Anda di halaman 1dari 5

• 

Mulyasa (2005) Metode field trip atau karya wisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar
yangdilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman
langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipunkarya wisata memiliki
banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikandapat segera dicapai, terutama
berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalamantentang dunia luar.
•  Roestiyah (2001) karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannyadengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara
mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar
sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel
mobil, toko serba ada, dan sebagainya.

Pengertian Metode Karyawisata menurut beberapa tokoh, yaitu:


•  Checep (2008) Metode karyawisata atau widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa
siswamempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber belajar, dapat merangsang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luasdan aktual, siswa
dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisatamemerlukan waktu yang panjang
dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
•  Djamarah (2002). teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari
ataumenyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada
metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Karya wisata ada yang
dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang

Rusyan dalam Abimanyu (2008: 7.6) menambahkan bahwa walaupun karya wisata banyak unsur
nonakademisnya, tetapi tujuan pendidikan dapat pula tercapai terutama mengenai wawasan dan
pengalaman tentang dunia luar seperti tempat yang memiliki situs bersejarah, musium, peternakan
atau pertanian (agro wisata) dan sebagainya.

Menurut pendapat Syaiful Sagala ( 2006: 214), metodekarya wisata merupakan pesiar yang
dilakukan oleh siswa untuk tujuan pengalaman belajar hal tertuntu yang sesuai dengan
kurikulum sekolah.

Berdasarkan pendapat Winarno (1980: 115), metode karyawisata adalah metode belajar
dengan mengajak peserta didik kesuatu tempat dengan tujuan untuk belajar. Jadi metode ini
berbeda dengan wisata atau tamasya karena tujuannya untuk tugas belajar.

Berdasarkan pendapat Zakiyah Daradjat (1996: 164), metode karyawisata merupakan


kunjungan siswa keluar sekolah dengan tujuan tempat tertentu yang mana terkait dengan
kegiatan dalam rangka mencapai mencapai tujuan pendidikan.

Menurut pendapat Pupuh (2007: 62), menjelaskan bahwa metode karyawisata yakni
mengajak siswa atau peserta didik keluar sekolah untuk tujuan belajar secara langsung dan
bukan rekreasi.
Berdasarkan pendapat Roestiyah (2001: 85), metode karyawisata atau field trip adalah cara
mengajar dimana peserta didik diajak keluar sekolah misalnya ke pabrik, bengkel,
peternakan, perkebunan ataupun tempat lain untuk mempelajari sesuatu secara langsung.

Berdasarkan pendapat Basyiruddin Usman (2002: 53), metode karyawisata mengajak


siswa pergi keluar sekolah untuk belajar berkaitan dengan pokok bahasan.

Menurut pendapat Nana (2005: 87), metode field trip yakni metode mengajar dimana
berbeda dengan wisata pada umumnya dikarenakan dalam karyawisata, peserta didik keluar
sekolah dalam rangka belajar.

https://meenta.net/metode-karyawisata/

https://fatkhan.web.id/pengertian-dan-pengertian-dan-langkah-langkah-metode-pembelajaran-
karyawisata-langkah-metode-karyawisata/

http://merlianaafiyati.blogspot.com/2017/09/karya-wisata-adalah-metode-karya-wisata.html

https://www.referensimakalah.com/2012/12/metode-karya-wisata-dalam-pembelajaran.html

https://sites.google.com/site/personaledukasi/personal-edukasi-blog/
metodekaryawisatasebagaimediapembelajaranmodern

https://irarahayu.wordpress.com/2014/03/19/metode-mengajar/

http://perendekan.blogspot.com/2015/10/makalah-karya-wisata-metode-pengajara.html

Menurut Mulyasa Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai metode
pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a) Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar.
b) Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah.
c) Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai paedagogis.
d) Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam
karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika ya, karya wisata
dapatdilaksanakan.
e) Membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis, dan sistematis.
f) Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, denganmemperhatikan
tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yangkondusif.
g) Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat kesulitan-
kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada mereka yang
telah me mbantu, membuat laporan karyawisata dan catatan untuk bahankarya wisata yang akan
datang.

Zahara Idris, karyawisata ialah “suatu metode dalam mengajar yaitu anak didik di bawah
bimbingan pendidik dengan perumusan tujuan yang tegas dan rencana yang konkrit pergi ke
suatu tempat atau daerah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.”
Oemar Hamalik, “karyawisata adalah suatu kunjungan ke suatu tempat di luar kelas yang
dilaksanakan sebagai bagian integral dari pada seluruh kegiatan akademis dan terutama
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.”
S. Nasution, “Karyawisata bukan piknik, melainkan memindahkan kelas untuk sementara
keluar.”
Sudarwan Danim, “karyawisata sebagai suatu strategi belajar mengajar, di mana guru dan
muridnya mengunjungi suatu tempat tertentu yang relevan untuk memperoleh sejumlah
pengalaman empiris.”
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, “metode karyawisata tidak lain adalah membawa
murid ke luar kelas untuk mempelajari sesuatu (kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar
mengajar)”
Syaiful Bahri Djamarah, “Metode karyawisata ialah suatu cara pengusaan bahan pelajaran
oleh para anak didik dengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang terdapat di luar
kelas atau di lingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami
secara langsung.”
Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan, “Karyawisata ialah pesiar (ekskursi) yang dilakukan
oleh para siswa untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral
dari kurikulum sekolah.”
Sudarwan Danim, “karyawisata sebagai suatu strategi belajar mengajar, di mana guru dan muridnya
mengunjungi suatu tempat tertentu yang relevan untuk memperoleh sejumlah pengalaman empiris.”

Asmani (2015: 150) mengatakan bahwa metode karyawisata adalah cara mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko
serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum dan sebagainya.

Wardani, dkk. (2010: 4.15), pada usia sekolah dasar siswa mulai memperhatikan keadaan
sekelilingnya dengan objektif. Pada usia ini siswa mulai ingin mengetahui segala sesuatu, terutama
terhadap apa yang dilihatnya. Mereka berusaha menambah pengetahuan, kemampuan, maupun
pengalaman sebanyakbanyaknya
Karyawisata biasanya berhubungan dengan kegiatan mengunjungi beberapa tempat yang
menarik dan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada kunjungan lapangan. Kegiatan
karyawisata bertujuan untuk mengamati situasi, mengamati kegiatan atau praktik, atau
membawa kelompok menemui seseorang atau objek yang tidak dapat dibawa ke kelas atau ke
tempat pertemuan (Suprijanto, 2007).

Sementara itu, Djamarah dan Aswan (2006) mengatakan “teknik karyawisata adalah cara
mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di
luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu
bengkel mobil, tojo serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum, dan sebagainya”.

Kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata adalah cara mengajar
yang didunakan dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah
yang membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bertujuan untuk mempelajari, menyelidiki,
atau mengamati suatu objek yang tidak dapat dibawa ke kelas atau ke tempat pertemuan.

Seperti metode lainnya, metode karyawisata memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan metode karyawisata yaitu antara lain :

1. Karyawisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan


nyata dalam pengajaran.
2. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan di masyarakat.
3. Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa.
4. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.

(Djamarah dan Aswan, 2006)

Kelemahan metode karyawiasata :

1. Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk disediakan oleh
siswa atau sekolah.
2. Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang.
3. Memerlukan koordinasi dengan guru serta bidang studi lain agar terjadi tumpang
tindih waktu dan kegiatan selama karyawisata.
4. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan
utama, sedang unsur studinya menjadi terabaikan.
5. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka kepada
kegiatan studi yang menjadi permasalahan.

(Djamarah dan Aswan, 2006)

Sementara itu, Flores, Bueno, dan Lapastora dalam Suprijanto (2007) juga menambahkan
kelemahan karyawisata sebagai berikut :
1. Tidak cocok untuk beberapa bidang permasalahan.
2. Mahal (waktu, uang, dan tenaga), jika kunjungan jauh.
3. Memerlukan banyak persiapan.
4. Melibatkan orang lain.
5. Dalam metode ini, guru mengajak siswa ke objek tertentu untuk mempelajari sesuatu.
Ini berbeda dengan darmawisata yang tujuannya adalah rekreasi. Metode
karyawisatan berguna bagi siswa dalam memehami kehidupan nyata beserta segala
masalahnya.
6. Karyawisata tidak selamanya membutuhkan biaya yang mahal. Misalnya, melakukan
karyawisata ke pasar yang ada di sekitar sekolah, siswa bisa melakukan pengamatan
kegiatan jual beli dalam pelajaran ekonomi. Para siswa bisa mewawancarai penjual
atau pembeli, mereka bisa memperoleh pengalaman yang berkaitan dengan pelajaran
ekonomi secara langsung di pasar.
7. Untuk pelajaran sejarah, siswa bisa diajak ke museum untuk melihat benda-benda
bersejarah yang dipelajari dalam pelajaran sejarah. Masih banyak palajaran lain yang
bisa diajarkan dengan kenggunakan metode karyawisara, seperti pelajaran agama,
IPS, dan geografi.

Tujuan Penggunaan Metode Karyawisata 


1. Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah atau kelas
2. Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung dan nyata mengenai obyek
tersebut
3. Untuk menanamkan nilai moral pada siswa

Anda mungkin juga menyukai