ideal. Pendidikan
peka dan peduli terhadap kondisi sosial di lingkungan hari ini masih dikomersialkan. Ini
10
membuat lapisan masyarakat tertentu pola pikir itu biar tetep ada. Ini tantangan yang belum saya
saja yang mendapatkan akses. Sudah selesaikan, jelas pria yang pernah membawa OSIS SMA-nya
biayanya mahal, kualitasnya malah menjadi yang terbaik di kota Bekasi tersebut.
menurun,'' kesalnya. Bagi Ojan, adalah
tanggung jawab negara untuk Meskipun ak f dalam berbagai kegiatan organisasi dan sosial
menunaikan pendidikan yang pro rakyat. kemasyarakatan, untuk urusan akademik, bisa dikatakan Ojan
adalah mahasiswa berotak cemerlang. Dengan sekian banyak
Hal ke ga yang menjadi organisasi yang menyita waktu, ia masih mampu meraih IPK
pekerjaannya di TMI adalah melakukan 3,45. Ke ka ditanya rahasianya, ia mengaku telah 'menabung'
analisis sosial di eks lokasisasi Dolly, IPK saat masih mahasiswa baru. Organisasi itu pilihan saya.
pencemaran lingkungan di Wonorejo Namun akademik tetaplah kewajiban saya kepada orang tua dan
dan warga yang tergusur di Kepu h Kali almamater, ungkap mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi ini.
Sari. Melalui analisis sosial tersebut,
Ojan ingin mengajak anggota TMI untuk Ke ka ditanya soal manajemen waktu, Ojan sendiri telah
mendapatkan nilai kepedulian bahwa di terbiasa dur tengah malam dan bangun pukul empat pagi.
sekitar lingkungan kampus pun, Bahkan terkadang juga wajib bangun jam ga apabila ada acara
terdapat masyarakat dengan berbagai asrama. Membagi waktu itu sulit. Maka saya memilih
dinamika kehidupan. ''Kita dak boleh mengorbankan waktu dur saya. Di kampus udah terbiasa,
apa s terhadap kondisi sekitar,'' tegas karena sejak SMP juga ak vis, tutur penerima beasiswa Rumah
alumnus pela han Forum Indonesia Kepemimpinan Nurul Fikri ini. Lebih baik mata kita yang merah
Muda (FIM) tersebut. daripada nilai kita yang merah, lanjutnya meniru didikan senior
saat Pramuka di SMP.
Hal yang paling membuat Ojan
priha n dari analisisnya adalah ak vitas
pros tusi di Dolly ke ka kegiatan itu
belum ditutup. ''Ada salah satu PSK
melakukan ak vitas terlarang di rumah
dekat penduduk, dan ada anak
kandungnya yang masih kecil melihat
perbuatan ibunya itu. Sungguh, betapa
kacaunya Dolly kala itu, ungkapnya.
Namun, kata Ojan, dak semua
masyarakat Dolly bergantung pada
ak vitas pros tusi. Ada sebagian dari
mereka yang kontra, tetapi tak tahu
harus berbuat apa.

Beruntung, Pemerintah Kota


(Pemkot) Surabaya berani mengambil
ndakan untuk menutup lokalisasi
tersebut. Namun sayang, lanjut Ojan, ia
merasa pemkot masih kurang dalam
memberikan pendampingan kepada Kontribusi Ojan dalam mendirikan TMI dan menggerakkan
warga. Inilah kemudian yang mendasari anggota komunitasnya untuk berbak pada masyarakat, baginya
komunitas seper GMH dan mahasiswa adalah buk bahwa kegagalan merupakan sebuah pintu menuju
lainnya ikut turun tangan. Untung keberhasilan. Ia gagal menjadi Presbem ITS, namun ia tetap bisa
masih banyak pemuda yang peduli, ujar merealisasikan keinginan dan janji-janjinya saat kampanye
pria yang hobi mendaki gunung ini. melalui cara lain. Teknokrat Muda ITS, bagi Ojan adalah sarana
Analisis sosial tersebut kemudian ia yang paling tepat.
jadikan sebagai bahan diskusi untuk 
komunitas TMI.
Seper mo o hidupnya, hidup untuk menghidupi, Ojan
Menjelang lulusnya Ojan pada mengaku ingin mendedikasikan hidupnya untuk
Wisuda ITS ke-115, ada satu hal yang kebermanfaatan. Orientasi hidup, katanya, bukan untuk diri
mengganjal bagi komunitas TMI. PR sendiri saja, melainkan juga harus memiliki orientasi untuk orang
mereka, kata Ojan, adalah bagaimana lain. ''Jangan hidup yang enak-enak aja. Sukses itu harus jadi
menjadikan TMI tetap berlanjut pasca orang yang paling baik dan bermanfaat bagi orang lain, pesan
hengkangnya dia dari ITS. Biasanya sekaligus harapan pria kelahiran 21 Desember 1993 ini menutup
komunitas kalau di nggal sama founder- perbincangan dengan ITS Stories. (mbi/mis)
nya itu langsung hilang. Jadi gimana
caranya mentransferkan semangat dan

11
Dwi Karya Maha Putra,
Pencetus Cara Baru
Antri Servis Motor

Di tengah hiruk pikuk ak vitas yang


padat, meluangkan satu hingga dua jam
hanya untuk mengantri servis motor
bukanlah perkara mudah. Kini, hanya
dengan sentuhan jari di ponsel cerdas,
pelanggan dak perlu repot-repot ke tak sebanding dengan apa yang didapat. Lulus
bengkel hanya sekadar untuk mengantri. hanya dengan masa studi tujuh semester, bukan
Namun, siapa sangka solusi ini lahir dari alasannya untuk patah semangat berkarya demi
jatuh bangun pembuatan startup oleh Dwi membantu sesama.
Karya Maha Putra. Wisudawan
Departemen Sistem Informasi ini berhasil Membongkar kisah masa lalu tentang langkah
membangun Olride setelah kali ke ganya awal pembuatan Olride, membuat mahasiswa
mengalami kegagalan. yang kini menjabat sebagai Co Founder dan UI/UX
Developer di Olride ini sempat berat ha
Olride merupakan aplikasi booking melontarkannya. Ya, Olride bukan satu-satunya
antrian servis bengkel, aplikasi ini startup yang pernah ia jajal untuk dikembangkan.
memfasilitasi pelanggan bengkel dengan Studistu menjadi pijakan awal Putra berkarya,
reservasi antrian digital. Agar masyarakat Juli 2015 silam. Studistu ini merupakan aplikasi
dak membuang waktu satu hingga dua jam pinjam, beli barang baru ataupun bekas untuk
lebih hanya untuk mengantri di bengkel, skala mahasiswa. Startup e-commerce ini berhen
ujar mahasiswa yang akrab disapa Putra. Hal tak lama setelah Putra merin snya.
ini ia telaah dari strategi ojek online yang
dapat melayani ga hingga empat pesanan Kurang unik dan aplikasi sejenisnya sudah
dalam waktu dua jam. banyak yang lebih bagus. Seper nya kurang
dibutuhkan oleh target yang kami sasar, jelasnya.
Getol melakukan inovasi di bidang
teknologi informasi, mahasiswa Departemen Beralih ke startup kedua, Agustus 2015,
Sistem Informasi ini bukanlah mencari Product Plus, yang di akhir kisahnya juga
peruntungan bisnis semata, melainkan untuk mengalami nasib yang sama dengan Studistu.
kebermanfaatan masyarakat. Tak cukup Aplikasi ini membantu me-review dan
ungkapkan kepriha nan, dia bersama kedua mempromosikan produk yang kurang terlihat di
rekan sejawatnya bergerak nyata. Membantu masyarakat. Targetnya adalah wirausahawan kecil
masyarakat dalam hal penyediaan jasa. yang dak mampu mempromosikan produksinya.
Olride kerap mengubah pandangan hidupnya Naas, niat baik membantu para wirausahawan
dalam berbisnis. justru harus kandas karena minimnya antusias
pengguna terhadap aplikasi ini. Lagi-lagi Putra dan
Yang membuat gagal startup ku m harus gulung kar karena prospek yang dak
terdahulu itu karena dampaknya kurang bisa menjanjikan dan kalah saing dengan media lain
membantu orang dan masih terfokus ke yang lebih besar.
mendapatkan untung bisnis saja, ungkap
lelaki kelahiran Surabaya ini. Ke ga adalah Banku atau yang sebelumnya
bernama Hepmee, rilis September 2015. Berbeda
Tiga kali kegagalan ia alami dalam dari dua aplikasi sebelumnya, Banku lebih
membangun startup, tak ada kata menyerah menapak mantap dalam persaingan dunia bisnis
untuk Putra, walaupun lelah yang diterima startup. Sempat didaulat sebagai sepuluh terbaik

12
startup Surabaya dalam kompe si Startup
Sprint. Aplikasi yang membantu penggunanya
menemukan lokasi tambal ban, cuci motor,
bengkel serta memberikan ps- ps cara
perawatan kendaraan ini lah yang menjadi cikal
bakal berdirinya Olride hingga sekarang.
Kami sempat menemui jalan buntu ke ka
Banku dak dilirik lagi oleh pengguna. Akan
tetapi, se ap kali aku gagal aku dekat dengan
jawaban yang pengen kudapat, ungkap Putra
sembarii tersenyum lega. Dari sini lah Putra dan
m melahirkan Olride dan berjuang
mengembangkannya perlahan.
Sepenggal Kisah Tentang Olride
Semua berawal dari setahun yang lalu saat
saya dan dua teman mencoba ikut event
Startup Batch Three yang diadakan oleh Start
Surabaya di Forward Factory Surabaya, ujarnya
mengenang kembali memori kala itu.
Aplikasi Olride sudah dirilis secara resmi
pada Bulan Agustus 2016 dan dapat diunduh
secara bebas di Playstore smartphone Android
atau melalui situs resminya di
h ps://olride.com. Untuk menggunakan Olride, satu bengkel ternama yakni AHASS. Strategi kami ya
pengguna diwajibkan menda ar menggunakan dimulai dari salah satu bengkel ternama yaitu Honda
akun email atau media sosial lain seper dan anak perusahaannya. Kebetulan juga Start
facebook dan twi er. Surabaya memfasilitasi MPM Honda saat itu, ujar
pria yang beralamat di Lakarsantri, Surabaya.
Dengan Olride juga akan membantu
masyarakat dengan beragam tur, seper self Dirin s sejak Maret 2016, Olride telah
reminder sebagai pengingat perpanjangan surat berkolaborasi dengan 100 bengkel motor di daerah
berharga motor. Ada juga, layanan cha ng Jawa Timur. Lantaran, pelanggan Olride kini sudah
online juga disediakan untuk membantu ebih dari 2000 pengguna yang sebagian besar
komunikasi antara pelanggan dengan pegawai merupakan warga Surabaya, ditambah dengan
bengkel, untuk menanyakan kerusakan motor beberapa kota lain seper Malang, Jogja dan Gresik.
hingga mengecek riwayat servisnya. Ia menjanjikan Olride akan terus berkembang,
menyediakan tur dan akan menggaet bengkel
Membawa Olride menjadi startup raksasa ternama lainnnya hingga bengkel lokal.
adalah salah satu impian terbesar Putra.
Bahkan, Olride berhasil menggandeng salah Hal ini kian mamantapkan langkah Olride untuk
semakin meraksasa, demi sekaligus melayani kedua
kliennya, pengguna dan partner bengkel tempatnya
bekerjasama. Bagi pria kelahiran 2 Februari ini,
menjalankan berbagai bisnis startup yang pernah
ditapakinya, merupakan pahit manis yang memang
harus dicicipi. Pantang menyerah dan ketekunan yang
tak hen , hingga komitmen dalam meraih mimpi
menjadi memori tersendiri bagi bungsu dua
bersaudara ini. Berhen , putus asa dan menyerah
pada kondisi bukanlah solusi. Tak masalah jatuh
berkali-kali untuk kemudian tegap berdiri.
Mindset yang paling pen ng dan harus dimiliki
untuk berhasil meraih mimpi adalah dengan terus
menjaga komitmen yang dibuat di awal, bukan hanya
dengan terlibat di dalamnya, tutup alumnus SMAN 6
Surabaya ini. (arn/riz)

13
Jatuh Bangun Raih Gelar Doktor
Untuk Almarhumah Ibunda
Menyelesaikan program studi
doktoral tentu mempunyai cerita
tersendiri. Hambatan demi
hambatan tak alang jadi kerikil
kecil yang bisa membuat patah
arang. Namun, kerikil kecil tersebut
tak jadi alasan untuk meraih gelar
doktor ke ka ada sosok yang
menjadi mo vasi terbesar. Sosok
yang meski sudah ada di dunia
namun pengaruhnya begitu besar
bagi kehidupan seseorang.
Begitulah, sosok ibu bagi Dr Farida
Pulansari.

Terlahir dari keluarga demokra s dan disiplin


membentuk seorang Farida menjadi sosok yang rambut rontok merupakan kondisi yang ia
tangguh. Belajar dari sifat almarhumah ibunda alami selama ga tahun terakhir
yang pekerja keras dan tak mudah putus asa beriringan dengan pengumpulan
membuat Farida yakin untuk menyelesaikan jurnalnya.
studinya pada program doktoral Departemen Se ap bertemu dengan promotornya
Teknik Industri ITS. Fafa selalu melaporkan perkembangan
Tidak mudah bagi Farida untuk penulisan jurnalnya. Diakuinya, se ap
menyelesaikan studinya, se ap mahasiswa penulisan jurnal membutuhkan waktu
doktor sudah sewajarnya dituntut untuk sekitar dua setengah bulan. Ada
menerbitkan jurnal. Ironisnya, ia mengalami pertentangan ba n pada diri saya.
penolakan sebanyak tujuh kali oleh beberapa Mengapa saya yang paling intensif. Tapi
jurnal internasional. Seper , Emerald, Elsevier, saya berpikir mungkin karena saya paling
dan Hindawi. banyak kurangnya, sehingga harus sering
Meskipun mengalami penolakan beberapa bertemu promotor yang sudah saya
kali hal tersebut dak begitu saja mematahkan anggap ayah sendiri, tuturnya
semangat wanita yang akrab dengan sapaan tersenyum.
Fafa ini. Ia banyak belajar dari kesalahan Kendala yang dirasakan Fafa adalah
sebelumnya kemudian menemui promotornya, susahnya mencari data peneli an karena
Prof Dr Ir Suparno MSIE. topiknya yang dak familiar di Indonesia,
Bagi wanita satu ini, pesan almarhumah yakni Reverse Logis cs (RL) yang dak
ibunda untuk selalu meminta pertolongan dari diketahui perusahaan Indonesia. RL
Allah SWT begitu membekas di ingatan Fafa. sendiri lebih familiar di Amerika dan
Saya selalu ingat pesan almarhumah mami Eropa sejak tahun 1960-an.
bahwa selain bekerja keras manusia dak akan Ia menambahkan, butuh enam tahun
berhasil tanpa ridho Allah SWT, ujarnya lamanya menyelesaikan studinya karena
terharu. salah satu faktornya yaitu terhambat
Hal tersebut lantas membuat Fafa pada jurnal internasional. Perjuangan
meningkatkan pertemuan intensif dengan wanita kelahiran Malang ini pun berbalas,
promotornya. Di saat mahasiswa lain ia merupakan mahasiswa S3 yang berhasil
mengumpulkan jurnal se ap semester, Fafa lulus dengan dua jurnal internasional
harus bertemu se ap dua minggu sekali dalam terindeks scopus dan bereputasi.
lima bulan berturut-turut. Beberapa tekanan, Dalam disertasinya, Fafa mampu
sakit kepala, maag akibat makan dak teratur, menjawab permasalahan lingkungan

14
Timur.
Setelah jatuh bangun, kini Fafa berhasil
meraih gelar doktornya di Departemen Teknik
Industri ITS dengan Indeks Prestasi Kelulusan
(IPK) 3,93. Karena prestasinya tersebut ia lalu
diluluskan dengan predikat sangat
memuaskan.
Fafa mengakui mo vasi terbesar dalam
menyelesaikan program doktoral
ini adalah ingin memenuhi
permintaan almarhumah
ibundanya yang dak pernah
terutama dalam meminimalisir
terwujud sampai akhir hayatnya.
jumlah limbah pada proses
Walaupun terkadang saya melihat
pembuatan produk industri
laptop, melihat tumpukan kertas
elektronika. Dengan
jurnal, merasa malas, hal tersebut
mengusung topik Reverse
selalu hilang bila saya mengingat
Logis cs (RL) dan judul Desain
almarhumah, tuturnya sembari
Model Sistem Reverse Logis cs
mengenang.
Pada Industri Elektronika
Konsumsi. Menutup pembicaraan dengan
hangat, ia mengatakan bahwa
Ia memaparkan selama ini
selama ini pendidikan yang
limbah elektronik belum
ditempuhnya hanya untuk
dimanfaatkan secara maksimal
membuat almarhumah ibunda
di Indonesia. Jika dibiarkan,
bangga. Ia masih ingat betul
akan menjadi masalah besar di
keinginan almarhumah untuk
lingkungan terlebih bila jumlah
melihatnya berhasil di bidang
sumber daya alam yang dipakai
pendidikan. Acapkali, prestasinya
terus menerus akan cepat
ini diceritakan pada teman
habis. Lantas Farida mencoba
Almarhumah semasa hidupnya. Hal tersebut
meminimalisasi jumlah limbah dengan
yang menjadikan tanggung jawab saya untuk
memanfaatkan secondary material atau
menyanggupi walaupun beliau dak pernah
rekondisi barang menjadi produk kembali.
meminta langsung, ungkap istri Mahruf
Peneli an Fafa lebih mengarah pada Wijaya Ro SE ST MMT ini.
perusahaan yang sering mendapa produk
Disela pembicaraan dengan Tim ITStories,
mereka dikembalikan dengan berbagai macam
wanita yang memiliki hobi travelling ini
alasan seper rusak, dak sesuai spesikasi
mengungkapkan beberapa rencana kedepan,
atau dak berfungsi salah satu turnya,
diantaranya mengambil ser kasi profesi
Dengan menggunakan metode RL ini dapat
profesional, meneli lebih dalam mengenai RL
mengan sipasi permasalahan lingkungan
yang nan nya akan dituangkan pada jurnal
sekaligus meningkatkan keuntungan
internasional, berpar sipasi dalam
perusahaan, paparnya.
interna onal conference, dan kursus
Wanita yang hobi memasak ini memasak. (ifa/van)
melanjutkan, produk yang dikembalikan oleh
konsumen dilakukan lewat ga pintu yaitu
pusat servis resmi dari perusahaan, pusat
distribusi penjualan produk dan servis pihak
ke ga. Hasil peneli annya pun telah dicoba
untuk diimplementasikan pada ga
perusahaan elektronika konsumsi di Jawa

15
Sang Pemberani
Yang Tak Lupa Ibu

Ridho Tuhan terletak pada ridho orang


tua. Begitulah ungkapan pepatah yang
diyakini benar oleh mahasiswa asal gresik
satu ini. Novangga Ilmawan namanya, meski
sepak terjangnya di dunia ak vis mahasiswa
sudah dak diragukan lagi. Presiden Badan
Ekseku f Mahasiswa (BEM) ITS 2015/2016
satu ini mempunyai sisi kecintaan yang luar
biasa besar pada sosok ibundanya.
Sosok pemuda satu ini memang sering berturut-turut. Tetapi Angga sadar, ibunya
diperbincangkan di seluruh pelosok kampus jauh lebih terpuruk dibanding siapapun.
perjuangan. Menyandang tel sebagai orang Dihadapkan pilihan untuk menyalonkan
nomor satu di Keluarga Mahasiswa (KM) ITS diri sebagai Presiden BEM ITS 2015/2016
membuatnya dikenal baik jajaran birokrasi adalah momen yang paling diingat
atau lingkungan eksternal kampus. Berdiskusi Novangga. Awalnya, Angga sama sekali tak
berjam-jam, memimpin kajian, rapat hingga ada niat untuk menda ar, namun dorongan
petang, telah menjadi ru nitas dan dukungan dari mahasiswa angkatan
kesehariannya. Namun di sela-sela tugasnya 2012 membuatnya berpikir ulang. Apalagi
sebagai Presiden BEM ITS, Angga, sapaan sang ibu segera mengetahui kabar
akrabnya menaruh ibunya di prioritas penyalonan dirinya dari suatu laman di
pertama lantaran ayahnya sudah terlebih media sosial. Lagi-lagi, ibu menjadi alasan
dahulu dipanggil oleh sang Khaliq. Angga mengalami dilema yang tak
Ditemani segelas teh, bungsu ga terelakkan.
bersaudara ini mengawali kisahnya. Jarak Pesan mama cuma dua waktu itu, kalo
antara Surabaya-Gresik yang tak begitu jauh aku sudah tau mana yang baik dan benar
diakui Angga memang menjadi salah satu jadi harus menerima segala konsekuensi
alasan untuk sebisanya pulang ke kampung yang ada. Yang kedua, mama selalu inge n
halaman. Namun, meninggalkan ibu yang aku untuk sholat tepat waktu, ucap Angga
sendiri di rumah lah yang membuat ia begitu sambil tersenyum.
tak tega. Ayahanda memang terlebih dahulu
meninggalkan ia dan ibunya saat Angga masih Angga ingat betul janji yang ia ucapkan
duduk di bangku Sekolah Menengah Atas kepada ibu setelah resmi menjabat sebagai
(SMA). Disusul setahun setelahnya kakak Presiden BEM ITS periode 2015/2016. Janji
pertamanya menyusul kepergian yang juga berusaha ia tepa untuk
ayahandanya. Tinggal lah pemuda ini bersama menghapus selen ngan nega f mengenai
satu orang kakak laki-laki dan ibunya. Presiden BEM yang lulus kuliah molor
hingga bersemester-semester atau memiliki
Rasa terpukul yang mendalam ia rasakan Indeks Prestasi Kumula f (IPK) yang rela f
berhari-hari. Bahkan ia sempat mengurung jelek setelah menjadi PresBEM.
diri dan mempertanyakan Tuhan atas
kepergian dua orang yang disayanginya secara Lulus dalam waktu 4,5 tahun dan nilai
IPK di atas ga adalah janji yang sudah
16
ditepa Angga kepada
ibunya. Angga justru
mengaku nilainya
semakin membaik
ke ka dia disibukkan
dengan segala amanah
organisasi. Ia
menyadari, restu ibu
adalah kunci sukses
yang menemani se ap
langkahnya dalam
ber ndak.
kepada para staf yang notabenenya terdiri dari banyak
Ibu Adalah Segalanya departemen berbeda di ITS. Ia mengaku sebisa mungkin
Bagi Angga, ibu menciptakan ruang agar staf yang lelah ke ka kuliah
adalah harta paling indah yang pernah ia dapat merasakan kebersamaan di BEM ITS. Bagi pemuda
miliki. Menurutnya, ibu merupakan sosok satu ini, organisasi adalah tempat untuk berkembang dan
tersabar yang pernah dikenal. Sang ibu mengembangkan diri.
memang tak selalu gamblang dalam Kiprahnya dalam menjabat pun tak mulus begitu saja.
mencetuskan suatu hal, namun Angga selalu Selen ngan nega f dari banyak pihak yang ditujukan
tahu apa yang beliau inginkan. Terkadang padanya kerap muncul. Salah satu hal yang masih
ada banyak hal yang membuatnya menyesal diingatnya sampai saat ini yakni masalah pemilihan
tak melakukan sesuatu seper keinginan Majelis Wali Amanat- Wakil Mahasiswa (MWA-WM) 2016.
ibunya. Buatnya, ibunda adalah satu-satunya
Saat itu, ia sempat bersitegang dengan birokrasi terkait
alasan ia untuk pulang.
hal tersebut. Beberapa umpatan pernah ia terima. Namun
Aku percaya restu ibu adalah restu Allah. Angga yakin, selama yang dilakukan benar, ia tak pernah
Apapun yang kamu lakukan atas restu takut menghadapi resiko yang terjadi. Melayani
ibumu, insha Allah semuanya akan Indonesia sebenarnya dak harus dengan aksi seper
is qomah, terangnya. demo, tetapi ke ka kamu mengiku suatu perlombaan
Menjadi anak terakhir memang pun juga melayani Indonesia dengan tujuan yang sama,
membuatnya sangat dekat dengan ibunya. Ia papar lelaki kelahiran 22
selalu menjadikan ibu sebagai teladan untuk tahun silam ini.
dijadikan contoh dalam melakukan apa pun. Kini, Angga bersiap
Angga yakin suatu saat ia dapat mengenakan toga di wisuda
membanggakan ibunya serta dapat ITS 115. Ia berharap dapat
membuatnya menangis bahagia. meneruskan perjuangannya
Suka Duka Menjadi Presiden BEM ITS dalam berkontribusi untuk
Indonesia lebih jauh. Berniat
Angga merupakan sosok pemimpin yang mencari pekerjaan usai
pandai menempatkan diri. Meski bertubuh wisuda, Angga pun memiliki
tegap dan terkesan serius, Angga lebih cita-cita mulia membangun
banyak melempar guyonan ke staf-stafnya yayasan pendidikan untuk
dengan jawanya yang medok. Gaya khas anak-anak ke ka ia
inilah yang membuat warna baru dalam mendapatkan cukup dana
jajaran pe nggi BEM ITS dibanding nan nya. (fai/van)
sebelumnya.
Rasa nyaman adalah hal yang ia bangun

17
Mentari pagi masih segar menyinari
Surabaya. Pelukan hangatnya terasa Jatuh Cinta
memanjakan, mendorong naluri untuk
cepat cepat bangkit dari dur, serta
bergegas mendulang semangat untuk
Pada Jerman
mencari ilmu di kampus perjuangan. Dari Bahasa, Prestasi,
Pagi itu, suasana Departemen Teknik
Material ITS masih tampak sepi.
Hingga Gaya Hidup

dengan IPK nggi mentereng. Ia berhasil Pertama sekali ia


Beberapa mahasiswa berlari lari
menduduki peringkat teratas dengan raihan IPK merasakan dinginnya salju
kecil menuju ruangan kelas. Sesekali
3.86. Prestasi ini mengantarkannya menjadi yang menusuk tulangnya
terdengar pintu berderit halus
salah satu wisudawan 115 ITS. meskipun sudah
menandakan mahasiswa memasuki
Kuasai Empat Bahasa Asing. mengenakan jaket super
ruang kelas untuk kuliah pagi.
Selain unggul dalam akademik, Iqbal juga tebal. Maklum, waktu itu
Di plaza Teknik Material, tampak
memiliki kemampuan bahasa yang luar biasa. masih Januari dan salju
sosok pria sibuk sendiri dengan
Pria yang gemar berenang ini mampu masih tebal menumpuk di
laptopnya. Sesekali ia tersenyum
menguasai empat bahasa asing. Selain mahir jalanan.
melirik mahasiswa lain yang berlalu
Bahasa Inggris, ia juga pandai Bahasa Jerman, Di negara federal itu, ia
lalang. Di meja sepanjang ga meter
Bahasa Belanda, serta Bahasa Prancis. banyak mengama
itu, ia sering mengerjakan tugas,
Iqbal bercerita, ia sangat menikma belajar kehidupan sosial
membaca buku, atau bercerita bersama
berbagai macam bahasa asing. Saya sangat Masyarakat Jerman. Ia
mahasiswa lainnya. Hari hari yang
senang belajar bahasa. Beberapa bahasa yang sangat kagum pada budaya
demikian selalu dilewa Ferdiansyah
saya kuasai saya pelajari secara otodidak, tepat waktu masyarakat
Iqbal Rafandi se ap pagi di
imbuhnya. jerman. Dari perjalanannya
Departemen Teknik Material.
Pertama sekali ia berkenalan dengan itu, ia bertekad meniru
Memang, se ap hari pria yang
Bahasa Jerman adalah semasa pu h abu abu. kebiasaan baik orang
akrab dipanggil Iqbal itu selalu ba
Di sekolahnya, SMAN 15 Surabaya, ia mengasah jerman ke ka ia kembali ke
lebih awal dikampus. Ia dak pernah
lidahnya mampu berbahasa jerman dengan Indonesia.
terlambat mengiku kelas yang dimulai
fasih. Sejak dikenalkan dengan bahasa jerman Hal inilah yang ia
jam tujuh pagi. Se ap harinya, ia selalu
di sekolah, Iqbal semakin tertarik tunjukkan selama berkuliah
berangkat pukul enam dari rumah.
memperdalam bahasa tersebut. Ia banyak di Departemen Teknik
Dengan mengendarai sepeda
membaca buku dan merogoh koceknya demi Material. Meski beberapa
motornya, ia pun melewa perjalanan
membeli beberapa buku tambahan. Bahkan mahasiswa terlambat
15 km menuju kampus ITS. Jika kurang
beberapa buku itu saya beli secara online dari masuk kelas, tak sekalipun
dari pukul enam, pas kejebak macet,
ebay, tuturnya terheran. ia tergoda untuk datang
ujarnya pada m ITStories.
Untuk belajar bahasa jerman, ia sering terlambat. Ia selalu disiplin
Di departemen tersebut, Iqbal
mengulangi pelajaran di luar jam sekolah. dan belajar secara
menaruh ha nya belajar keteknikan.
Alhasil ia sangat fasih menuturkan bahasa dari produk f.
Kecintaannya pada teknologi material
negeri eropa itu. Kemampuan bahasa Iqbal juga berani bicara
membuatnya benar benar menikma
jermannya pun diakui oleh guru gurunya. tegas, to the point dan tak
masa masa pendidikannya. Di jurusan
Hingga suatu ke ka, ia terpilih menjadi salah mau muluk-muluk dengan
itu pulalah ia mengukirkan banyak
satu dari 20 delegasi Indonesia berangkat ke hal yang dak pen ng.
prestasi.
Jerman untuk mengiku pendidikan singkat. Selain budaya komunikasi,
Diantara puluhan mahasiswa
Perjalanannya mengunjungi negara Jerman salah satu yang menarik
lainnya, Iqbal berhasil menyelesaikan
kala itu benar benar mengubah hidupnya. lainnya bagi Iqbal adalah
pendidikannya dalam waktu 3,5 tahun
budaya kerja
18
profesionalisme orang jerman. Kalau
masanya kuliah ya kuliah. Masanya liburan
ya liburan. Saya tak mau bicarakan
masalah kuliah ke ka liburan, akunya.
Dalam perjalanannya mempelajari
bahasa Jerman, Ia juga tertarik belajar
bahasa Prancis dan Belanda. Untuk
memantapkan bahasa Prancisnya, Ia
memutuskan mengiku kursus bahasa.
Sedangkan untuk bahasa belanda, ia
mempelajarinya secara otodidak. Ia
memperbanyak mengonsumsi percakapan
percakapan ringan bahasa belanda
melalui buku buku. Ia juga sering
mengorek ngorek kamus untuk bersaudara itu.
mengar kan percakapan tersebut. Suka Riset Hingga Bermimpi ke Jerman
Secara disiplin, pria kelahiran 1995 ini Selama 3,5 tahun berkuliah, Iqbal sangat mencintai
mengalokasikan waktunya untuk belajar dunia ilmiah. Ia bergabung bersama Badan Semi Otonom
bahasa asing. Selain jam kuliah dan Material Techno Club dan mempelajari berbagai teknologi
kursus, saya mengalokasikan beberapa baru di bidang material. Sesekali ia membahas jurnal jurnal
jam per minggu untuk mengulang teknologi dan mengiku lomba karya tulis ilmiah.
pelajaran maupun menghafalkan bahasa Selama menggelu dunia ilmiah, terhitung ia pernah
bahasa asing ini diluar kepala, ucap terlibat dalam lima peneli an. Tiga diantaranya adalah
mahasiswa yang hobby membaca ini. program krea vitas mahasiswa yang didanai oleh dinas
Selain belajar lewat buku, Iqbal ak f pendidikan nggi. Iqbal juga pernah mempublikasikan
dalam sebuah media sosial bernama peneli annya secara nasional dan internasional.
Interpals.net. Dalam media sosial ini, Iqbal Disamping itu ia pernah menjadi juara dua dalam
memiliki banyak teman dari berbagai kompe si ilmiah Metallurgy and Material's Week 2014,
negara di belahan dunia. Melalui media menjadi Delegasi ITS untuk Metallurgy and Materials
tersebut Ia menajamkan kemampuannya Challenge 2015, serta meraih juara ga dalam paper
dengan bercakap cakap dengan orang compe on dalam forum Nanoteknologi.
asing. Waktu luang saya kadang saya Sejak diterima di Departemen Teknik Material ITS, Pria
habiskan untuk mengobrol lewat yang mengidolakan B.J Habibie ini sudah menargetkan
wishplast untuk belajar. Teman-teman dirinya untuk melanjutkan kuliah ke Jerman. Ia beberapa
saya kadang mengoreksi terjemahan saya kali mengiku seminar kuliah ataupun sharing beasiswa ke
yang salah, tutur anak bungsu dari ga Jerman. Ia menargetkan mendapatkan beasiswa DAAD
untuk kuliah di metallurgical engineering kampus RWTH
Aachen, Sekarang saya sedang mempersiapkan IELTS saya
untuk melanjut S2, mohon doanya teman-teman juga,
tutupnya. (jel/ven/akh)

19
Bawa Misi
Pen ng ke Tanah
Aborigin
Pemuda satu ini lulus sedikit lebih lama dari seharusnya. dengan gemilang hanya dalam satu kali percobaan menda ar.
Namun lulus di semester ke sembilan bukan berar Hal ini menjadi luar biasa pasalnya rekan yang menawarinya
membuatnya dicap sebagai mahasiswa nihil prestasi. Justru mengiku PPAN bahkan membutuhkan waktu empat hingga lima
tekad kuat meraih cita-cita lah yang membuatnya harus kali menda ar sebelum akhirnya berangkat ke India. Ia pun
merelakan wisuda tanpa teman satu angkatan. Ia cu satu resmi menjadi delegasi Jawa Timur dalam Australia-Indonesia
semester untuk menyampaikan misi pen ng ke tanahnya suku Youth Exchange Program (AIYEP) 2015.
aborigin, Australia.
Namun ba- ba Roni harus menghadapi aral yang melintang.
Namanya Roni Vayayang. Jika di lik dari curriculum vitae- Ke ka sudah diumumkan lolos ternyata Beasiswa Bidikmisi
nya maka nampak lah bahwa mahasiswa Departemen Teknik melarangnya untuk berangkat. Pasalnya program yang berjalan
Elektro yang satu ini bukan pe mahasiswa 'yang pen ng lulus'. satu semester ini mengharuskan dia cu dan memperpanjang
Sederet prestasi di bidang sains, peneli an dan karya tulis masa studinya menjadi sembilan semester. ''Sedangkan Bidikmisi
ilmiah sudah menjadi santapan sehari-hari bagi Roni. melarang awardee-nya lulus lebih dari delapan semester,
terangnya.
Sebut saja medali perak Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional
(PIMNAS), medali perunggu Interna onal Young Inventor Mengalami dilema berat, lanjut Roni, dirinya kemudian
Award, medali perunggu dan perak Crea ve Inven on Contest, memutuskan untuk meminta bantuan Kemenpora untuk
hingga medali emas World Inventor Innova on Contest dari memper mbangkan kepergiannya. Dengan berbagai cara yang
Korea pun berhasil dibawanya pulang. cukup rumit di pemerintahan, akhirnya Roni pun diloloskan dan
diizinkan untuk belajar di Australia dalam kurun waktu Oktober
Berhasil menyabet sejumlah prestasi ternyata tak lantas 2015 hingga Februari 2016.
membuat hidup Roni menjadi tenang. Salah satu hal yang
cukup mengusik adalah citra sebagai mahasiswa teknik yang Menemukan Ti k Balik Kehidupan
kaku dan sulit berkomunikasi dengan orang luar masih melekat Tinggal di Australia tak lantas membuat Roni duduk tenang
di dirinya. Ingin menjadi seorang yang berpikiran terbuka dan menikma libur panjangnya. Bersamanya dibawa pula ga misi
dak terkotak dengan keprofesian tekniknya, menjadi kunci utama program yang wajib dilaksanakan. Sambil membetulkan
utama pendorong Roni melangkahkan kakinya menuju seleksi posisi duduknya, pria yang suka bergabung menjadi volunteer
Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) ke Australia. kegiatan lingkungan dan kepemudaan ini menceritakan misi
pertamanya yang dia sebut dengan homestay.
Dari sekian proses, yang paling susah adalah ke ka Ya, di Australia dia nggal dengan warga setempat yang
karan na usai seleksi. Benar-benar digembleng. Dijejali menjadikannya anak angkat. Kondisi ini mengharuskannya ak f
wawancara mendalam dan pidato mendadak yang lumayan bertanya tentang segala hal. Perlahan namun pas , kemampuan
bikin kewalahan, lanjutnya menceritakan program besutan berbahasanya pun kian meningkat.
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
(Kemenpora) itu sambil mengeleng-gelengkan kepala. Tak masalah seberapa buruk Bahasa Inggrismu. Itu jauh
lebih baik daripada nan nya tersesat ke ka pulang dari kampus
Namun tanpa disangka, pria yang pernah mengenyam studi karena malu menanyakan jalan, pesan Roni, tanpa
di Sampoerna Academy SMAN 10 Malang ini terbuk lolos meninggalkan senyumnya.

20
Work placement menjadi misi kedua yang harus
Kalimantan Barat, Roni memboyong pula rekan
dijalani pecinta olahraga yang satu ini. Bagi Roni, di
mahasiswa dari Australia untuk bersama-sama
sini k balik dalam hidupnya kemudian terjadi.
melakukan community service. Mulai dari
Dengan suara yang berat dan beberapa deham
merambah bidang pendidikan, kesehatan,
diceritakannya bagaimana ia bisa masuk ke dalam
penyediaan air bersih, olahraga, Bahasa Inggris
salah satu perusahaan teknologi di Australia yang
hingga seni menjadi sektor yang ditekuninya
berbasis telekomunikasi ini. Rasanya seper kita
selama ga bulan menetap di negeri Borneo ini.
yang nol dan dak tahu apa-apa ini ditaruh di dalam
sekumpulan orang-orang hebat dan cerdas,
Teman-teman dari Australia juga sangat
lanjutnya bercerita.
senang, terutama mencicipi makanan yang cita
Roni menambahkan, mengiku ritme kerja yang rasanya kuat, katanya. Di Australia
tepat waktu dan disiplin cukup membuatnya makanannya hambar, dak ada rasanya,
terhenyak meski dirinya mengaku sempat mengiku lanjutnya sambil berbisik.
program magang serupa di Indonesia. Dia menyebut Dari sambal durian hingga upacara
atmosfer bekerja di Australia dengan kata penyambutan akulturasi budaya ga etnis
'memanusiakan manusia'. Mereka tepat waktu dan
sangat cepat, set set wet wet, paparnya sambil
kembali menggerakan tangan ke udara layaknya
gerakan ular.

Menjadi anak magang di Australia jauh dari kata


dipandang sebelah mata. Tidak hanya dianggap
setara dengan pegawai lainnya, Roni bahkan diajak
mengiku rapat dan dimintai pendapat mengenai
hasil presentasi klien yang datang. Sampai kaget
saya, tambahnya antusias.

Misi terakhirnya di negara beribukota Canberra


itu adalah penampilan budaya. Diamanahi sebagai
koordinator, Roni yang sudah terbiasa menjadi
konseptor acara seni menjadwal penampilan budaya
apa yang harus ditampilkannya bersama rekan se ap
minggu.

Ada juga kunjungan ke sekolah se ap hari Senin.


Yang mengejutkan adalah ke ka tahu bahwa Bahasa
Indonesia adalah salah satu mata pelajaran di sana.
Terharu, ucap Roni. menjadi memori tersendiri bagi Roni.
Bercengkerama dengan warga pedalaman yang
Tuntas menyelesaikan tugasnya di Australia koopera f dan ramah seper menjadi buk
selama ga bulan, Roni dikirim pulang ke tanah air bahwa Indonesia benar berisikan orang-orang
untuk mengabdikan diri. Ditempatkan di Sambas, yang tak pernah meninggalkan senyum. Meski di
satu sisi ia dan teman-temannya harus rela dak
mandi karena dak ada ketersediaan air bersih.

Belajar ke negeri tetangga kemudian


kembali ke tanah air menyaksikan kehidupan
yang ada menjadi peman k semangat tersendiri
untuk membangun Indonesia. Begitu pula
dengan mimpi yang kita punya. Tak peduli
seberapa besar halangan yang merintang, batu
yang menyandung, jika kita mampu menemukan
mo vasi di dalam diri dan sekitar kita maka dak
ada kata dak dalam mengejarnya, pungkasnya
tegas. (arn/mis)

21
Diangga,
Wisudawan yang Paham Betul Tentang Kapal

mengaku mengorbankan banyak waktunya


ke ka di bengkel. Kapal yang pernah
dibuatnya diantaranya kapal Rojosegoro dan
Baitasena. Bahkan, kapal Rojosegoro buatan
m MC ITS tersebut saat ini sedang disewa
Membawa nama baik Indonesia di kancah oleh Lithuania. Memang, tak jarang MC
Internasional memang tak semudah seper meminjamkan kapalnya untuk negara lain.
membalikkan kedua tangan. Seper yang Seper ke ka Amerika membeli kapal
dirasakan Diangga Sabrian Ariady, lewat Unit Garuda MC yang dijadikan kapal
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mari me percontohan di negara tersebut.
Challenge (MC), berbagai rintangan pelik telah Ia bercerita, bahwa tak hanya lelaki,
ia lalui. Bersama anggota m lainnya, lika-liku anggota perempuan pun juga turun tangan
membuat kapal dari nol hingga pencarian dana dalam membuat kapal untuk sekedar
ratusan juta rupiah mereka rasakan demi mengelas atau menggergaji. Belum lagi, bila
keberangkatan lomba. anggota m bukan dari Departemen yang
Kepada ITStories, Diangga menceritakan berkutat dengan kapal misalnya,
kisahnya bersama MC di masa perkuliahannya. pencerdasan dari awal pun diberikan untuk
Bergabung bersama MC memang bukanlah mereka secara intensif.
awal dari keinginannya. Sebenearnya ia tengah Menjadi UKM sekaligus m ocial yang
mempersiapkan diri untuk mengiku tes independen membuat MC harus ekstra
sekolah kedinasan ulang di tahun pertama bekerja keras dalam mempersiapkan
kuliah. Namun, takdir seolah membawanya segalanya secara mandiri. Diangga bercerita,
untuk menjadi keluarga besar MC. Bermula saat m akan diberangkatkan lomba,
dari ajakan seorang senior, nyatanya sampai persiapan sik seper push up dan shit up,
saat ini mahasiswa Departemen Teknik berenang, la han mendayung dan berlayar,
Perkapalan ini masih meluangkan waktunya materi pembuatan kapal, simulasi, bahasa
untuk membantu membesarkan dan inggris, hingga la han menari untuk
mengembangkan MC. penampilan sosial budaya pun harus m
MC sendiri merupakan UKM yang dibentuk lakukan. Bahkan, m MC pun telah
oleh sekelompok mahasiswa yang tengah mengenal beberapa nelayan Kenjeran saking
mengerjakan Tugas Akhir (TA) pada tahun seringnya bertemu mereka selama la han.
2002. Atas saran dosen pembimbing saat itu, Tak hanya itu, mulai dari pengurusan
TA tentang pembuatan kapal kayu standart proposal, pencarian dana sponsor hingga
Eropa tersebut diikutkan untuk mengiku suatu pembuatan laporan pertanggung jawaban
perlombaan. Hingga saat ini, MC ru n (LPJ), m MC sendiri lah yang harus mencari.
mengirimkan wakilnya untuk berlaga se ap Mengumpulkan uang ratusan juta rupiah
dua tahun sekali dalam ajang internasional. untuk pembuatan kapal hingga
Tak banyak yang tahu, UKM satu ini begitu keberangkatan lomba memanglah tak
getol serius mengerjakan kapal kayu buatannya mudah. Beruntung MC sendiri telah
untuk bisa dipergunakan lomba. Digarap beberapa kali menjuarai perlombaan
sendiri oleh beberapa anggota m, dari sehingga memiliki nama. Namun, Diangga
pemilihan material hingga nishing, Diangga mengaku terdapat pertanggung jawaban
22
beban moral tersendiri ke ka mnya tak
menggondol tro.
Ke ka kami tak berhasil mendapat satu adanya bendera Indoensia di se ap
tro pun, hal yang paling memalukan atribut yang dibawa.
adalah saat uang yang diberikan secara Hal unik selama perlombaan
cuma-cuma oleh ITS ternyata dak pun banyak dirasakan m. Tabrakan
membuahkan hasil yang maksimal. Karena antar kapal pun sering terjadi. Jatuh
bukan hanya nama MC ataupun ITS yang dari kapal pun sesekali dialami.
kami bawa. Tapi juga nama Indonesia, ujar Bahkan, pernah ada salah seorang
Diangga. Ia menambahkan, lebih baik uang anggota yang mabuk laut. Alih-alih
itupun diberikan kepada yang lebih diberikan bantuan ataupun
membutuhkan agar lebih bermanfaat. pertolongan medis, Diangga justru
menyuruh anggota tersebut untuk
MC Adalah Keluarga Kedua meminum air laut secara langsung.
Tidak ada saatnya untuk
MC sendiri telah berkali-kali mengirim memikirkan hal lain selain fokus
delegasinya di kancah internasional. Ajang pertandingan. Ke ka kamu merasa
yang sering diku yakni Atlan c Challenge dak mampu lebih baik keluar dari kapal, ujar Diangga
Interna onal (ACI). Diangga sendiri telah mengenang sambil terkekeh. Meski begitu, uniknya anggota
dua kali berangkat ke luar negeri, tersebut malah kembali bugar dan dapat meneruskan
diantaranya berkompe si di ACI Bantry, berlayar setelahnya.
Irlandia pada 2012 dan ACI Vanees,
Perancis tahun 2014. Keduanya sama-sama Korbankan Banyak Hal
berhasil meraih Tro Spirit of ACI.
Diangga pun mengenang kisahnya saat Sibuk mengurus MC menjadikan Diangga tak sepenuhnya
diamanahi sebagai kapten kapal. Sosoknya fokus mengurus akademiknya. Dan ia pun memilih cu
yang dikenal tegas memang menjadi beberapa semester yang kemudian membuatnya dapat
dampak tersendiri selama perlombaan menyelesaikan wisudanya di bulan Maret ini. Meski begitu,
berjalan. Bermenit-menit berlayar dan Diangga sama sekali tak pernah menyesal mengabdikan waktu
mendayung di laut orang, Diangga tak ingin dan tenaganya untuk MC. Diakui Diangga, sang ibunda pun
anggotanya main-main dalam awalnya tak merestui anaknya untuk bergelung di wadah
berkompe si. Ia pun tak membedakan jenis selain kuliah.
kelamin para anggota. Meski perempuan, ia Namun berkat ketekunan dan raihan prestasinya dalam
pun memperlakukan sama untuk seluruh bidang yang disenanginanya tersebut, membuat ibunda
anggota m. percaya dan mendoakan yang terbaik untuknya. Bahkan
Saya memang orangnya keras, kalau pernah suatu ke ka, sebelum keberangkatannya ke luar
ada anggota yang di kapal nggak ada negeri, Diangga sama sekali belum memberitahu ibunya dan
kerjaan, lebih baik dia turun dari kapal hanya meninggalkan sepucuk surat yang ia pkan kepada
daripada merepotkan yang lainnya, tegas seorang teman. Ngasihnya memang sengaja waktu berada di
pria asal Probolinggo ini. pesawat, karena supaya dak kepikiran. Tapi saya tahu ibu
Sebelum perlombaan berlangsung, saya selalu mendoakan saya se ap saat, ujarnya sambil
Diangga mengaku tak jarang banyak tersenyum. Saat ini pun anak kedua dari ga bersaudara ini
umpatan kasar yang saling dilemparkan tengah memepersiapkan dirinya untuk da ar di perwira karir.
antar negara menggunakan bahasa ibu Diangga mengatakan, meski yang hanya diketahui oleh
masing-masing. Indonesia termasuk satu- banyak orang yakni MC yang selalu ke luar negeri
satunya negara asal Asia yang bertanding. dan berpresta f. Namun perjuangan dibaliknya dan
Hal tersebut membuat Diangga dan mnya kebersamaan antar mlah yang sesungguhnya
memiliki kebanggaan tersendiri dengan menjadikan MC sebagai keluarga kedua. Dan tak
banyak yang tahu, berapapun tro yang didapat
selama ini, Diangga mengaku tak mendapatkan
sepeser pun dana dari kemenangan lomba. Memang
benar, kompe si dunia tersebut dak menjajikan
uang bagi pemenang.
MC sudah menjadi rumah kedua setelah di tempat
kelahiran saya, di bengkel pun hampir se ap hari
kesana. Dan darah saya sudah ikut mengalir bersaaan
dengan kapal yang berlayar di lautan, ujar Diangga
sambil tersenyum. (fai/o /akh)
23
Senja itu langit ITS tampak
gelap. Suasana sekitar pun begitu
sepi, tak seper biasanya yang
selalu dipada mahasiswa. Wajar,
hari itu memang masih liburan
semester ganjil. Dapat dipas kan
banyak mahasiswa yang pulang ke
kampung halaman masing-masing.
Namun di lantai ga Jurusan Teknik
Material dan Metalurgi, nampak
seorang pria tengah asik duduk di
depan laboratorium Komputasi.
Tak ada yang aneh kecuali buku
setebal ga cm di tangannya. Jika
pada umumnya mahasiswa ITS
iden k dengan buku-buku berbau
teknik, lain halnya dengan Kamil Kamil,
Akbar. Buku berbau lsafatlah yang
senan asa menemani mahasiswa Sang Pemikir Buku Berat dari ITS
angkatan 2012 tersebut di kala
luang.
Baginya, tokoh-tokoh besar di
dunia daklah lahir dari pemuda untuk meneruskan estafet perjuangan ke arah ke dak-seimbangan sosial
yang hanya diam berpangku tangan. Indonesia yang lebih cerah. yang luar biasa besar. Saat
Mereka adalah orang-orang cerdas Mahasiswa sekarang mayoritas ini, ia tengah fokus tentang
yang muncul dari buah pemikiran berorientasi untuk pekerjaan. Di ITS belum ada teori pergerakan Islam di
lsafat. Mahasiswa sebagai agen suatu kelompok studi atau komunitas yang masyarakat.
perubahan seharusnya mampu fokus menggali wacana-wacana tentang Idealnya, manusia itu
menawarkan gagasan dari kaum pemikiran lsafat, ungkap mahasiswa asal rohani tercukupi, material
intelektual untuk memberikan solusi Bandung tersebut. Ke ka mendirikan Pusat tercukupi juga. Tapi rata-
berkelanjutan bagi permasalahan Studi ini pada tahun 2014, ia berharap dapat rata pola pikir masyarakat
yang ada di masyarakat. menghasilkan orang-orang besar yang sekarang cenderung
Berangkat dari wacana membuat perubahan. mengarah ke material saja,
intelektual di wilayah kampus, Kamil Seper di ITB, Kamil menjelaskan, terang anak kedua dari ga
pun menggagas Pusat Studi Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan bersaudara tersebut. Kamil
Ekonomi, Sosial, dan Humaniora (PSIK) rata-rata kadernya mampu menjadi pun menambahakan,
bernama Au larung. Alasan tokoh, meskipun memiliki latar belakang berdasarkan sta s k yang ia
awalnya kita ingin menguatkan teknik. Saya belajar dari sejarah Ir Soekarno, baca, ada sekitar 80 persen
wacana intelektual dan pergerakan kenapa dia bisa jadi seorang tokoh besar. kekayaan di dunia hanya
mahasiswa, ujar pria asal Kota Ke ka dia di ITB dia bukan hanya kuliah, tapi dikuasai oleh segelin r
Cimahi itu. Anggota Au larung membentuk kelompok studi di Bandung, orang, sementara sisanya
sampai sekarang ini sudah mencapai tuturnya. dikuasai orang banyak.
32 orang. Tak hanya Ir Soekarno, Kamil Kamil merasa kondisi
Au larung sendiri berasal dari menambahkan, M Nasir juga membentuk masyarakat semakin hari
bahasa Jerman yang berar kelompok studi bersama teman-temannya di semakin kompleks.
pencerahan. Pada abad ke-18, AMS (sekarang SMA, red). Se ap pulang Menurutnya, dunia butuh
Gerakan pencerahan ini muncul sekolah berkumpul dan belajar bersama lsuf baru untuk
melanda hampir semua negeri teman-temannya dengan A Hasan. Selain itu, menyelesaikan
Eropa terutama di Inggris, Perancis di Belanda juga ada Bung Ha a dan kelompok problema ka yang ada pada
dan Jerman. Sesuai namanya, studinya. manusia zaman ini. Tiap
kelompok studi ini bertujuan Faktor mendasar yang membuat Kamil 100 tahun akan ada
mempersiapkan pemuda-pemuda yakin untuk mendirikan Au larung adalah pembaharu yang merubah

24
mendapatkan air pun harus melalui medan yang
kemiringannya cukup fantas s.
Bahkan sama saudara sendiri pun masalah air ini
berujung uang, tambahnya. Tak hanya itu, masyarakat
sistem sosial di dunia sekarang, ucapnya yang didominasi oleh Suku tengger tersebut masih
bersemangat. Alasan itu pun menjadi pemacu mengenal perdukunan. Di sana cuma ada satu SD,
dirinya untuk senan asa mempelajari lsafat. masuknya jam 9.00 pulang jam 12.00. Nggak ada SMP,
Pola pergerakan Au larung sendiri ada dua, tutur pria yang pernah menjabat Ketua Forum
yakni yang bersifat intelektual dan massa. Komunikasi OSIS Bandung tersebut.
Kalau pergerakan intelektual bisa lewat Melihat masalah yang cukup banyak di desa
tulisan, sedangkan yang bersifat massa akan tersebut, Kamil berniat membantu dari sisi teknologi.
dibuat gerakan yang kita kaji dulu, baru Rencananya, Maret ini ia akan bertolak kembali ke sana
kemudian dieksekusi, terang Kamil. untuk menerapkan fog collector. Fog Collector
Kajian yang kamil buat dan beberapa merupakan alat pengumpul air dari kabut lembah yang
temannya mengambil pendekatan dengan bergerak ke atas dan diubah menjadi menjadi tetesan
menggunakan njauan berbagai sudut pandang air untuk kemudian dialirkan ke desa. Sejauh ini masih
ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna. pakai uang pribadi dan juga bantuan dari temea-
Hasil dari kajian biasanya kami tuliskan pada teman, papar mantan ketua OSIS SMAN 4 Bandung
media sosial Facebook, tambahnya. tersebut.
Dirinya pun berencana mengarsipkan Tak berhen sampai di sana, Kamil pun berniat
seluruh kajian yang sudah diadakan menjadi mengembangkan hard skill energi terbarukan di luar
sebuah buku. Hal tersebut menurutnya Pulau Jawa. Karenanya, saya ingin mengambil S2
dilakukan agar ilmu dari kajian tersebut bisa energi terbarukan. Rencananya ada energi aplika f yang
dirasakan manfaatnya oleh orang banyak. bisa saya sumbangkan di masyarakat, ungkap pria yang
Kamil beserta beberapa rekannya pernah juga hobi travelling tersebut.
terjun langsung ke sebuah pelosok desa yang Kamil berharap orang-orang teknik bisa melek
ada di kabupaten Lumajang untuk melihat sejarah terkait ekonomi maupun social. Hal tersebut
kondisi sosial di sana. Tak ada alasan lain selain harus dilakukan agar bisa menjadi motor bagi
ketertarikannya terhadap pengabdian kebangkitan bangsa. Kita sudah merdeka lebih dari 70
masyarakat. tahun, harusnya kepala Indonesia bisa tegak di hadapan
Ak vis pergerakan sosial itu harus terjun orang-orang asing, pungkasnya. (mbi/hil)
langsung, ungkapnya. Dirinya sengaja terjun
langsung ke desa tersebut karenan mendengar
kabar tentang seorang ustad yang telah sepuluh
tahun mengabdikan diri di desa tersebut.
Banyak pengalaman yang ia dapatkan setelah
beberapa kali bertandang ke sana.
Ia pun merasa kagum dengan kegigihan
sang ustad. Ustadnya sabar banget, puji pria
yang Januari lalu genap berusia 23 tahun
tersebut.
Pasalnya, di desa
yang berada pada
ke nggian sekitar
2700 mdpl dekat
gunung bromo
tersebut jarang
ada air. Untuk

25
Muhammad Faishal Alwi,
Sang Ak vis Penggemar Riset

Ide, inovasi, dan riset tampak melekat menjadi bagian


hidup bagi Muhammad Faishal Alwi. Siapa sangka, Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI). Tanggung
mahasiswa yang kaya akan prestasi riset ini, bahkan pernah jawabnya sebagai salah satu koordinator sie dalam
menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Fisika Gebyar Manarul Ilmi (GMAIL) hampir
(Himasika). Faishal, begitu ia akrab disapa. Ia mengaku telah mempertaruhkan status pengkaderannya sebagai
bergelut dengan dunia peneli an sejak duduk di bangku warga di Himasika kala itu. Saya hampir menjadi
SMA. non warga karena memberatkan tanggung jawab
ini, kenangnya.
Perjalanan meneli ia mulai di MAN 3 Kediri. Menjadi
anggota ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR), Tahun kedua, merupakan awal perjalanan
mengharuskan Faishal untuk meneli . Awalnya, ikut KIR peneli an di bangku kuliah. Faishal dan m
cuma iseng karena banyak teman saya yang ikut, tutur mengawalinya dengan penulisan Program
Faishal. Tak disangka, keisengannya itu justru berbuah Krea vitas Mahasiswa bidang Peneli an (PKM-Pe).
beberapa prestasi yang membanggakan. Laki-laki yang juga Peneli annya tentang teknologi material penyerap
akrab disapa Alwi ini berhasil menyabet juara ga KIR gelombang radar untuk pesawat siluman berhasil
Karesidenan Kediri. Walaupun kala itu ia adalah siswa terdanai.
jurusan IPA, namun KIR yang ia angkat justru bertema sosial.
Di tahun kedua ini juga Faishal menjabat
Saat itu, Ia mengusung topik persaingan produk gula sebagai Sekretaris Jendral (Sekjen) Lembaga
merah Desa Slumbung Kediri. Slumbung sebagai daerah Dakwah Jurusan (LDJ) FOSIF di departemennya.
asalnya memang terkenal sebagai produsen gula merah Diluar dugaan, pengalaman dan kepercayaan
yang telah diekspor ke beberapa negara. mahasiswa Fisika kala itu mengantarkan dirinya
sebagai calon Ketua Himpunan HIMASIKA
Tidak berhen disitu, Alwi juga menorehkan prestasi (KaHimasika). Benar saja, Faishal pun menang telak
sebagai juara cerdas cermat Olimpiade Agama Islam Kediri. dengan suara ga kali lipat dibanding lawannya.
Ia juga berkesempatan menjadi salah satu nalis Olimpiade
Fisika se-Jawa Bali. Hal ini juga yang mengantarkannya Kegemarannya menulis dan meneli , sempat
duduk di Departemen Fisika ITS. Sebenarnya, Fisika itu vakum beberapa waktu karena tanggung jawab
dak mudah. Adalah suatu kebahagiaan tersendiri ke ka yang diembannya. Kala itu, ia fokus menggarap
kita bisa memecahkan masalahnya, celetuknya. sistem kaderisasi yang baru ia inovasikan.
Pengangkatan madya yang dilaksanakan satu
Faishal berkisah, ia adalah pelopor dalam menempuh minggu setelah kaderisasi, sempat menjadi
pendidikan nggi di keluarganya. Saya berasal dari keluarga pertentangan. Inovasi ini saya terapkan untuk
yang religius, tuturnya. Semua keluarga lulusan pondok, menarik ha mahasiswa baru, dan terbuk sampai
lanjut Faishal. Ia menjadi satu-satunya anggota keluarga sekarang tetap digunakan, jelas Faishal.
yang meneruskan sekolah hingga sarjana. Hal ini menjadi
sebuah kebanggaan sekaligus tantangan bagi Faishal. Harus Faishal kembali ke dunianya pada tahun
jadi contoh yang baik di keluarga, tegasnya. keempat. Tak tanggung, ia menyabet empat
penghargaan sekaligus atas karya yang ia tulis di
Tahun pertama menjadi mahasiswa, ia sudah ak f di tahun yang sama. Kembali ia mengusung karya

26
yang sempat ia tulis dalam PKM-Pe. Radar Absorb
Material (RAM) dari pasir besi Lumajang ia
inovasikan menjadi bahan dasar penyerap
gelombang radar. RAM ini diaplikasikan ke badan
pesawat sehingga tak dapat terdeteksi radar, atau
yang biasa dikenal dengan pesawat siluman.

Oktober 2016, Faishal kembali berhasil


membawa pulang piala Universitas Sriwijaya
Palembang. Pasir besi Lumajang yang mudah sebagai material RAM. Kecocokan senyawa yang terkandung
didapat dan diolah mengantarkannya menduduki posisi dalam karat besi dengan material penyerap radar membuat
ter nggi nasional. Di Dalam kompe si ini Faishal dan m Faishal mengembangkan peneli annya. Ia kemudian
menampilkan presentasinya dalam bentuk puisi dan lagu. mengikutsertakan karyanya pada konferensi di ITB. Saat ini
karyanya sedang dalam tahap revisi sebelum diterbitkan
Juri sangat terkesan hingga kami bisa mengalahkan UI pada jurnal bergengsi, SCOPUS.
(universitas Indonesia, red) yang notabene lawan yang
tangguh, cerita Faishal. Ia mengaku sangat termo vasi Beberapa bulan kemudian, tantangan dari sang dosen
dengan kemenangan pertama di kompe si pertamanya ini. pembimbing dijawab Faishal. Ia terbang ke Tokyo berbekal
Faishal pun membawa konsep presentasi puisi dan lagu se ap peneli an RAM terakhirnya yakni karat besi. Ajang ICAST
kali ia berlomba. Tokyo menjadi prestasi peneli an paling berkesan bagi
Faishal. Dalam kelas, Faishal bahkan menerima apresiasi
Berlanjut pada Desember di tahun yang sama, Universitas sebagai peserta termuda. Peserta yang lain dari mahasiswa
Negeri Surabaya (Unesa) menjadi tujuan Faishal. Di Unesa, doktoral semua, jelas Faishal.
kami sedikit lalai dan meremehkan sehingga dak ada
persiapan matang, ungkap Fishal. Alhasil ia harus puas Kelemahannya pada Bahasa Inggris, dak membuat
dengan juara ga bidang teknologi. Faishal patah semangat bahkan minder. Meski tak
membawa pulang penghargaan, mahasiswa yang
Tak kalah membanggakan di Universitas Negeri Medan, mengidolakan Soekarno ini telah berhasil mempublikasikan
dua gelar sukses ia dapatkan. Saat itu RAM yang ia gagas karyanya di kancah dunia. Selain ICAST, Faishal mengaku
memanfaatkan pasir besi dari Kalimantan. Kelebihan pasir pernah mendapat undangan publikasi karya di Inggris.
Kalimantan yakni daya magne c yang lebih kuat. Selain itu, Namun saying, keterbatasan dana kala itu, membuatnya
peneli an Faishal kali ini juga diinovasikan dengan karbon urungkan keberangkatan.
dialektrik dari kulit singkong. Terbuk inovasi ini akhirnya
menyabet juara satu karya dan video. Ide awal inovasi ini Ke ka ditanya tentang mimpi-mimpinya, Faishal Alwi
dari riset senior saya, jelas calon wisudawan 115 ini. menargetkan untuk mendirikan yayasan yang membantu
mengembangkan masyarakat di desanya. Target S2 ada,
Perjalanan prestasi peneli an Faishal kemudian bertolak tapi saya dak ada fokusan menjadi akademisi atau dosen,
ke Jakarta. Saat itu dosen pembimbing dak mengizinkan tutur mahasiswa yang menilik Kumamoto University ini.
karena dekat dengan UAS, (Ujian Akhir Semester, red), Keinginannya untuk kembali ke desa dan menebar manfaat
kenangnya. Berkat negosiasi yang kuat, akhirnya Faishal sangatlah kuat.
berangkat dengan tantangan yang diberikan sang dosen. Ini
terakhir ya, kalau kamu masih mau lomba lagi lebarkan sayap Semua prestasi ini saya dedikasikan ke Ibu saya, terang
ke Internasional, ucap Faishal menirukan dosen Faishal. Diakui ibunya selalu memberikan mo vasi dan
pembimbingnya. Kepulangan Faishal dengan piala ter ngi dasar agama yang kuat. Sebagai satu-satunya anggota
Universitas PLN Jakarta cukup mengesankan sang dosen. keluarga yang menginisiasi menjadi seorang sarjana, Faishal
Menurutnya, ini semua juga karena restu penuh sang dosen. terus memegang kuat bekal dari ibunya. Ibu saya seorang
Kalau Bapak dak mengizinkan saya juga dak akan menang penghafal Al-Quran, jadi semua nasihatnya dari sana, jelas
di H-1 UAS ini pak, celetuk Faishal pada sang dosen. Faishal.

Selanjutnya Faishal terus mengembangkan RAM yang ia Menjadi seorang alumni ITS, Faishal berpesan agar
gagas. Kali ini ia menggunakan karat besi sebagai materialnya. menerapkan kemandirian. Ia menerangkan bahwa prestasi
Karat besi merupakan produk oksida yang dihasilkan dari adalah tanggung jawab dari kesempatan kita menjadi
logam besi. Fenomena terbentuknya karat pada mekanisme seorang mahasiswa. Jangan sering-sering pulang kampung,
korosi dak bisa dihindari sehingga membuat bahan logam kontribusilah, pungkas Faishal. (dza/o )
cepat rusak dan mudah terdegradasi. Karat besi yang menjadi
limbah di Surabaya, Malang, dan Bangkalan ini diambil

27
LKMM Pra TD 2015 sebagai pemandu KOMPAS
FTI, perempuan kelahiran 21 tahun silam tersebut
Sibuk, Tetap Berprestasi, diberi amanah yang sangat besar, yaitu Jendral
Dari Teknik Mesin Lagi Teritori. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, amanah
tersebut hanya diberikan oleh laki-laki, pada kali itu
semua panitia inti sepakat untuk memberikan
kepada Tiara. Ia yang bertanggung jawab penuh
terhadap kurang lebih 200 orang mahasiswa baru. Ia
yang menjadi garda terdepan ketika terdapat
pengaduan ataupun perubahan konsep pelatihan
yang telah dirancang sedemikian rupa. Mungkin
karena mereka gak pernah anggap aku cewek kali
ya. Aku pribadi tidak pernah membatasi gender
antara perempuan dan laki-laki jika itu dalam
berkarya. Hanya saja kita sebagai perempuan harus
tau posisi kita dimana, imbuhnya diselingin tawa.
Bagi Tiara, ketika orang tua maba menitipkan
anak-anak mereka kepada para panitia pelatihan
atau pengkaderan maka para senior tersebut harus
bisa memberikan yang terbaik untuk adik tingkat
mereka. Tidak ada niatan untuk melakukan ploncoan
maupun hal sejenisnya. Itu adek-adek aku sendiri,
aku mau mereka bisa menjadi lebih baik lagi. Level
aku berhasil ketika melihat mereka bisa jauh diatas
Prinsip yang harus dipegangg kalau kita kerja para seniornya. Seneng aku ketika ngelitin IP
untuk organisasi atau kegiatan itu adalah kerja mereka tinggi-tinggi, sambung wanita asal
sosial. Jangan pernah ngarep, ikhlas supaya Ponorogo ini.
ngejalaninnya ringan, ungkap Tiara mantap. Namun yang menarik, meskipun waktunya
Senyum selalu tersungging di wajahnya ketika ia banyak tersita di berbagai kegiatan, Tiara tidak
bercerita mengenai beberapa pengalaman pernah bermasalah dengan nilai-nilai mata
organisasi dan kesibukannya selama di ITS. kuliahnya. Terbukti ketika semester tiga dan empat
Pemilik nama lengkap Tiara Angelita Cahya banyak nilai teman-temannya yang terjun bebas,
Ningrum ini di kalangan teman-temannya dikenal nilai Tiara justru naik. Hal tersebut sangat membantu
sebagai sosok yang super sibuk berorganisasi. untuk akhirnya ia bisa menyelesaikan studi S1 dalam
Dalam jejak rekam perkuliahan mahasiswi waktu 3.5 tahun, di tengah momok jurusannya yang
Jurusan Teknik Mesin ini, tahun kedua dan ketiga rata-rata membutuhkan waktu empat hingga empat
merupakan massa puncak Tiara mengabdikan diri setengah lebih. Seangkatan aku ada lima orang
untuk himpunan dan dunia kepemanduan. Selain yang wisuda periode 115 mendatang. Sedih sih, rugi,
sebagai kabiro Internal Himpunan Mahasiswa karena berjuang sama angkatan sendiri itu kan lebih
Mesin (HMM), ia juga tergabung dalam BAKOR enak, waktunya terasa lebih lama kebersamaannya.
ITS, Ketua Divisi LKMM dan Fasilitator LKMM-TM Tapi ya karena dari orang tua juga maunya cepet jadi
secara bersamaan. aku jalanin aja. Sebenernya tidak ada rencana sama
Susah-susah gampang, tuturnya ketika harus sekali. terang Tiara.
membagi diri dan kirannya untuk empat kegiatan Menjadi Manajer Futsal Tim Jurusan
sekaligus. Kemampuan managemen waktu dan Siapa yang menyangka, perempuan yang sering
menentukan skala prioritasnya semakin terasah di panggil dengan sebutan Bude oleh teman
pada saat itu. Sebagai Kabiro Internal HMM ia seangkatannya ini pernah menjadi manager tim
dituntut untuk harus bisa mengenal dekat stanya futsal laki-laki jurusan Teknik Mesin selama dua
dan seluruh anggota himpunan, tidak hanya tahun. Menjadikannya sosok bidadari yang
sekedar nama namun juga karakter dan hal-hal mengurus dan mengatur segala keperluan tim futsal.
yang bersifat personal lainnya. Gak cuman anak Awalnya ku kira gampang, eh ternyata lumayan
himpunan. Karena tiap orang beda-beda cara juga. Ngatur jadwal mereka latihan, sparing sama
pendekatannya, jadi saya di sini mencoba bisa tim lain, pendafatar pertandingan, ngevaluasi bahkan
merangkul semua supaya ke depannya bisa sampe pesen gallon juga, ceritanya diiringi tawa.
berjalan baik. Dari ormawa lain aku juga kenal, Tiara bahkan sampai meninggalkan KTP nya di
senior, karyawan, dosen, SKK, sambungnya. FASOR ITS selama dua tahun karena sering
Di tahun keduanya ketika menjadi panitia meminjam lapangan futsal untuk tempat berlatih.
Tapi sekarang sudah di ambil KTPnya, lanjutnya.
28
diajarkannya. Terakhir, iya menjadi analis
laboratorium Vibrasi, dan membuat skripsi
mengenai modeling alat simulasi gempa yang
biasa dipakai untuk jurusan Teknik Sipil.
"Saya suka ngajarin temen-temen, itu sebagai
indikator juga buat saya apakah sudah
menguasai materi tersebut atau belum, karena
pas belajar bareng pasti ada aja pertanyaan dari
teman yang tidak tahu akhirnya saya jadi cari
tahu juga. Sama-sama lah belajarnya," sambung
wanita yang ternyata juga menyukai princess
kartun Disney ini.
Ia mempunyai caranya tersendiri dalam
belajar, menurutnya ada tiga hal yang sangat
erat dengan mahasiswa yaitu akademik,
Fans dari club MU ini pun sempat menjadi saksi ketika kegiatan ekstra, dan tidur. Diantara ketiganya
sempat terjadi tauran antar Jurusan Teknik Mesin dengan tersebut, menurtnya harus ada yang di
FTK pada 2015 silam. Tiara dan kedua belah tim futsal korbankan. "Kalau anak-anak yang mau nilainya
pada saat itu tidak tahu menahu bagaimana awal bagus, waktu tidurnya juga aman berarti dia
kericuhan tersebut terjadi, kerena pada saat itu ia dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang di luar itu.
kedua belah tim telah berada di belakang GOR untuk Kalau aku mengurangi waktu tidur. Dulu sering
melakukan evalusi permainan dan timnya harus berbesar banget tidur subuh baru bangun pagi kuliah
hati menerima kekalahan. Namun, tiba-tiba dari arena ngerjain tugas dan lain-lain. Emang harus ada
permainan ia melihat para pendukung kedua tim berlarian yang direlakan lah istilahnya," papar Tiara.
dan saling tawuran. Kami, kedua tim gak tau apa-apa, pas Ia selalu memanfaatkan waktunya dengan
liat ke arah lapangan sudah ricuh aja. Shock. Waktu itu maksimal di kelas untuk menyimak materi yang
aku harus ke rumah sakit Haji ngantar satu pemain aku diajarkan dosen. Ia tidak banyak mencatat,
yang memang terluka karena cedera permainan, tapi bahkan bisa dibilang Tiara tidak punya buku
ternyata disana juga ada anak-anak korban tauwan. catatan khusus untuk setiap mata kuliah. "Jadi
Sangat disayangkan, kenang Tiara. kalau temen-temen mau pinjem catatan ya gak
Kejadian hari itu merupakan hal yang tidak bisa ada akunya, biasa aku ngulang lagi baca buku-
dilupakan Tiara, Ia dan beberapa orang dari kedua belah buku sambil ngomong sendiri. Kayak ohh terjadi
pihak menyelesaikan permasalahan tersebut bersama di seperti ini faktornya," ungkapnya.
dekanat kampus. Ia berharap kejadian tersebut tidak Ditanya mengenai harapannya yang belum
terulang lagi nantinya. Namun dari apa yang terjadi, ada dicapai selama berkuliah di ITS, Tiara mengaku
dampak positif yang dirasakan oleh Tiara. Ia menjadi sangat ingin mengikuti lomba-lomba prestasi di
memiliki lebih banyak kenalan dan teman dari FTK. bidang akademik. "Dulu ketika maba punya cita-
Akhirnya banyak teman, kalau pas ketemu ya yang cita seperti itu, tapi ternyata bukan jalannya di
diceritakan hal itu berasa punya kesamaan masa lalu, situ. Tiap orang punya orbitnya masing-masing.
timpalnya. Kadang mikir enak ya jadi mereka tapi ternyata
Namun ternyata penggemar Ryan Giggs ini juga mereka juga berkir ingin di posisi kita. Orbitnya
mengalami kejadian yang tidak mengenakan terkait sudah ada masing-masing di jalanin saja,"
dengan penyikapan mahasiswa ITS setelah kejadian lanjutnya.
tersebut. Sindiran dan berita-berita miring di dengarnya Untuk ke depannya, Tiara akan lebih berfokus
mengenai jurusannya. Pernah waktu itu ke Indomaret, aku untuk mencari kerja. Saat ini ia sudah beberapa
pake jaket merah himpunan karena emang cuman punya kali mendapat panggilan untuk melakukan tes
itu, terus ada anak dari jurusan lain aku liat mereka bisik- pekerjaan. Tetapi tidak menutup kemungkinan ia
bisik tapi aku dengar mereka kayak lagi ngomongin aku, juga akan melanjutkan studi S2-nya. "Karena
ujarnya. aku suka kuliah, tipsnya jangan sampe kita salah
Dara yang memiliki hoby jalan jalan ke Museum ini juga milih jurusan ketika awal masuk. Aku dulu di
aktif mengisi hari-harinya di jurusan untuk menjadi tutor rekomendasikan sama guru SMA aku untuk
beberapa mata kuliah untuk adik tingkat dan teman teman masuk teknik mesin, karena dulu nilai sika dan
seangkatannya. Tiara mengakui ia sangat senang matematika ku bagus. Dan waktu SMA pernah
membaca buku-buku pelajaran di saat mahasiswa yang ikut MACCOM, olimpiade yang diadakan teknik
lain enggan untuk membacanya. Dia akan berubah sedikit mesin, jadi ketika masuk sini ya seneng aja. Aku
galak ketika mengajar adik tingkatnya jika mereka tidak happy menjalaninya," tutur Tiara. (mei/riz)
betul-betul paham akan dasar pelajaran yang

29
IKOMA ITS
Mengucapkan SELAMAT & SUKSES atas terbitnya majalah
Youth ITS tahun 2017
Semoga bermanfaat bagi civitas akademika ITS dan
dapat memberi motivasi bagi semua stakeholder ITS

Selamat
& Sukses

IKOMA ITS
Mengucapkan SELAMAT & SUKSES
Kepada Orang Tua Mahasiswa ITS yang putra putrinya menjadi wisudawan/wati D3, D4 dan S1 ke 115 tahun 2017
yang selama ini memberikan kontribusi moril dan materiil kepada IKOMA ITS

VISI IKOMA :
IKOMA ITS adalah mitra ITS untuk mewujudkan sarjana yang berkompetensi
dan berkomitmen dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), beriman dan bertakwa (IMTAK)

MISI IKOMA :
1. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan (stakeholder) untuk
mewujudkan keberhasilan mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Memberikan kontribusi nyata kepada ITS dalam penyediaan dan pengadaan sarana
dan prasarana untuk mendukung kegiatan ekstrakulikuler mahasiswa.

30
Taruh Iklan Perusahaan
anda untuk turut mengucapkan
dan mengapresiasi kisah para
Wisudawan-Wisudawati ITS
DI SINI !!

Hub. 085648422364

31
Taruh Iklan Perusahaan
anda untuk turut mengucapkan
dan mengapresiasi kisah para
Wisudawan-Wisudawati ITS
DI SINI !!

Hub. 085648422364

32
Taruh Iklan Perusahaan
anda untuk turut mengucapkan
dan mengapresiasi kisah para
Wisudawan-Wisudawati ITS
DI SINI !!

Hub. 085648422364

33
UNIT
PROTOKOLER
PROMOSI
HUMAS
www.its.ac.id

youthmagazine.its.ac.id

Anda mungkin juga menyukai