Muhamaisa
DENGAN PENDEKATAN TEORI SELF CARE OREM
DI RUANG DAHLIA 2 KELAS 3 RSPI Prof Dr SULIANTI SAROSO
I. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1. Data Dasar (Basic Conditioning Factor)
a. Identitas
Nama Klien : Tn.Muhamaisah
Usia : 33 Tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : carfour
Status Kesehatan : Gatal-gatal dseluruh badan dan timbul bintik2 SMRS,
sariawan, demam.
Sumber Informasi (Klien / Keluarga) : Klien dan Keluarga
Tanggal Pengkajian : 18-10-2016
Tanggal Masuk : 13-10-2016
Ruang/ Kelas : 205/ Kls 3
Diagnosa Medis Awal : B20, Syindrome Steven Jonshon
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Gatal-gatal seluruh badan ,
2) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengalami gatal-gatal pada seluruh badan dan timbul bintik2 sejak 3 hari
yang lalu, pasien demam , serta tidak bisa makan karena sulit menelan sehingga
keluarga memutuskan agar di bawa ke RS pasien menjalani perawatan di Ruang
igd selama 1 hari kemudian pasien di pindah ke ruang dahlia 2 dengan kondisi
kesadaran compousmentis reflek pupil +/+, pasien lemes, klien mengatakan
memiliki riwayat alergi 6 bulan yang lalu. TD:103/70 mmhg, N 80 x/menit, RR
23x/menit, suhu 38 C, pasien mendapat terapi IVFD RL /12 jam 500 ml, metyl
prednisolon 2x125 mg, ceterizin 1x10 mg
1
3) Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat alergi ketika makan sea food, dan alergi obat2an
Cotrimozazol
4) Status perkembangan
Dewasa
5) Sosial budaya dan spiritual
Suku jawa, pasien berinteraksi social dengan baik pada keluarga,pasien jarang melakukan
interkasi social dengan masyarakat karena pasien sibuk bekerja.
6) Sistem pelayanan kesehatan
Untuk mengatasi masalah kesehatan pasien memanfaatkan Klinik, puskesmas, dokter umum,
RS terdekat untuk berobat, setelah sebelumnya berusaha mengobati sendiri dengan minum
obat yang dibeli di Apotek , Sistem pembiayaan dengan PBI.
7) Sistem keluarga
Pasien belum menikah dan pasien sebagai anak dalam keluarga , pasien menjalin komunikasi
dengan anggota keluarga lainnya dengan baik, Saat sakit ditunggu oleh ibu kandungnya dan
kakak kandungnya secara bergantian.
8) Pola hidup
Pasien adalah sebagai anak dalam keluarga yang kesehariannya hanya melakukan aktivitas di
luar rumah dengan bekerja di carfour.
9) Sumber-sumber
Ibu dan kakak kandung merupakan sumber kekuatan pasien saat ini. Sumber pembiayaan
perawatan dan pengobatan saat ini menggunakan PBI (penerima bantuan iuran)
2
c. Palpasi : (+)/ (+)
- Vokal Premitus : (-)/ (-)
- Nyeri : kanan lebih kecil
- Ekspansi paru
Adekuat/ inadekuat
Ketergantungan : Wholy Partial Supportif
3
- Jumlah urin :600cc - Warna :kuning
- Warna Urin : Kuning - Konsistensi : lembek
- Bau : khas amoniak - Bau : khas feses
- Berat Jenis :- - Darah : tidak
- Protein :- - Lendir : tidak
Adekuat/inadekuat
Ketergantungan : Wholy Partial Supportif
Adekuat/inadekuat
Ketergantungan : Wholy Partial Supportif
6. Interaksi sosial
4
sakit - Gol. darah ibu/ : ......./.......
f. Persedian obat :ada ayah
dirumah i. Riwayat persalinan
g. hubungan dengan : Baik - Tempat Lahir : tidak
anggota keluarga yg - Penolong :tidak
lain persalinan
- Jenis Persalinan :tidak
- BB lahir :tidak
- Panjang Badan : tidak
Lahir
- Kelainan saat lahir :tidak
Adekuat/inadekuat
Ketergantungan : Wholy Partial Supportif
5
b. Kesadaran pasien terhadap pentingnya pengobatan yang dilakukan : (ARV) Pasien
menyadari tentang pentingnya melakukan pengobatan untuk penyembuhan proses
penyakitnya.
c. Modifikasi citra diri untuk menggabungkan perubahan status kesehatan : Pada Pasien
dilakukan intervensi keperawatan Range Of Motion (ROM) asitif dan secara bertahap
pasien sendiri yang berusaha melakukan (ROM aktif) sesuai arahan perawat.
d. Penyesuaian gaya hidup untuk mengakomodasi perubahan dalam status kesehatan dan
terapi medis: Pasien mengatakan sudah lama tidak berolah raga menjaga kebugaran
tubuh, dan setelah sembuh pasien akan rajin berolahraga untuk menjaga kesehatannya.
c. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan Lab (10-10-2016)
6
Eosinofil 2 % 24
Batang 2 % 35
Segmen 77 % 50 70
Limfosit 11 % 25 40
Monosit 8 % 28
LED 117 mm 0 20
7
1 Kultur Sputum
Semua jenis kultur MO aerob+resistensi
Hasil pemeriksaan : Pewarnaan gram : lekosit > 25/LPB, epitel > 25/LPB
Hasil Biakan :
A : jamur (nili 0 mm)
B:-
C:-
2 Kultur darah
Semua jenis kultur MO aerob+resistensi
Hasil pemeriksaan : Pewarnaan gram : lekosit > 25/LPB, epitel > 25/LPB
Hasil Biakan :
A : tidak tumbuh (negatif)
B:-
C:-
A. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
No Symtom Etiologi Problem
1. DS : Pasien mengatakan batuk, tidak mampu PCP (pneumocitys Ketidakefektifan
mengeluarkan sekret pneumonia), bersihan jalan nafas
DO : akumulasi secret
Batuk tidak efektif (batuk tidak mampu pada jalan nafas,
8
mengeluarkan dahak) dan penurunan
corakan brochovaskuler baik tampak infiltrate kedua kemampuan batuk.
basal, hilus tak menebal, sinus diafragma baik.
Kultur sputum terdapat jamur
Ronchi : +/-
RR : 25x/mnt
Saturasi O2 : 99% dengan terpasang O2 Non
rebreathing masker 10 lpm
2. Ds: Pasien mengatakan merasa lemah dan Kelemahan fisik Intoleransi aktivitas
letih ketika melakukan aktivitas,
Do:
Terjadi peningkatan RR ketika beraktivitas
K/u lemah
RR : 25x/mnt
Kekuatan otot :
5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4
Kalium : 3,40 mmol/L
Hb : 8.1 g/dl
9
3. Intervensi Keperawatan
1) Ketidakefektifan NOC NIC
bersihan jalan nafas b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan klien untuk
PCP (pneumocitys keperawatan selama 3 x 24 memaksimalakan ventilasi
pneumonia), akumulasi jam jalan nafas 2. Auskultasi sebelum dan
secret pada jalan nafas, bersih,dengan kriteria hasil : sesudah diberikan terapi
dan penurunan 1. Mendemonstrasikan inhalasi
kemampuan batuk. batuk efektif, suara nafas 3. Kolaborasi dalam pemberian
bersih, tidak ada terapi inhalasi /
sianosis, dan dipsneu bronkodilator (nebulizer)
(mampu mengeluarkan 4. Lakukan fisioterpi dada
sputum, mampu bernafas 5. Keluarkan secret dengan
dengan mudah) batuk efektif
2. Menunjukkan jalan nafas 6. Berikan oksigen non
yang paten (klien tidak rebreathing 10 LPM
mersa tercekik, irama 7. Anjurkan pasien untuk
nafas, frekuensi istirahat dan latihan nafas
pernafasan dalam dalam
renatng normal, tidak 8. Monitor status oksigen
ada suara nafas pasien
abnormal) 9. Monitor respirasi dan status
3. Mampu mengidentifikasi oksigen (Oksiegen saturasi)
dan mencegah factor
yang dapat
mengahambat jalan
nafas.
4. Tanda tanda vital dalam
rentang normal (TD,
Nadi, Pernafasan)
10
4. Status respirasi alat bantuan aktivitas seperti
pertukaran gas dan ventilasi kursi roda kan krek
adekuat 6. Bantu untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
7. bantu klien dalam membuat
jadwal latihan di waktu luang
8. Bantu pasien/ keluarga untuk
mengidentifikasi kekuaranga
dalam beraktivitas
9. bantu pasien dalam
mengembangakan motivasi diri
dan penguatan
10. Monitor respon fisik,
emosi, social, dan spiritual
3) Ketidak seimbangan NOC NIC
nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh b/d keperawatan selama 3 x 24 2. Kolaborasi denganahli gizi
kurangnya nafsu makan, jam nutrisi terpenuhi untuk menentukan jumlah
kurang asupan makanan dengan kriteria hasil : kalori dan nutrisi yang
1. Adanya peningkatan BB dibutuhkan pasien
sesuai dengan tujuan 3. Anjurkan pasien untuk
2. BB idela sesuai dengan meningktakan protein dan
TB Vitamin C
3. Mampu mengidentifikasi 4. Yakinkan diet yang dimakan
kebutuhan nutrisi mengandung tinggi serat untuk
4. Tidak ada tanda-tanda mencegah kosntipasi
malnutrsisi 5. Berikan makana yang
5. Tidak ada penurunan BB terpilih (sudah dikonsultasikan
yang berarti dengan ahli gizi)
6. Monitor jumlah nutrisidan
kandungan kalori
7. Berikan informasi tetntang
kebutuhan nutrisi
8. Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
9. BB pasien dalam batas
normal
10. Monitor adanya penurunan
BB
11. Monitor kadar albumin,
total protein HB dan kadar HT
12 Monitor kalori dna intake
nutrisi
4. IMPLEMENTASI
DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
11
1. Ketidakefektifan 24/10/2016 1. Memposisikan klien Jam 12.00
bersihan jalan nafas Jam 08.00 semifowler S : Pasien mengatakan
b/d PCP 2. Mengauskultasi paru batuk namun secret belum
(pneumocitys seselum diberikan terapi bisa dikeluarkan
pneumonia), bronkodilator
akumulasi secret 3. Memberikan terapi O : Belum mampu
pada jalan nafas, bronkodilator Flumucyl mendemosntrasikan batuk
dan penurunan 100 mg efektif dengan baik,
kemampuan batuk. 4. Melakukan fisioterpi ronchi +/-, RR : 24x/mnt,
dada terpasang O2 NRM 10
5. Mengajarkan batuk LPM dengan saturasi
efektif oksigen 99%
6. Memberikan Oksigen
dengan NRM 10 LPM A : Partial compensatory.
7. Menganjurkan pasien
untuk banyak istirahat P : Lanjutkan intervensi
dan latihan nafas dalam
8. Memonitor status
oksigen pasien RR,
mengukur saturasi
oksigen.
12
protein dan Vitamin C mendapat diet lunak
4. Menganjurkan makan TKTP dan susu.
buah yang tinggi serat Pemeriksaan albumindan
5. Memberikan informasi HB terbaru belum
tentang pentingnya dilakukan lagi
kebutuhan nutrisi
6. Mengukur BB pasien A : Partial compensatory.
dan memonitor adanya
penurunan BB P : lanjutkan intervensi
7. Mengukur kadar
albumin, total protein
HB dan kadar HT
8. Memonitor kalori dan
intake nutrisi
5. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Diagnosa Evaluasi
25/10/2016 1. Ketidakefektifan bersihan S : Pasien mengatakan batuk dan kadang-
jalan nafas b/d PCP kadang bisa mengeluarkan sekret
(pneumocitys
pneumonia), akumulasi O : Terpasang O2 NRM 10 lpm dengan
secret pada jalan nafas, saturasi oksigen 99%,
dan penurunan Sudah mampu mendemosntrasikan batuk
kemampuan batuk. efektif dengan baik, ronchi +/-, RR :
28x/mnt,
A : Partial compensatory.
P : Lanjutkan intervensi
I:
1. Mempertahankan posisi semifowler
2. Mengauskultasi paru seselum
diberikan terapi bronkodilator
3. Memberikan terapi bronkodilator
Flumucyl 100 mg
4. Melakukan fisioterpi dada
5. Mengajarkan batuk efektif
6. Menurunkan oksigen dengan simple
mask 6 LPM
7. Memonitor status oksigen pasien
RR,dan mengukur saturasi oksigen.
13
mudah letih. 10 lpmdengan saturasi oksigen 99%, TD ;
94/64 mmHg, Suhu : 36,8 0C,
N :116 x/mnt, RR : 28 x/mnt, kekuatan
otot : ekstremitas atas kuat penuh,
ekstremitas bawah lemah melawan
tahanan kuat.
A: Partial compensatory.
P: Lanjtukan intervensi
I:
1. Membantu klien untuk memilih
aktivitas yang mampu dilakukan
2. Memberikan alat bantu (kursi roda}
jika diperlukan pasien untuk
beraktivititas ke kamar mandi dll
3. Membantu klien dalam membuat
jadwal latihan di waktu luang
4. Membantu pasien dalam
mengembangakan motivasi diri
5. Melihat respon fisik, emosi, social, dan
spiritual
E : Aktivitas masih belum mampu di
toleransi
25/10/2016 3. Ketidak seimbangan S : Klien mengatakan masih tetap kurang
nutrisi kurang dari nafsu makan, masih terasa tidak enak, jika
kebutuhan tubuh b/d sesuai menunya makanan habis.
kurangnya nafsu makan,
kurang asupan makanan O : K/u lemah
Makan 3x/hari
Porsi makan habis setengahnya saja
BB : 43kg
A : Partial compensatory.
P : lanjutkan intervensi
I:
1. Memberikan diet lunak tinggi kalori
tinggi protein dan susu, serta buah
2. Menganjurkan pasien untuk
meningktakan porsi makan yang kaya
protein dan Vitamin C
3. Mengukur BB pasien dan memonitor
adanya penurunan BB
4. Memantau intake nutrisi
14
(pneumocitys
pneumonia), akumulasi O : Terpasang O2dengan masker sederhana
secret pada jalan nafas, 6 lpm dengan
dan penurunan saturasi oksigen 98%,
kemampuan batuk. Sudah mampu mendemosntrasikan batuk
efektif dengan baik, ronchi +/-, RR :
20x/mnt,
A : Partial compensatory.
P : Lanjutkan intervensi
I:
8. Mempertahankan posisi semifowler
9. Mengauskultasi paru seselum
diberikan terapi bronkodilator
10. Memberikan terapi bronkodilator
f;umucyl 100mg
11. Melakukan fisioterapi dada
12. Mengajarkan batuk efektif
13. Menurunkan oksigen dengan
menggunakannasal canule 3 LPM
14. Memonitor status oksigen pasien
RR,dan mengukur saturasi oksigen.
A: Partial compensatory.
P: Lanjtukan intervensi
I:
1. Membantu klien untuk belajar latihan
rentang gerak pasif
2. Memberikan alat bantu (kursi roda}
jika diperlukan pasien untuk
beraktivititas ke kamar mandi dll
3. Membantu klien dalam membuat
jadwal latihan di waktu luang
4. Membantu pasien dalam
15
mengembangakan motivasi diri
5. Memonitor respon fisik, emosi, social,
dan spiritual
E : Aktivitas masih belum mampu di
toleransi
26/10/2016 6. Ketidak seimbangan S : Klien mengatakan masih tetap kurang
nutrisi kurang dari nafsu makan
kebutuhan tubuh b/d
kurangnya nafsu makan, O : K/u lemah
kurang asupan makanan Makan 3x/hari
Porsi makan habis setengahnya saja,
terkadang juga habis
BB : 43kg
A : Partial compensatory.
P : lanjutkan intervensi
I:
1. Memberikan diet lunak tinggi kalori
tinggi protein dan susu, serta buah
2. Menganjurkan pasien untuk
meningktakan porsi makan yang kaya
protein dan Vitamin C
3. Mengukur BB pasien dan memonitor
adanya penurunan BB
4. Memantau intake nutrisi
A : Partial compensatory.
P : Lanjutkan intervensi
I:
1. Mengauskultasi paru seselum
diberikan terapi bronkodilator
2. Memberikan terapi bronkodilator
flumucyl 100 mg
3. Melakukan fisioterpi dada
4. Memotivasi dalam melakukan batuk
efektif
16
15. Menganjurkan latihan melepas
oksigen
16. Memonitor status oksigen pasien
RR,dan mengukur saturasi oksigen.
A: Partial compensatory.
P: Lanjtukan intervensi
I:
1. Membantu klien untuk belajar latihan
rentang gerak pasif
2. Memberikan alat bantu (kursi roda}
jika diperlukan pasien untuk
beraktivititas
3. Membantu klien dalam membuat
jadwal latihan di waktu luang
4. Membantu pasien dalam
mengembangakan motivasi diri dan
penguatan
5. Memonitor respon fisik, emosi, social,
dan spiritual
E : Aktivitas masih belum mampu di
toleransi
27/10/2016 6. Ketidak seimbangan S : Klien mengatakan masih tetap kurang
nutrisi kurang dari nafsu makan
kebutuhan tubuh b/d
kurangnya nafsu makan, O : K/u lemah
kurang asupan makanan Makan 3x/hari
Porsi makan hampir habis sepenuhnya
kecuali ketika tidak sesuai keinginannya
BB : 43kg
A : Partial compensatory.
P : lanjutkan intervensi
17
I:
1. Memberikan diet lunak tinggi kalori
tinggi protein dan susu, serta buah
2. Menganjurkan pasien untuk
meningktakan porsi makan yang kaya
protein dan Vitamin C
3. Mengukur BB pasien dan memonitor
adanya penurunan BB
4. Memantau intake nutrisi
A : Partial compensatory.
P : Lanjutkan intervensi
I:
1. Mengauskultasi paru seselum
diberikan terapi bronkodilator
2. Memberikan terapi bronkodilator
flumucyl 100 mg
3. Melakukan fisioterpi dada
4. Memotivasi dalam melakukan batuk
efektif
5. Menganjurkan latihan melepas
oksigen
6. Memonitor status oksigen pasien
RR,dan mengukur saturasi oksigen.
18
N :112 x/mnt, RR : 18 x/mnt, kekuatan
otot : ekstremitas atas kuat penuh,
ekstremitas bawah kuat.
A: Partial compensatory.
P: Lanjtukan intervensi
I:
1. Membantu klien untuk belajar latihan
rentang gerak pasif-aktif
2. Memberikan alat bantu (kursi roda}
jika diperlukan pasien untuk
beraktivititas
3. Membantu pasien dalam
mengembangakan motivasi diri dan
penguatan
E : Aktivitas masih belum mampu di
toleransi
28/10/2016 8. Ketidak seimbangan S : Klien mengatakan masih kurang nafsu
nutrisi kurang dari makan.
kebutuhan tubuh b/d
kurangnya nafsu makan, O : K/u lemah
kurang asupan makanan Makan 3x/hari
Porsi makan hampir habis sepenuhnya
kecuali ketika tidak sesuai keinginannya
BB : 43kg
A : Partial compensatory.
P : lanjutkan intervensi
I:
1. Memberikan diet lunak tinggi kalori
tinggi protein dan susu, serta buah
2. Menganjurkan pasien untuk
meningktakan porsi makan yang kaya
protein dan Vitamin C
3. Mengukur BB pasien dan memonitor
adanya penurunan BB
4. Memantau intake nutrisi
19
A : Supportif compensatory.
P : Lanjutkan intervensi
I:
1. Memberikan terapi bronkodilator
flumucyl 100 mg
2. Mengajarkan fisioterpi dada
3. Memotivasi dalam melakukan batuk
efektif
4. Memonitor status oksigen pasien
RR,dan mengukur saturasi oksigen.
A: Supportif compensatory.
P: Lanjtukan intervensi
I:
1. Memotivasi klien untuk belajar latihan
rentang gerak pasif-aktif
2. Menganjurkan penggunaan alat bantu
(kursi roda} jika diperlukan pasien
untuk beraktivititas
BB : 43kg
A : Supportif compensatory.
P : lanjutkan intervensi
20
I:
1. Memberikan diet nasi tinggi kalori
tinggi protein dan susu, serta buah
2. Menganjurkan pasien untuk
meningktakan porsi makan yang kaya
protein dan Vitamin C
3. Mengukur BB pasien dan memonitor
adanya penurunan BB
4. Memantau intake nutrisi
A : Supportif compensatory.
P : intervensi dihentikan
I : pasien pulang
A: Supportif compensatory.
P: Intervensi dihentikan
I : Pasien pulang
E:-
31/10/2016 8. Ketidak seimbangan S : Klien mengatakan nafsu makan baik
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d O :
kurangnya nafsu makan, Makan 3x/hari
kurang asupan makanan Porsi makan habis
21
A : Supportif compensatory.
P : Intervensi dihentikam
I : Pasien pulang
Memberikan Healt Education
Menganjurkan control rutin,minum obat
rutin, makan-makanan yang sehat dan
bergizi, tidak memakan makanan
mentah /setengah mateng (lalapan dll)
E:-
22