PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori kinetik adalah teori yang menjelaskan perilaku sistem-sistem fisis dengan
menganggap bahwa sistem-sistem fisis tersebut terdiri atas sejumlah besar molekul yang
bergerak sangat cepat.
Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum. Jadi,
Teori kinetik gas adalah teori yang digunakan untuk menjelaskan sifat-sifat atau kelakuan
suatu gas. Teori kinetik gas tidak mengutamakan kelakuan sebuah partikel, tetapi
meninjau sifat zat secara keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel tersebut .
Didalam makalah ini juga ada tentang jenis-jenis gas seperti gas monatik,
diatomic, dan poliatomik. Dan sifat-sifat gas yang sering kita dapati didalam kehidupan
sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Teori kinetik adalah teori yang menjelaskan perilaku sistem-sistem fisis dengan
menganggap bahwa sejumlah besar molekul yang bergerak sangat cepat .
Teori kinetik gas tidak mengutamakan kelakuan sebuah partikel , tetapi meninjau
sifat zat secara keseluruhan berbagai hasil rata-rata kelakuan partikel tersebut. Teori
Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat makroscopik gas,
seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi molekular mereka
dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa tekanan disebabkan oleh tumbukan
antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda.
Untuk dapat membahas sifat-sifat gas dengan lebih sempurna, maka dalam teori
kinetika gas digunakan pendekatan gas ideal.
1. Gas terdiri daripada molekul-molekul yang bergerak secara acak dan tanpa henti.
Volume dari molekul-molekul gas sangat kecil bila dibandingkan dengan volume
yang ditempati oleh gas tersebut,sehingga sebenarnya banyak ruang yang kosong antara
molekul-molekulnya. Hal ini yang menyebabkan gas mempuyai rapat yang lebih kecil
dari pada cairan atau zat padat. Hal ini juga yang menyebabkan gas bersifat kompresibel
atau mudah ditekan.
Misalkan kita memiliki sejumlah tertentu gas dalam dalam suatu tangki. Kita
boleh saja mengubah suhu mutlak T atau volume gas. Kita temukan bahwa untuk apa
saja,tekanannya P berhubungan dengan suhu mutlak T dan volume V yang dapat
dinyatakan dengan suatu persamaan tertentu. Gas yang memenuhi persamaan ini disebut
gas ideal, dan persamaannya tersebut persamaan gas ideal.
Perhatikan sejenis gas ideal yang terdapat dalam suatu bejana silider. Volume gas
ideal ini dapat diubah dengan menggerakkanpiston ke atas dan ke bawah. Anggap bahwa
bejana tidak bocor sehingga massa atau banyak mol gas itu tetap. Persamaan gas ideal
kita peroleh dengan dua cara berikut.
Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap, maka
tekanan gas berbanding terbalik dengan volumnya.
P1 = mvx
P2 = -mvx
Perubahan momentum partikel gas adalah sebagai berikut
P = P 2 P1
P = -2mv
x
adalah sebesar
P A l=mv x
2
P V = mv 2
x
mv x
Jika terdapat sejumlah N p= partikel gas
V
dalam ruang tertutup dengan kecepatan komponen x-nya adalah V1x , V2x , v3x , ,
vnx , tekanan total gas pada dinding adalah sebagai berikut.
1
V2 = vx2 + vy2 + vz2 = 3vx2 vx2 = 3 v2
Substitusi persamaan (4) ke (3), akan dihasilkan persamaan sebagai berikut
2
E k
= 3 kT
3
Ek = N E
K = 2 NkT =
3
2 nRT
Jadi, energi kinetik gas ideal bergantung pada banyak
partikel (N) dan suhu mutlak (T), sedangkan energi kinetik
rata-rata gas ideal hanya bergantung pada suhu mutlak saja
(T).
Keterangan :
N : Jumlah partikel
v : Volume (m3)
n : mol
m N
=
Dimana n= mr N A
K : Konstanta
R 8,31
=
K= N A 6,02 X 1023 = 1,38 X 10-23
T : Suhu (K)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori kinetik gas adalah yang menjelaskan perilaku system-sistem fisis dengan
menganggap bahwa sistem-sistem fisis tersebut terdiri atas sejumlah besar molekul yang
bergarak sangat cepat.
1. Gas terdiri daripada molekul-molekul yang bergerak secara acak dan tanpa henti.
2. Ukuran molekul-molekul dianggap terlalu kecil sehingga boleh diabaikan.
3. Molekul-molekul gas tidak berinteraksi antara satu sama lain.
Dapat kita ketahui bahwa sifat gas itu terdiri atas partikel dalam jumlah banyak
yang disebut molekul. Partikelnya bergerak secara acak atau sembarang tidak ada gaya
tarik-menarik antara partikel yang satu dengan partikel yang lain, selang waktu tumbukan
antara satu partikel dengan partikel yang lain berlangsung sangat singkat. Macam-macam
gas yaitu monatomik,diatomik,dan poliatomik.
3 3
E E
k= 2 kT Ek = N k= 2 NkT =
3
2 nRT
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan
oleh kurangnya Referensi yang dimiliki oleh penulis, maka untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan teman-teman demi
kesempurnaan dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
CONTOH SOAL :
1. Sebuah tangki yang volumenya 50 liter mengandung 3 mol gas monoatomik. Jika
energi kinetik rata-rata yang dimiliki setiap gas adalah 8,2 x 10-21 J, tentukan besar
tekanan gas dalam tangki?
Dik :
V = 50 L = 50 dm3 = 50 x 10-3 m3
n = 3 mol
Ek = 8,2 x 10-21 J
Dit :P
jawab :
2. Jika konstanta Boltzmann k = 1,38 x 10-23 J/K, berapakah energi kinetic sebuah
helium pada suhu 270C?
Dik
T = 270C = 300K
Dit : Ek
jawab :
Ek = 3/2 kT
Ek = 6,21 x 10-21 J
= 621 x 10-23 J
3. Dua mol gas menempati ruang 24,08 L. tiap molekul gas memiliki energi kinetik
sebesar 3 . 10 21 Joule. Jika bilangan Avogadro 6,02 . 10 23 partikel maka tekanan gas
dalam tangki adalah...