PARTISIPASI MASYARAKAT
8.1 UMUM
Hak dan kewajiban masyarakat dalam penataan ruang diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang bahwa setiap orang, kelompok,
dan badan hukum memiliki hak dan kewajiban dalam penataan ruang, baik pada tahap
penyusunan rencana tata ruang, pemanfaatan ruang, maupun tahap pengendalian
pemanfaatan ruang.
Peran serta masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam penataan ruang,
karena pada akhirnya hasil dari penataan ruang meliputi untuk kepentingan seluruh
lapisan masyarakat serta untuk tercapainya tujuan penataan ruang, meliputi
terselenggarakannya pemanfaatan ruang berwawasan Iingkungan, terselenggaranya
pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan budidaya, serta tercapainya
pemanfaatan ruang yang berkualitas.
8-1
tanggung jawab terhadap pelaksanaan pembangunan.
Dari segi planning, partisipasi menyediakan sebuah forum untuk saling tukar gagasan dan
prioritas, penilaian akan public interest. Keuntungan lain dari public participation meliputi
kemungkinan tercapainya hubungan yang lebih dekat antara warga dengan pemerintah
daerah, sehingga tercipta rasa kebersamaan dalam perencanaan pembangunan.
Mengenai bentuk dan tata cara peran masyarakat dalam penataan ruang diatur dalam
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran
Masyarakat dalam Penataan Ruang. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut dijelaskan
bahwa peran masyarakat meliputi berbagai kegiatan masyarakat yang timbul atas
kehendak dan keinginan sendiri di tengah-tengah masyarakat untuk berminat dan
bergerak dalam penyelenggaraan penataan ruang.
Bentuk peran masyarakat dalam Penyusunan tata ruang yang dilakukan dapat berupa:
1. Masukan mengenai:
a. Persiapan penyusunan rencana tata ruang.
8-2
b. Penentuan arah pengembangan wilayah atau kawasan.
c. Pengidentifikasian potensi dan masalah pembangunan wilayah atau kawasan.
d. Perumusan konsepsi rencana tata ruang.
e. Penetapan rencana tata ruang.
2. Kerja sama dengan pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau sesama unsur
masyarakat dalam perencanaan tata ruang.
Bentuk peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang yang dilakukan dapat berupa:
1. Masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang.
2. Kerja sama dengan pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau sesama unsur
masyarakat dalam pemanfaatan ruang.
3. Kegiatan memanfaatkan ruang yang sesuai dengan kearifan lokal dan rencana tata
ruang yang telah ditetapkan.
4. Peningkatan efisiensi, efektivitas, dan keserasian dalam pemanfaatan ruang darat,
ruang laut, ruang udara, dan ruang di dalam bumi dengan memperhatikan kearifan
lokal serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Kegiatan menjaga kepentingan pertahanan dan keamanan serta memelihara dan
meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam.
6. Kegiatan investasi dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bentuk peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang yang dilakukan dapat
berupa:
1. Masukan terkait arahan dan / atau peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif
dan disinsentif serta pengenaan sanksi.
2. Keikutsertaan dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan rencana tata ruang
yang telah ditetapkan.
3. Pelaporan kepada instansi dan/atau pejabat yang berwenang dalam hal menemukan
dugaan penyimpangan atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan ruang yang
melanggar rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
4. Pengajuan keberatan terhadap keputusan pejabat yang berwenang terhadap
pembangunan yang dianggap tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
8-3
8.2.2 Tata Cara Peran Masyarakat
Peran masyarakat dalam penataan ruang dapat disampaikan secara langsung dan/atau
tertulis, kepada :
1. Menteri / pimpinan lembaga pemerintah non kementerian terkait dengan penataan
ruang.
2. Gubernur.
3. Bupati.
Pelaksanaan peran serta masyarakat pun harus dilakukan secara bertanggung jawab
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan dengan menghormati norma
agama, kesusilaan, dan kesopanan.
Tata cara peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang dilaksanakan dengan cara :
1. Menyampaikan masukan mengenai arah pengembangan, potensi dan masalah,
rumusan konsepsi/rancangan rencana tata ruang melalui media komunikasi dan/atau
forum pertemuan.
2. Kerja sama dalam perencanaan tata ruang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara peran masyarakat dalam perencanaan tata
ruang seperti tersebut di daerah diatur dengan Peraturan Bupati.
8-4
Tata cara peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang dilaksanakan dengan cara :
1. Menyampaikan masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang melalui media
komunikasi dan/atau forum pertemuan.
2. Kerja sama dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang yangtelah ditetapkan.
4. Penaatan terhadap izin pemanfaatan ruang.
8-5