Oleh
Firdhan Aushia. S
13010067
PROGRAM STUDI SI FARMASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
2017
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
dengan judul Kromatografi Kolom Partisi guna memenuhi tugas mata kuliah
dikemudian hari.
Sekarang ini deteksi sifat spesifik suatu senyawa menjadi sangat penting,
terutama dalam bidang farmasi, kimia, dan klinik, serta bidang lainnya. Suatu
membutuhkan kerja ekstra dan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil
kromatografi, sintesis senyawa murni (atau hampir murni) akan sangat sukar, dan
dalam banyak kasus, hampir tidak mungkin. Pada umumnya sebelum suatu
matriknya. Oleh karna itu, pemisahan merupakan langkah penting dalam analisi
kualitatis. Suatu analisis kimia menjadi meragukan jika pengukuran sifat tidak
2001)
Berbagai metode kromatografi memberikan cara pemisahan paling kuat.
dilakukan dengan cara mengotak-atik langsung beberapa sifat fisika umum dari
1.3 Tujuan
kolom partisi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Kromatografi
2.2.1 Definisi
Kromatografi sebagai system pemisahan mempunyai rancangan yang terdiri
dari fase diam dan fase gerak. Fase diam ditempatkan di dalam kolom atau
direkatkan pada sebuah pelat kaca atau penyangga logam untuk dapat dialiri fase
gerak. Fase gerak dapat dialirikan melalui ujung kolom atau dinaikan/diturunkan
kromatografi dibagi menjadi dua bagian besar yakni kromatografi kolom dan
komponen yang akan dipisahkan, yang bergerak sepanjang fase diam. Fase
kromatografi untuk menahan fase diam yang berupa cairan atau gas supaya
tidak bergerak.
4. Penyerap (sorbent), yaitu bahan padatan yang berfungsi sebagai penyangga
(kolom).
7. Eluat, yaitu pengembang atau eluen yang keluar dan sistem kromatografi
terpisahkan.
8. Elusi ialah pekerjaan atau usaha untuk menjalankan komponenkomponen
Gadjah Mada
10. Volume retensi (retention volume, void volume, hold-up volume), ialah
volume kolom.
12. Volume pengelusi (elution volume) ialah jumlah larutan pengeluasi yang
kromatografi.
14. Kromatogram adalah respon detektor dalam bentuk grafik di antara sumbu
respon versus waktu retensi atau dalam bentuk noda-noda di atas bahan
kromatografi kolom itu sendiri terdiri dari beberapa jenis yang mempunyai
dapat merupakan:
a. Kromatografi kolom partisi yaitu kromatografi yang menggunakan fase
diam. Terjadi distribusi senyawa komponen antara eluen sebagai fase gerak dan
lapisan cairan tipis yang menempel di permukaan padatan sebagai fase diam.
komponen tidak boleh bereaksi dengan salah satu fase. Dengan demikian,
koefisien distribusi dapat merupakan bilangan yang tetap sepanjang kolom untuk
waktu yang lama. Beberapa teknik sering digunakan untuk membuat stabilitas
gerak nonpolar untuk mengelusi sampel. Pada saat tertentu, ada beberapa sampel
yang lebih baik dielusi dengan fase diam polar untuk mendapatkan efek
pemisahan yang baik. Dengan demikian, pelarut nonpolar ini harus dilengketkan
pada penyangga (support) padat. Salah satu contoh yang sering digunakan adalah
pelarut benzene yang dilekatkan pada serbuk karet dan bertindaksebagai fase diam
sedangkan fase geraknya adalah pelarut air.sistem ini disebut dengan kromatografi
fase balik (reversed-phase chromatography) karena fase diam nonpolar dan fase
gerak polar merupakan kebalikan dari system kromatografi biasa dimana fase
dalam kolom dan menggunakan fase bergerak berupa cairan. Kromatografi kolom
partisi menggunakan suatu tabung yang terbuat dari kaca, nilon, fiberglass, atau
logam tahan karat. Pada bagian bawah (dasar) tabung diberi penahan (glasswool
dan atau pasir) untuk menahan bahan penyangga supaya tidak keluar dan tabung.
Di bagian bawah tabung terdapat pipa bergaris tengah kecil, dapat dilengkapi
dengan keran yang dapat dibuka atau ditutup untuk mengalirkan atau
menghentikan aliran pelarut dan dalam tabung. Tabung kemudian diisi dengan
kolom yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Tinggi kolom paling sedikit 20 kali
atas kolom. Elusi dihentikan jika diperkirakan semua komponen telah terpisahkan
(Mulyadi, 2006)
2.5.2 Karakteristik
Adapun beberapa karakteristik dari kromatografi kolom partisi adalah
sebagai berikut :
1. Fase diam dan fase gerak merupakan zat cair.
2. Pada kolom partisi umumnya suatu pelarut tidak campur air diadsorpsi pada
yaitu :
1. Cara bertahap (batch elution atau stepwise elution)
Mengelusi kolom dengan suatu jenis pelarut (dapat merupakan campuran
dua macam atau lebih pelarut) sampai sejumlah volume eluat tertentu
dikumpulkan, kemudian elusi dilanjutkan dengan jenis pelarut lain dengan cara
yang sama, demikian seterusnya dengan jenis pelarut yang lain lagi sampai
kolom. Cara yang ketiga adalah mengelusi kolom dengan dua macam atau lebih
pelarut sekaligus dengan rasio yang berubah selama elusi. Cara ini lazim disebut
suatu pelarut dapat dinaikkan atau diturunkan secara bertahap selama proses elusi
berlangsung. Jadi seandainya eluen yang digunakan terdiri atas dua macam
pelarut, A dan B, maka konsentrasi A dapat dibuat naik secara bertahap sedangkan
konsentrasi B secara otomatis akan menurun, atau dibuat sebaliknya. Yang dapat
dibuat bertingkat bukan hanya rasio antara pelarutpelarut yang digunakan tetapi
juga misainya dapat konsentrasi garam, nilai pH, polaritas, dan sebagainya.
bertingkatnya dapat berbeda jika ukuran tangki pertama dan kedua berbeda. Jika
ukuran kedua tangki sama besarnya, maka perubahan gradien akan tetap (konstan)
atau mengikuti garis linear. Jika ukuran tangki pertama lebih besar atau lebih kecil
akan berlangsung makin menurun atau menaik, tidak mengikuti garis linear.
2.5.4 Penggunaan
Kromatografi kolom partisi banyak digunakan untuk memisahkan berbagai
komponen yang terdapat dalam bahan pangan dan pakan termasuk juga bahan
butanol.
2. Senyawa-senyawa golongan lipida, dengan fase diam campuran
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah diatas dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Kromatografi merupakan sebuah sistem pemisahan zat kimia dimana
tekanan tinggi
5. Prinsip kromatografi partisi yaitu pasangan fase diam dan fase gerak
berupa cairan
3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan informasi.
Oleh karena itu, meskipun sedikit yang di jelaskan tentang kromatografi kolom, di
harapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa
Jakarta.