Anda di halaman 1dari 3

TUGAS IV

PERBADAAN TiO2 DAN ZNO DALAM FOTOKATALIS

OLEH :

1. MERI WULANDARI

2. TUTI ANDRIYANI

A. TiO2

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya TiO 2 paling sering digunakan
sebagai fotokatalis dalam aplikasi reaksi fotokatalisis khususnya pengolahan
limbah. Ada beberapa keunggulan TiO2 dibandingkan fotokatalisis semikonduktor
lainnya [Linsebigler, 1995; Sopyan, 1998] :

1. Mempunyai celah pita (band gap) yang besar (3,2 eV anatase dan 3,0 eV
untuk rutile), sehingga memungkinkan banyak terjadinya eksitasi
elektron ke pita konduksi dan pembentukan hole pada pita valensi saat
diinduksi cahaya ultraviolet.
2. TiO2 mempunyai sifat stabil terhadap cahaya (fotostabil)
3. Mampu menyerap cahaya ultraviolet dengan baik
4. Bersifat inert dalam reaksi
5. Tidak baracun dan tidak larut dalam kondisi eksperimen
6. Secara umum memiliki aktivitas fotokatalisis yang lebih tinggi dari pada
fotokatalisis lain seperti ZnO, CdS, WO2, dan SnO2.
7. Memiliki kemampuan oksidasi yang tertinggi, termasuk zat organik yang
sulit terurai sekalipun haloaromatik, polimer, herbisida dan pestisida

TiO2 terdiri dari dua bentuk kristalogafik utama, anatse dan rutile. Energi
band gap untuk anatase (3.23 eV , 3.84 nm) dan ritile eV , 411 nm) [Litter, 1999].
Specific grafity anatse 3,84 dan rutile 4,26. Indeks refraktif anatase 2,25 dan rutile
2,75 dan daya adsorpsi rutile terhadap sinar ultraviolet lebih kuat (360 nm 400
nm) [Byrne, 1998]. Anatase merupakan bentuk alotrofik paling aktif
dibangdingkan bentuk lainnya yang ada, bentuk alami (rutile dan brookite) atau
bentuk artificial (TiO2-B, TiO2-H). TiO2 dalam bentuk anatase secara
termodinamika lebih stabil daripada rutile tetapi pembentukannya secara kinetik
lebih baik pada suhu rendah (<600oC). Temperatur rendah ini dapat menjelaskan
luas permukaan yang lebih tinggi. TiO2 bentuk komersila yang apaling p[opuler
dan sangat aktif adalah Degussa P-25 yang memiliki komposisi 80% anatase dan
20% rutile [Sopyan, 1998], luas permukaan BET 55 m2/g, dan diameter partikel
30 nm [Linsebigler, 1995].

Fotokatalisis TiO2 memiliki celah pita (band gap) sebesar 3,2 volt yang bila
disinari UV pada panjang gelombangsekitar 340-390 nmdalam larutan (air), maka
akan menghasilakan pasangan elektron (e-) dan hole (h+) yang bermuatan positif,
seperti pada persamaan 2.1.

Besarnya energy band gap akan mempengaruhi daerah panjang gelombang


penyinaran yang optimal untuk mengeksitasi elektron pada pita valensi
semikonduktor. Hal ini dinyataka lewat persamaan :

E = hv= hc/
Dimana h adalah konstanta planck, c adalah cepat rambat cahaya, dan adalah
panjang gelombang cahaya yang digunakan. Bagi TiO2 anatase, dengan band
energy sebesar 3,2 eV, dapat menyerap secara optimal sinar pada panjang
gelombang 388 nm [Amemiya, 2004].

Secara umum, TiO2 dalam fasa anatase mempunyai aktivitas yang lebih
tinggi dibandingkan dengan fasa rutile, karena pada fasa anatase TiO2 memiliki
luas p[ermukaan yang lebih besar dan ukuran yang lebih kecil dibanding rutile.
Fotokatalis dapat digunakan dalam bentuk serbuk dan lapisa tipis atau film dalam
aplikasi fotokatalisis fasa cair. Keuntungan katalis serbuk adalah effisiensi
pengolahan yang tinggi karena memilki luas permukaan yang besar untuk
adsorpsi ataupun reaksi, transfer massa yang baik antara kontaminan dalam
larutan dengan fotoikatalisnya dan pressure dropnya rendah [Djikstra, 2001;
Hermann, 1999; Malato, 2002; Matthews, 1992; Sopyan, 1996].

Namun, permasalahan yang timbul akibat pemakaian TiO2 dalambentuk serbuk


yaitu [Chan, 2003; Hermann, 1999; Malato, 1992; Matthews, 1992] :

1. Sulitnya pemisahan katalis dari suspensi setelah reaksi

2. Partikel yang tersuspensi cenderung menggumpal

3. Suspensi partikel tidak mudah diaplikasikan ke sistem aliran kontinyu

4. Kedalam penetrasi sinar UV ke dalam suspensi TiO2 terbatas


B. ZNO

Aplikasi semikonduktor oksida fotokatalis banyak dimanfaatkan dalam


bidang lingkungan dan pertanian. Proses fotokatalis menggunakan
semikonduktor berstruktur nano adalah salah satu teknologi untuk mengoksidasi
senyawa organik seperti pewarna . ZnO memiliki efisiensi fotokatalis lebih
tinggi dari TiO2 karena proses penyerapan sinar UV yang kuat dari spektrum
matahari. Selain itu, ZnO adalah bahan fotokatalis yang efisien untuk proses
detoksifikasi limbah air karena menghasilkan H2O2 lebih efisien daripada
fotokatalis lain .
Dengan kemampuan fototokatalis ZnO pada proses detofikasi tersebut,
ZnO digunakan untuk meningkatkan kualitas produk pertanian khusunya jagung
dengan cara permukaan jagung basah hasil panen dikeringkan dibawah sinar ultra
violet (UV) matahari secara langsung. Penumbuhan lapisan tipis ZnO telah
banyak dilakukan oleh beberapa peneliti dengan berbagaimetode antara lain :
a. Metal-Organic Chemical Vapor Deposition(MOCVD)
b. Molecular Beam Epitaxy (MBE)
c. Pulsed-Laser Deposition(PLD)
d. Magnetron Sputtering
e. Electron Beam Evaporation
f. metode sol-gel

Pembuatan lapisan tipis dengan metode sol-gel memiliki beberapa


keuntungan, antara lain biayanya murah, tidak menggunakan ruang dengan
kevakuman tinggi, komposisinya homogen, ketebalan lapisan bisa dikontrol dan
struktur mikronya cukup baik, sehingga metode ini dapat digunakan sebagai
alternatif lain dalam pembuatan lapisan tipis yang murah dan dilakukan pada
kondisi tekanan atmosfer .

Anda mungkin juga menyukai