**) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besar pendapatan usaha kerupuk opak dan
layak atau tidak layak usaha kerupuk opak untuk diusahakan di Desa Sukasari,
Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Penentuan daerah dilakukan secara
purposive yaitu berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu dengan mempertimbangkan
bahwa Kecamatan Pegajahan merupakan sentra produksi kerupuk opak di Kabupaten
Serdang Bedagai, dimana daerah tersebut dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
dalam penelitian. Metode pengambilan sampel adalah metode simple random sampling.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis pendapatan dan metode analisis
kelayakan.
Hasil Penelitian diperoleh : 1) Besar pendapatan rata-rata usaha kerupuk opak adalah
sebesar Rp 29.640,00/Pengusaha/Hari dan Rp 17.713,00/100 Kg Bahan Baku. 2)
Berdasarkan hasil analisis kelayakan yang diterapkan, hasil dari BEP Produksi rata-rata,
BEP Harga rata-rata dan R/C Ratio rata-rata menyatakan bahwa usaha kerupuk opak di
Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai yang diusahakan
oleh pengusaha kerupuk opak layak untuk diusahakan.
The objective of the research was to find out the amount of income of kerupuk opak
(chips made from cassava flour) business and if it is feasible or not it was done at
Sukasari village, Pegajahan Subdistrict, Serdang Bedagai District. The location of the
research was determined purposively, based on the specific criteria, considering that
Pegajahan Subdistrict was the center of krupuk opak production in Serdang Bedagai
District where the information could be obtained for the research. The samples were
taken by using simple random sampling technique. The data were analyzed by using the
analysis of income and the feasibility analysis method.
The result of the research showed that 1) the average amount of income of kerupuk
opak business was Rp. 29.640,00/business/day and Rp. 17.713,00/100 kilograms of raw
material and 2) kerupuk opak business at Sukasari village, Pegajahan Subdistrict,
Serdang Bedagai District, done by kerupuk opak business people, was feasible to be
done.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang merupakan bidang sangat strategis
karena menyangkut sendi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan hidup itu
dengan apa yang dimakan. Berdasarkan kenyataan ini bahwa masyarakat di Indonesia
memahami dan mengetahui apa saja kebutuhan manusia untuk keberlangsungannya
dalam kehidupan. Kecamatan Pegajahan khususnya di Desa Sukasari banyak
masyarakat yang mengusahakan ubi kayu/singkong sebagai mata pencaharian dengan
cara membuat beberapa produk olahan salah satunya adalah kerupuk opak sehingga
desa ini dikenal sebagai sentra produksi olahan ubi kayu/singkong di Kabupaten
Serdang Bedagai. Selain itu usaha kerupuk opak memberikan peluang yang baik untuk
para tenaga kerja karena dengan usaha kerupuk opak dapat menghasilkan pendapatan
yang besar. Usaha kerupuk opak adalah usaha yang sangat mudah untuk dilakukan
karena usaha ini memerlukan cara pembuatan yang relatif mudah serta memerlukan
biaya yang relatif murah.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah berapa besar pendapatan usaha kerupuk opak dan bagaimana kelayakan usaha
kerupuk opak di daerah penelitian.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan usaha kerupuk opak
dan menganalisis kelayakan usaha kerupuk opak di daerah penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Analisis kelayakan usaha adalah untuk menganalisis suatu usaha layak atau tidak layak
untuk diusahakan. Menurut Soekartawi (2000) analisis tersebut adalah sebagai berikut :
1) BEP (Break Event Point) adalah suatu keadaan dimana produksi dalam suatu
perusahaan tidak ada untung tidak ada rugi, impas antara biaya yang dikeluarkan
perusahaan dengan pendapatan yang diterima. 2) R/C Ratio adalah perbandingan antara
penerimaan penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi
hingga menghasilkan produk.
METODE PENELITIAN
Pendapatan bersih usaha pengrajin kerupuk opak dapat dihitung dengan rumus :
Pd = TR TC
Keterangan :
Pd = Pendapatan Usahatani (Rp)
TR = Total Penerimaan (total revenue)
TC = Total Biaya (total cost)
Untuk menyelesaikan masalah 2 digunakan analisis pendapatan dengan rumus sebagai
berikut :
TC
BEP Produksi=
P
Keterangan :
TC = Total Cost/ Biaya Total (Rp)
P = Harga Jual (Rp/Kg)
TC
BEP Harga(Rp ./ Kg)=
Y
Keterangan :
TC = Total Cost / Biaya Total (Rp)
Y = Produksi Total (Kg)
Kriteria uji adalah sebagai berikut :
- Jika produksi (Kg) > BEP produksi (Kg), maka usaha kerupuk opak layak untuk
diusahakan
- Jika harga (Rp/Kg) > BEP harga (Rp/Kg), maka usaha kerupuk opak layak untuk
diusahakan
a = R/C
R = Py . Y
C = FC + VC
a = [(Py.Y)/(FC + VC)]
Keterangan :
R = Penerimaan
C = Biaya
Py = Harga Output
Y = Output
FC = Biaya tetap
VC = Biaya tidak tetap
Kriteria uji adalah sebagai berikut :
Jika R/C > 1, maka usaha kerupuk opak layak untuk diusahakan
Jika R/C = 1, maka usaha kerupuk opak impas
Jika R/C < 1, maka usaha kerupuk opak tidak layak untuk diusahakan
Tahap pengambilan data ini digunakan untuk menganalisis besar pendapatan usaha
kerupuk opak dan menganalisis layak atau tidak layak usaha kerupuk opak untuk
diusahakan.
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata per sampel usaha kerupuk
opak dengan biaya produksi sebesar Rp 276.560,00/Hari, penerimaan sebesar Rp
306.200,00/Hari dan pendapatan sebesar Rp 29.640,00/Hari.
Rata-rata per 100 kg bahan baku kerupuk opak dengan biaya produksi sebesar Rp
165.274,00/Hari, penerimaan sebesar Rp 182.988,00/Hari dan pendapatan sebesar Rp
17.713,00/Hari.
Dari Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa poduksi per sampel pengusaha kerupuk opak
lebih besar dari BEP produksi per sampel pengusaha kerupuk opak, maka usaha
kerupuk opak yang diusahakan pengusaha kerupuk opak di daerah penelitian layak
untuk diusahakan.
BEP Harga
Selain BEP Produksi analisis kelayakan usaha kerupuk opak dapat dianalisis melalui
rumus BEP Harga. Berdasarkan rumus tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :
Dari Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa harga per sampel pengusaha kerupuk opak lebih
besar dari BEP harga per sampel pengusaha kerupuk opak, maka usaha kerupuk opak
yang diusahakan pengusaha kerupuk opak di daerah penelitian layak untuk diusahakan.
Dari Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa hasil R/C per sampel pengusaha kerupuk opak
lebih besar dari 1, maka dapat disimpulkan bahwa usaha kerupuk opak yang dijalankan
pengusaha kerupuk opak layak untuk diusahakan.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapat beberapa kesimpulan yaitu :
1. Besar pendapatan rata-rata usaha kerupuk opak adalah sebesar Rp
29.640,00/Pengusaha/ Hari dan Rp 17.713,00/100 Kg Bahan Baku.
2. Berdasarkan hasil analisis kelayakan di atas, hasil dari BEP Produksi rata-rata, BEP
Harga rata-rata dan R/C Ratio rata-rata menyatakan bahwa usaha kerupuk opak di
Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai yang diusahakan
oleh pengusaha kerupuk opak layak untuk diusahakan.
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu :
- Kepada Pengusaha
Sebaiknya pengusaha kerupuk opak di Desa Sukasari memperluas usaha agar
pendapatan yang diperoleh lebih besar .
- Kepada Peneliti Lain
Karena sebagian besar kerupuk opak adalah olahan dari ubi kayu/singkong di Desa
Sukasari maka diharapkan kepada penliti-peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang
analisis kelayakan olahan ubi kayu lainnya seperti rengginang dan mie yeye di Desa
Sukasari dengan kajian lebih dalam lagi tentang penelitian kelayakan.
- Kepada Pemerintah dan Instansi Terkait
Diharapkan kepada pemerintah membina pengusaha kerupuk opak agar dapat
meningkatkan kualitas produk kerupuk opak dan membantu pemasaran usaha
kerupuk opak hingga ke tingkat ekspor agar pendapatan pengusaha kerupuk opak
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Beattie, B.R dan C.R. Taylor. 1996. Ekonomi Produksi. UGM Press. Yogyakarta.
Huda, N., Abdullah, A. dan Babji, A.A. 2001. Substitution of Tapioca Flour with Surimi
Powder in Traditional Crackers (Kerupuk Palembang), 16th Scientific
Conference Nutrition Society of Malaysia, Kuala Lumpur.
Musa, Ali. 2012. Perencanaan & Evaluasi Proyek Agribisnis. Lily Publisher. Jakarta.
Sarwono, Jonathan. 2013. Model-Model Linier dan Non-Linier. Elex Media. Jakarta.