Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERUPUK OPAK

(Kasus : Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai)

Refika Meilitha Sari Harahap*), Kelin Tarigan**), Emalisa**)

*) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan

Hp. 081263391060, E-mail: fikameilitha@ymail.com

**) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara

ABSTRAK

REFIKA MEILITHA SARI HARAHAP (100304124/AGRIBISNIS) dengan judul


skripsi ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERUPUK OPAK. Penelitian ini
dilakukan pada bulan April tahun 2014 dengan bimbingan oleh Prof.Dr.Ir Kelin
Tarigan, M.S dan Emalisa, SP, M.Si.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besar pendapatan usaha kerupuk opak dan
layak atau tidak layak usaha kerupuk opak untuk diusahakan di Desa Sukasari,
Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Penentuan daerah dilakukan secara
purposive yaitu berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu dengan mempertimbangkan
bahwa Kecamatan Pegajahan merupakan sentra produksi kerupuk opak di Kabupaten
Serdang Bedagai, dimana daerah tersebut dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
dalam penelitian. Metode pengambilan sampel adalah metode simple random sampling.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis pendapatan dan metode analisis
kelayakan.

Hasil Penelitian diperoleh : 1) Besar pendapatan rata-rata usaha kerupuk opak adalah
sebesar Rp 29.640,00/Pengusaha/Hari dan Rp 17.713,00/100 Kg Bahan Baku. 2)
Berdasarkan hasil analisis kelayakan yang diterapkan, hasil dari BEP Produksi rata-rata,
BEP Harga rata-rata dan R/C Ratio rata-rata menyatakan bahwa usaha kerupuk opak di
Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai yang diusahakan
oleh pengusaha kerupuk opak layak untuk diusahakan.

Kata Kunci : Kerupuk Opak, Pendapatan, Analisis Kelayakan.


ABSTRACT

RAFIKA MEILITHA SARI HARAHAP (100304124/AGRIBUSINESS). The title of


the thesis is THE ANALYSIS OF THE FEASIBILITY OF KERUPUK OPAK
BUSINESS. The research was conducted in April, 2014, supervised by Prof. Dr. Ir.
Kelia Tarigan, M.S. and Emalisa, SP, M.Si

The objective of the research was to find out the amount of income of kerupuk opak
(chips made from cassava flour) business and if it is feasible or not it was done at
Sukasari village, Pegajahan Subdistrict, Serdang Bedagai District. The location of the
research was determined purposively, based on the specific criteria, considering that
Pegajahan Subdistrict was the center of krupuk opak production in Serdang Bedagai
District where the information could be obtained for the research. The samples were
taken by using simple random sampling technique. The data were analyzed by using the
analysis of income and the feasibility analysis method.

The result of the research showed that 1) the average amount of income of kerupuk
opak business was Rp. 29.640,00/business/day and Rp. 17.713,00/100 kilograms of raw
material and 2) kerupuk opak business at Sukasari village, Pegajahan Subdistrict,
Serdang Bedagai District, done by kerupuk opak business people, was feasible to be
done.

Keywords: Kerupuk Opak, Income, Feasibility Analysis

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang merupakan bidang sangat strategis
karena menyangkut sendi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan hidup itu
dengan apa yang dimakan. Berdasarkan kenyataan ini bahwa masyarakat di Indonesia
memahami dan mengetahui apa saja kebutuhan manusia untuk keberlangsungannya
dalam kehidupan. Kecamatan Pegajahan khususnya di Desa Sukasari banyak
masyarakat yang mengusahakan ubi kayu/singkong sebagai mata pencaharian dengan
cara membuat beberapa produk olahan salah satunya adalah kerupuk opak sehingga
desa ini dikenal sebagai sentra produksi olahan ubi kayu/singkong di Kabupaten
Serdang Bedagai. Selain itu usaha kerupuk opak memberikan peluang yang baik untuk
para tenaga kerja karena dengan usaha kerupuk opak dapat menghasilkan pendapatan
yang besar. Usaha kerupuk opak adalah usaha yang sangat mudah untuk dilakukan
karena usaha ini memerlukan cara pembuatan yang relatif mudah serta memerlukan
biaya yang relatif murah.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah berapa besar pendapatan usaha kerupuk opak dan bagaimana kelayakan usaha
kerupuk opak di daerah penelitian.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan usaha kerupuk opak
dan menganalisis kelayakan usaha kerupuk opak di daerah penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori
Analisis kelayakan usaha adalah untuk menganalisis suatu usaha layak atau tidak layak
untuk diusahakan. Menurut Soekartawi (2000) analisis tersebut adalah sebagai berikut :
1) BEP (Break Event Point) adalah suatu keadaan dimana produksi dalam suatu
perusahaan tidak ada untung tidak ada rugi, impas antara biaya yang dikeluarkan
perusahaan dengan pendapatan yang diterima. 2) R/C Ratio adalah perbandingan antara
penerimaan penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi
hingga menghasilkan produk.

METODE PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian


Daerah penelitian ditentukan secara Purposive atau secara sengaja yaitu di Kecamatan
Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan
bahwa Kecamatan Pegajahan merupakan sentra produksi kerupuk opak di Kabupaten
Serdang Bedagai.
Metode Penentuan Sampel
Responden dalam penelitian ini adalah pengrajin kerupuk opak di daerah penelitian
yaitu di Kecamatan Pegajahan. Jumlah populasi pengrajin kerupuk opak di Desa
Sukasari sebanyak 40 KK. Metode pengambilan sampel dilakukan secara Simple
Random Sampling maka dapat diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti adalah 30
sampel pengusaha kerupuk opak.

Metode Pengambilan Data


Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang diperoleh dari wawancara langsung kepada pengrajin
kerupuk opak sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari
berbagai instansi yang terkait seperti BPS (Badan Pusat Statistik), Dinas Perdagangan,
Perindustrian dan Pasar Kabupaten Serdang Bedagai, Kecamatan Pegajahan di kantor
Desa Sukasari.

Metode Analisis Data


Untuk menyelesaikan masalah 1 digunakan analisis pendapatan dengan rumus sebagai
berikut :
TR = Y.Py
Keterangan :
TR = Total Penerimaan (total revenue)
Y = Produksi yang diperoleh (Kg)
Py = Harga jual (Rp/Kg)

Pendapatan bersih usaha pengrajin kerupuk opak dapat dihitung dengan rumus :
Pd = TR TC
Keterangan :
Pd = Pendapatan Usahatani (Rp)
TR = Total Penerimaan (total revenue)
TC = Total Biaya (total cost)
Untuk menyelesaikan masalah 2 digunakan analisis pendapatan dengan rumus sebagai
berikut :
TC
BEP Produksi=
P

Keterangan :
TC = Total Cost/ Biaya Total (Rp)
P = Harga Jual (Rp/Kg)

TC
BEP Harga(Rp ./ Kg)=
Y

Keterangan :
TC = Total Cost / Biaya Total (Rp)
Y = Produksi Total (Kg)
Kriteria uji adalah sebagai berikut :
- Jika produksi (Kg) > BEP produksi (Kg), maka usaha kerupuk opak layak untuk
diusahakan
- Jika harga (Rp/Kg) > BEP harga (Rp/Kg), maka usaha kerupuk opak layak untuk
diusahakan

a = R/C
R = Py . Y
C = FC + VC
a = [(Py.Y)/(FC + VC)]

Keterangan :
R = Penerimaan
C = Biaya
Py = Harga Output
Y = Output
FC = Biaya tetap
VC = Biaya tidak tetap
Kriteria uji adalah sebagai berikut :
Jika R/C > 1, maka usaha kerupuk opak layak untuk diusahakan
Jika R/C = 1, maka usaha kerupuk opak impas
Jika R/C < 1, maka usaha kerupuk opak tidak layak untuk diusahakan

Tahap pengambilan data ini digunakan untuk menganalisis besar pendapatan usaha
kerupuk opak dan menganalisis layak atau tidak layak usaha kerupuk opak untuk
diusahakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Usaha Kerupuk Opak Di Daerah Penelitian

Penelitian dilaksanakan terhadap pengusaha kerupuk opak yang berada di Desa


Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun yang diteliti
adalah besarnya pendapatan usaha kerupuk opak dan menganalisis apakah usaha
kerupuk opak sudah layak atau belum layak untuk diusahakan.
Ada 4 macam jenis kerupuk opak yaitu :
Opak Cangkir
Opak ini dibuat dengan cara singkong dikupas terlebih dahulu lalu dicuci bersih
kemudian singkong tersebut di parut. Setelah itu singkong yang telah diparut tersebut
ditambahkan bumbu-bumbu seperti seledri, cabai, garam dan penyedap rasa. Setelah
itu adonan tersebut digiling lalu dicetak dan dijemur.
Opak Lidah
Opak ini dibuat dengan cara singkong dikupas terlebi dahulu lalu dicuci bersih
kemudian singkong di parut. Setelah itu singkong yang telah diparut tersebut
ditambahkan bumbu-bumbu seperti bawang putih, cabai, ketumbar, garam dan
penyedap rasa. Setelah itu adonan tersebut digiling lalu dicetak dan dijemur.
Opak Rantang
Opak ini dibuat dengan cara singkong dikupas lalu dicuci bersih kemudian singkong
tersebut di kukus. Setelah singkong tersebut dikukus lalu ditambahkan bumbu seperti
garam dan gincu. Setelah itu adonan tersebut digiling lalu dicetak dan dijemur.
Opak Koin
Opak ini dibuat dengan cara singkong dikupas terlebih dahulu lalu dicuci bersih
kemudian singkong di kukus. Setelah itu adonan tersebut digiling lalu dicetak dan
dijemur. Tidak memakai bumbu karena opak jenis koin ini selanjutnya diolah oleh
pabrik.
Kerupuk opak tersebut terbuat dari ubi kayu/singkong yang mana petani membeli ubi
kayu tersebut dari agen dengan harga jual Rp 1.000,00/Kg sedangkan pengusaha
kerupuk opak menjual opak kepada agen dengan harga Rp 6.000,00/Kg.

Pendapatan Yang Diperoleh Pengusaha Kerupuk Opak Per Hari


Pendapatan pengusaha kerupuk opak merupakan hasil pengurangan penerimaan rata-
rata dengan total biaya rata-rata yang dihitung dalam satu hari karena pengusaha
kerupuk opak yang dijadikan sampel adalah pengusaha kerupuk opak yang melakukan
usaha setiap hari maka jumlah biaya yang dikeluarkan setiap hari dihitung sebagai biaya
per hari pengusaha kerupuk opak. Adapun perhitungan biaya produksi, penerimaan dan
pendapatan rata-rata per sampel dan rata-rata per 100 kg bahan baku per hari dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan Usaha Kerupuk Opak


Rata-Rata Per Sampel dan Per 100 Kg Bahan Baku Per Hari

Rata-Rata Per Rata-Rata Per 100


No Jenis Data
Sampel Kg Bahan baku
1 Biaya Produksi 276.560,00 165.274,00
2 Penerimaan 306.200,00 182.988,00
3 Pendapatan 29.640,00 17.713,00

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata per sampel usaha kerupuk
opak dengan biaya produksi sebesar Rp 276.560,00/Hari, penerimaan sebesar Rp
306.200,00/Hari dan pendapatan sebesar Rp 29.640,00/Hari.
Rata-rata per 100 kg bahan baku kerupuk opak dengan biaya produksi sebesar Rp
165.274,00/Hari, penerimaan sebesar Rp 182.988,00/Hari dan pendapatan sebesar Rp
17.713,00/Hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata pengusaha kerupuk opak


sampel setiap harinya adalah sebesar Rp 29.640,00. Ini menunjukkan bahwa kerupuk
opak menguntungkan bila diusahakan dalam skala usaha yang besar oleh pengusaha
kerupuk opak di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai.
Berdasarkan pengakuan para pengusaha kerupuk opak, kegiatan berusaha yang mereka
lakukan di Desa Sukasari ini merupakan mata pencaharian utama para pengusaha
kerupuk opak dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kelayakan Usaha Kerupuk Opak


Untuk menganalisis kelayakan usaha kerupuk opak dapat digunakan rumus BEP, dan
R/C Ratio. Berdasarkan rumus tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 2. Analisis Kelayakan Usaha Kerupuk Opak Berdasarkan BEP Produksi


Total Cost
No Harga Jual BEP Produksi Layak / Tidak
(TC) / Biaya
Sampel (Rp/Kg) Produksi (Kg) Layak
Total
1 238.101,00 6.000,00 40,00 40,00 Layak
2 841.230,00 6.000,00 140,00 150,00 Layak
3 870.591,00 6.000,00 145,00 150,00 Layak
4 351.399,00 6.000,00 59,00 60,00 Layak
5 80.940,00 6.000,00 13,00 15,00 Layak
6 81.504,00 6.000,00 14,00 15,00 Layak
7 351.706,00 6.000,00 59,00 60,00 Layak
8 44.582,00 6.000,00 7,00 9,00 Layak
9 132.788,00 6.000,00 22,00 24,00 Layak
10 95.154,00 6.000,00 16,00 18,00 Layak
11 82.108,00 6.000,00 14,00 15,00 Layak
12 405.017,00 6.000,00 68,00 75,00 Layak
13 880.372,00 6.000,00 147,00 150,00 Layak
14 154.861,00 6.000,00 26,00 30,00 Layak
15 134.118,00 6.000,00 22,00 24,00 Layak
16 694.182,00 6.000,00 116,00 132,00 Layak
17 681.639,00 6.000,00 114,00 128,00 Layak
18 681.908,00 6.000,00 114,00 120,00 Layak
19 505.758,00 6.000,00 84,00 90,00 Layak
20 197.417,00 6.000,00 33,00 49,00 Layak
21 65.455,00 6.000,00 11,00 15,00 Layak
22 78.703,00 6.000,00 13,00 18,00 Layak
23 43.036,00 6.000,00 7,00 10,00 Layak
24 47.073,00 6.000,00 8,00 11,00 Layak
25 66.979,00 6.000,00 11,00 15,00 Layak
26 167.592,00 6.000,00 28,00 36,00 Layak
27 66.928,00 6.000,00 11,00 15,00 Layak
28 108.738,00 6.000,00 18,00 24,00 Layak
29 66.988,00 6.000,00 11,00 15,00 Layak
30 79.933,00 6.000,00 13,00 18,00 Layak

Dari Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa poduksi per sampel pengusaha kerupuk opak
lebih besar dari BEP produksi per sampel pengusaha kerupuk opak, maka usaha
kerupuk opak yang diusahakan pengusaha kerupuk opak di daerah penelitian layak
untuk diusahakan.

BEP Harga
Selain BEP Produksi analisis kelayakan usaha kerupuk opak dapat dianalisis melalui
rumus BEP Harga. Berdasarkan rumus tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3. Analisis Kelayakan Usaha Kerupuk Opak Berdasarkan BEP Harga

No Total Cost (TC) / Produksi BEP Harga Harga Layak /


Sampel Biaya Total Total (Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) Tidak Layak
1 238.101,00 40,00 5.953,00 6.000,00 Layak
2 841.230,00 150,00 5.608,00 6.000,00 Layak
3 870.591,00 150,00 5.804,00 6.000,00 Layak
4 351.399,00 60,00 5.857,00 6.000,00 Layak
5 80.940,00 15,00 5.396,00 6.000,00 Layak
6 81.504,00 15,00 5.434,00 6.000,00 Layak
7 351.706,00 60,00 5.862,00 6.000,00 Layak
8 44.582,00 9,00 4.954,00 6.000,00 Layak
9 132.788,00 24,00 5.533,00 6.000,00 Layak
10 95.154,00 18,00 5.286,00 6.000,00 Layak
11 82.108,00 15,00 5.474,00 6.000,00 Layak
12 405.017,00 75,00 5.400,00 6.000,00 Layak
13 880.372,00 150,00 5.869,00 6.000,00 Layak
14 154.861,00 30,00 5.162,00 6.000,00 Layak
15 134.118,00 24,00 5.588,00 6.000,00 Layak
16 694.182,00 132,00 5.259,00 6.000,00 Layak
17 681.639,00 128,00 5.325,00 6.000,00 Layak
18 681.908,00 120,00 5.683,00 6.000,00 Layak
19 505.758,00 90,00 5.620,00 6.000,00 Layak
20 197.417,00 49,00 4.029,00 6.000,00 Layak
21 65.455,00 15,00 4.364,00 6.000,00 Layak
22 78.703,00 18,00 4.372,00 6.000,00 Layak
23 43.036,00 10,00 4.304,00 6.000,00 Layak
24 47.073,00 11,00 4.279,00 6.000,00 Layak
25 66.979,00 15,00 4.465,00 6.000,00 Layak
26 167.592,00 36,00 4.655,00 6.000,00 Layak
27 66.928,00 15,00 4.462,00 6.000,00 Layak
28 108.738,00 24,00 4.531,00 6.000,00 Layak
29 66.988,00 15,00 4.466,00 6.000,00 Layak
30 79.933,00 18,00 4.441,00 6.000,00 Layak

Dari Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa harga per sampel pengusaha kerupuk opak lebih
besar dari BEP harga per sampel pengusaha kerupuk opak, maka usaha kerupuk opak
yang diusahakan pengusaha kerupuk opak di daerah penelitian layak untuk diusahakan.

Analisis Kelayakan Dengan R/C (Return Cost Ratio)


Untuk menghitung kelayakan usaha kerupuk opak dianalisis dengan R/C (Return Cost
Ratio) atau dikenal sebagai perbandingan atau nisbah antara penerimaan dan biaya.
Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4. Analisis Kelayakan Usaha Kerupuk Opak Berdasarkan R/C


No Total Penerimaan Layak /
Total Biaya R/C
Sampel (Rp/Hari) Tidak Layak
1 240.000,00 238.101,00 1,01 Layak
2 900.000,00 841.230,00 1,07 Layak
3 900.000,00 870.591,00 1,03 Layak
4 360.000,00 351.399,00 1,02 Layak
5 90.000,00 80.940,00 1,11 Layak
6 90.000,00 81.504,00 1,10 Layak
7 360.000,00 351.706,00 1,02 Layak
8 54.000,00 44.582,00 1,21 Layak
9 144.000,00 132.788,00 1,08 Layak
10 108.000,00 95.154,00 1,14 Layak
11 90.000,00 82.108,00 1,10 Layak
12 450.000,00 405.017,00 1,11 Layak
13 900.000,00 880.372,00 1,02 Layak
14 180.000,00 154.861,00 1,16 Layak
15 144.000,00 134.118,00 1,07 Layak
16 792.000,00 694.182,00 1,14 Layak
17 768.000,00 681.639,00 1,13 Layak
18 720.000,00 681.908,00 1,06 Layak
19 540.000,00 505.758,00 1,07 Layak
20 294.000,00 197.417,00 1,49 Layak
21 90.000,00 65.455,00 1,37 Layak
22 108.000,00 78.703,00 1,37 Layak
23 60.000,00 43.036,00 1,39 Layak
24 66.000,00 47.073,00 1,40 Layak
25 90.000,00 66.979,00 1,34 Layak
26 216.000,00 167.592,00 1,29 Layak
27 90.000,00 66.928,00 1,34 Layak
28 144.000,00 108.738,00 1,32 Layak
29 90.000,00 66.988,00 1,34 Layak
30 108.000,00 79.933,00 1,35 Layak

Dari Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa hasil R/C per sampel pengusaha kerupuk opak
lebih besar dari 1, maka dapat disimpulkan bahwa usaha kerupuk opak yang dijalankan
pengusaha kerupuk opak layak untuk diusahakan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapat beberapa kesimpulan yaitu :
1. Besar pendapatan rata-rata usaha kerupuk opak adalah sebesar Rp
29.640,00/Pengusaha/ Hari dan Rp 17.713,00/100 Kg Bahan Baku.
2. Berdasarkan hasil analisis kelayakan di atas, hasil dari BEP Produksi rata-rata, BEP
Harga rata-rata dan R/C Ratio rata-rata menyatakan bahwa usaha kerupuk opak di
Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai yang diusahakan
oleh pengusaha kerupuk opak layak untuk diusahakan.

Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu :
- Kepada Pengusaha
Sebaiknya pengusaha kerupuk opak di Desa Sukasari memperluas usaha agar
pendapatan yang diperoleh lebih besar .
- Kepada Peneliti Lain
Karena sebagian besar kerupuk opak adalah olahan dari ubi kayu/singkong di Desa
Sukasari maka diharapkan kepada penliti-peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang
analisis kelayakan olahan ubi kayu lainnya seperti rengginang dan mie yeye di Desa
Sukasari dengan kajian lebih dalam lagi tentang penelitian kelayakan.
- Kepada Pemerintah dan Instansi Terkait
Diharapkan kepada pemerintah membina pengusaha kerupuk opak agar dapat
meningkatkan kualitas produk kerupuk opak dan membantu pemasaran usaha
kerupuk opak hingga ke tingkat ekspor agar pendapatan pengusaha kerupuk opak
meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus.2011. Kerupuk Opak. http://kianom.wordpress.com. Diakses tanggal 14


januari 2014

Beattie, B.R dan C.R. Taylor. 1996. Ekonomi Produksi. UGM Press. Yogyakarta.

Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Pasar Kabupaten Serdang Bedagai. 2013.


Halide. 1978. Pemanfaatan Waktu Luang Rumah Tangga Petani. IPB. Bogor.

Huda, N., Abdullah, A. dan Babji, A.A. 2001. Substitution of Tapioca Flour with Surimi
Powder in Traditional Crackers (Kerupuk Palembang), 16th Scientific
Conference Nutrition Society of Malaysia, Kuala Lumpur.

Mubyarto. 1991. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

-------------. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

Musa, Ali. 2012. Perencanaan & Evaluasi Proyek Agribisnis. Lily Publisher. Jakarta.

Prawiro, R. 1983. Ekonomi Sumber Daya. Alumni. Bandung.

Rismayani.2007. Usahatani dan Pemasaran Hasil Pertanian. USU Press. Medan.

Sahirman. 1995. Cara Membuat Kerupuk. Balai Pustaka. Jakarta.

Sarwono, Jonathan. 2013. Model-Model Linier dan Non-Linier. Elex Media. Jakarta.

Soekartawi. 1990. Analisis Usaha Tani. Universitas Indonesia. Jakarta.

--------------. 2000. Analisis Usaha Tani. Universitas Indonesia. Jakarta.

Sukirno, S.1996. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Grafindo. Jakarta.

Suratiyah,K. 2009. Ilmu Usaha Tani. Swadaya. Jakarta.

Wahyono,Rudy dan Marzuki. 1996. Pembuatan Aneka Kerupuk. PT Trubus Agrisarana.


Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai