Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

VARIASI BELAJAR PAUD METODE KARYA WISATA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Strategi Pembelajaran Inovatif AUD

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Israwati, M.Si

Disusun Oleh:

Amanda Putria Angkat (2106104210049)

Farah Maulida Salsabilla (2106104210068)

Mutiara Syaharani Porang (2106104210029)

Nur Azzila Rahmah (2106104210001)

Thonia Sabilla Islami (2106104210017)

PRODI PENDIDIKAN GURU PAUD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan ini. Kami
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penyusun berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah di buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Banda Aceh, 26 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan masyarakat yang tidak lepas dari sorotan Publ
ik yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus mencari
kurikulum, sistem pendidikan, dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Berbic
ara tentang pendidikan berarti berbicara tentang segala komponennya dan salah satun
ya adalah belajar dan pembelajaran dengan segala aspek-aspeknya.Sedangkan pembel
ajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan unt
uk membelajarkan peserta didik.Pengertian “variasi” menurut kamus ilmiah populer a
dalah‟ selingan‟.‟ Selang – seling „atau „pergantian‟. Udin S Winaprata dalam buku
karya Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry mengartikan” Variasi” sebagai keanekaan y
ang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan atau perbeda
an – perbedaan yang sengaja diciptakan dibuat untuk memberikan kesan yang unik ba
gi masing – masing model tersebut. Adapun variasi mengajar merupakan keanekaraga
man dalam penyajian kegiatan mengajar.Menurut Mulyasa, Variasi dalam pembelajar
an adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motiv
asi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.Dalam proses pe
mbelajaran untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran tugasnya guru perlu me
mbuat variasi atau selingan pada suatu jam pelajaran yaitu adanya keanekaragaman da
lam penyajian kegiatan belajar. Menggunakan variasi dalam konteks proses belajar m
engajar adalah merupakan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang bertuj
uan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam konteks proses belajarnya siswa sena
ntiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan serta berperan secara aktif. Variasi dianj
urkan karena dapat menjaga tingkat perhatian, meningkatkan minat serta mencegah ra
sa bosan dalam diri siswa. prestasi belajar siswa dapat diperbesar bilamana terdapat c
ukup variasi guru dapat dikatakan bekerja dengan baik jika ia mampu menguasai varia
si sejauh yang ia perlukan.

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Tujuan Masalah

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Metode Karya Wisata

Menurut Jusuf Djajadisastra, kata “karyawisata” berasal dari karya yang artinya
kerja dan wisata yang berarti pergi. Dengan demikian, “karyawisata” berarti pergi
bekerja. Atau berpergian ke suatu tempat untuk bekerja.Di dalam hubungannya
dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata ialah bahwa murid-murid
akan mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek itu terdapat. Jadi, apa yang
disebut dengan bekerja sebenarnya yang dimaksud ialah mempelajari
sesuatu.Sedangkan secara istilah, metode karyawisata adalah cara mengajar yang
dilaksanakan dengan jalan mengajak para murid keluar kelas mengunjungi sesuatu
tempat untuk menyelidiki atau mempelajari hal tertentu di bawah bimbingan guru.

2.2 Pembelajaran Berbasis Lingkungan

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebgai


bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang
terlingkung di suatu daerah. Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati)
dan budaya manusia. Pemanfaatan lingkungan masyarakat sebagai sumber belajar
adalah untuk mengupayakan agar terjadi proses komunikasi atau interaksi antara
sekolah khususnya para siswa dan masyarakat. Interaksi yang baik akan
menumbuhkan saling pengertian antara kedua pihak. Sehingga miskomunikasi tidak
akan terjadi. Harapannya adalah terjadinya peningkatan relevansi antara kurikulum
sekolah dengan kebutuhan masyarakat. Dengan adanya pemanfaatan lingkungan
sebagai media pembelajaran ini guru juga berharap siswa akan lebih akrab dengan
lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya.
2.3. Teknik Teknik Penggunaan Lingkungan sebagai Media Pembelajaran

Ada beberapa cara atau teknik bagaimana mempelajari lingkungan sebagai


media dan sumber belajar, antara lain :

1. Survey

Mengunjungi lingkungan seperti mayarakat setempat untuk mempelajari proses


sosial, budaya, ekonomi, kependudukan, dan lain- ain. Kegiatan belajar dilakukan
siswa melalui observasi, wawancara dengan beberapa pihak yang dipandang perlu,
mempelajari data atau dokumen yang ada, dan lain-lain. Hasilnya dicatat dan
dilaporkan di sekolah untuk dibahas bersama dan disimpulkan oleh guru dan siswa
untuk melengkapi bahan pengajaran.

2. Camping atau berkemah

Kemah membutuhkan waktu yang cukup sebab siswa harus dapat menghayati
bagaimana kehidupan alam seperti suhu, iklim, suasana, dan lain-lain. Kemah cocok
untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam, ekologi, biologi, kimia, dan fisika. Siswa
dituntut merekam apa yang ia alami, rasakan, lihat dan kerjakan selama kemah
berlangsung. Hasilnya dibawa ke sekolah untuk dibahas dan dipelajari bersama-sama.

3. Field trip atau karyawisata

Karyawisata adalah kunjungan siswa keluar kelas untuk mempelajari objek tertentu
sebagai bagian integral dari kegiatan kurikuler di sekolah. Sebelum karyawisata
dilakukan siswa, sebaiknya direncankan terlebih dahulu objek apa yang akan akan
dipelajari dan cara mempelajarinya serta kapan sebaiknya dipelajari. Objek
karyawisata harus relevan dengan bahan pengajaran. Misalnya musium untuk
pelajaran sejarah, kebun binatang untuk pelajaran biologi, taman mini untuk pelajaran
ilmu bumi dan kebudayaan, peneropongan bintang di Lembang untuk fisika dan
astronomi.
2.4 Manfaat Metode Karyawisata Bagi Perkembangan Potensi Peserta Didik

Manfaat yang ditimbulkan dari pelaksanaan metode karyawisata atau kunjungan


edukatif bagi perkembangan potensi peserta didik di Sekolah dasar di antaranya
adalah :

1) Siswa mendapatkan banyak informasi baru;

2) Menambah pengalaman lapangan;

3) Melatih mental;

4) Lebih memahami bahwa belajar tidak hanya di dalam kelas tetapi

lebih dari itu belajar lebih luas;

5) Siswa lebih termotivasi dan sangat mendukung dengan cita-cita ke

depan;

6) Keseimbangan antara pembelajaran yang dilakukan di kelas

dengan di luar kelas;

7) Mengembangkan kreatifitas siswa;

8) Dapat menyalurkan inspirasinya secara langsung terkait tentang

materi pembelajaran di kelas;

9) Melatih siswa untuk mandiri dan tanggung jawab; dan

10) Melatih keberanian siswa atau rasa percaya diri.


Dari berbagai manfaat kunjungan edukatif sebagaimana tersebut di atas, memiliki
relevansi dengan nilai-nilai karyawisata yang meliputi:

a) Memberi pengalaman-pengalaman langsung. Anak belajar dengan menggunakan


segala macam alat inderea. Satu karyawisata lebih berharga daripada seratus gambar.

b) Membangkitkan minat baru atau memperkuat minat yang telah ada.

c) Memberi motivasi kepada murid untuk menyelidiki sebab musabab

sesuatu.

d) Menanamkan kesadaran akan masalah-masalah yang terdapat di

dalam masyarakat.

e) Memberi pengertian yang lebih luas tentang kehidupan dalam

masyarakat.

f) Mengembangkan hubungan sosial dengan masyarakat.

2.5 Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Metode Karyawisata

1. Kelebihan

Kelebihan metode karyawisata adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas
berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.

2) Hakikat belajar akan lebih bermakna, sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan
keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.

3) Bahan-bahan yang didapat/dipelajari lebih kaya serta lebih faktual, sehingga


kebenarannya lebih akurat.
4) Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif, sebab dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan
atau mendemonstrasikan, menguji fakta, dan lain-lain.

5) Menghindarkan terjadinya verbalisme (dapat mengucapkan kata atau nama obyek


tetapi tidak mengetahui apa maknanya).

6) Memperkaya pengalaman murid-murid, terutama mengenai obyek-obyek


disekitarnya, dan alam di sekitarnya.

7) Mengembangkan, menanamkan dan memupuk rasa cinta pada alam dan tanah air.

8) Menanamkan, mengembangkan dan memupuk keyakinan akan keagungan Allah


SWT.

2. Kekurangan

Kekurangan metode karyawisata adalah sebagai berikut:

1) Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit

untuk disediakan oleh siswa atau sekolah.

2) Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang

3) Memerlukan koordinasi dengan guru serta bidang studi lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karyawisata.

4) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan
utama, sedang unsur studinya menjadi terabaikan.

5) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka

kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.

2.6 Tahapan-tahapan Pelaksanaan Metode Karyawisata


1) Tahapan Persiapan atau Perencanaan

Sebelum karyawisata dilakukan, guru harus membuat persiapan atau perencanaan y


ang matang agar seluruh waktu yang tersedia selama karyawisata dapat digunakan de
ngan sebaik-baiknya. Persiapan atau perencanaan itu meliputi tindakan-tindakan seba
gai berikut :

a). Memperhitungkan jumlah siswa yang akan berkaryawisata.

b). Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan dalam mempelajari objek.

c). Memberi penjelasan tentang cara membuat atau menyusun laporan.

d). Memperhitungkan keadaan iklim, musim, dan cuaca.

e). Menjelaskan secara global keadaan objek yang dikunjungi.

f). Membentuk kelompok-kelompok atau regu-regu siswa dan menentukan tugas ke


giatan untuk masing-masing kelompok.

2). Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ialah suatu tahap dimana dilaksanakan suatu acara yang telah
disiapkan di sekolah. Setelah siswa sampai di lokasi objek karyawisata segala sesuatu
diatur seperti apa yang telah direncanakan. Tahapan-tahapan pelaksanaannya adalah s
ebagai berikut :

a). Pada tahap ini semua siswa melakukan observasi sesuai dengan tugas-tugas ya
ng telah dibicarakan di kelas dan tetap dalam kelompok yang telah ditentukan

b). Tata tertib selama berada di lokasi objek karyawisata harus dipegang teguh gu
na menghindarkan terjadinya kecelakaan atau gangguan terhadap objek yang sedang d
iobservasi.

c). Semua siswa harus dengan teliti memperhatikan semua objek, mencatat dan de
ngan cermat mendengarkan wawancara atau informasi yang sedang diberikan oleh jur
u penerang.
d). Semua siswa harus dapat memperoleh penjelasan yang sebaikbaiknya mengena
i objek yang diamati karena di sinilah terletak kegiatan yang sesungguhnya dari metod
e karyawisata.

e). Pada umumnya siswa masih malu-malu bertanya untuk itu guru harus mendoro
ng siswa untuk berani bertanya dan mengingatkan kepada siswa untuk mencatat semu
a keterangan yang didengar atau diperoleh.

3). Tahap Tindak Lanjut

Tahap tindak lanjut adalah tahap setelah kembali ke sekolah. Kemudian di kelas di
adakan lagi diskusi dan pertukaran atau perlengkapan data yang telah diperoleh dan di
catat setiap siswa selama peninjauan. Tahap tindak lanjut adalah sebagai berikut:

a). Sekembalinya dari karyawisata para siswa masuk ke kelas dan melengkapi cata
tan. Hal ini harus dilakukan agar semua siswa memperoleh gambaran yang sama dan l
ebih lengkap mengenai objek yang telah diamati.

b). menyusun bahan-bahan yang diperoleh dari tempat objek baik berupa benda as
li, tiruan, gambar, catatan ataupun laporan untuk bahan dokumentasi di kelas berupa p
ajangan (display).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bagi anak TK karya wisata berarti memperoleh kesempatan untuk mengobservasi,


memperoleh informasi/mengkaji segala sesuatu secara langsung (Hildebrand, 1986).
Karya wisata juga berarti membawa anak TK ke obyek-obyek tertentu sebagai
pengayaan pengajaran, pemberian pengalaman belajar yang tidak mungkin diperoleh
anak di dalam kelas (Welton dan Mallon 1981:414) Karya wisata merupakan salah sat
u metode melaksanakan kegiatan pengajaran di Taman Kanak-Kanak dengan cara me
ngamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manu
sia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya dengan pengamatan yang
diperoleh dari panca indra menganai bentuk, warna, ukuran dan sebagainya.

Karya wisata dapat dipergunakan untuk merangsang minat mereka terhadap sesuatu,
memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberika pengalaman mengan
ai kenyataan yang ada, dan dapat menambah wawasan (Hildebrand) Sesuai dengan ke
mungkinan yang diperoleh anak TK dari kegiatan karya wisata yakni menumbuhkan
minat, meningkatkan perbendaharaan, pengetahuan, memperluas wawasan, meningkat
kan kemampuan hidup masyarakat, maka tujuan karya wisata dapat diarahkan pada pe
ngambangan aspek perkembangan anak TK yang sesuai, yaitu aspek kognitif, bahasa,
emosi, kreativitas dan kehidupan bermasyarakat serta penghargaan pada karya dan jas
a orang lain.Sasaran karya wisata adalah dunia binatang, dunia tanaman, dunia kerja,
kehidupan manusia, misal di   kota, desa, pesisir, pegunungan. 
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai