BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Pengertian Belajar
Belajar adalah merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan
belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang.
Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan, kebiasaan, sikap,
keyakinan,tujuan, kepribadian,dan bahkan persepsi seseorang (Achmad Rifa’I
RC,2009:82)
Menurut Gage (1983:252), Belajar adalah merupakan suatu proses dimana
organism mengubah prilakunya karena hasil dari pengalaman. Slavin
(1994:152)menyatakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan individu yang
disebabkan oleh pengalaman.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1988:2)
Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai
suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau
suatu pengertian. Perubahan tidak disebut belajar jika disebabkan oleh pertumbuhan atau
keadaan sementara seseorang, seperti kelelahan atau disebabkan oleh obat-obatan
(Nasution,1990:85)
Metode karyawisata dengan bantuan lembar kerja adalah metode dimana siswa
secara langsung dapat mengamati objek dan menemukan pengalaman berpikir yang nyata
di alam objek wisata yang dijadikan sasaran. Kenyataannya siswa akan lebih merasa
senang dengan realita yang langsung dilihat dan dialami sendiri, Rusiyah,(2001:85). Oleh
karena itu siswa akan lebih peka untuk mengekspresikan sesuatu yang dirasakannya.
Proses pembelajaran tidak hanya dilaksanakan di dalam kelas tetapi dapat juga
dilaksanakan di luar kelas. Metode karyawisata dengan bantuan lembar kerja sangat
bermanfaat dan efektif dalam pembelajaran menulis puisi.
Menulis puisi merupakan hasil rekaman peristiwa atau gambaran objek menarik
yang dituangkan melalui pikirannya ke dalam bahasa tulis. Metode karyawisata dengan
bantuan lembar kerja dapat mempengaruhi siswa dalam berekspresi yang dituangkan
dalam bentuk puisi, dengan cara siswa mengamati dan menemukan pengalaman berpikir
yang nyata melalui suatu objek, misalnya objek alam yang berupa sungai seperti puisi
karangan Jefta pada buku bahasa Indonesia kelas V karangan Wendi Widya R.D.dkk.
penerbit PT Intan Pariwara Klaten di bawah ini.
SUNGAI
Saat kupandang engkau,
Terlihatlah keagungan Tuhan
Engkau mengalir dengan indah
Engkau mengalir dengan jernih
konkret dan artistic pemikiran manusia dalam bahasa emosional yang berirama. ( 5 ) Puisi
adalah pengalaman imajinatif yang bernilai dan berarti sederhana disampaikan dalam
bahasa yang tepat.( 6 ) Puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat menafsirkan
dalam bahasa berirama.
Kosasih ( 2011:206 ) puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata
indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan
irama yang terkandung dalam karya sastra itu. Adapun kekayaan makna yang terkandung
dalam puisi dikarenakan oleh pemadatan segala unsur bahasa. Bahasa yang digunakan
dalam puisi berbeda dengan yang digunakan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa yang
ringkas, namun maknanya sangat kaya. Kata-kata yang digunakan adalah konotatif, yang
mengandung banyak penafsiran dan pengertian.
Altenberd ( 1970:2 ) puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran
dalam bahasa berirama ( as the interpretive dramatization of experience in metrical
language). Maksud pengertia di atas adalah bahwa pendramaan disini yaitu orang penyair
mengubah atau menceriterakan pengalaman melalui puisi dengan bahasa yang
tersetruktur .Pengalaman itu dapat berupa pengalaman menyedihkan , menyenangkan
dan mengharukan. Samuel Taylor Coleridge mengemukaan puisi itu adalah kata-kata yang
terindah dalam susunan terindah. Dari pengertian itu bahwa puisi dibuat seindah mungkin
baik dilihat dari bahasa,susunan dan keindahan secara umum.
sebagai sarana protes atau sebagai ungkapan simpati dan keprihatinan penyair terhadap
lingkungandan masyarakat.
Amanat merupakan suatu pesan yang disampaikan penyair dalam puisinya.Penyair
mengungkapkan solusi atau alternative jawaban sebagai pemecahan terhadap tema yang
disajikannya. Pesan-pesan tersebut dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi. Di
sinilah kelebihan seorang penyair, ia menyampaikan pesan-pesan itu melalui ungkapan
yang sangat halus sehingga tidak menimbulkan kesan menggurui, vulgar, atau sok
tau.(Kosasih 2011:210).
Perasaan: Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan
penyair.Bentuk ekspresi itu dapat berupa kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan
kepada kekasih, kepada alam, atau Sang Kholik. Oleh karena itu, bahasa dalam puisi akan
terasa sangat ekspresif dan lebih padat.
Nada dan Suasana, dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu
terhadap pembaca: apakah dia ingin bersikap menggurui, menasehati, mengejek,
menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sikap
penyair kepada pembaca ini disebut nada puisi. Sering kali puisi bernada santai karena
penyair bersikap santai kepada pembaca. Jika nada merupakan sikap penyair terhadap
pembaca, maka suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu atau
akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. Jika kita berbicara tentang
sikap penyair, maka kita berbicara tentang nada; jika kita berbicara tentang suasana jiwa
pembaca yang timbul setelah membaca puisi, maka kita berbicara tentang suasana. Nada
dan suasana saling berhubungan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap
pembacanya. Nada duka yang diciptakan penyair dapat menimbulkan suasana iba hati
pembaca. Nada kritik yang diberikan penyair dapat menimbulkan suasana penuh
pemberontakan bagi pembaca. Nada religius dapat menimbulkan suasana khusyuk.
Balada adalah puisi yang bercerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan.
Contohnya Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra.
Romansa adalah jenis cerita yang menggunakan bahasa romantic yang berisi kisah
percintaan, diselingi perkelahaian dan petualangan.
2) Puisi Lirik adalah puisi yang nadanya berdendang, pada puisi ini biasanya banyak
terkandung bunyi-bunyi dan irama yang merdu. Dalam menulis puisi lirik, penyair harus
mencurahkan perasaannya. Demikian pula pembaca pada waktu menghadapi sajak lirik
lebih memusatkan perasaannya. Sajak ini berupa dendang yang bersifat santai, kadang-
kadang pembaca tidak terlalu memperhatikan isinya, tetapi lebih memperhatikan
keindahan iramanya. Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegy,
ode,dan sarenada. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya
“Elegi Jakarta” karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di kota
Jakarta.
Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, suatu hal, atau suatu
keadaan. Yang banyak ditulis ialah pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang dikagumi. “
Teratai karya Sanusi Pane, Diponegoro karya Chairil Anwar dan Ode Buat Proklamator
karya Leon Agusta. Sarenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata
“serenade” berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Rendra banyak
menciptakan kumpulan sajak, misalnya “Serenada Merah Jambu. Warna-warna di
belakang serenade melambangkan sifat nyanyian cinta, ada yang bahagia, sedih, kecewa,
dan sebagainya.
3) Puisi Deskriptif adalah puisi dimana penyair bertindak sebagai pemberi kesan
terhadap keadaan/ peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.
Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misalnya satire, puisi yang bersifat
kritik sosial, dan puisi-puisi impresionistik. Satire adalah puisi yang mengungkapkan
perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau
menyatakan keadaan sebaliknya. Puisi kritik social adalah puisi yang juga menyatakan
ketidakpuasan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang,namun dengan
cara membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan / orang tersebut. Pesan
penyair juga dapat kita hayati dalam puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan
(impresi) penyair terhadap suatu hal.
memilih bahan dan menentukan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.
Besarnya prosentase peningkatan menulis puisi diaphan melalui metode karyawisata pada
siswa kelas V SD Pangudi Luhur Santo Yusuf Semarang. Pada siklus I sebesar 10,0 atau
65 % dengan katagori cukup. Setelah dilakukan penelitian tindakan pada siklus II
mencapai kemampuan rata-rata sebesar 11,2 poin atau sebesar 75 %. Kemampuan rata-
rata ini sudah dapat melampaui batas rentang yaitu 9-11 walaupun masih dalam katagori
cukup. Ketrampilan menulis puisi yang diukur meliputi beberapa aspek, yaitu aspek
kesesuaian judul dengan isi, diksi,kata konkret, majas, versifikasi, dan tipografi. Kedua
penelitian tersebut sama-sama menggunakan metode karyawisata dan membuahkan
hasil pemikiran yang telah dipaparkan. Metode keduanya masih menggunakan metode
karyawisata yang cukup memakan waktu dan tenaga, mungkin beaya besar bila harus
keluar kota. Berdasarkan kekurangan, kelemahan penelitian tersebut, peneliti akan
memudahkan dan meringankan beban siswa yang tanpa beaya, menyenangkan, tempat
yang tidak jauh, dan dapat dilakukan kapan saja. Maka dalam kesempatan ini peneliti
menggunakan metode karyawisata dengan bantuan lembar kerja, karena siswa dapat
secara langsung mengamati obyek wisata yang ada dilingkungan sekitar sekolah dengan
senang, mudah terjangkau dan efisien.
Lebih cocok dengan Melalui metode
metode karyawisata Karyawisata dengan
Kondisi Fisik dan dengan bantuan bantuan lembar kerja
Mental siswa SD lembar kerja karena diduga dapat
Kelas V dalam usia anak pada tingkat meningkatkan hasil
10‐11 th. Pada tahap perkembangan belajar siswa materi
operasional konkret nyata/konkret menulis puisi kelas V
semester 2 .
mengalami kesulitan dalam menulis puisi, hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis
puisi menjadi rendah.
Pemecahan masalah pembelajaran menulis puisi cocok menggunakanan metode
karyawisata dengan bantuan lembar kerja, karena sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa usia 10-11 tahun yaitu pada perkembangan nyata atau konkret.
Diduga melalui metode karyawisata dengan bantuan lembar kerja dapat
meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia dalam materi menulis puisi pada siswa kelas
V SD Negeri 03 Gumawang.