Pengertian LB3
PP No. 18 tahun 1999 limbah B3 adalah sisa suatu usaha
dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau
beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
09. Karakteristik LB3 jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta mahluk hidup lain.
M. Ikhwan Setiawan
Pengertian LB3
Limbah B3
BAPEDAL (1995) limbah B3 ialah setiap bahan sisa (limbah) UURI No.23 th.1997 Ps.1 Bt.17 dan PP No. 18 jo PP 85 th.1999
suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan Adalah setiap limbah yang mengandung B3 karena:
berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability,
reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya Sifatnya (Hg)
baik secara langsung maupun Konsentrasinya (Cu)
tidak langsung dapat merusak, Jumlahnya (kuantitas)
mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatan
manusia. Langsung Tidak langsung
1
12/1/2016
Dampak Limbah B3 No Unsur logam Sumber dan cara penyebaran Efek yang
Sifat dan efek limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) golongan Logam: ditimbulkan
Alamiah Kegiatan manusia
No Unsur Sumber dan cara penyebaran Efek yang ditimbulkan 6 Kromium - Air limbah elektroplating, Gangguan kulit,
heksavalen penyamakan kulit, industri kerusakan liver dan
logam Alamiah Kegiatan manusia
(Cr (VI)) tekstil dan pembuatan cat. karsinogenik
1 Arsen Pelapukan batuan Proses pertambangan, Industri Sangat beracun
7 Mangan (Mn) Pelarutan mineral Industri pembuatan baterai -
(As) sulfida dan emisi insektisida arsenik, dan
gas panas bumi Pembakaran bahan bakar 8 Merkuri (Hg) Emisi gas panas Limbah industri pembuatan Beracun dan merusak
minyak dan gas bumi termometer, lampu, baterai, sistem syaraf
2 Barium Pelarutan mineral Limbah industri cat dan Konsumsi waktu lama pembasmi serang, dan soda
(Ba) barit (BaSO4) kertas, dan proses pengeboran menyebabkan gangguan kostik, dan ekstraksi emas
otot, jantung, dan ginjal dan perak
3 Besi Pelarutan kulit Air limbah elektroplating
Menurunkan estetika (air 9 Nikel (Ni) Pelarutan kulit Air limbah proses Karsinogenik
(Fe) bumi dan bijih besi keruh dan bau amis, warna bumi elektroplating, dan
coklat pada baju ) pembuatan baterai kering
4 Kadmiu Pelepasan dari sel Limbah industri cat, baterai, Menyebabkan karapuhan 10 Tembaga Pelarutan mineral Air limbah proses Beracun bagi biota
m (Cd) mikroorganisme dan plastik, dan proses tulang dan nyeri dengan (Cu) kalkopirit (CuFeS) elektroplating, industri dan ikan. Konsentrasi
elektroplating intensitas tinggi, serta dan atau malasit pembuatan soda kostik, cat, tinggi menyhebabkan
beracun (Cu(OH)2CuCO3) dan pestisida, dan kegiatan iritasi
5 Kobal - Air limbah industri cat dan Konsentrasi tinggi beracun pertambangan
(Co) tekstil, dan emisi pembakaran
mineral
2
12/1/2016
Identifikasi Limbah B3
Identifikasi Limbah B3
Identifikasi limbah B3 Dilakukan untuk : Tahapan yang dilakukan dalam identifikas limbah B3
adalah sebagai berikut:
1. Mengklasifikasikan atau menggolongkan apakah limbah Mencocokkan jenis limbah dengan daftar jenis limbah B3
tersebut merupakan limbah B3 atau bukan. sebagaimana ditetapkan pada PP 85/1999.
2. Menentukan sifat limbah tersebut agar dapat ditentukan
metode penanganan, penyimpanan, pengolahan, Apabila tidak termasuk dalam jenis limbah B3 seperti
lampiran tersebut, maka harus diperiksa apakah limbah
pemanfaatan, atau penimbunan. tersebut memiliki karakteristik: mudah meledak, mudah
3. Menilai atau menganalisis potensi dampak yang terbakar, beracun, bersifat reaktif, menyebabkan infeksi,
dan atau bersifat infeksius.
ditimbulkan tehadap lingkungan, atau kesehatan
manusia dan makhluk hidup lainnya Apabila kedua tahap telah dijalankan dan tidak termasuk
dalam limbah B3, maka dilakukan uji toksikologi.
Identifikasi Limbah B3
3
12/1/2016
KARAKTERISTIK LB3
Sumber Penghasil LB 3 Sangat mudah sekali menyala
Mudah meledak
Reactivity
Pengoksidasi
LB3
Rumah sakit Kendaraan bermotor Laboratorium Bahan Korosif
Corosivity
Iritan
4
12/1/2016
Reactivity Reactivity
a) Mudah meledak (explosive)
Bahan yang pada suhu dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dapat
Limbah yang bersifat reaktif meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan
1)Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak
menyebabkan perubahan tanpa peledakan. lingkungan di sekitarnya
2)Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air berpotensi Pengujiannya :
menimbulkan ledakan, menghasil-kan gas, uap, atau asap beracun Diferenial Scanning Calorymetry (DSC)
dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan Differential Thermal Analysis (DTA), 2,4-dinitrotoluena atau Dibenzoil-
lingkungan. peroksida sebagai senyawa acuan.
3)Limbah sianida, sulfida, atau amoniak dengan pH 2-12,5 dapat Dari hasil pengujian akan diperoleh nilai temperatur pemanasan. Bahan
menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang mudah meledak Nilai temperatur pemanasan > senyawa acuan
membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
4)Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan b) Pengoksidasi (oxidizing)
tekanan standar (25ºC, 760 mmHg) Pengujian menggunakan metoda uji pembakaran dengan standar
senyawa : Ammonium persulfat Bahan padat dan larutan asam nitrat
5)Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau Bahan cairan
menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak
stabil dalam suhu tinggi. LB3 pengoksidasi waktu pembakaran sama atau lebih pendek dari
waktu pembakaran senyawa standar.
Corosivity Toxic
a). Korosif (corrosive) a) Amat sangat beracun (extremely toxic), sangat beracun
Bahan yang dikategorikan korosif berupa bahan (highly toxic), beracun (moderately toxic)
1) Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit. Mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau
2) Menyebabkan pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang
dengan laju korosi >6,35 mm/tahun dengan suhu pengujian 55 serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit,
ºC. atau mulut.
3) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat Pengujian dilakukan dengan uji Toxicity Cha-racteristic
asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat Leaching Procedure (TCLP)
basa.
Limbah lain, yang setelah pengujian taraf kandungan racunnya,
b). Bersifat iritasi (irritant) ditentukan sebagai limbah B3 (dengan uji toksisitas LD-50 dan
LC-50). .
Bahan padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara
langsung, dan apabila kontak tersebut terus menerus dengan
kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan peradangan.
5
12/1/2016
Toxic Toxic
b)Berbahaya (harmful) c). Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
Bahan baik padatan maupun cairan ataupun gas yang jika terjadi Bahaya yang ditimbulkan oleh suatu bahan seperti merusak
kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan lapisan ozon (misalnya CFC), persisten di lingkungan (misalnya
bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu. PCBs), atau bahan tersebut dapat merusak lingkungan.
d). Karsinogenik (carcinogenic)
Limbah yang menyebabkan infeksi Sifat bahan penyebab sel kanker, yakni sel liar yang dapat
1) Bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan dari tubuh merusak jaringan tubuh.
manusia yang terkena infeksi, e).Teratogenik (teratogenic)
2) Limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang terinfeksi Sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan
kuman penyakit dan dapat menular pertumbuhan embrio.
3) Umumnya penyakit yang mudah menular ada-lah hepatitis, f). Mutagenik (mutagenic)
kolera, yang dapat ditularkan pada pekerja, pembersih jalan, dan
masyarakat sekitar yang tinggal di sekitar lokasi pembuangan Sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti
limbah pembuangan bahan-bahan yang mudah terinfeksi. dapat merubah genetika
6
12/1/2016
END