Antena
Antena
Fungsi antena
Antena pemancar broadcast untuk memancarkan sinyal ke area yang
sangat luas, misalnya antena pemancar radio FM, antena pemancar TV, antena
GPS dan sebagainya.
Antena komunikasi point-to-point untuk mentransfer sinyal dari satu
tempat ke tempat yang lain, misalnya antena sistem transmisi terrestrial, antena
sistem satelit, dan sebagainya.
Antena penerima yang difungsikan untuk menerima sinyal, baik dari
pemancar buatan manusia (dalam kasus broadcast ataupun point-to-point) atau
menerima sinyal bebas dari langit (dalam kasus radiometer, pengukur noise
temperatur atmosfer atau radio sonde untuk mencari bintang dilangit).
Secara umum, antena dibedakan menjadi antena isotropis, antena
omnidirectional, antena directional, antena phase array, antena optimal, dan antena
adaptif.
Antena Omnidirectional
Antena Omnidirectional memancarkan dan menerima sinyal dengan besar yang
sama ke dan dari semua arah. Antena ini disebut juga sebagai antena non-
direction karena tidak membeda-bedakan perlakuan pada masing-masing arah.
Antena Omnidirectional mempunyai besar gain yang sama dari semua arah.
Antena Array
Antena array adalah antena yang dibentuk dari beberapa elemen yang tersusun
secara array dengan tujuan tertentu. Jenis antena ini ada bermacam-macam,
tergantung bagaimana mengkonstruksi susunan antena arraynya sehingga
diperoleh bentuk pola radiasi yang diinginkan. Umumnya antena yang tersusun
secara array merupakan antena yang identik.
Beberapa tujuan pembentukan antena array adalah :
1. Meningkatkan daya radiasi
2. Meningkatkan gain dan direktifitas antenna
3. Memungkinkan antena bekerja pada band yang lebar
4. Memungkinkan diterapkannya diversity, misalnya space diversity.
Konfigurasi elemen dari antena array dapat disusun dalam berbagai bentuk.
Untuk konfigurasi yang berbentuk suatu garis lurus disebut array linier (linear
array), konfigurasi yang berbentuk bidang datar disebut array planar, dan
konfigurasi yang berbentuk lingkaran disebut array lingkaran (circular array).
Sedangkan jenis array yang lain adalah array konformal (conformal array),
dimana elemen-elemennya terletak pada bidang tak datar.
Smart Antena
Smart antenna merupakan suatu sistem yang menggabungkan antara tekologi
antenna array dengan digital signal processing dimana sistem antenna tersebut
dapat merubah pola radiasinya secara otomatis berdasarkan lingkungan sinyalnya
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari sistem wireless. Teknologi
smart antenna yang telah dikembangkan, meliputi teknologi switched beam dan
antenna adaptive.
Karakter antenna
Karakter antenna ada beberapa karakter penting antena yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk
untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain,
dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik
ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu
frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu.
Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan
kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari
arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada
umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan.
Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.
Gain antenna adalah tetap, dua pengertian yang berbeda antara gain
antenna, transmit power dan EIRP atau daya terpancar, dengan menurunkan
transmit power tidak akan mengubah gain antenna dan pola radiasinya, hanya
menurunkan EIRP atau daya terpancar ke udara,
Antenna dengan gain rendah punya pola radiasi yang berbeda dengan
antenna sejenis yang punya gain besar.
Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena
dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat
berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi
maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali
polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk
mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang
pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai
beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi
spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah
titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori,
beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
Penggunaan antena
Jenis antena
Berdasarkan fungsi
Berdasarkan fungsinya antena dibedakan menjadi antena pemancar, antena
penerima, dan antena pemancar sekaligus penerima. Di Indonesia antena
pemancar banyak dimanfaatkan pada staisun-satsiun radio dan televisi.
Selanjutnaya antena penerima, antena penerima ini bisanya digunakan pada alat-
alat seperti radio, tv, dan alat komunikasi lainnya.
Berdasarkan gainnya
Berdasarkan besarnya Gainnya antena dibedakan menjadi antena VHF dan
UHF yang biasanya digunakan pa TV. Kiranya semua orang tahu bahwa besarnya
daya pancar, akan memengaruhi besarnya signal penerimaan siaran televisi
disuatu tempat tertentu pada jarak tertentu dari stasiun pemancar televisi. Semakin
tinggi daya pancar semakin besar level kuat medan penerimaan siaran televisi.
Namun demikina besarnya penerimaan siaran televisi tidak hanya dipengaruhi
oleh besarnya daya pancar. Untuk memperbesar daya pancar pada stasiun Tv dan
daya terima pada Tv maka perlu digunakan antena.
Besarnya Gain antena dipengaruhi oleh jumlah dan susunan antena serta
frekuensi yang digunakan. Antena pemancarUHF tidak mungkin digunakan untuk
pemancar TV VHF dan sebaliknya, karena akan menimbulkan VSWR yang
tinggi. Sedangkan antena penerima VHF dapat saja untuk menerima signal UHF
dan sebaliknya, namun Gain antenanya akan sangat mengecil dari yang
seharusnya. Kualitas hasil pencaran dari pemancar VHF dibandingkan dengan
kualitas hasil pancaran dari pemancar UHF adalah sama asalkan keduanya
memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah ditentukan.
Berdasarkan polarisasinya
Berdasarkan polarisasinya antena dibedakan menjadi 2 yaitu antena dipol
dan monopol. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal, sedangkan antena
monopol polarisasinya hanya pada satu arah. Dengan karakter seperti ini, antena
dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan
yang luas. Antena Directional dan antena Omnidirectional Antenna Directional
adalah antenna yang pola radiasi pancarannya terarah sehingga efektifitas
pancaran radio hanya ke satu arah saja,sedangkan antenna Omnidirectional dapat
memancarkan gelombang ke segala arah.Yang termasuk Antenna Directional
adalah antena model Yagi seperti kebanyakan yang dipakai sebagai antena
penerima siaran TV.Contoh antena omnidirectional adalah antena model
groundplane.
Berdasarkan bentuknya
Antena berdasarkan bentuknya antara lain: mikrostrip, parabola, vee, horn,
helix, dan loop. Walaupun amat sering dijumpai teleskop radio yang
menggunakan antena berbentuk parabola, ada beberapa jenis antena lainnya yang
juga sering digunakan pada sebuah teleskop radio atau interferometer. Misalnya,
Mauritius Radio Telescope(MRT) yang menggunakan 1084 buah antena
berbentuk helix . Contoh lainnya adalah teleskop radio yang menggunakan antena
berbentuk horn, yang digunakan oleh Arno Penzias dan Robert Woodrow Wilson
ketika menemukan Cosmic Microwave Background(CMB). Contoh antena
berdasarkan bentuknya adalah antena parabola, Antena parabola merupakan
antena yang berbentuk parabola, pancaran sinyal akan dikonsentrasikan pada titik
tengah antenna. Antenna parabola biasanya didesain untuk Frekuensi Ultra Tinggi
UHF, penerima siaran TV Satelit, dan transmisi gelombang mikro.
ANTENA HELICAL
sebuah antena heliks adalah antena yang terdiri dari kawat melakukan luka
dalam bentuk heliks sebuah. Dalam kebanyakan kasus, antena heliks sudah
terpasang selama ground plane. Garis pakan dihubungkan antara bagian bawah
heliks dan bidang tanah. Antena helix dapat beroperasi dalam satu dari dua mode
utama: normal (selebaran) mode atau aksial (atau end-api) mode.
B: Dukungan Pusat,
C: Kabel Coaxial,
E: spacer / Mendukung untuk Helix itu,
R: Reflector / Base,
S: Elemen Aerial spiral
Dalam helix modus normal, dimensi heliks (diameter dan pitch) yang kecil
dibandingkan dengan panjang gelombang. Antena bertindak sama ke dipol
elektrik pendek atau monopole, dan pola radiasi, yang serupa dengan ini adalah
antena omnidirectional, dengan radiasi maksimum pada sudut kanan terhadap
sumbu helix. Radiasi terpolarisasi linier sejajar dengan sumbu helix.
Dalam modus heliks aksial, dimensi heliks adalah sebanding dengan panjang
gelombang yang. Fungsi antena sebagai antena directional memancarkan sinar
dari ujung helix itu, di sepanjang sumbu antena. Ia memancarkan gelombang
radio sirkuler terpolarisasi
Memancar di 90 derajat dari sumbu helix desain ini efisien sebagai
radiator dikurangi panjang praktis bila dibandingkan dengan operasi jenis lain
seperti base-loaded, top-loaded atau pusat-load cambuk. Mereka biasanya
digunakan untuk aplikasi di mana mengurangi ukuran merupakan faktor kritis
operasional.
Ini sederhana dan praktis "Helicals" terutama dirancang untuk
menggantikan antena sangat besar. mengurangi ukuran mereka oleh karenanya
paling cocok untuk Mobile dan Portable frekuensi tinggi (HF) komunikasi dalam
MHz 1 sampai 30 kisaran operasi MHz.
Biasanya luka dalam pola linear "spiroidal" (paralel konstan berubah
spasi) memberikan radiasi seragam yang konsisten sebagai setara berukuran
berkurang sehubungan dengan antena 1 / 4 gelombang standar. Konsep ini
terbukti praktis dengan desain Australia
Efek dari jenis 'ukuran berkurang 1 / 4 gelombang' concertinaed adalah
bahwa pencocokan impedansi berubah dari 50 ohms nominal antara 25 sampai 35
ohm impedansi dasar. Ini tampaknya tidak akan merugikan operasi atau sesuai
dengan jalur transmisi 50 ohm normal, asalkan pakan menghubungkan adalah
setara listrik dari gelombang 1 / 2 pada frekuensi operasi.
Antenna Sectoral
Antenna Sektoral kadang kala di sebut dengan Antenna Patch Panel pada
dasarnya tidak berbeda jauh dengan antenna omni. Biasanya digunakan untuk
Access Point bagi sambungan Point-to-Multi-Point (P2MP). Umumnya antenna
sektoral mempunyai polarisasi vertikal, beberapa diantaranya juga mempunyai
polarisasi horizontal.
Antenna sektoral umumnya mempunyai penguatan lebih tinggi dari
antenna omni sekitar 10-19 dBi. Sangat baik untuk memberikan servis di daerah
dalam jarak 6-8 km. Tingginya penguatan pada antenna sektoralpola radiasi yang
sempit 45-180 derajat. Jelas daerah yang dapat di servis menjadi lebih sempit, dan
ini sangat menguntungkan. biasanya di kompensasi dengan lebar
Pada gambar di bawah di perlihatkan pola radiasi antenna sektoral. Secara
umum radiasi antenna lebih banyak ke muka antenna, tidak banyak radiasi di
belakang antenna sektoral. Radiasi potongan vertikal tidak berbeda jauh dengan
antenna omni.
Antenna sektoral biasanya di letakan di atas tower yang tinggi, oleh karena
itu biasanya di tilt sedikit agar memberikan layanan ke daerah di bawahnya.
Tampak pada gambar adalah pola radiasi antenna A2.45LP14 di jual oleh
YDI.COM dengan lebar beam 180 derajat. Baik pola radiasi horizontal & pola
radiasi vertikal.
Antena Omnidirectional
Antena omnidirectional adalah antena yang memancarkan kekuasaan
seragam dalam satu pesawat, dengan kekuatan radiasi berkurang dengan sudut
elevasi di atas atau di bawah pesawat, jatuh ke nol pada sumbu antena. Pola
radiasi ini sering digambarkan sebagai "berbentuk donat". Antena Omnidirectional
berorientasi vertikal secara luas digunakan untuk antena nondirectional di
permukaan bumi karena mereka memancar sama di semua arah horizontal,
sedangkan daya terpancar tetes off dengan sudut elevasi sehingga energi radio
sedikit yang bertujuan ke langit atau turun ke bumi dan terbuang . Antena
Omnidirectional banyak digunakan untuk antena penyiaran radio, dan pada
perangkat mobile yang menggunakan radio seperti ponsel, radio FM, talkie-talkie,
Wifi, telepon nirkabel, GPS serta BTS yang berkomunikasi dengan radio selular,
seperti polisi dan taksi dispatcher dan komunikasi pesawat.
Analisis:
Antena omnidirectional hanya 3-dimensi adalah gain antena isotropik,
bangunan teori yang berasal dari pola radiasi antena aktual dan digunakan sebagai
acuan untuk menentukan antena memperoleh kekuasaan dan sistem radio
terpancar efektif.
ANTENA OMNI
Antena Omni memiliki pola radiasi yang menyebar sama rata ke segala
arah, sehingga cocok digunakan sebagai antena access point.
Jarak bagian bawah dekat connector coax adalah 1/2 panjang gelombang,
jarak bagian tengah adalah 3/4 panjang gelombang, dan panjang bagian ujung
(whip) sedikit lebih pendek dari 3/4 panjang gelombang, untuk mengurangi efek
capacitance.
Pada WiFi digunakan frekuensi 2.412MHz
sampai dengan 2.484MHz, oleh karena itu, 1/2
panjang gelombang adalah 61mm, dan 3/4 panjang
gelombang adalah 91.5mm.
Jika anda ingin memasukan antenna ini ke
pralon diameter 20 mm, maka pastikan diameter coil
yang digunakan sekitar 15 cm ... jangan mengikuti
diameter 1 panjang gelombang seperti yang di
gambar.
Antena parabola