(BMP)
SUMSUM TULANG
Jaringan lentur yang menghasilkan sel darah merah hemapotopoiesis terjadi
di bagian inti sumsum tulang yang dapat ditemukan di tulang panjang seseorang.
Pemeriksaan komponen biokimia dan sel dari sumsum tulang dapat membantu
menentukan keberadaan berbagai penyakit. Apabila pasien memiliki sumsum
tulang yang sehat, maka sumsum tulang akan menghasilkan sel darah dalam
jumlah yang normal. Ketidaknormalan atau kelainan jumlah sel darah yang
dihasilkan oleh jaringan-jaringan ini dapat menunjukkan masalah pada bagian
tubuh lainnya.
Pungsi sumsum tulang dapat digunakan untuk mendiagnosis dan mengawasi
penyakit pada sumsum tulang, darah, dan beberapa kanker. Beberapa dokter juga
menggunakan tindakan ini untuk mengetahui penyebab demam yang tidak dapat
dijelaskan.
Kumpulan jaringan yang menyusun sumsum tulang memiliki dua tekstur
yang berbeda – bagian yang lebih cair, hampir seperti cairan, dan bagian
yang lebih padat.
Kedua jaringan ini dibutuhkan untuk pemeriksaan sumsum tulang; bagian
yang lebih padat akan diambil dengan jarum dalam biopsy ( Bone Marrow
Biopsy / BMB), sedangkan bagian yang lebih cair akan diambil melalui
aspirasi sumsum tulang ( Bone Marrow Aspiration/ BMA)
Kedua tindakan ini sering dilakukan pada saat yang bersamaan, sehingga
dokter bisa mendapatkan informasi yang berbeda namun saling
mendukung Bone Marrow Punction
Pemeriksaan sumsum tulang dapat dilakukan untuk mengawasi kondisi sel
darah pasien, serta mengawasi proses perawatan, apabila pernah dilakukan.
Aspirasisumsum tulang dilakukan dengan mengambil
sampel isi sumsum tulang.
Melaluisampel sumsum tulang tersebut, dokter dapat
mengetahui kondisi sel punca yang beredar ke seluruh
tubuh dari sumsum tulang, sehingga penyakit kelainan
darah dapat didiagnosis dengan akurat.
PRE ANALITIK
PEMERIKSAAN SUMSUM TULANG
Inform konsen
Sebelum dilakukan tindakan, penderita dipuasakan minimal 4 jam
sebelumnya
Tes pendahulu: Darah rutin & pemeriksaan GDT
Pemeriksaan khusus, indikasi + tidak nyaman, berisiko
Pemeriksaan faktor risiko perdarahan seperti :
prothrombin time (PT)
international normalized ratio (INR)
activated partial thromboplastin (aPTT).
jikaterdapat gangguan faktor koagulasi pada pasien maka
sebelum tindakan sebaiknya diterapi terlebih dahulu.
pada pasien yang mengonsumsi obat antikoagulan, sebaiknya
obat dihentikan 1 minggu sebelum tindakan dilaksanakan.
Pemeriksaan faktor risiko infeksi setelah tindakan dengan memastikan
status imunitas pasien, seperti pada penderita HIV, defisiensi autoimun
yang bersifat bawaan,atau penggunaan obat imunosupresan.
Pemeriksaan faktor risiko hipersensitivitas terhadap bahan anestesi
lokal.
Pemeriksaan faktor risiko kerapuhan tulang atau fraktur patologis,
misalnya dengan mencari riwayat operasi pada tulang, terapi radiasi dan
kemoterapi, osteoporosis, dan multiple myeloma.
Pemeriksaan faktor risiko metastasis ke tulang akibat keganasan yang
telah diderita sebelumnya.
Pemeriksaan faktor risiko terjadinya anomali pada komponen darah,
seperti status nutrisi dan alkoholisme.
Tujuan pemeriksaan BMP
Diagnosis penyakit pada sumsum tulang dan sel darah yang
dihasilkan sumsum tulang. tindakan ini dapat digunakan untuk
mengetahui stadium, atau bahkan perkembangan penyakit tertentu.
Biopsi atau aspirasi sumsum tulang juga dapat mengukur kadar zat
besi di tubuh pasien, serta kondisi metabolisme pasien saat ini.
Follow up pengobatan penyakit sumsum tulang atau darah yang
telah diketahui.
Dalam beberapa kasus di mana pasien mengalami demam tanpa
penyebab yang jelas, biopsi sumsum tulang dapat membantu dokter
mengetahui penyebab utamanya.
INDIKASI
MEMPERKUAT DIAGNOSIS:
Dugaan MM (anemia, ↑protein, nyeri
DIAGNOSIS: tulang, fraktur patologis)
Demam (?) Penyakit Waldenstrom (tanda2
makroglobulinemia)
Pansitopenia, Netropenia, Leukemia akut, DT ?
Trombositopenia Anemia megaloblastik
Gamopati monoklonal Metastase
(Waldenstrom, MM) Follow up terapi (an aplastik,
Anemia refrakter megaloblastik, leukemia)
(praleukemia) Persiapan terapi sitostatika/radiasi, ulangan
terapi
KONTRA INDIKASI
Pasien dengan gangguan perdarahan
Ada risiko penyebaran infeksi.
Kelainan pada tulang atau sumsum tulang yang berat
Pertimbangkan Kembali
ALAT
Pasien akan diminta mengganti baju dengan pakaian yang telah disiapkan lalu berbaring di
kasur yang tersedia dengan posisi miring atau tengkurap.
Dokter akan membersihkan kulit yang akan diberi bius lokal menggunakan antiseptik.
Setelah bius diberikan, pasien akan merasa kebas atau mati rasa pada area yang diberikan bius
lokal.
Dokter akan menusukkan jarum ke dalam kulit hingga menembus tulang untuk mengambil
sampel isi sumsum tulang.
Pasien akan sedikit merasakan ketidaknyamanan ketika jarum ditekan, meskipun area tersebut
sudah diberi bius lokal.
Setelah sampel sumsum tulang diambil, dokter akan menutup kulit dengan perban steril dan
pasien harus menjaganya tetap kering selama 48 jam.
Aspirasi sumsum tulang biasanya dilakukan di area tulang panggul bagian belakang (di sekitar
bokong). Meski demikian, aspirasi sumsum tulang juga terkadang dilakukan di tulang dada.
Pada anak-anak, aspirasi sumsum tulang biasanya dilakukan di tulang kering.
CARA PENGAMBILAN:
Fragmen
trail tempat pembacaan
PEMBUATAN PREPARAT
KEGAGALAN
Perdarahan