Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TEORI BELAJAR

HASIL OBSERVASI PENERAPAN TEORI BELAJAR


PADA SMAN 21 JAKARTA

Oleh :
M. Zuhdi Mubarak (1513622002) , Muhammad Rafli Fahrezy (1513622007) , Wahyu Haryanto
(1513622008) , Ghivarel Zimraan Emerson (1513622005) , Lastri Lenni Rohani. S (1513622061) ,
Zakiyyah Qurotu Balqis (1513622064) , Fatimah Azzahra T (1513622053)
Fakultas Teknik , Universitas Negeri Jakarta

Abstrak
Observasi adalah metode penelitian atau Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan
merekam kejadian, perilaku, atau fenomena yang terjadi secara langsung. Tujuan dari observasi adalah untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan objektif tentang suatu situasi atau objek penelitian tanpa campur tangan
atau pengaruh peneliti pada kondisi tersebut. Dalam konteks ilmiah, observasi sering digunakan untuk
mengamati perilaku manusia, hewan, atau objek lainnya dalam lingkungan alaminya. Observasi dapat bersifat
partisipatif, dimana peneliti terlibat secara aktif dalam situasi yang diamati, atau non-partisipatif, dimana
peneliti hanya menjadi pengamat tanpa ikut campur dalam kegiatan yang dialami. Penelitian ini dimaksudkan
untuk mengamati penerapan teori belajar yang digunakan pada SMAN 21 Jakarta.
Kata Kunci : Observasi, Peneliti, manusia, teori belajar, SMAN 21 Jakarta

1. PENDAHULUAN
Istilah Observasi berasal dari Bahasa latin yang berarti “melihat” dan
memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara
akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek
dalam fenomena tersebut. Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan
setting yang dipelajari, aktivitas – aktivitas yang berlangsung, orang – orang yang telibat
dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif subjek yang terlibat dalam
kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuatm faktual, sekaligus teliti tanpa
harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan (Diunduh dari
https://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-penggunan-teknik.html ,
diakses pada Selasa, 5 Desember 2023).
Mempelajari berbagai teori belajar akan lebih lengkap bilaman disertai dengan
kegiatan observasi. Oleh karena itu, sebagai kelanjutan dalam mempelajari berabgai teori
belajar yang telah dilaksanakan dalam perkuliahan, baik yang telah dilakukan melalui
diskusi dan pembahasan bersama, maka dilaksanakan pula kegiatan observasi
pembelajaran. Kegiatan observasi dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan
pembelajaran di kelas pada jenjang Pendidikan tertentu.
Dalam kegiatan perkuliahan yang telah dilaksanakn, telah membahas mengenai
beberapa teori belajar, antara lain : (1) Teori Belajar Behaviouristik, (2) Teori Belajar
Kognitivisme, (3) Teori Belajar Konstruktivisme, (4) Teori Belajar Humanistik. Aplikasi
teori belajar di Lembaga Pendidikan, dalam hal ini adalah di sekolah, harus disesuaikan
dengan aspek – aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Aspek
– aspek tersebut seperti; usia peserta didik, karakteristik peserta didik, materi
pembelajaran, tujuan pembelajaran, kebutuhan khusus, setting atau lingkungan belajar,
dan lain sebagainya.
Aplikasi teori – teori belajar bertujuan untuk mencapai keberhasilan, efektivitas, dan
efisiensi dalam pembelajaran yang dilangsungkan di kelas. Kenyataan bahwa
pemahaman mengenai teori – teori belajar di kalangan peserta didik memang masih
menjadi hal yang belum umum dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah–
sekolah, tidak berarti bahwa selama ini praktek pembelajaran tidak tercakup dalam teori
–teori belajar. Sebenarnya pendidik telah mengaplikasikan teori – teori belajar dalam
pembelajaran yang diampunya.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang penerapan teori belajar
dan pembelajaran, implementasi student centered learning dan jenis penilaian yang
digunakan di SMA Negeri 21 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian menggunakan latar alamiah dengan
maksud menafsirkan sebuah fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan
melibatkan berbagai metode yang ada (Denzin & Lincoln (1994). Penelitian kualitatif
berusaha untuk menemukan dan menggambarkan secara naratif kegiatan yang dilakukan
dan dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap kehidupan mereka. Tujuan penelitian
kualitatif dapat dilihat dari: (1) Penggambaran obyek penelitian (desricbing object); agar
obyek penelitian dapat dimaknai maka perlu digambarkan melalui cara memotret,
memvideo, meilustrasikan dan menarasikan. Penggambaran ini dapat dilakukan terhadap
obyek berupa peristiwa, interaksi sosial, aktivitas sosial religious, dan sebagainya. (2)
Mengungkapkan makna di balik fenomena (exploring meaning behind the phenomena);
makna dibalik fenomena/fakta dapat diungkap bila peneliti memperlihatkan dan
mengunkapkan melalui wawancara mendalam (dept interview) dan observasi
berpartisipasi (participation observation). (3) Menjelaskan fenomena yang terjadi
(explaning object); fenomena yang tampak di lapangan terkadang tidak sama dengan apa
yang menjadi tujuan, menjadi inti persoalan atau dengan kata lain yang tampak berbeda
dengan maksud utama, sehingga perlu adanya penjelasan secara detail, rinci dan
sistematis (Setiawan & Anggito, 2018: 39). Teknik pengambilan data dalam penelitian ini
melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Penggunaan metode kualitatif ini
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai metode yang tepat untuk mengajar
peserta didik di SMA Negeri 21 Jakarta
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Observasi
Kegiatan observasi dan wawancara ini dilakukan untuk menganalisis aplikasi teori belajar
yang dilaksanakan di SMAN 21 Jakarta
Observasi difokuskan pada pelaksanaan:
1. Pengkondisian saat dikelas
2. Metode guru dalam mengajar
3. Keaktifan Siswa
Berdasarkan hasil temuan di lapangan hasil penelitian metode pembelajaran berbasis
penilaian keaktifan siswa selama berada di dalam kelas dengan Teknik pengumpulan
data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi Observasi dilaksanakan pada
hari Selasa, 5 Desember 2023. Hasil Observasi diuraikan sebagai berikut:
1. Proses Pembelajaran mencakup kegiatan interaksi antara guru-siswa dan
komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan belajar (Rustaman, 2001:461).
Persiapan secara keseluruhan dalam memulai kelas biasanya guru akan melakukan
presensi dan menanyakan kabar kepada para muridnya, lalu melakukan
pengondisian untuk memulai mata Pelajaran yang akan di pelajari. Selanjutnya,
guru akan memberikan motivasi kepada siswa untuk persiapan memulai Pelajaran
dimana itu mencakup kompetensi dasar, dan mengingatkan Kembali materi apa
yang sudah diajari di pertemuan sebelumnya.
2. Proses Pembelajaran Menggunakan Metode Cooperative. Usman (2002: 14)
mendefinisikan cooperative sebagai belajar kelompok atau bekerjasama.
pembelajaran secara berkelompok atau bekerjasama.
Dalam diskusi kelompok ketika guru memberikan materi guru juga akan
memberikan LKPD kepada masing-masing kelompok. Jika ada anak yang kurang
memahami materi tersebut maka akan diberikan bimbingan baik antara teman
sekelasnya atau dibimbinng langsung oleh guru tersebut.
Dan ketika salah satu kelompok sedang mempresentasikan suatu materi dan
kelompok lain aktif memberikan tanggapan ketika memiliki pendapat atau
persepsi yang berbeda, maka peran guru adalah menyamakan persepsi mana
tanggapan atau pendapat yang lebih tepat.
3. Proses Pembelajaran menggunakan Metode Evaluasi dan Review hasil kerja
kelompok yang telah dilakukan oleh siswa. Metode ini dilakukan guru Ketika
guru mengamati hasil kerja kelompok para murid, jika hasil kerja kelompok
terdapat perbedaan maka guru harus menyamakan hasil tersebut . Penilaian dalam
kerja kelompok ini juga mencakup keaktifan murid, presentasi kerja kelompok,
dan kesimpulan yang murid sampaikan di setiap akhir materi untuk menilai
sampai mana pemahaman mereka mengenai materi tersebut.
3.2 Pembahasan
Berikut Pembahasan penerapa Teori belajar Behavioristic, Humanistik, Cognitive,
Constructive pada SMAN 21 Jakarta:
1. Teori Behavioristik, teori belajar ini menekankan pengamatan terhadap perilaku
yang dapat diukur dan diobservasi. Proses belajar dipandang sebagai respons
terhadap stimulus eksternal. Di SMAN 21 Jakarta telah diterapkan teori
Behavioristik dalam proses pembelajaran. Aplikasi teori ini biasanya guru akan
menanyakan kembali materi apa yang sudah dijelaskan di pertemuan yang lalu,
sebelum melanjutkan materi baru untuk mengukur pemahaman murid.
2. Teori Humanistik, Teori ini menitik beratkan pada aspek psikologis individu,
pengembangan diri, dan motivasi intrinsik. Pembelajaran dipandang sebagai suatu
proses pribadi. Fokus pada pengembangan potensi penuh siswa, memberikan
kebebasan untuk mengejar minat pribadi, dan mendorong kreativitas. Di SMAN 21
Jakarta telah menerapkan teori belajar humanistic, karena siswa di SMAN 21
Jakarta diberikan kebebasan dalam mengambil ekstrakulikuler sesuai dengan apa
yang diminatinya.
3. Teori Cognitive, berkaitan dengan pemrosesan informasi, memori, pemecahan
masalah, dan konstruksi pengetahuan. Proses mental menjadi fokus utama dalam
memahami pembelajaran. Menggunakan metode pengajaran yang merangsang
pemikiran kritis, seperti pemecahan masalah dan penggunaan strategi metakognitif.
Teori belajar Cognitive telah di terapkan di SMAN 21 Jakarta. Siswa SMAN 21
Jakarta memiliki keaktifan yang cukup baik di dalam kelas, seperti melakukan
tanya jawab, atau juga Ketika guru bertanya para murid mampu untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
4. Teori Constructive, Menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan
mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi. Pembelajaran dipandang sebagai
suatu konstruksi yang personal. Mendorong kolaborasi, diskusi, dan proyek-proyek
berbasis masalah yang memungkinkan siswa untuk membangun pemahaman
mereka sendiri melalui pengalaman langsung. Di SMAN 21 Jakarta telah
menerapkan teori Constructive. Aplikasi dari teori ini adalah Ketika siswa
mempelajari suatu teori di damping dengan praktek yang mereka lakukan, sehingga
mereka dapat menilai kebenaran suatu teori dari praktek yang mereka lakukan.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan laporan tersebut, dapat disimpulkan bahwa observasi penerapan teori
belajar di SMAN 21 Jakarta dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
kualitatif. Melalui teknik pengambilan data seperti wawancara, dokumentasi, dan
observasi, laporan ini memberikan gambaran yang akurat mengenai metode yang tepat
untuk mengajar peserta didik di SMAN 21 Jakarta. Selain itu, laporan juga membahas
penerapan Teori Belajar Behaviouristik, Kognitivisme, Konstruktivisme, dan Humanistik
dalam konteks pembelajaran di sekolah tersebut.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan teori belajar dan
pembelajaran, implementasi student centered learning, serta jenis penilaian yang
digunakan di SMA Negeri 21 Jakarta. Dengan demikian, laporan ini memberikan
pemahaman yang mendalam tentang praktik pembelajaran di SMAN 21 Jakarta dan
relevansi teori-teori belajar dalam konteks tersebut.
Dengan demikian, laporan ini memberikan kontribusi yang berharga dalam
memahami praktik pembelajaran di SMAN 21 Jakarta dan dapat menjadi acuan bagi
pengembangan metode pembelajaran yang lebih efektif di masa depan.
Saran untuk hasil observasi penerapan teori belajar di SMAN 21 Jakarta dapat
meliputi:
1. Analisis Mendalam: Melakukan analisis mendalam terhadap data observasi
untuk memahami secara lebih komprehensif bagaimana penerapan teori
belajar Behavioristik, Kognitivisme, Konstruktivisme, dan Humanistik
terjadi dalam konteks pembelajaran di sekolah tersebut.
2. Identifikasi Tantangan: Mengidentifikasi potensi tantangan atau hambatan
dalam penerapan teori belajar dan pembelajaran di SMAN 21 Jakarta,
sehingga dapat diidentifikasi solusi yang tepat untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran.
3. Rekomendasi Perbaikan: Memberikan rekomendasi konkret untuk perbaikan
atau pengembangan metode pembelajaran yang lebih efektif berdasarkan
temuan dari hasil observasi.
4. Kolaborasi dengan Pengajar: Melibatkan pengajar dan staf pendidikan
lainnya dalam proses analisis hasil observasi untuk mendapatkan sudut
pandang yang lebih komprehensif dan mendukung implementasi perbaikan.
Dengan menerapkan saran-saran ini, diharapkan hasil observasi dapat memberikan
kontribusi yang lebih signifikan dalam pengembangan metode pembelajaran yang
lebih efektif di SMAN 21 Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Pengertian dan Penggunaan Teknik Pengumpulan Data Penelitian.
Diunduh dari https://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-
penggunan-teknik.html, diakses pada Selasa, 5 Desember 2023.
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, Kajian Ilmiah
Mata Kuliah Umum, 21(1), 33-54.
Hanik Mahliatussikah, E. E. S. (2022). Penerapan Metode Pembelajaran Student Centered
Learning (SCL) dalam Pembelajaran di SDN Kedungpeluk 2 Sidoarjo 1. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Dasar, IX (2), 99-114
Dewi, E. R. (2018). Metode pembelajaran modern dan konvensional pada Sekolah Menengah
Atas. PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran,
2(1), 44-52.
Herliani, M. P., Boleng, D. T., & Maasawet, E. T. (2021). Teori Belajar dan Pembelajaran.
Penerbit Lakeisha.
Qodir, A. (2017). Teori Belajar Humanistik Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 4(2).
Abdurakhman, O., & Rusli, R. K. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. DIDAKTIKA
TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1).
Muhibin, M., & Hidayatullah, M. A. (2020). Implemntasi Teori Belajar Konstruktivisme
Vygotsky Pada Mata Pelajaran Pai Di SMA Sains QurAn Yogyakata. Belajea:
Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 113-130.
Shofiyani, A., Aisa, A., & Sulaikho, S. (2022). Implementasi Teori Belajar Behavioristik di
MI Al-Asyari’ah Jombang. Al-Lahjah, 5(2), 22-31.
Boiliu, F. M., & Sitorus, M. M. (2022). ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN BERBASIS STUDENT CENTER
LEARNING DALAM MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP
NEGERI 23 JAKARTA: PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN, STUDENT
CENTER LEARNING. DIDASKALIA: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 3(2),
97-107.
Hapudin, H. M. S. (2021). Teori belajar dan pembelajaran: menciptakan pembelajaran yang
kreatif dan efektif. Prenada Media.
Afidati, M., & Malasari, P. N. (2023). PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG
BERMAKNA MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEORI
KOGNITIVISME. Al-Irsyad Journal of Mathematics Education, 2(2), 67-77.
Azizi, M. K., & Shafrizal, A. (2022). Merdeka Belajar Dalam Sudut Pandang Teori Belajar
Konstruktivisme dan Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan dan Konseling
(JPDK), 4(4), 796-803.
Sasmita, R., & Wantini, W. (2023). Sekolah Ramah Anak Dalam Teori Belajar Humanistik
Perspektif Psikologi Pendidikan Islam. FOUNDASIA, 14(1), 1-13.
LESTARI, D. (2019). Sarwono, 2002, Psikologi Sosial Individu dan Teori-Teori Psikologi
Sosial, Jakarta: Balai Pustaka Skandarrumidi, 2012, Metodelogi Penelitian
Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:
CV. Alfabeta, Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Bandung: CV. Alfabetaah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Tim
Penyusun IAIN Jember, 2017, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,
Jember ... (Doctoral dissertation, IAIN Jember).
Dokumentasi saat melakukan observasi di SMAN 21 Jakarta

Anda mungkin juga menyukai