Disusun oleh:
WENY AMELIA
1406597412
LOGBOOK
ANALISIS TINDAKAN
PENDAHULUAN
Ny.S dengan diagnosis medis suspect leukemia akan dilakukan tindakan bone
marrow puncture (pengambilan sum-sum tulang) untuk pemeriksaan
sitomorfologi.
ANALISIS TINDAKAN
Bone marrow puncture (BMP) merupakan pemeriksaan sumsum tulang dengan
cara mengambil cairan sumsum tulang, yang penting untuk berbagai penyakit
darah dan sum-sum tulang. BMP dapat dilakukan dengan cara BMA (bone
marrow aspiration) dan BMB (bone marrow biopsy). BMA dilakukan untuk
memperoleh spesimen yang digunakan dalam penilaian morfologi sel dan tes
khusus sum-sum tulang seperti tes sitogenik, tes molekuler, dan lain-lain. BMB
dapat sebagai bagian dari prosedur BMA untuk memberikan informasi yang lebih
spesifik tentang selularitas sum-sum tuang dan penyakit yang lebih luas (Bain,
2001).
Adapun persiapan dan prosedur melakukan BMP adalah sebagai berikut (Bain,
2001):
Persiapan alat
Bahan tindakan antiseptic.
Providone iodine.
Kapas lidi steril dan kapas steril.
lidokain 3% dan spuit 5cc, 20cc, serta jarum hipodermik 23-25 gaus.
Sarung tangan steril dan duk berlubang steril.
Jarum aspirasi sumsum tulang (14-16) yang sesuai dengan tempat yang akan
dilakukan dan spuit yang sesuai dengan jarum aspirasi sumsum tulang.
Botol bersih untuk koleksi aspirat sebagai gelas objek untuk preparat.
Antikoagulan (heparin atau EDTA), pada pelaksanaannya menggunakan
tetriplex (sejenis EDTA yang diracik oleh RSKD sendiri).
Perlengkapan untuk mengatasi renjatan neurogenis dan anafilaksis (adrenalin,
atropine, sulfat, dan set infus), saat pelaksanaannya ini tidak disiapkan.
Prosedur tindakan
Klien diminta untuk BAK/BAB sebelum tindakan.
Periksa kelengkapan serta kelayakan bahan dan alat tindakan.
Cuci tangan yang bersih. Gunakan sarung tangan steril.
Periksa kelengkapan serta kesesuaian jarum aspirasi dan spuit untuk aspirasi
tersebut dengan sedikit antikoagulan. Tentukan titik tindakan.
Lakukan tindakan aseptic dan antiseptic pada daerah tindakan
Lakukan anastesi local tegak lurus permukaan, mulai dari subkutis sampai
periosteal.
Lakukan penetrasi jarum aspirasi tegak lurus dengan diputar dari kiri ke kanan
secara lembut menembus kulit hingga membentur tulang/periostenum,
kemudian perhatikan tingginya jarum selanjutnya cabut mendrein dan pasang
spuit 20 cc yang sudah dibilas antikoagulan kemudian lakukan aspirasi
perlahan tapi mantap, cabut spuit, biarkan saja jarumnya. Saat dilakukan
aspirasi pasien mungkin akan merasa tidak nyaman, informasikan tentang hal
ini sebelumnya pada pasien dan minta untuk melakukan napas dalam selama
aspirasi berlangung untuk meminimalkan rasa ngilu.
Teteskan aspirat secukupnya kegelas objek, diratakan di atas kaca objek,
kemudian akan terlihat partikel-partikel sumsum tulang. Sisanya masukkan
kedalam botol.
Setelah selesai, jarum aspirasi dicabut pelan-pelan tetapi mantap dengan cara
diputar seperti memasukkan. Pada daerah perlukaan dilakukan penekanan
sekitar 5 menit kemudian ditutup dengan kasa yang telah diberikan antiseptic.
Daerah perlukaan jangan dibasahi selama 5 hari untuk menghindari terjadinya
infeksi.
Referensi:
Bain, B.J. (2001). Bone marrow aspiration. J Clin Pathol, 54, 657663
El-Najjar, I., Barwick, T., Avril, N., & Montoto, S. (2012). The role of FDG-PET
and bone marrow examination in lymphoma staging. Annals of Oncology,
23 (Supplement 10), x89x91. doi:10.1093/annonc/mds316.
Kumar, S., Khadilkar, U.N. (2009). Bone marrow biopsi in non-hodgkin
lymphoma: A morphological study. Indian J Pathol Microbiol, 52, 332-338.