TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini diselenggarakan secara nasional
agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang
adalah bahwa selain memenuhi kewajiban pemerintah juga berdasarkan kajian bahwa
kematian ibu melahirkan, menurunkan angka kematian bayi dan balita serta
dengan prinsip jaminan kesehatan melalui mekanisme asuransi sosial sebagai awal
dari pengembangan sistem jaminan kesehatan sosial secara menyeluruh yang bersifat
11
benar, penataan formularium dan penggunaan obat rasional, yang berdampak pada
dan upaya untuk mewujudkan sistem pembiayaan yang efektif dan efisien masih
Program ini sudah berjalan 4 (empat) tahun, dan telah memberikan banyak manfaat
bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan tidak mampu.
Pada tahun 2008 ini terjadi perubahan pada penyaluran dana dan pengelolaannya.
sumber daya (pooling resources) dengan cara membayar premi dan membagi atau
menyebarkan atau memindahkan resiko sakit (spreading or transfer risk) dari resiko
individu ke kelompok, dengan kata lain bertujuan untuk saling gotong royong dan
saling membantu mengatasi resiko sakit dan akibat yang ditimbulkan dari resiko sakit
12
5. Beban biaya perorangan dalam pemeliharaan kesehatan menjadi lebih ringan bila
ditanggung bersama. Dana dari uraian bersama yang terkumpul pada Jamkesmas
mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar
tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.
13
Indonesia sejumlah 76,4 juta jiwa (BPS 2006), tidak termasuk yang sudah
Masyarakat Miskin dengan ketentuan yang ada. Adapun prosedur untuk memperoleh
dan jaringannya
untuk setiap kali pelayanan kecuali pada kondisi pelayanan lanjutan terkait dengan
penyakitnya.
disertai surat rujukan dan kartu peserta yang ditunjuk sejak awal sebelum
BBKPM/BKPM/BP4/BKIM.
14
dan Rumah Sakit peserta harus menunjukkan kartu peserta atau SKTM dan surat
dan Rumah Sakit peserta harus menunjukkan kartu peserta atau SKTM dan surat
7. Pada kasus tertentu yang dilayani di IGD termasuk kasus Gawat Darurat di
kartu peserta atau SKTM dan surat rujukan dari puskesmas di loket pusat
pelayanan kesehatan.
15
g. Pemberian obat.
Pemerintah/BP4/BKMM, meliputi :
spesialis/umum.
b. Rehabilitasi medik
16
h. Pelayanan darah
3. Pelayanan rawat inap dilaksanakan pada ruang perawatan kelas III RS pemerintah,
meliputi :
d. Tindakan Medis
i. Pelayanan darah
Kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks dan kronis. Oleh karena itu
17
mendasar mengapa terjadi kemiskinan. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh
lain :
kekuatan sendiri.
5. Diantara mereka berusia relatif muda dan tidak mempunyai keterampilan atau
yang lebih luas yang memasukkan aspek sosial dan moral. Kemiskinan juga
diterapkan oleh pemerintah sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah
18
dalam kekurangan uang dan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain,
seperti: tingkat kesehatan, pendidikan rendah, perlakuan tidak adil dalam hukum,
kemiskinan adalah suatu Integrated concept yang memiliki lima dimensi, yaitu :
1. Kemiskinan (proper)
2. Ketidakberdayaan (powerless)
4. Ketergantungan (dependence)
yang disebabkan oleh faktor budaya, seperti tidak mau berusaha memperbaiki
tingkat kehidupan, malas, pemborosan, tidak kreatif meskipun ada bantuan dari
pihak luar.
19
terhadap sumber daya yang terjadi dalam suatu sistem sosial budaya dan sosial
untuk makanan maupun non makanan. Seseorang/rumah tangga dikatakan miskin bila
kebutuhan dasarnya. Batas kebutuhan dasar minimal dinyatakan melalui ukuran garis
Kriteria penduduk miskin dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu (BPS,
2005):
makanan hanya mencapai 1.900 kalori per orang per hari plus kebutuhan dasar non
hanya mencapai 1.900 sampai 2.100 kalori per orang per hari plus kebutuhan dasar
20
makanan hanya mencapai 2.100 kalori sampai 2.300 plus kebutuhan dasar non
rumah tangga rata-rata 4 orang, maka batas garis kemiskinan rumah tangga adalah
(BPS, 2005):
1. Rumah tangga dikatakan sangat miskin apabila tidak mampu memenuhi kebutuhan
bulan.
pent jumlah masyarakat miskin dan pembentukan tim safe guarding JPKMM, belum
ada dukungan dan pembiayaan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
21
masyarakat miskin oleh puskesmas sudah cukup baik, dengan tidak membedakan
jauh dari target. Hambatan-hambatan yang dijumpai adalah masih belum meratanya
pemberian kartu Askeskin, masih banyak penderita yang betul-betul miskin tapi tidak
Pelayanan Kesehatan di Ruang Rawat Inap RSU Dr. Pirngadi Medan. Variabel yang
adalah untuk variabel minat diperoleh responden yang berminat terhadap JPKM ada
layanan pendidikan, kesehatan, maupun sarana dan prasarana sosial lainnya menjadi
terbatas.
22
bahwa masyarakat miskin Kota Medan sebanyak 61,1% dan hanya 38,89% yang
diduga kategori miskin atau kaya karena memiliki rumah dan halaman yang luas.
Kedua Tahun 2005 di Puskesmas di Kota Padang. Variabel input yaitu Dana, Tenaga,
Padang masih belum baik terutama dari fungsi perencanaan dan pengawasan.
mendapatkan data.
Tenaga Kesehatan, Sarana dan Prasarana, Tarif. Hasilnya bahwa ada pengaruh yang
23
Pendapatan
Karakteristik
Miskin tidak
miskin
kesehatan mencukupi
24
Menurut pendapat Wirick yang dikutip oleh Tetty (2006) terdapat 4 (empat)
2. Kesadaran akan kebutuhan tersebut, seseorang harus tahu dan memahami bahwa
dibutuhkan
Faktor umur merupakan dasar penggunaan kesehatan yang utama, umur tidak
hanya berhubungan dengan tingkat pelayanan melainkan juga jenis pelayanan dan
penerimaan pelayanan.
utama dalam tingkat kemauan dan kemampuan dalam membayar premi asuransi.
25
penentu dalam mengatasi masalah lain yang lebih luas dan dapat diukur.
kepada masyarakat.
4. Nilai, apakah masalah tersebut sesuai dengan nilai dan harapan masyarakat
dan akunting. Melalui evaluasi dapat di potret realitas pelaksanaan program dan dapat
dibuat generalisasi tentang pola-pola hubungan antar - berbagai dimensi realitas yang
diamatinya dari evaluasi, elevator dapat mengidentifikasi masalah, kondisi, dan aktor
dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan para pelaku, baik birokrasi maupun
pelaku lainnya, sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan kebijakan
26
dan melalui evaluasi dapat diketahui apa akibat ekonomi kebijakan tersebut.
Evaluasi kinerja kebijakan dilakukan untuk menilai hasil yang dicapai suatu
kebijakan setelah kebijakan itu dilaksanakan. Hasil yang dicapai dapat diukur dalam
ukuran jangka pendek atau output, dan jangka panjang atau outcome. Evaluasi kinerja
4. Pembandingan (bench marking) dengan kebijakan yang sama di tempat lain yang
berhasil.
satu bentuk dari sistem pelayanan kesehatan yang menggunakan konsep managed
27
variabel-variabel demografis, adalah hal yang sangat terkait dengan kesehatan dan
kalau sejauh usia tidak dianggap suatu alasan untuk memperhatikan perawatan
kesehatan. Lain lagi orang-orang pada kelompok usia berbeda memiliki jenis
berbeda dan jumlah kesakitan dan akibat pola berbeda dalam perawatan
kesehatan. Kesakitan yang lalu dimasukkan dalam kategori ini karena ada bukti
28
perawatan kesehatan, dokter, dan penyakit. Apa yang seorang individu pikir
dalam hal kemanjuran pengobatan dokter mereka akan mencari dokter seketika
dan memanfaatkan lebih banyak layanan daripada keluarga yang kurang yakin
tersedia bagi mereka. Kondisi yang memungkinkan suatu keluarga bisa bertindak
29
berkala atau tidak, maka sifat dari sumberdaya perawatan kesehatan berkala, dan
akses kesumberdaya menjadi hal sangat penting. Terlepas dari sifat-sifat keluarga,
pokok dari fasilitas kesehatan dan petugas dalam suatu komunitas. Apabila
sumberdaya menjadi melimpah dan bisa dipakai tanpa harus bertunggu, maka
semuanya bisa dimanfaatkan lebih sering oleh masyarakat. Dari sudut pandang
sumberdaya masyarakat mencakup wilayah negara bagian dan sifat pola pedesaan
tersebut.
masalah pesakitan sesungguhnya yang individu alami dan secara klinis tetapkan
30
3. Keterjangkauan informasi
pelayanan kesehatan telah digolongkan oleh beberapa ahli dalam beberapa model,
yaitu :
31
Variabel yang digunakan dalam model ini adalah : umur, jenis kelamin, status
model ini adalah variabel yang berasal dari dalam individu sendiri (intrinsic), yang
Variabel yang digunakan dalam model ini adalah : pendidikan, pekerjaan dan
suku bangsa atau etnis. Penggunaan pelayanan kesehatan adalah suatu aspek gaya
hidup (life style) seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan sosial
dengan cara tradisional (memakan daun sirih atau bawang dengan minyak). Sesuai
dengan kebiasaan yang ada di desa tersebut sedangkan orang lain yang memiliki
kesehatan.
32
Variabel yang digunakan dalam model ini adalah sikap dan keyakinan (belief)
individu. Variabel sosial psikologis pada umumnya terdiri dari 4 kategori, yaitu (1)
kerentanan terhadap penyakit atau sakit yang dirasakan, (2) keseriusan penyakit
atau parahnya penyakit yang diderita, (3) keuntungan yang diharapkan dalam
mengambil tindakan untuk mengatasi penyakit atau sakitnya, dan (4) kesiapan
tindakan individu seperti contoh berikut : (1) seseorang ibu mengetahui anak
rentan terhadap penyakit TBC paru, (2) proses tersebut dianggap sebagai suatu
yang serius, (3) Ibu membawa anaknya ke dokter spesialis paru dan mendapatkan
pertolongan yang memadai untuk mengatasi penyakitnya, (4) tindakan ibu didasari
Model yang digunakan dalam model ini adalah pendapatan keluarga, biaya
Variabel ini digunakan untuk mengukur kemampuan membayar (daya beli tingkat
33
yang tidak dirasakan dan kebutuhan yang dirasakan (felt need). Kebutuhan yang
kesehatan atau tidak. Ekspresi dari felt need terhadap pelayanan kesehatan adalah
kesehatan.
satu yang sempurna. Dengan demikian apabila hendak dilakukan analisa terhadap
Departemen of Health Education and Well Fare, USA yang dikutip oleh
Lapau (1997) telah menerbitkan sebuah buku yang berisi faktor-faktor yang
a. Tipe dari organisasi, antara lain ;rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan,
dll.
34
f. Adanya asuransi
kesehatan meliputi:
dan pendapatan.
adalah karena misalnya persoalan informasi yang umumnya dilakukan oleh para ahli
35
Jaminan Kesehatan Masyarakat maka dalam penelitian ini akan di bahas lebih
Suatu hal yang dapat dipahami tentang suatu unsur yang diberikan dalam
pelayanan Jamkesmas ini adalah petugas kesehatan yang memberikan apa yang
dibutuhkan oleh pihak yang hendak dilayani. Pelayanan Jamkesmas atau tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
36
syarat yaitu :
4. Selain izin sebagaimana yang dimaksud, tenaga medis dan tenaga kefarmasian
lulusan dari lembaga pendidikan di luar negeri hanya dapat melakukan upaya
karier tenaga kesehatan swasta dan pemerintah penting untuk terus ditingkatkan dan
ditingkatkan dan dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi serta
melalui penerapan nilai-nilai moral dan etika (RPKM IS 2010, 1999) tentang
dalam pengertian pelayanan akan sebatas kamus saja. Sehubungan dengan hal
37
3. Teratasinya krisis ekonomi dan politik dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi.
kelompok khusus seperti bayi, balita dan ibu hamil.(RPKM IS 2010, 1999)
38
hal yang sangat perlu diperhatikan untuk dapat menjamin keberhasilan dan
2.2.8 Informasi
informasi adalah data yang sudah diolah ke dalam bentuk tertentu sesuai keperluan
manajemen. Menurut Gordon B.Davis, informasi adalah data yang telah diolah
menjadi bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang ternyata atau
2. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima
guna mewujudkan suatu sistem informasi kesehatan yang komprehensif berhasil guna
program ini adalah tersedianya informasi yang akurat, tepat waktu, lengkap dan
39
Menurut Tyler yang dikutip Arikunto (2004), evaluasi program adalah proses
evaluasi proses dianggap lebih memberi kedudukan yang sama antara dimensi
program sebagai ide, rencana, hasil, dan program sebagai suatu kegiatan. Evaluasi
proses membuat perhatian evaluator diarahkan tidak saja kepada apa yang terjadi
dengan program sebagai kegiatan, tetapi evaluasi telah pula mencoba melihat
40
lintas sektoral
4. Evaluasi hasil, merupakan jenis evaluasi program yang paling tua atau evaluasi
identik. Lebih lanjut, hasil yang dimaksud adalah hasil program Jamkesmas
rencana program yang mengandung kesalahan (kesalahan asumsi atau konsep dasar,
Kemungkinan ketiga, berasal dari luar rancangan program, misalnya kendala dari
menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga dapat memberi landasan dari para
41
masyarakat miskin. Dalam model Anderson ini, terdapat 3 (tiga) kategori utama
dalam pelayanan kesehatan menurut Murniati (2007) juga dihubungkan oleh faktor
dibutuhkan).
42
sebagainya).
ini adalah hal-hal yang dirasakan (seperti kondisi kesehatan, gejala sakit,
ketidakmampuan bekerja) dan hal-hal yang dinilai (tingkat beratnya dan gejala
kesehatan (Depkes RI, 2004). Oleh sebab itu program jaminan pemeliharaan
43
Keyakinan
konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut : terdiri dari variabel independen dan
44
Pekerjaan (X1)
Pendapatan(X2)
Pengetahuan(X3)
Sikap (X4)
Pemanfaatan
Pelayanan Jamkesmas(X5) Program
Jamkesmas
(Y)
Sarana dan Prasarana(X6)
Informasi (X7)
Variabel-variabel ini terdiri dari pendapat para ahli, teori dan peneliti
terdahulu.
45