Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAKSI

ARIELLA NOOR AZYYATI. Identifikasi Faktor-faktor Pelestarian Eksistensi


Kampung Bersejarah (Studi Kasus : Kampung Lengkong Ulama). Dibimbing oleh
MEDTRY.

Kampung Lengkong Ulama ini biasa disebut juga dengan Kampung Lengkong
Kyai. Diberi nama kampung Lengkong Kyai/Ulama karena banyak menghasilkan
Ulama. Dengan adanya nilai sejarah Islam pada kampung ini maka dapat
diidentifikasi faktor-faktor pelestarian didalamnya. Faktor-faktor pelestarian
tersebut ialah faktor sosial budaya, faktor fisik kawasan dan faktor kebijakan.
Metode peneitian yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan studi
deskriptif. Analisis yang digunakan ialah analisis deskriptif dan dari hasil analisis
masing-masing faktor dapat diketahui mana yang masih lestari atau sudah turun
kelestariannya. Berdasarkan keterangan kelestarian dari masing-masing faktor
dapat ditentukan upaya pelestarian yang cocok. Salah satu contohnya seperti
kaligrafi selain harus dibuat sanggar dan museum juga dapat dibuat semacam
festival yang memukau. Tradisi-tradisi lain juga ditingkatkan intensitasnya. Dari
segi fisik kawasan bangunan bersejarah dapat dilestarikan dengan cara
Konservasi-Preservasi dan Konservasi-Revitalisasi sesuai potensial bangunannya.
Sarana prasarana dapat dibentuk agar mendukung fisik kampung bersejarah.
Kebijakan dapat dibuat yang lingkupnya kecil hanya meliputi kampung saja.

Kata Kunci : Faktor Pelestarian, Sosial Budaya, Fisik Kawasan, Bangunan


Bersejarah, Kebijakan, Upaya Pelestarian
ABSTRACT
ARIELLA NOOR AZYYATI. Identification of Preservation Factors of Kampung
Historical Existence (Case Study: Lengkong Ulama Village). Guided by
MEDTRY.

Kampung Lengkong Ulama is also called Kampung Lengkong Kyai. Given the
name of the village of Lengkong Kyai / Ulama because it produces many Ulama.
With the value of Islamic history in this village can be identified the factors of
conservation in it. Conservation factors are socio-cultural factors, physical factors
of the region and policy factors. The research method used is qualitative with
descriptive study approach. The analysis used is descriptive analysis and from the
analysis of each factor can be known which are still sustainable or have descended
sustainability. Based on the description of the sustainability of each factor can be
determined appropriate preservation efforts. One such example of calligraphy
besides having to be made studio and museum can also be made a kind of
fascinating festival. Other traditions are also intensified. In terms of physical area
of historic buildings can be conserved by way of Conservation-Preservation and
Conservation-Revitalization according to potential buildings. Infrastructure
facilities can be established to support the historic physical village. Policies can be
made that have little scope to cover only kampung.

Keywords: Conservation Factor, Socio-Cultural, Physical Area, Historic Building,


Policy, Conservation Efforts

Anda mungkin juga menyukai