Anda di halaman 1dari 5

1

LAPORAN RESUME 1
ASUHAN KEPERAWATAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEORI ADAPTASI ROY
PADA Ny. M DENGAN TINDAKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
DI UNIT DETEKSI DINI RS KANKER DHARMAIS

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Ny. M, 28 tahun, Islam, menikah, pendidikan terakhir S1, pekerjaan perawat,
alamat Kramat Jati. Pengkajian dilakukan tanggal 4 Mei 2017 pukul 10.00..
2. Keluhan utama : klien mengatakan lama haidnya memanjang
3. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan lama haidnya memanjang, yaitu selama 2 minggu. Pola
kebiasaan haid teratur, siklus haid 28 hari, lama haid 4 5 hari. Klien datang
ke unit deteksi dini untuk melakukan pap smear atas keinginan klien sendiri.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat DM, hipertensi atau penyakit
jantung.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada keluarga klien yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi,
diabetes mellitus atau penyakit jantung. Ibu kandung klien menderita kanker
mammae yang sedang menjalani program kemoterapi.
6. Faktor risiko
Klien memiliki riwayat keturunan kanker. Klien memiliki 1 orang anak,
G1P1A0. Menarche pada usia 14 tahun. Riwayat pertama kali berhubungan
seksual pada umur 25 tahun. Tidak ada riwayat berganti-ganti pasangan.
Klien tidak menggunakan alat kontrasepsi hormonal.

Universitas Indonesia
2

7. Pengkajian Model Adaptasi Roy


a. Mode adaptasi fisiologi
1) Oksigenasi
Klien tidak mengeluh sesak, tidak ada keluhan batuk, frekuensi nafas
16 x/menit, irama pernafasan teratur.. bunyi nafas : bronkhovesikuler
di kedua paru, irama pernafasan teratur, gerakan dinding dada
simetris. Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mukosa bibir
lembab, tekanan darah = 90/60 mmHg, Nadi = 72 x/menit, nadi
perifer teraba kuat, reguler, akral teraba hangat, CRT < 3 detik, tidak
ada sianosis. Tidak ditemukan suara tambahan jantung.
2) Nutrisi
Klien mengatakan nafsu makan baik, tidak ada keluhan mual
muntah, tidak ada penurunan berat badan dalam waktu 6 bulan
terakhir. BB: 52 kg, TB: 158 cm, IMT: 20,82 kg/m2. Inspeksi
abdomen datar, auskultasi bising usus 10 x/menit, palpasi tidak ada
distensi, tidak ada nyeri tekan, perkusi timpani.
3) Eliminasi
Tidak ada perubahan pola BAB dan BAK. BAK 3 4 x sehari,
warna urine jernih, BAB 1 x / hari.
4) Aktivitas dan istirahat
Klien dapat beraktivitas secara mandiri. Klien dapat istirahat siang
4 jam, istirahat malam 8 jam. Kekuatan otot ekstremitas atas
5555/5555, ekstremitas bawah 5555/5555.
5) Proteksi dan perlindungan
Personal hygiene klien cukup baik. Suhu = 36,1oC. Tidak ditemukan
pembesaran kelenjar limfe. Tidak ada luka. Tidak ditemukan tanda-
tanda infeksi. Skor Fall Morse Scale : 15 (tidak beresiko jatuh)
6) Sensasi
Fungsi penglihatan, penciuman dan pengecapan tidak mengalami
gangguan. Klien tidak mengeluh nyeri.

Universitas Indonesia
3

7) Cairan dan elektrolit


Mukosa lembab, turgor kulit baik, klien minum 1500 cc / hari.
Klien mengatakan lama haidnya memanjang dari biasanya, yaitu 2
minggu. Klien tidak mengeluh nyeri pada saat haid. Selain lama
haidnya yang memanjang, menurut klien jumlah / volume darah haid
juga lebih banyak dari biasanya.
8) Neurologis
Kesadaran : compos mentis, GCS E4M6V5 = 15. Tidak ada
gangguan orientasi dan memori.
9) Endokrin
Klien tidak memiliki riwayat penyakit DM, tidak ditemukan
pembesaran tiroid, eksoftalmus, kretinisme dan gigantism.
b. Mode Konsep diri
Klien mengatakan ingin tau penyebab mengapa haidnya memanjang
sehingga melakukan pemeriksaan pap smear.
c. Mode fungsi peran
Klien dapat menjalankan perannya sebagai istri dan ibu dengan baik.
d. Mode interdependensi
Klien kooperatif.
e. Stimulus
Stimulus fokal :-
Stimulus kontekstual : perdarahan per vagina
Stimulus residual : faktor resiko kanker yaitu genetik
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pengkajian, didapatkan data bahwa klien mengeluh lama
haidnya memanjang dari biasanya yaitu selama 2 minggu. Selain lama
haidnya yang memanjang, menurut klien jumlah / volume darah haid juga
lebih banyak dari biasanya. Hasil pemeriksaan tanda - tanda vital : tekanan
0
darah = 90/60 mmHg, nadi = 72 x/menit, RR = 16 x/menit, suhu 36,1 C.
Sehingga diagnosa keperawatan yang diangkat adalah resiko kekurangan
volume cairan dengan faktor resiko : kehilangan volume cairan aktif.

Universitas Indonesia
4

C. Rencana intervensi keperawatan


Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Resiko kekurangan volume cairan NIC : Pencegahan terjadinya
dengan faktor resiko : kehilangan perdarahan
volume cairan aktif Aktivitas :
NOC : keseimbangan cairan - Pantau adanya perdarahan
Kriteria hasil : - Pantau TTV, CRT
- keseimbangan intake dan output - Beri antikoagulan sesuai advis
dalam 24 jam - Pantau efek samping pemberian
- TTV normal antikoagulan
- Tidak terjadi perdarahan - Tingkatkan intake nutrisi

D. Implementasi dan Evaluasi


Diagnosa keperawatan :
Resiko kekurangan volume cairan dengan faktor resiko : kehilangan volume
cairan aktif
Implementasi Evaluasi
1. Memantau adanya perdarahan S:
2. Memantau TTV, CRT Klien mengatakan akan makan makanan
3. Menganjurkan kepada klien untuk yang mengandung zat besi
meningkatkan intake nutrisi, O :
terutama makanan yang - Tidak ditemukan perdarahan
mengandung zat besi - CRT < 3 detik
- tekanan darah = 90/60 mmHg, nadi
= 72 x/menit, RR = 16 x/menit, suhu
36,1 0 C.
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Intervensi dihentikan

Universitas Indonesia
5

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai