Anda di halaman 1dari 3

http://bunda-bisa.blogspot.co.id/2013/03/mengenal-istilah-remunerasi.

html

MENGENAL ISTILAH REMUNERASI

March 01, 2013

REMUNERASI
Pengertian Remunerasi
Remunerasi adalah total kompensasi yang diterima oleh pegawai sebagai imbalan dari jasa
yang telah dikerjakannya. Biasanya bentuk remunerasi diasosiasikan dengan penghargaan
dalam bentuk uang (monetary rewards), atau dapat diartikan juga sebagai upah atau gaji.
Remunerasi mengandung dua unsur, yaitu kompensasi dan komisi (bonus).
Komisi dan Kompensasi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan
motivasi kepada tenaga kerja untuk meningkatkan prestasi kerja,
serta efisiensi dan efektivitas produksi. Oleh karena itu, bila kompensasi diberikan secara
benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-
sasaran organisasi.[1].
Pengertian Komisi
Komisi adalah imbalan pada tenaga kerja berupa persentase keuntungan dari jasa atau
produk yang terjual, sebagai penghargaan dari hasil penjualan.
Seseorang bisa menerima komisi sebagai imbalan selain gaji atau juga hanya jika ia
berhasil menjual sesuatu tanpa menerima gaji.
Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah semua yang diterima baik berupa fisik atau non fisik, dan harus
dihitung dan diberikan kepada seseorang yang umumnya merupakan obyek yang
dikecualikan dari pajak pendapatan.[1]
Pengertian Gaji (salari)
Gaji adalah imbalan yang didapat tenaga kerja atas pekerjaan yang dilakukan dengan basis
jangka waktu. Contohnya, harian, mingguan, bulanan, tanpa melihat tingkat
produktivitasnya.
Pengertian Upah
Upah (Wage) adalah imbalan yang dibayarkan kepada tenag kerjayang dihitung dengan
basis tertentu yang tetap, misalnya tarif per jam, per dokumen, per komoditi atau
kuantitas lain yang terukur.

Besaran Komisi, Kompensasi, Gaji dan Upah sangat tergantung pada struktur dan tradisi
ekonomi di suatu daerah. Sedangkan Tingkat Upah dipengaruhi oleh kekuatan pasar
(supply dan demand), undang-undang, dan tradisi. Tak jarang bayak pula negara yang
masih melakukan diskriminasi gaji. Bahkan di daerah yang telah menetapkan tingkat upah
tertentu, studi menunjukkan bahwa masih ada perbedaan remunerasi untuk pekerjaan
berdasarkan jenis kelamin dan ras. Sebagai contoh, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS,
pada tahun 2007 wanita dari semua ras yang dibuat sekitar 80% dari upah rata-rata rekan-
rekan pria mereka. Demikian pula, orang kulit putih membuat sekitar 84% dari upah pria
Asia, dan hitam% laki-laki 64[2]. Sedangkan di Indonesia sendiri, diduga buruh perempuan
menerima upah lebih kecil dibandingkan buruh laki-laki[3]. Ini adalah rata-rata secara
keseluruhan dan tidak disesuaikan dengan jenis, jumlah, dan kualitas kerja yang
dilakukan.
Kembali pada remunerasi,
Pada prakteknya penetapan kompensasi merupakan hal yang kompleks dan sulit, karena
didalamya melibatkan dasar kelayakan, logika, rasional, dan dapat
dipertanggungjawabkan serta menyangkut faktor emosional dari aspek tenaga kerja.

Berikut ini adalah tujuan administrasi yang dikutip dari wikipedia Indonesia.

Tujuan administrasi kompensasi


Tujuan organisasi memberikan kompensasi pada karyawannya:
1. Mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas
Kompensasi bisa dijadikan alat untuk mebuat daya tarik bagi calon tenaga kerja.
Dengan besarnya animo calon tenaga kerja, kompetisi akan melahirkan tenaga-
kerja yang berkualitas..
2. Mempertahankan tenaga kerja yang sudah ada
Kompensasi yang layak (memuaskan), berperan dapalam mempertahankan potensi
dan kualitas karyawan yang ada. Kompensasi yang tidak memuaskan membuat
tenaga kerja mudah beralih ke organisasi lain.
3. Menjamin keadilan
Administrasi kompensasi menjamin terpenuhinya rasa keadilan pada hubungan
antara manajemen dan karyawan.
4. Perubahan sikap dan perilaku
Kompensasi yang layak, adil dan efektif bisa dijadikan sebagai reward bagi tenaga
kerja dalam memperbaiki sikap dan perilaku yang tidak menguntungkan serta
memengaruhi produktivitas kerja. Hal ini
5. Efisiensi biaya
Program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan dan
mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak. Dengan
upah yang kompetitif, organisasi dapat memperoleh keseimbangan dari etos kerja
karyawan yang meningkat. Tanpa struktur pengupahan dan
penggajian sistematik organisasi dapat membayar kurang (underpay) atau lebih
(overpay) kepada para karyawannya..
6. Administrasi legalitas
Dalam administrasi kompensasi juga terdapat batasan legalitas karena diatur oleh
pemerintah dalam sebuah undang-undang. Tujuannya agar organisasi tidak
sewenang-wenang memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan.

Kompensasi bisa berupa Imbalan Ekstrinsik dan Imbalan Intrinsik.


1. Imbalan Ekstrinsik adalah imbalan dalam bentuk uang atau bentuk tunjangan pelengkap
(fisik).
Contoh Imbalan Ekstrinsik adalah:

Uang Tunjangan Pelengkap

Gaji Uang Cuti

Honor Uang Makan

Uang transportasi / antar


Bonus
jemput

Komisi Asuransi

Jamsostek (Jaminan Sosial


Insentif
Tenaga Kerja)

2. Imbalan Intrinsik adalah imbalan non-fisik dan hanya dapat dirasakan berupa
kelangsungan pekerjaan, jenjang karier yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan
yang menarik, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai