Disusun Oleh :
Nama NIM
Dyah Ayu Damayanti ETE10150007
Eka Ramadhanty ETE10150008
Aulia Rahman ETE10150006
M. Ikhsan Faisal ETE10150019
Syarif Hidayatullah ETE10150031
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah Hemodialisa ini. Penulisan makalah ini bertujuan agar
kita dapat mengetahui tentang Hemodialisa. Sehingga kita dapat lebih memahami
teori atau materi tentang Hemodialisa secara mendalam.
Kami mengucapkan terima kasih kepada :
Tri Wahyu Ngalimah, S.Tr. Em selaku dosen mata kuliah yang setia memberikan
arahan dan bimbingan kepada kami selama mengikuti pelajaran. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang turut memberikan dukungan
baik berupa materil maupun moril.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang
lebih luas kepada pembaca. Meski, karya tulis ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami harapkan.
Terima kasih.
Penyusun
ii
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar..ii
Daftar Isi......iii
Daftar Gambariv
Bab 1 Pendahuluan
1.3 Tujuan.........1
Bab 2 Pembahasan
2.3 Hemodialisa........5
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan.........4
Daftar Pustaka
iii
Daftar Gambar
Halaman
iv
Bab 1
Pendahuluan
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman untuk mempertahankan kehidupan dan
kesejahteraan pasien sampai fungsi ginjal pulih kembali.
2
Bab 2
Pembahasan
2.3 Hemodialisa
Hemodialisa adalah metode pencucian darah dengan membuang
cairan berlebih dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialysis
6
3. Aritmia
Hipoksia, hipotensi, penghentian obat antiaritmia selama dialisa,
penurunan kalsium, magnesium, kalium, dan bikarbonat serum yang
cepat berpengaruh terhadap aritmia pada pasien hemodialisa.
4. Sindrom ketidakseimbangan dialisa
Sindrom ketidakseimbangan dialisa dipercaya secara primer dapat
diakibatkan dari osmol-osmol lain dari otak dan bersihan urea yang
kurang cepat dibandingkan dari darah, yang mengakibatkan suatu
gradien osmotik diantara kompartemen-kompartemen ini. Gradien
osmotik ini menyebabkan perpindahan air ke dalam otak yang
menyebabkan oedem serebri. Sindrom ini tidak lazim dan biasanya
terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisa pertama dengan
azotemia berat.
5. Hipoksemia
Hipoksemia selama hemodialisa merupakan hal penting yang perlu
dimonitor pada pasien yang mengalami gangguan fungsi
kardiopulmonar.
6. Pendarahan
Uremia menyebabkan ganguan fungsi trombosit. Fungsi trombosit
dapat dinilai dengan mengukur waktu perdarahan. Penggunaan heparin
selama hemodialisa juga merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan.
7. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan yang sering terjadi adalah mual dan muntah yang
disebabkan karena hipoglikemia. Gangguan pencernaan sering disertai
dengan sakit kepala.
8. Pembekuan darah
Pembekuan darah disebabkan karena dosis pemberian heparin yang
tidak adekuat ataupun kecepatan putaran darah yang lambat.
8
Adalah suatu alat dimana proses dialisis terjadi terdiri dari 2 ruang
/kompartemen, yaitu:
a) Kompartemen darah yaitu ruangan yang berisi darah.
b) Kompartemen dialisat yaitu ruangan yang berisi dialisa
3. Water Treatment
dan air sumur, yang harus dimurnikan dulu dengan cara "water
treatment sehingga memenuhi standar AAMI (Association for the
Advancement of Medical Instrument). Jumlah air yang dibutuhkan
untuk satu session hemodilaisis seorang pasien adalah sekitar 120 Liter.
4. Larutan Dialisat
b. Kalibrasi
3.1 Kesimpulan
Hemodialisis adalah suatu pengobatan yang dilakukan oleh
penderita gagal ginjal. Penderita gagal ginjal tingkat akut harus terus
menerus melakukan hemodiolisis sampai akhirnya mendapat donor ginjal.
Apabila penderita gagal ginjal akut tidak mendapatkan donor ginjal, maka
mereka harus melakukan hemodiolisis seumur hidup.
Hemodiolisis sebagai bentuk pengobatan juga memiliki efek
samping bagi pasien adatu penderita. Apabila ada cara lain yang lebih
alami untuk menangani gagal ginjal maka ada baiknya, tidak terlalu
bergantung pada hemodiolisis
Daftar Pustaka
Site. Hemodialisis.
http://site.rsiaummi.com/main/3170/index.asp?pageid=162520&t=artikel
Diakses pada taggal 7 April 2017