ABSTRAK
Kalium adalah kation utama yang terdapat pada cairan intraseluler yang berfungsi sebagai buffer
utama bersama bikarbonat. Sekitar 80% - 90% kalium dikeluarkan dalam urin melalui ginjal.
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menentukan kadar kalium dalam urin menggunakan
metode flame atomic emission spectroscopy. Prinsip dari metode ini yaitu eksitasi electron ke
tingkat yang lebih tinggi dengan menggunakan api pada logam-logam yang memerlukan energy
yang relative rendah untuk beremisi seperti logam golongan 1A. Energi yang dirilis (emisi)
sebanding dengan konsentrasi kalium dalam sampel. Dari hasil pengujian 9 sampel urin didapat
kadar kalium untuk masing-masing urin adalah 20.577 mmol/L, 7 mmol/L, 13.246 mmol/L,
22.615 mmol/L, 22.943 mmol/L, 10.782 mmol/L, 6.931 mmol/L, 13.392 mmol/L dan 9.595
mmol/L secara berurutan.
ABSTRACT
Potassium is the main cation that present in intracellular fluid that serves as the main buffer
with bicarbonate. About 80% - 90% of potassium is excreted in the urine through the kidneys.
The purpose of this research is to determine potassium levels in urine using atomic fire emission
spectroscopy method. The principle of this method is the excitation of electrons to a higher level
by using fire on metals that require relatively low energy for emissions such as metal group 1A.
The energy released (emissions) is proportional to the concentration of potassium in the sample.
From the test results of 9 urine samples obtained potassium levels for each urine were 20,577
mmol / L, 7 mmol / L, 13,246 mmol / L, 22,615 mmol / L, 22,943 mmol / l, 10,782 mmol / l, 6,931
mmol / L, 13392 mmol / L and 9,595 mmol / L respectively.
Key words: potassium, urine, concentration, flame atomic emission spectroscopy
yang terdapat di dalam cairan intraseluler, Analit atom dalam larutan yang ditarik ke
buffer utama. Lebih kurang 80% - 90% kembali, penguapan, dan atomisasi oleh api
[4]
kalium dikeluarkan dalam urin melalui .
Spektrofotometer emisi nyala
ginjal. Aktivitas mineralokortikoid dari
digunakan untuk pengukuran kadar natrium
adrenokortikosteroid juga mengatur
dan kalium. Penggunaan spektrofotometer
konsentrasi kalium dalam tubuh. Hanya
emisi nyala di laboratorium berlangsung
sekitar 10% dari total konsentrasi kalium di
tidak lama, selanjutnya penggunaannya
dalam tubuh berada di ekstraseluler dan 50
dikombinasi dengan elektrokimia untuk
mmoL berada dalam cairan intraseluler,
mempertahankan penggunaan dan keamanan
karena konsentrasi kalium dalam serum
prosedurnya [5].
darah sangat kecil maka tidak memadai Prinsip dari pemeriksaan
untuk mengukur kalium serum. Konsentrasi spektrofotometer emisi nyala adalah sampel
kalium dalam serum berkolerasi langsung diencerkan dengan cairan pengencer yang
dengan kondisi fisiologi pada konduksi berisi litium atau cesium, kemudian dihisap
saraf, fungsi otot, keseimbangan asam-basa dan dibakar pada nyala gas propan. Ion
[2]
dan kontraksi otot jantung . natrium, kalium, litium, atau sesium bila
Nilai kalium normal dalam urin [3]: mengalami pemanasan akan memancarkan
cahaya dengan panjang gelombang tertentu
Normal 10-60 10-60
(natrium berwarna kuning dengan panjang
anak anak mEq/24 mmol/24
gelombang 589nm, kalium berwarna ungu
dengan panjang gelombang 768 nm, litium mrnggunakan air deionisasi sebelum sampel
671 nm, sesium 825 nm). Pancaran cahaya berikutnya diukur pada alat.
akibat pemanasan ion dipisahkan dengan
filter dan dibawa ke detektor sinar (Scott & Persiapan alat
Klutts, 2006). Flame photometry digunakan Flame fotometer diaktifkan distabilkan
untuk penentuan secara kualitatif dan ditunggu hingga 15 menit. Disiapkan air
kuantitatif dari beberapa kation, khususnya deionisasi dalam beaker glass untuk blanko.
logam yang mudah tereksitasi ke tingkat Masukkan air deionisasi dengan selang
energy yang lebih tinggi pada suhu api yang sampai stabil sekitar 30-90 detik. Tekan
relative rendah (misalnya Na, K, Rb, Cs, Ca, tombol nol untuk mengatur ke 0.00,
Ba, Cu). Perbandingan intensitas emisi dari kemudian diatur aspirasi standar tertinggi
sampel terhadap larutan standar digunakan (16 ppm) sampai pembacaan meter stabil.
sebagai analisis kuantitatif [6]. Gunakan tombol sensitivitas untuk mengatur
pembacaan meter.
METODE
Pembuatan dan pengukuran sampel
Alat
Kalibrasi tabung reaksi sebanyak 10 ml.
Beaker glass, botol semprot, Corning 400 Kemudian dimasukkan urin sebanyak 1 ml
Flame Photometer, gelas ukur, mikro pipet, dengan menggunakan mikro pipet dan
pipet, tabung reaksi, timbangan analitik. ditambahkan air deionisasi hingga tanda
Kurva Baku
Emisi
Konsentrasi Emisi
Standar
4 4 0.4
8 5 0.5
16 6 0.6
32 16 1.6
64 33 3.3
KURVA BAKU
3.5
3 f(x) = 0.05x + 0.04
2.5 R = 0.98
2
Axis Title 1.5
Linear ()
1
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Axis Title
Intensitas Sampel
Emisi = 24.5
y = 0.0499x + 0.0417
Emisi = 67 24.50.0417
x= 0.0499 = 490.687 x fp x 0.1 =
y = 0.0499x + 0.0417
490.687 mikrogram/mL
67 = 0.0499x + 0.0417
Sampel 4
670.0417
x= 0.0499 = 1341.849 x fp x 0.1 = Emisi = 91
Emisi = 10 910.0417
x= 0.0499 = 1823.352 x fp x 0.1 =
y = 0.0499x + 0.0417
1823.352 mikrogram/mL
10 = 0.0499x + 0.0417
Sampel 5
100.0417
x= 0.0499 = 199.565 x fp x 0.1 = Emisi = 95
199.565 mikrogram/mL
[5]
KESIMPULAN Scott, M.G., LeGrys, V.A. & Klutts, J.,
2006. Electrochemistry and
Sembilan sampel yang diukur memiliki
Chemical Sensors and Electrolytes
kadar kalium urin sewaktu antara lain
and Blood Gases' In : Tietz Text
34.406 mmol/L, 5.117 mmol/L, 12.582
Book of Clinical Chemistry and
mmol/L, 46.752 mmol/L, 46.764 mmol/L,
Molecular Diagnostics, 4th Ed. Vol
84.57 mmol/L, 5.117 mmol/L, 12.582
1. Philadelphia: Elsevier Saunders
mmol/L dan 7.48 mmol/L secara berurutan.
In.
DAFTAR PUSTAKA
[6]
Amrutkar R. D., Thube A.E., Kulkarni
[1]
Rismawati, Y. & Ferwati, I., 2012. S.C. 2013. Determination of
Fisiologi dan Ganggua Sodium and Potassium Content
Keseimbangan Natrium, Kalium Present Water Sample Collected
dan Klorida serta Pemeriksaan from Girna and Godavari River By
Laboratorium. Jurnal Kesehatan Flamephotometry. Journal of
Andalas, 1, p.2. Pharmaceutical Science and
[2]
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Interpretasi Bioscientific Research. Vol. 3 (105-
RI.
[3]
Fischbich, FT., Dunning MB III, eds.
2009. Mannual of Laboratory and
Diagnostic Tests, 8th ed.