SKRIPSI
Oleh:
Vicky Wijoyo
NIM : 128114131
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetujuan Pembimbing
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetujuan publikasi
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih, karunia, dan
berkat yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Optimasi Formula Sediaan Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri
Jeruk Bergamot dengan Gelling Agent Carbopol dan Humektan Propilen Glikol
dengan baik.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu pada Program Studi Farmasi (S.Farm). Terselesaikannya
tugas akhir ini tidak lepas dari peran, dukungan, bantuan, bimbingan, dan
motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
1. Papa dan Mama, sebagai keluarga, teman, guru, dan motivator terbaik.
2. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
3. Bapak Prof. Dr. Achmad Fudholi, DEA, Apt., selaku dosen pembimbing atas
4. Ibu Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt., dan Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc.,
Apt. yang telah meluangkan waktu untuk menguji, serta saran yang
diberikan.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Musrifin, Mas Agung, Pak Parlan, selaku laboran serta laboran-laboran lain
8. Keluarga Belut : Maria Angelika Suhadi, Suzan, Jessica, Rury Henggar Tyas
Utami, Cyndi Yulanda Putri Pasaribu, dan Patricia Valentina Hendriana atas
kemurahan berbagi petuah dan ilmu; Galih Permadi selaku moodbooster dan
penyemangat terbaik.
10. Sesama rekan skripsi formulasi dan segenap mahasiswa angkatan 2012
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
A. Gel ................................................................................................ 7
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Carbopol ....................................................................................... 10
1. Taksonomi ................................................................................ 14
H. Hipotesis ....................................................................................... 18
2. Formula ................................................................................. 22
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Uji Sifat Fisik Hand Sanitizer Minyak Atsiri Jeruk Bergamot .... 34
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Viskositas ................................................................................... 48
A. Kesimpulan ..................................................................................... 54
B. Saran ................................................................................................ 54
LAMPIRAN ..................................................................................................... 59
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel II. Rancangan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level .....16
Tabel V. Sifat fisik berbagai merk sediaan gel hand sanitizer ..................28
Tabel VI. Respon sifat fisik sediaan gel dengan variasi jumlah Carbopol
.....................................................................................................29
Tabel VII. Respon sifat fisik sediaan gel dengan variasi jumlah propilen
glikol ...........................................................................................30
Tabel VIII. Uji organoleptis gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot .....................................................................................34
Tabel IX. Viskositas (xSD) gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot .....................................................................................36
Tabel X. Daya sebar (xSD) gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot .....................................................................................37
Tabel XI. Efek Carbopol dan propilen glikol serta interaksinya terhadap
respon viskositas gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot .....................................................................................38
Tabel XII. Efek Carbopol dan propilen glikol serta interaksinya terhadap
respon daya sebar gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot .....................................................................................41
Tabel XIII. Hasil validasi area komposisi optimum gel hand sanitizer
minyak atsiri jeruk bergamot ......................................................47
Tabel XIV. Uji Shapiro Wilk (normalitas data) pergeseran viskositas ..........49
Tabel XV. Uji Levene dan analisis variansi pergeseran viskositas ..............50
Tabel XVI. Uji ShapiroWilk (normalitas data) pergeseran daya sebar .........51
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XVII. Uji Levene dan analisis variansi pergeseran daya sebar .............52
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. Profil reologi gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot ....35
Gambar 7. Model grafik efek propilen glikol terhadap respon daya sebar
sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot .............43
Gambar 9. Contour plot respon daya sebar sediaan gel hand sanitizer
minyak atsiri jeruk bergamot ........................................................45
Gambar 10. Superimposed contour plot gel hand sanitizer minyak atsiri
jeruk bergamot ..............................................................................46
Gambar 11. Titik validasi pada area optimum superimposed contour plot
gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot ..........................47
Gambar 12. Grafik pergeseran viskositas gel hand sanitizer minyak atsiri
jeruk bergamot selama 5 siklus freeze-thaw ..................................49
Gambar 13. Grafik pergeseran daya sebar gel hand sanitizer minyak atsiri
jeruk bergamot selama 5 siklus freeze-thaw ..................................51
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6. Data sifat fisik gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot .................................................................................66
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Sifat fisik sediaan gel dapat dipengaruhi oleh gelling agent dan humektan
yang digunakan. Carbopol berperan sebagai gelling agent yang membentuk
konsistensi gel sedangkan propilen glikol berperan sebagai humektan yang
menjaga kelembapan sediaan gel. Penelitian ini berfungsi untuk mengetahui
pengaruh Carbopol dan propilen glikol terhadap sifat fisik gel hand sanitizer
minyak atsiri jeruk bergamot, mendapatkan area komposisi optimum gel dengan
gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol, serta mengetahui stabilitas
viskositas sediaan setelah 5 siklus uji freeze-thaw.
Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan metode desain
faktorial yang menggunakan dua faktor yaitu Carbopol dan propilen glikol,
dengan dua level yaitu level tinggi dan rendah. Respon yang diamati adalah sifat
fisik sediaan yang meliputi viskositas dan daya sebar sediaan dengan analisis data
menggunakan perangkat lunak Design Expert dan R Studio.
Hasil penelitian menunjukkan Carbopol memberikan efek yang dominan
dalam mengingkatkan viskositas sebesar 95,64% serta menurunkan daya sebar
sediaan sebesar 59,26%. Area komposisi optimum Carbopol dan propilen glikol
ditemukan dengan superimposed contourplot respon viskositas dan daya sebar
sediaan. Gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot formula 1, a, dan ab
memiliki stabilitas viskositas dan daya sebar yang baik setelah 5 siklus uji
stabilitas freeze-thaw.
Kata kunci : Carbopol, propilen glikol, desain faktorial, minyak atsiri jeruk
bergamot, gel hand sanitizer, freeze-thaw
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The physical property of gel can be affected by the use of gelling agent
and humectant in the formulation. Carbopol is a gelling agent which set the
consistency of a gel and propylene glycol is a humectant which mantains the
humidity of a gel. This research aimed to know the effect of Carbopol and
propylene glycol in the physical properties of bergamot essential oil hand
sanitizer gel, to find the optimum area of Carbopol and propylene glycol in the
formulation, and to evaluate the stability of the gel after 5 cycles of freeze-thaw
stability testing.
This research is a design factorial experimental research that use two
factors which are Carbopol and propylene glycol and two levels which are high
and low. The observed responses are the physical properties, including viscosity
and the spreadability of the gel, which are analyzed by Design Expert and R
Studio software.
The result shows that Carbopol contribute a dominant effect in increasing
95,64% of the gels viscosity and decreasing 59,26% of the gels spreadability.
The optimum area of Carbopol and propylene glycol is found by the superimposed
contourplot of the viscosity and spreadability responses. Formula 1, formula a,
and formula b of bergamot essential oil hand sanitizer gel are proved to have a
good stability after 5 cycles of freeze-thaw stability testing.
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
dan infeksi pada manusia karena tangan manusia sangat sering melakukan kontak
dengan lingkungan, serta kontak dengan area mata, hidung maupun mulut yang
sangat rentan untuk jalan infeksi bakteri. Di negara berkembang seperti Indonesia,
(Kurniawan dkk, 2012). Kebersihan tangan yang terjaga adalah salah satu hal
menyukai sediaan hand sanitizer yang cepat, sederhana, dan efisien untuk tetap
(Kurniawan dkk, 2012). Hand sanitizer juga lebih direkomendasikan untuk para
tenaga kesehatan yang harus selalu menjaga kebersihan tangannya karena hand
sanitizer mampu mengurangi resiko kulit yang kering akibat terlalu sering
mencuci tangan (Shah dkk, 2014). Beberapa studi menyatakan penggunaan hand
dari sediaan hand sanitizer yang ada di pasaran adalah senyawa golongan alkohol
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bakteriosidal terhadap berbagai jenis bakteri, namun tidak terhadap virus dan
jamur. Akan tetapi alkohol dapat melarutkan lapisan lemak dan sebum pada kulit,
kulit. Selain itu alkohol juga memiliki sifat mudah terbakar (Retnosari dan
Isadiartuti, 2006).
aktivitas antijamur maupun antibakteri yang telah banyak diteliti. Uji secara in
Aktivitas antibakteri serta antijamur dari minyak atsiri jeruk bergamot ini
Aktivitas tersebut membuat minyak jeruk bergamot menjadi suatu alternatif bahan
aktif alami pengganti alkohol yang cocok digunakan dalam formulasi sediaan gel
hand sanitizer.
memberikan sensasi lembut dan nyaman digunakan di kulit (Lubrizol, 2009). Gel
merupakan sistem semisolid terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan
(Dirjen POM, 1995). Gel mengandung gelling agent yang berperan menyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan pengaturan pH (Troy dan Beringer, 2006). Gel juga mengandung humektan
yang berperan menarik air dan memiliki kemampuan meningkatkan hidrasi pada
lapisan stratum korneum. Propilen glikol adalah salah satu humektan yang kerap
digunakan pada sediaan topikal (Barel dkk, 2014). Untuk mendapatkan gel hand
sanitizer yang memiliki sifat fisik yang stabil serta dapat diterima oleh konsumen
melihat efek dari beberapa faktor serta interaksi dari faktor-faktor tersebut
terhadap respon yang dikehendaki pada level yang diteliti (Santoso, 2010).
Dengan demikian metode desain faktorial dapat mengetahui faktor mana yang
paling dominan antara gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol serta
mengetahui ada tidaknya interaksi antara kedua faktor tersebut terhadap sifat fisik
formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling
agent Carbopol dan humektan propilen glikol dengan metode desain faktorial.
yaitu gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol serta dua level yaitu
level tinggi dan level rendah yang didapatkan dari hasil orientasi kedua faktor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Rumusan Masalah
serta interaksi keduanya terhadap respon viskositas dan daya sebar sediaan
b. Apakah didapatkan area optimal sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri
glikol?
2. Keaslian Penelitian
formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan
3. Manfaat Penelitian
optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
B. Tujuan Penelitian
interaksi keduanya terhadap respon viskositas dan daya sebar sediaan gel hand
2. Mendapatkan area optimal sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
3. Mengetahui stabilitas sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Gel
semisolid terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik kecil atau
molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Jika massa gel terdiri
dari partikel kecil yang terpisah sistem gel disebut sistem dua fase, atau biasa
disebut juga magma. Jika makromolekul organik tersebar rata dalam suatu cairan
maka sistem gel disebut sistem satu fase. Makromolekul sintetis yang menyusun
Polimer gel tersusun dari jaringan monomer tiga dimensi yang saling
berikatan dan mengembang di dalam solven hingga batas konsentrasi tertentu. Gel
dapat dikatakan berada di fase intermediet antara sediaan liquid dan solid. Gel
tersusun dari fase terdispersi yaitu polimer, serta fase pendispers yaitu air atau
solven lain. Sistem gel dapat berbentuk jernih ataupun keruh, karena penyusunnya
penyusun gelling agent dalam sediaan adalah kurang dari 10%, biasanya 0,5-2.0%
Beberapa uji perlu dilakukan untuk mengevaluasi kualitas dari gel yang
sudah diformulasi. Beberapa uji yang direkomendasikan oleh USP antara lain
alkohol pada kasus tertentu. Beberapa tes lainnya antara lain uji homogenitas,
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karakter reologi, daya lekat, dan uji stabilitas (Gad, 2008) serta uji extrudability,
Pengukuran viskositas adalah salah satu cara paling cepat dan akurat
maupun sistem cone dan plate dapat digunakan untuk pengujian reologi gel.
Viskometer tersebut mengukur gaya gesek yang timbul ketika gel mulai mengalir
yang dipengaruhi oleh temperatur dan kecepatan putar pengukuran (Gad, 2008).
diberikan bersifat menurunkan viskositas sediaan. Sifat alamiah lain dari sediaan
gel adalah kemampuan untuk kembali ke konsistensi awal setelah tidak ada gaya
yang diberikan kembali atau dikenal dengan karakter tiksotropi (Gad, 2008).
Gel merupakan sistem dispersi yang banyak tersusun dari air dan sangat
rentan terhadap terjadinya isu instabilitas baik fisik, kimia, maupun mikrobial.
Instabilitas fisik yang umum terjadi pada gel adalah sineresis yakni keluarnya
medium dispersi dari sistem karena kontraksi dari sistem polimer gel. Sineresis
dapat terjadi karena faktor perubahan suhu penyimpanan yang ekstrim seperti
yang dialami saat proses cycling test. Pada proses pembekuan saat cycling test
terjadi penurunan tekanan osmotik pada sistem dan perubahan bentuk molekul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Molekul yang mengkerut ini memaksa keluarnya medium dari sistem matriks gel
(Gad, 2008). Sineresis biasanya terjadi pada sediaan dengan konsentrasi gelling
agent yang rendah. Fenomena sineresis menunjukkan sediaan tidak stabil secara
stabilitas fisik gel, terjadinya pemisahan fase, maupun sineresis. Uji freeze-thaw
dilakukan minimal 3 siklus dengan 24 jam pembekuan pada suhu -4 hingga 0oC
dan 24 jam pencairan pada suhu kamar atau 40oC atau sesuai tujuan (Lieberman
dengan pembekuan pada suhu -10oC hingga -20oC dan pencairan pada suhu 25oC.
Periode uji freeze-thaw adalah 24 jam karena mengikuti ritme harian bumi. Uji
freeze-thaw dapat digunakan untuk melihat ketahanan fisik sediaan pada suhu uji
B. Hand Sanitizer
Hand sanitizer digunakan untuk membersihkan tangan pada keadaan yang tidak
banyak keunggulan yang disukai seperti waktu aplikasi yang singkat, kerja yang
dapat diformulasikan dalam bentuk gel maupun cairan (Traore dkk, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Bakteri yang ada di tangan dibagi menjadi dua jenis yaitu bakteri resident
dan bakteri transient. Bakteri resident adalah bakteri yang tinggal dan berkoloni
di kulit dan biasa ditemui pada lapisan stratum korneum kulit. Sebagai flora
normal, bakteri ini memiliki peran protektif dengan melakukan kompetisi nutrisi
dengan bakteri patogen. Bakteri transient biasa didapatkan melalui kontak dengan
permukaan benda asing. Bakteri ini mungkin tidak dapat berkoloni di tangan dan
dua cara, yaitu dengan mencuci tangan dan dengan mengaplikasikan sediaan
antiseptik tangan mengandung alkohol yang dapat berupa gel ataupun cairan.
C. Carbopol
berperan menjaga konsistensi bentuk gel. Gelling agent dapat terbuat dari polimer
alami yang berasal dari polisakarida anionik seperti gummi arabicum, polimer
semi sintetik seperti turunan selulosa, ataupun polimer sintetik seperti carbopol.
Karakteristik yang harus dimiliki oleh suatu gelling agent antara lain inert, aman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dan tidak bersifat reaktif terhadap komponen formulasi lainnya (Gibson, 2009),
serta ekonomis, mudah didapatkan, mampu membentuk massa gel yang jernih,
dan memiliki organoleptis yang bisa diterima oleh konsumen (Gad, 2008)
topikal pada manusia (Gibson, 2009). Polimer carbopol terdiri atas monomer
berupa asam akrilik yang dihubungkan oleh alil sukrosa atau alil eter dari
Sebagai suatu gelling agent, carbopol biasanya digunakan sebesar 0,5 hingga 2%
12
gugus karboksilat pada polimer meningkat dan terjadi gaya tolak menolak antara
rantai polimer sehingga solven dapat masuk membentuk massa gel (Lieberman
dkk., 1989).
Dispersi carbopol yang efektif dan cepat dapat dilakukan dengan menambahkan
bubuk carbopol secara perlahan ke dalam fase air yang diaduk secara perlahan
(Troy dan Beringer, 2006). Carbopol bersifat asam dengan pH 2,5-4,0 pada
larutan 0,2%b/v dalam air dengan nilai pKa sebesar 6,00,5. Carbopol akan
adanya asam kuat dan polimer kation. Carbopol bersifat bersifat higroskopis
2009).
D. Propilen Glikol
Humektan yang baik memiliki sifat yang mampu menarik kelembapan dari udara,
nontoksik, dan nonreaktif dengan bahan lain dalam sediaan. Salah satu humektan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
organik yang sering digunakan dalam formulasi sediaan kosmetik yaitu propilen
berwarna, viscous, dan tidak berbau, dengan rasa manis menyerupai gliserin.
Propilen glikol memiliki titik didih 18oC, titik lebur -59oC, dengan berat jenis
1,038g/mL pada suhu 20oC. Propilen glikol bersifat campur dengan aseton,
kloroform, etanol, gliserin, dan air. Senyawa ini tidak kompatibel dengan adanya
keratolitik (Barel dkk,2014). Pada formulasi sediaan gel, propilen glikol berperan
sebagai humektan yang menjaga kandungan air pada sediaan gel (Allen dan
Howard, 2014). Selain itu, propilen glikol juga memiliki beberapa keunggulan
propilen glikol secara teoritis dapat menurunkan viskositas dan menaikkan daya
sebar dari sediaan (Jungerman dan Sontagg, 1991). Propilen glikol juga dapat
14
E. Jeruk Bergamot
4. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
atau kehijauan dengan aroma khas dan rasa agak pahit. Secara tradisional, minyak
atsiri jeruk bergamot banyak dimanfaatkan untuk infeksi dan penyembuhan luka
di Italia (Dugo dkk., 2010). Minyak atsiri jeruk bergamot didapatkan dengan
minyak yang terletak di flavedo atau kulit buah bagian luar secara mekanik
pressing terjadi proses perusakan epidermis dan kelenjar minyak yang berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
minyak esensial kemudian terbentuk area dimana minyak atsiri keluar dan dapat
seperti monoterpen dan senyawa non-volatile (4-7%) seperti pigmen dan kumarin
(Dugo dkk., 2010). Senyawa yang berperan dalam berbagai aktivitas farmakologis
senyawa monoterpen limonene dan senyawa lain seperti linalool, limonene, dan
linaliil asetat yang ditemukan dalam kadar yang lebih banyak dibandingkan dalam
minyak atsiri jeruk lainnya (Navarra dkk., 2015). Aktivitas antimikroba paling
senyawa dan -pinene, limonene, dan linaliil asetat (Sokovic dkk., 2010).
antifungal yang telah dibuktikan melalui beberapa penelitian. Minyak atsiri jeruk
bergamot memiliki efek anti jamur terhadap beberapa spesies dermatophyta, serta
jamur Candida spp (Romano dkk, 2005). Efek antibakteri minyak atsiri jeruk
cukup aktif terhadap bakteri gram negatif dan Staphylococcus aureus. Senyawa
yang paling berperan dalam aktivitas antimikroba dalam minyak atsiri jeruk
bergamot adalah senyawa linalool (Fisher dan Phillips, 2006). Minyak atsiri jeruk
bergamot telah terbukti tidak menimbulkan efek iritasi terhadap kulit sehingga
16
F. Desain Faktorial
atau lebih faktor yang dimanipulasi. Pada desain faktorial dapat dilihat hubungan
antara respon variabel dengan dua atau lebih faktor untuk menentukan efek dari
Keunggulan dari desain faktorial adalah dapat mengevaluasi efek dari dua atau
yang akan diteliti serta respon yang akan diukur. Faktor merupakan suatu variabel
yang menentukan variabel lain atau suatu besaran yang memberi pengaruh
terhadap respon. Level merupakan tetapan atau nilai dari faktor yang dinyatakan
secara numerik. Respon atau efek adalah perubahan yang disebabkan oleh variasi
level dari faktor. (Bolton, 1997). Pada rancangan desain faktorial dengan dua level
(A dan B) dan dua faktor (tinggi = i, rendah = 0), maka rancangan penelitian yang
Tabel II. Rancangan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level
A
a0 a1
b0 a0b0 a1b0
B
b1 a0b1 a1b1
b0, b1, b2, b12 : koefisien yang dihitung dari percobaan (Lewis dkk., 1998)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
G. Landasan Teori
mikroorganisme transient yang ada di permukaan kulit tangan. Sediaan ini disukai
karena praktis dan singkat dalam pengaplikasiannya, kerja yang efektif, dan
mulai digantikan dengan bahan aktif alami karena alkohol dapat menyebabkan
iritasi dan kekeringan pada aplikasi yang berulang pada kulit (Retnosari dan
dimanfaatkan sebagai alternatif zat aktif sediaan hand sanitizer karena aktivitas
kemampuan antifungi terhadap jamur Candida sp. (Romano dkk, 2005), serta
linalool yang terdapat di dalam minyak atsiri jeruk bergamot (Fisher dan Phillips,
2006).
Gel merupakan sistem semisolid terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan
(Dirjen POM, 1995). Konsistensi sediaan gel disusun oleh suatu polimer yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mengembang dalam solven hingga batas konsentrasi tertentu, atau yang biasa
dikenal dengan istilah gelling agent. Salah satu polimer yang dipakai untuk
gelling agent adalah Carbopol yang tersusun dari monomer asam akrilik.
Carbopol sebagai gelling agent akan meningkatkan viskositas sediaan dari sediaan
gel yang terbentuk (Troy dan Beringer, 2006). Senyawa humektan juga
kandungan air pada sediaan (Allen dan Howard, 2014). Humektan bersifat
higroskopis dan bersifat menurunkan viskositas dari sediaan gel yang terbentuk
hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent Carbopol serta
humektan propilen glikol supaya didapatkan sediaan yang memiliki sifat fisik dan
stabilitas yang baik. Optimasi dilakukan menggunakan desain faktorial dua faktor,
H. Hipotesis
1. Terdapat pengaruh dari gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol,
serta interaksi keduanya terhadap sifat fisik sediaan gel hand sanitizer minyak
2. Dapat diperoleh area optimal sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
3. Sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot tetap stabil setelah 5
BAB III
METODE PENELITIAN
metode desain faktorial yang bersifat eksploratif, yaitu mencari area optimal dari
Carbopol sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan pada gel
1. Variabel penelitian
a. Variabel bebas.
b. Variabel terikat.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sifat fisik dari sediaan gel
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Definisi operasional
b. Gelling agent adalah faktor yang akan dioptimasi dalam penelitian ini
Carbopol.
c. Humektan adalah faktor yang akan dioptimasi dalam penelitian ini dan
glikol.
sebagai faktor B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
f. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor. Digunakan 2 level yaitu
orientasi.
h. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan oleh variasi level dan
j. Daya sebar adalah rata-rata diameter penyebaran tiap 1 gram gel hand
sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot pada alat uji daya sebar yang
selama 24 jam pada suhu -2oC dan mencairkan gel selama 24 jam pada
C. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak atsiri jeruk
22
D. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas seperti
beaker glass, gelas ukur, pipet tetes, pipet volume dan batang pengaduk, mixer
pengukur daya sebar, penggaris, pH stick universal, freezer, dan wadah kaca.
Minyak atsiri jeruk bergamot telah diuji oleh pihak CV. Nusa Aroma
2. Formula
23
viskositas dan daya sebarnya. Nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil
pengukuran menjadi batas bawah dan batas atas range viskositas dan
daya sebar dari sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
yang dibuat.
eksipien lain yang tetap yakni sebesar 12% propilen glikol, 0,02% propil
24
Setelah 48 jam pembuatan, sediaan gel tersebut diuji viskositas dan daya
sebarnya. Level tinggi dan level rendah Carbopol didapatkan dari sediaan
sebanyak 5%; 7%; 9%; 11%; 13%; dan 15% dengan jumlah eksipien lain
yang tetap yakni sebesar 0,15% Carbopol, 0,02% propil paraben, akuades
pembuatan, sediaan gel tersebut diuji viskositas dan daya sebarnya. Level
tinggi dan level rendah propilen glikol didapatkan dari sediaan orientasi
dengan hasil pengukuran viskositas dan daya sebar formula yang berada
atsiri jeruk bergamot dimasukkan ke dalam campuran tersebut sambil terus diaduk
25
diaduk kembali selama 3 menit hingga terbentuk massa gel yang diinginkan.
5. Uji sifat fisik gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
a. Uji organoleptis.
bentuk, warna, dan aroma dari sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri
jeruk bergamot.
b. Uji viskositas.
dalam wadah cup hingga bob terendam dan dipasang pada instrumen.
Sediaan gel ditimbang seberat 1 gram dan diletakkan di tengah kaca bulat
berskala. Di atas gel diletakkan kaca bulat lain dan pemberat dengan total
massa 125 gram selama 1 menit. Diameter penyebaran sediaan gel dicatat
beban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
6. Uji stabilitas freeze-thaw gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
yang dibuat dan kontrol gel hand sanitizer X dan Y sebanyak 5 siklus uji. Pada
dengan suhu -2oC dan pencairan sediaan selama 24 jam pada suhu ruangan. Pada
F. Analisis Data
Data sifat fisik yang meliputi daya sebar dan viskositas dianalisis sesuai
Design Expert versi 9.0.6. Berdasarkan analisis statistik tersebut dapat diketahui
efek dari gelling agent Carbopol, humektan propilen glikol, dan interaksinya,
serta faktor mana yang lebih berpengaruh terhadap respon sifat fisik daya sebar
dan viskositas sediaan. Dari analisis tersebut dapat diperoleh koefisien untuk
didapatkan pula countour plot untuk mengetahui area komposisi optimum gelling
cuplikan secara acak pada area yang diarsir, kemudian dibuat kembali sediaan gel
hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot. Sediaan gel yang dibuat kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
diuji respon sifat fisik berupa viskositas dan daya sebar. Respon sifat fisik sediaan
yang dibuat dan respon viskositas dari countour plot dianalisis dengan uji T untuk
Data sifat fisik berupa viskositas dan daya sebar dari tiap siklus freeze-
thaw dianalisis dengan perangkat lunak R Studio. Analisis yang dilakukan adalah
distribusi data. Apabila data terdistribusi normal, dilakukan Levene Test untuk
melihat homogenitas data dan dilanjutkan dengan uji ANOVA. Apabila data tidak
terdistribusi normal, dilakukan uji Kruskal Wallis untuk melihat signifikansi antar
kelompok data. Adanya perbedaan bermakna dari respon sifat fisik sediaan antar
BAB IV
dilakukan untuk menetapkan level tinggi dan level rendah yang akan digunakan
dalam penelitian. Level tinggi dan rendah dari masing-masing faktor ditentukan
dengan cara melihat respon yang dihasilkan berupa viskositas dan daya sebar dari
Respon viskositas dan daya sebar dari sediaan gel hand sanitizer yang
dibuat harus dapat memenuhi kriteria penerimaan. Oleh karena itu perlu
ditentukan batas atas dan batas bawah dari respon viskositas dan daya sebar dari
suatu sediaan gel hand sanitizer. Penentuan range respon viskositas dan daya
sebar tersebut didapatkan dari pembanding berupa sediaan gel hand sanitizer yang
sebar dari berbagai merk gel hand sanitizer yang beredar di pasaran.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Dari hasil pengukuran tujuh merk gel hand sanitizer di atas maka
dibuatlah range respon sifat fisik gel hand sanitizer dengan batas bawah dan batas
atas diambil dari respon sifat fisik paling rendah dan paling tinggi. Maka
didapatkan range respon viskositas dari gel hand sanitizer adalah sebesar 0,26703
0,66411 Pa.s serta range respon daya sebar dari gel hand sanitizer adalah
Orientasi untuk menentukan level tinggi dan level rendah gelling agent
Carbopol dilakukan dengan melihat respon sifat fisik yang meliputi daya sebar
dan viskositas. Tabel VI menunjukkan respon sifat fisik gel dengan variasi jumlah
Carbopol.
Tabel VI. Respon sifat fisik sediaan gel dengan variasi jumlah Carbopol
Carbopol (%) Viskositas (Pa.s) Daya sebar (cm)
0,075 0,16151 8,99
0,1 0,20103 8,65
0,125 0,47589 8,23
0,15 0,58740 8,18
0,175 0,66174 7,81
0,2 0,70634 7,19
pada respon daya sebar. Dari respon viskositas yang didapatkan maka gel dengan
konsentrasi Carbopol 0,125%, 0,15%, dan 0,175% berada dalam range viskositas
optimal. Sedangkan dari respon daya sebar didapatkan bahwa gel dengan
konsentrasi Carbopol 0,125%, 0,15%, 0,175%, dan 0,2% berada dalam range
daya sebar optimal. Dari respon sifat fisik tersebut ditentukan bahwa level rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dan level tinggi untuk Carbopol adalah sebesar 0,125% dan 0,175% karena gel
meliputi daya sebar dan viskositas. Tabel VII menunjukkan respon sifat fisik gel
Tabel VII. Respon sifat fisik sediaan gel dengan variasi jumlah propilen
glikol
Propilen glikol (%) Viskositas (Pa.S) Daya sebar (cm)
5 0,50518 7,79
7 0,47632 7,98
9 0,42140 8,33
11 0,41989 9,10
13 0,41933 9,28
15 0,36745 9,68
kenaikan pada respon daya sebar. Dari respon viskositas yang didapatkan maka
gel dengan konsentrasi propilen glikol sebesar 5% hingga 15% semuanya berada
dalam range viskositas optimal. Sedangkan dari respon daya sebar didapatkan
bahwa hanya gel dengan konsentrasi propilen glikol sebesar 5%, 7%, dan 9%
yang berada dalam range daya sebar optimal. Dari respon sifat fisik tersebut
ditentukan bahwa level rendah dan level tinggi untuk propilen glikol adalah
31
hingga 9% menghasilkan respon sifat fisik yang berada dalam range sifat fisik
optimal.
Gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dibuat dengan cara
mengembangkan terlebih dahulu basis gel yakni gelling agent Carbopol dalam
yang telah dilarutkan dalam humektan propilen glikol, serta dilanjutkan dengan
selama 5 menit. Terdapat 4 formula yang dibuat dalam penelitian ini yaitu
jumlah Carbopol dan propilen glikol yang digunakan namun zat aktif dan eksipien
Sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot terdiri dari zat
aktif dan eksipien atau pembawa. Zat aktif sediaan ini merupakan minyak atsiri
Kemampuan antibakterial dari minyak atsiri jeruk bergamot berasal dari senyawa
Senyawa ini dapat membunuh bakteri dengan cara merusak membran sel. Minyak
atsiri yang ditambahkan dalam sediaan adalah sebesar 1%. Penambahan jumlah
minyak atsiri tersebut mengacu pada konsentrasi hambat minimal (KHM) dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
minyak atsiri jeruk bergamot yakni sebesar 0,125%-1% untuk bakteri gram positif
dan 0,5% untuk bakteri gram negatif. Penggunaan minyak atsiri ini juga aman dari
Minyak atsiri jeruk bergamot yang digunakan telah diuji oleh pihak CV. Nusa
Aroma yang meliputi uji organoleptis, kelarutan, densitas, indeks bias, dan rotasi
optis. Hasil uji menunjukkan minyak atsiri jeruk bergamot yang digunakan dalam
atsiri jeruk bergamot ini antara lain adalah gelling agent, humektan, akuades,
TEA, dan pengawet. Gelling agent yang digunakan dalam formulasi adalah
Carbopol atau carbomer 940 NF. Carbopol 940 memiliki berat molekul monomer
72 g/mol dan terdiri dari 1450 monomer (Avinash dkk., 2006). Sesuai dengan
bentuk asam bebas, kemudian ditambahkan agen penetral berupa basa bermuatan
terurai sempurna dan membentuk massa gel. Dalam hal ini agen penetralisir gel
33
produk hand sanitizer yang ada di pasaran dan sesuai dengan pH yang tidak
mengiritasi kulit.
minyak atsiri bergamot ini adalah propilen glikol. Humektan berperan menarik air
ke dalam sediaan karena sifat higroskopis yang dimilikinya. Sifat higroskopis ini
didapatkan dari dua gugus hidroksi yang dimiliki oleh propilen glikol. Selain
sebagai humektan, propilen glikol juga dapat digunakan sebagai pengawet karena
sifat antiseptik yang dimilikinya (Rowe dkk, 2009). Karena humektan mampu
menarik air dari lapisan epidermis kulit maka penggunaan di luar batas yaitu 15%
Pada formulasi gel hand sanitizer minyak atsiri bergamot ini digunakan
dikarenakan besarnya kandungan air dalam sediaan yang dapat beresiko memicu
pertumbuhan bakteri gram positif maupun gram negatif pada pH 4-8. Aktivitas
antimikroba tersebut dapat juga meningkat dengan adanya eksipien lain dalam
paraben yang digunakan sebagai pengawet sediaan topikal adalah sebesar 0,01-
dengan mengganggu sintesis DNA dan RNA pada beberapa spesies bakteri
34
C. Uji Sifat Fisik Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Jeruk Bergamot
apakah sediaan gel yang dihasilkan telah memiliki sifat fisik yang baik yang
yang diamati meliputi organoleptis, viskositas, dan daya sebar sediaan yang diuji
setelah 48 jam sudah tidak terdapat pengaruh gaya atau energi yang diberikan
dalam proses pembuatan yang dapat mempengaruhi respon hasil pengujian (Garg
dkk., 2002).
1. Uji organoleptis
aroma dari sediaan gel yang telah dibuat. Organoleptis dari keempat formula yang
dibuat memiliki karakteristik yang mirip satu sama lain. Hasil pengamatan
Tabel VIII. Uji organoleptis gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Kriteria F1 Fa Fb Fab
Bentuk gel, semisolid gel, semisolid gel, semisolid gel, semisolid
Warna bening bening bening bening
aroma khas aroma khas aroma khas aroma khas
Aroma
jeruk jeruk jeruk jeruk
Keterangan:
F1 : Formula dengan faktor Carbopol dan propilen glikol level rendah
Fa : Formula dengan faktor Carbopol level tinggi dan propilen glikol level rendah
Fb : Formula dengan faktor Carbopol level rendah dan propilen glikol level tinggi
Fab : Formula dengan faktor Carbopol dan propilen glikol level tinggi
Gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot yang dibuat berbentuk
semisolid tidak berwarna/ bening dengan aroma khas jeruk. Gel yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
memiliki pH 6 yang sesuai dengan pH produk gel hand sanitizer yang ada di
pasaran.
2. Uji viskositas
sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dilakukan dengan
instrumen viscotester Rheosys Merlin VR dengan perangkat cup dan bob yang
dapat mengukur viskositas sekaligus melihat rheologi dari sediaan yang dibuat.
Gambar 3. Profil reologi gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Untuk melihat rheologi atau sifat alir dari sediaan maka dilakukan
viskositas tersebut diplotkan menjadi kurva viskositas versus shear rate yang
36
sifat alir dari sediaan yang dibuat bersifat pseudoplastis dimana peningkatan
kecepatan dan shear rate yang diberikan akan menurunkan viskositas sediaan.
kecepatan putar 200 rpm. Viskositas yang dikehendaki dimiliki oleh formula
optimal pada penelitian kali ini adalah antara range viskositas optimal yang
pasaran yang tidak terlalu kental sehingga mudah diaplikasikan di tangan. Tabel
Tabel IX. Viskositas ( xSD) gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Formula Viskositas (Pa.s)
1 0,20786 0,02815
a 0,59928 0,07120
b 0,20353 0,01234
ab 0,54165 0,02399
dari formula 1 dan formula b berada di bawah range viskositas yang dikehendaki.
Pengujian terhadap daya sebar gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot berfungsi untuk melihat kemampuan sediaan menyebar rata pada saat
pada permukaan kulit akan semakin kecil. Daya sebar sediaan gel diuji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kaca bulat yang memiliki skala mikrometer. Di atas kaca bulat tersebut diletakkan
sediaan yang diuji sebanyak 1 gram yang kemudian ditimpa beban seberat 125
diameter sediaan gel setelah diberi beban selama 1 menit (Garg dkk., 2002).
penelitian kali ini adalah 5,88 hingga 8,33 cm. Pertimbangan digunakannya range
daya sebar tersebut dengan pembanding berupa sediaan gel hand sanitizer di
pasaran dengan daya sebar yang cukup besar sehingga mudah dan nyaman saat
Tabel X. Daya sebar(xSD) gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Formula Daya sebar (cm)
1 7,98 0,30
A 7,08 0,06
b 8,28 0,07
ab 7,76 0,06
Dari tabel X diketahui bahwa daya sebar dari keempat formula berada
Adanya perbedaan dari level dan faktor pada tiap formula akan
respon yang disebabkan oleh adanya variasi level dan faktor ini disebut efek. Efek
dari penambahan gelling agent Carbopol, humektan propilen glikol, serta interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
9.06.
1. Respon viskositas
Data respon viskositas dari gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot yang dianalisis secara ANOVA melalui perangkat lunak Design Expert
Tabel XI. Efek Carbopol dan propilen glikol serta interaksinya terhadap
respon viskositas gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
p-value
Faktor Efek p-value % kontribusi
persamaan
Carbopol 0,36 <0,0001 95,64%
Propilen Glikol -0,031 0,2227 0,69% < 0,0001
Interaksi -0,027 0,2883 0,51%
Dari tabel XII dapat dilihat p-value dari persamaan viskositas setelah
dianalisis dengan ANOVA faktorial adalah sebesar <0,0001. Nilai p-value <0,05
Carbopol, propilen glikol, maupun interaksi kedua faktor tersebut. Nilai p-value
<0,05 memiliki arti bahwa faktor tersebut memberikan efek yang signifikan
(Hick, 1993). Dari tabel XI diketahui bahwa faktor Carbopol memiliki p-value
<0,0001 yang berarti faktor gelling agent Carbopol memberikan efek yang
propilen glikol dan interaksi kedua faktor tidak memberikan efek yang signifikan
Dari tabel X dapat dilihat pula bahwa efek Carbopol terhadap respon
39
respon viskositas. Sesuai dengan nilai p-value nya, Carbopol memiliki nilai efek
yang paling besar dibandingkan propilen glikol maupun interaksi Carbopol dan
Keterangan :
: propilen glikol level rendah
: propilen glikol level tinggi
penambahan faktor gelling agent Carbopol pada sediaan gel hand sanitizer
dengan faktor humektan propilen glikol level rendah maupun level tinggi akan
40
penambahan faktor humektan propilen glikol pada sediaan gel hand sanitizer
dengan faktor humektan gelling agent Carbopol level rendah maupun level tinggi
menimbulkan penurunan yang sangat kecil pada respon sifat fisik viskositas
sediaan.
Keterangan :
: Carbopollevel rendah
: Carbopollevel tinggi
Gambar 5. Model grafik efek propilen glikol terhadap respon viskositas
sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
sehingga model persamaan ini signifikan dan dapat digunakan dalam menentukan
41
dengan XAadalah Carbopol, XB adalah propilen glikol, dan XAXB adalah interaksi
Data respon daya sebar dari gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot yang dianalisis secara ANOVA melalui perangkat lunak Design Expert
Tabel XII. Efek Carbopol dan propilen glikol serta interaksinya terhadap
respon daya sebar gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
p-value
Faktor Efek p-value % kontribusi
persamaan
Carbopol -0,71 <0,0001 59,26
Propilen Glikol 0,49 0,0008 28,55 0,0001
Interaksi 0,18 0,0849 3,97
Dari tabel XII dapat dilihat p-value dari persamaan daya sebar setelah
dianalisis dengan ANOVA faktorial adalah sebesar 0,0001. Nilai p-value <0,05
responnya (Hick, 1993). Dari tabel XII dapat dilihat juga bahwa p-value dari
faktor Carbopol dan propilen glikol keduanya memiliki nilai <0,005 yang berarti
faktor Carbopol dan propilen glikol memberikan efek yang signifikan terhadap
respon sifat fisik daya sebar sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot. Interaksi antar kedua faktor menunjukkan nilai p-value >0,005 yang
berarti interaksi kedua faktor tidak memberikan efek yang signifikan terhadap
Dari tabel XII dapat dilihat pula bahwa efek Carbopol terhadap respon
menurunkan respon daya sebar, sedangkan propilen glikol dan interaksi kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
respon daya sebar. Sesuai dengan nilai p-value nya, Carbopol memiliki nilai efek
yang paling besar dibandingkan propilen glikol maupun interaksi Carbopol dan
Keterangan :
: propilen glikol level rendah
: propilen glikol level tinggi
Gambar 6. Model grafik efek Carbopol terhadap respon daya sebar sediaan
gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
penambahan faktor gelling agent Carbopol pada sediaan gel hand sanitizer
dengan faktor humektan propilen glikol level rendah maupun level tinggi akan
penambahan faktor humektan propilen glikol pada sediaan gel hand sanitizer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dengan faktor gelling agent Carbopol level rendah maupun level tinggi akan
Keterangan :
: propilen glikol level rendah
: propilen glikol level tinggi
Gambar 7. Model grafik efek propilen glikol terhadap respon daya sebar
sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Model persamaan untuk respon daya sebar memiliki nilai p <0,05 yaitu
sebesar 0,0001, sehingga model persamaan ini signifikan dan dapat digunakan
44
berfungsi untuk dapat menghasilkan sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot yang memenuhi sifat fisik yang dikehendaki. Area komposisi optimum
viskositas adalah :
dengan XAadalah Carbopol, XB adalah propilen glikol, dan XAXB adalah interaksi
antara keduanya, dan menghasilkan grafik contour plot seperti pada gambar 8.
Gambar 8. Contour plot respon viskositas sediaan gel hand sanitizer minyak
atsiri jeruk bergamot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
sebar adalah :
antara keduanya, dan menghasilkan grafik contour plot seperti pada gambar 9.
Gambar 9. Contour plot respon daya sebar sediaan gel hand sanitizer minyak
atsiri jeruk bergamot
respon viskositas dan daya sebar untuk mendapatkan area komposisi optimum
dengan respon sifat fisik yang dikehendaki. Superimposed contour plot yang
didapatkan ditunjukkan pada gambar 10. Pada gambar 10 area arsiran berwarna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kuning merupakan area komposisi optimum untuk mendapatkan sediaan gel hand
sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan sifat fisik yang dikehendaki, yaitu
viskositas sebesar 0,26703 0,66411 Pa.S dan daya sebar sebesar 5,88 8,33 cm.
Gambar 10. Superimposed contour plot gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot
respon sifat fisik sesuai dengan range yang dikehendaki. Validasi dilakukan
dengan mencuplik satu titik secara acak menggunakan pada area optimum yang
gram dan propilen glikol sebanyak 20,33 gram, yang ditunjukkan pada gambar 11.
respon sifat fisik dan daya sebar yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan uji T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
untuk melihat apakah terdapat perbedaan dengan hasil teoritis yang didapatkan
dari model persamaan. Hasil respon validasi ditunjukkan pada tabel XIII.
Gambar 11. Titik validasi pada area optimum superimposed contour plot gel
hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Tabel XIII. Hasil validasi area komposisi optimum gel hand sanitizer minyak
atsiri jeruk bergamot
Viskositas (Pa.S) Daya Sebar (cm)
Respon Hasil Respon Hasil
Teoritis Validasi Teoritis Validasi
0,35923 7,73
0,353087 0,37565 7,82 7,78
0,31569 7,88
p-value 0,8862 p-value 0,5842
perangkat lunak R Studio. Dari tabel XIII didapatkan bahwa respon viskositas
memiliki p-value sebesar 0,8862. Nilai p-value yang lebih dari 0,005
menunjukkan bahwa data viskositas hasil validasi berbeda tidak bermakna dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
respon teoritis yang diharapkan. Data respon daya sebar yang didapatkan
memiliki p-value sebesar 0,5842 yang menunjukkan bahwa data daya sebar hasil
validasi juga berbeda tidak bermakna dengan respon teoritis yang diharapkan.
Kedua respon sifat fisik hasil validasi yang berbeda tidak bermakna dengan
Uji stabilitas yang dilakukan terhadap sediaan gel hand sanitizer minyak
atsiri jerukbergamot ini adalah uji stabilitas freeze-thaw. Uji stabilitas freeze-thaw
atau cycling test bertujuan untuk melihat ketahanan sediaan terhadap perubahan
suhu (Lieberman dkk., 1989). Uji ini dilakukan dengan mengkondisikan sediaan
hingga membeku di dalam lemari pembeku pada suhu -2oC selama 24 jam dan
mencairkan sediaan pada suhu ruangan selama 24 jam sebanyak 5 kali (5 siklus).
Pada akhir setiap siklusnya dilakukan pengamatan terhadap respon sifat fisik
daya sebar.
1. Viskositas
Viskositas sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri bergamot diukur pada
setiap akhir siklus dengan instrumen viscotester Rheosys Merlin VR. Hasil
pengukuran viskositas selama 5 siklus ditunjukkan pada gambar 12. Terlihat pada
grafik bahwa formula 1 dan formula b menghasilkan respon viskositas yang mirip
49
Gambar 12. Grafik pergeseran viskositas gel hand sanitizer minyak atsiri
jeruk bergamot selama 5 siklus freeze-thaw. Formula 1 dan
formula b menunjukkan grafik yang overlapping
Shapiro Wilk untuk melihat distribusi data yang didapatkan. Hasil uji Shapiro
Wilk data viskositas dari masing-masing formula selama 5 siklus tercantum pada
tabel XIV.
Hasil p-value dari uji Shapiro Wilk menunjukkan normalitas data yang
didapatkan. Nilai p-value 0,05 menunjukkan distribusi data normal dan data
Formula 1, formula a, dan formula ab memiliki nilai p-value >0,05 sehingga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dilakukan uji homogenitas dengan uji Levene dan dilanjutkan dengan analisis
variansi. Hasil uji Levene dan analisis variansi data viskositas formula 1, formula
memiliki nilai p-value >0,05 yang menandakan data homogen dan dapat
dilanjutkan dengan uji analisis variansi. Hasil uji ANOVA menunjukkan formula
viskositas sediaan gel tersebut berbeda tidak bermakna setelah perlakuan uji
Dari tabel XIV formula b memiliki kelompok data dengan nilai p<0,05
sehingga tidak dapat dilakukan analisis variansi dengan ANOVA. Maka uji
variansi dilakukan dengan uji Kruskal Wallis untuk melihat variansi data respon
viskositas selama uji freeze-thaw dari formula b. Hasil uji Kruskal Wallis
menunjukkan nilai p yang didapatkan adalah sebesar 0,2377 (Lampiran 8). Hal ini
thaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Daya sebar
Daya sebar sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
diukur pada setiap akhir siklus dengan metode parallel-plate. Hasil pengukuran
Gambar 13. Grafik pergeseran daya sebar gel hand sanitizer minyak atsiri
jeruk bergamot selama 5 siklus freeze-thaw
Shapiro Wilk untuk melihat distribusi data yang didapatkan. Hasil uji Shapiro
Wilk data daya sebar dari masing-masing formula selama 5 siklusnya tercantum
52
Hasil p-value dari uji Shapiro Wilk menunjukkan normalitas data yang
dapat dilanjutkan analisis homogenitas dengan uji Levene. Formula 1 dan formula
uji Levene dan dilanjutkan dengan analisis variansi. Hasil uji Levene dan analisis
variansi data daya sebar formula 1 dan formula ab tercantum pada tabel XVII.
Tabel XVII. Uji Levene dan analisis variansi pergeseran daya sebar
Jenis Data Formula Uji Levene Uji ANOVA
(p-value) (p-value)
Pergeseran 1 0,9882 0,302
Daya Sebar ab 0,9967 0,259
nilai p-value >0,05 yang menandakan data homogen. Hasil uji ANOVA formula 1
dan formula ab memiliki nilai p-value >0,05 yang menunjukkan perbedaan tidak
bermakna antara daya sebar sediaan gel setelah perlakuan uji stabilitas freeze-
thaw selama 5 siklus. Hal ini menunjukkan bahwa gel formula 1 dan formula ab
Dari tabel XVII formula a dan formula b memiliki kelompok data dengan
nilai p<0,05 sehingga tidak dapat dilakukan analisis variansi dengan ANOVA.
Maka uji variansi dilakukan dengan uji Kruskal Wallis untuk melihat variansi data
respon daya sebar selama uji freeze-thaw formula a dan formula b. Hasil uji
53
terdapat perbedaan bermakna respon daya sebar antara siklus selama proses
daya sebar berbeda tidak bermakna selama 5 siklus freeze-thaw. Hal ini
menunjukkan bahwa gel formula b menghasilkan respon daya sebar yang stabil
BAB V
A. Kesimpulan
viskositas serta menurunkan respon daya sebar sediaan gel hand sanitizer
2. Area komposisi optimal sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
3. Gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot formula 1, formula b, dan
formula ab memiliki stabilitas viskositas dan daya sebar yang baik setelah 5
B. Saran
1. Perlu dilakukan validasi dengan jumlah titik pencuplikan yang lebih banyak,
2. Perlu dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap sediaan gel hand sanitizer
3. Perlu dilakukan uji iritasi serta uji fototoksisitas dari sediaan hand sanitizer
minyak atsiri jeruk bergamot untuk menjamin keamanan sediaan yang dibuat.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
DAFTAR PUSTAKA
Allen, L.V., Howard, C.A., 2014, Ansels Pharmaceutical Dosage Forms and
Drug Delivery Systems, Lippincott Williams & Wilkins, US, 152,402.
Aulton, M. E., 1988, Pharmaceutics the Science and Dosage Form Design,
Second Edition, Churchill Livingstone, London, 41-49.
Avinash, Hosmani H., Thorat, Yogesh. S., Kasture, P.V., 2006, Carbopol and Its
Pharmaceutical Significance: A Review, Pharmaceutical Reviews.
Bajaj, S., Singla, D., Sakhuja, N., 2012, Stability Testing of Pharmaceutical
Products, Journal of Applied Pharmaceutical Science, 2(3), 129-138.
Barel, O., Paye, M., Maibach, H.I., 2014, Handbook of Cosmetic Science and
Technology, Fourth Edition, Taylor & Francis, United States, 98.
Bolton, 1997, Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical Applications, 3rd
edition, Marcel Dekker, Inc., New York, 610-619.
Chern, C.S., 2008, Principles and Applications of Emulsion Polymerization, John
Wiley and Sons Inc., New Jersey, 243.
CPMP, 2004, Guideline on Stability Testing: Stability Testing of Existing Active
Substances and Related Finished Products, CTFA & COLIPA,
Brussels, 5.
Dirjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta, 7.
Dugo, G., Giacomo, A. D., 2002, Citrus: The Genus Citrus, Taylor and Francis
Group, London, 114-130.
Dugo, G., Bonaccorsi, I., 2014, Citrus bergamia : Bergamot and Its Derivatives,
Taylor & Francis Group, US, 10, 493.
Dugo, P., Mondello. L., Dugo. L.,Stancanelli, R., Dugo, G., 2010, LC-MS for the
Identification of Oxygen Heterocyclic Compounds in Citrus Essential
Oils, J. Pharm Biomed Anal, 24, 147-150.
Fisher, K., Phillips, C.A., 2006, The Effect of Lemon, Orange, and Bergamot
essential Oils and Their Components on the Survival of
Campylobacter jejuni, Escherichia coli O157, Listeria monoctygenes,
Bacillus cereus, and Staphylococcus aureus in vitro and in Food
Systems, Journal of Applied Microbiology, 101(6), 1232-1240.
Gad, S.C., 2008, Pharmaceutical Handbook : Production and Processes, John
Wiley and Sons, US, 291-297.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid
Formulation, Pharmaceutical Technology, 84-105.
Gibson, M., 2009, Pharmaceutical Formulation and Preformulation, second
edition, Informa Healthcare, New York, 500-504.
Hammond, B., Ali, Y., Fendler, M., Dolan, M., Donovan, S., 2000, Effect of
Hand Sanitizer Use on elementary School Absenteeism, American
Journal of Infection Control, 28 (5), 340-346.
Hick, R.C., 1993, Fundamental Concepts in the Design of Experiments, 5th
edition, Saunders College Publishing, New York, 45-58.
Istyastono, E.P., 2012, Mengenal Peranti Lunak R-2.14.0 for Windows: Aplikasi
Statistika Gratis dan Open Source, Penerbit Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta, 25-37.
Jungermann, E., Sonntag, N.O.V., 1991, Glycerine: A Key Cosmetic Ingredients,
Marcel Dekker Inc., New York, 410.
Kaur, L. P., Guleri, T.K., 2013, Topical Gel: A Recent Approach for Novel Druf
Delivery, Asian Journal of Biomedical and Pharmaceutical Sciences,
3(17), 1-5.
Kurniawan, D.W., Wijayanto, B.A., Sobri, I., 2012, Formulation and
Effectiveness of Antiseptic Hand Gel Preparations Essential Oils
Galanga (Alpinia galanga), Asian Journal of Pharmaceutical and
Biological Research, 2(4).
Lewis, G.A., Mathieu, D., Luu, R.P.T., 1998, Pharmaceutical Experimental
Design, Marcel Dekker Inc., New York, 78-80.
Lieberman, H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S., 1989, Pharmaceutical Dosage
Forms : Disperse Systems, volume 2, Marcel Dekker, New York, 399-
411.
Lubrizol Corporation, 2009, Formulating Hydroalcoholic Gels with Carbopol
Polymers: Technical Data Sheet, Lubrizol Advanced material Inc.,
Ohio, 1-6.
Navarra, M., Manucci, C., Calapai, G., 2015, Citrus bergamia Essential Oil :
From Basic Research to Clinical Application, Frontiers in
Pharmacology, 6, 36.
Noer, 2011, Pengaruh Kadar Etanol dalam Sediaan Gel Antiseptika terhadap
Pertumbuhan Bakteri Salmonella thyposa, ILTEK, 6(12), 887-890.
Preedy, V.R., 2015, Essential Oils in Food Preservation, Flavor, and Safety,
Elsevier, USA, 247-251.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Retnosari, Isadiartuti, D., 2006, Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan
Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn.), Majalah Farmasi Indonesia,
17(4), 163-169
Reynolds, S.A., Levy, F., Walker, E.S., 2006, Hand Sanitizer Alert, Emerging
Infectious Diseases, 12(3), 527-529.
Romano, L. Battaglia, F., Masucci, L.,Sanguinetti, M., Posteraro, B., Plotti, G., et
al., 2005, In Vitro Activity of Bergamot Natural Essence and
Furocoumarin-free and Distilled Extracts, and Their Associations with
Boric Acid, against Clinical Yeast Isolates, J. Antimicrobial
Chemother, 55, 110-114.
Rowe, R.C., Sheskey P.J., Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical
Excipients, Sixth Edition, Pharmaceutical Press and American
Pahrmacists Association, USA,110, 442, 592.
Santoso, S., 2010, Kupas Tuntas Riset Eksperimen dengan Excel 2007 dan
Minitab 15, Elex Media Komputindo, Jakarta, 123-126
Sawamura, M., 2010, Citrus Essential Oils: Flavors and Fragrance, John Wiley
and Sons Inc., New Jersey, 28-35.
Schueller, R., Romanowski, P., 1999, Conditioning Agents for Hair and Skin,
Marcell Dekker Inc., New York, 97-102.
Shah, M. A., Natarajan, S.B., Gousuddin, M., 2014, Formulation, Evaluation and
Antibacterial Efficiency of Herbal Hand Wash Gel, International
Journal of Pharmaceutical Science, 25(2), 120-124.
Simonne, A., 2005, Hand Hygiene and Hand Sanitizers, IFAS Extension
University of Florida, 2-3.
Sokovic, M., Glamoclija, J.,Marin, P.D., Brkic, D., Griensven, L.J.L.D., 2010,
Antibacterial Effects of the Essential Oils of Commonly Consumed
Medicinal Herbs Using an In Vitro Model, Journal Molecules, 15,
7532-7546.
Traore, O., Hugonnet,S., Lubbe, J., Griffiths, W., Pittet, D., 2007, Liquid versus
Gel Handrub Formulation : a Prospective Intervention Study, Critical
Care, 11(3), 1-8.
Troy, D. B., Beringer, P., 2006, Remington: The Science and Practice of
Pharmacy, 21st edition, Lippincot William and Wilkins, USA, 771.
Valkova, N., Lepine, F., Valeanu, L., Dupont, M., Labrie, L., Bisaillon J., et al.,
2001, Hydrolysis of 4-Hydroxybenzoic Acid Esters (Parabens) and
Their Aerobic Transformation into Phenol by the Resistant
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
59
LAMPIRAN
60
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
63
64
1. Sifat fisik gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan variasi
Carbopol
Carbopol (%) Viskositas (Pa.s) Daya Sebar (cm)
0,075 0,16151 8,99
0,1 0,20103 8,65
0,125 0,47589 8,23
0,15 0,58740 8,18
0,175 0,66174 7,81
0,2 0,70634 7,19
8
Daya Sebar (cm)
4
Daya Sebar (cm)
2
0
0,075 0,1 0,125 0,15 0,175 0,2
65
2. Sifat fisik gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan variasi
propilen glikol
8
6
4 Daya Sebar (cm)
2
0
5 7 9 11 13 15
66
Lampiran 6. Data sifat fisik gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
1. Viskositas
Viskositas (Pa.s)
Formula Rata-rata SD
RI R II R III
67
68
69
2. Daya Sebar
70
1. Respon Viskositas
a. Uji ANOVA
b. Persamaan viskositas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
a. Uji ANOVA
72
73
sebar
Keterangan : nilai p>0,05 daya sebar kelompok teoritis dan validasi berbeda
tidak bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Studio
1. Respon viskositas
a. Formula 1
Uji Shapiro Wilk
Uji Levene
75
Uji ANOVA
b. Formula a
Uji Shapiro Wilk
Uji Levene
76
Uji ANOVA
c. Formula b
Uji Shapiro Wilk
77
d. Formula ab
Uji Shapiro Wilk
Uji Levene
78
Uji ANOVA
a. Formula 1
Uji Shapiro-Wilk
79
Uji Levene
Uji ANOVA
a. Formula a
Uji Shapiro Wilk
80
b. Formula b
Uji Shapiro Wilk
81
c. Formula ab
Uji Shapiro Wilk
Uji Levene
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Uji ANOVA
83
84
pembuatan
Formula 1 Formula a
Formula b Formula ab
Formula 1 Formula a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Formula b Formula ab
freeze-thaw
Formula 1 Formula a
Formula b Formula ab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BIOGRAFI PENULIS