Disusun Oleh:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan ini. Kami
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penyusun berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah di buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan masyarakat yang tidak lepas dari sorotan Publ
ik yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus mencari
kurikulum, sistem pendidikan, dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Berbic
ara tentang pendidikan berarti berbicara tentang segala komponennya dan salah satun
ya adalah belajar dan pembelajaran dengan segala aspek-aspeknya.Sedangkan pembel
ajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan unt
uk membelajarkan peserta didik.Pengertian “variasi” menurut kamus ilmiah populer a
dalah‟ selingan‟.‟ Selang – seling „atau „pergantian‟. Udin S Winaprata dalam buku
karya Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry mengartikan” Variasi” sebagai keanekaan y
ang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan atau perbeda
an – perbedaan yang sengaja diciptakan dibuat untuk memberikan kesan yang unik ba
gi masing – masing model tersebut. Adapun variasi mengajar merupakan keanekaraga
man dalam penyajian kegiatan mengajar.Menurut Mulyasa, Variasi dalam pembelajar
an adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motiv
asi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.Dalam proses pe
mbelajaran untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran tugasnya guru perlu me
mbuat variasi atau selingan pada suatu jam pelajaran yaitu adanya keanekaragaman da
lam penyajian kegiatan belajar. Menggunakan variasi dalam konteks proses belajar m
engajar adalah merupakan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang bertuj
uan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam konteks proses belajarnya siswa sena
ntiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan serta berperan secara aktif. Variasi dianj
urkan karena dapat menjaga tingkat perhatian, meningkatkan minat serta mencegah ra
sa bosan dalam diri siswa. prestasi belajar siswa dapat diperbesar bilamana terdapat c
ukup variasi guru dapat dikatakan bekerja dengan baik jika ia mampu menguasai varia
si sejauh yang ia perlukan.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Jusuf Djajadisastra, kata “karyawisata” berasal dari karya yang artinya
kerja dan wisata yang berarti pergi. Dengan demikian, “karyawisata” berarti pergi
bekerja. Atau berpergian ke suatu tempat untuk bekerja.Di dalam hubungannya
dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata ialah bahwa murid-murid
akan mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek itu terdapat. Jadi, apa yang
disebut dengan bekerja sebenarnya yang dimaksud ialah mempelajari
sesuatu.Sedangkan secara istilah, metode karyawisata adalah cara mengajar yang
dilaksanakan dengan jalan mengajak para murid keluar kelas mengunjungi sesuatu
tempat untuk menyelidiki atau mempelajari hal tertentu di bawah bimbingan guru.
1. Survey
Kemah membutuhkan waktu yang cukup sebab siswa harus dapat menghayati
bagaimana kehidupan alam seperti suhu, iklim, suasana, dan lain-lain. Kemah cocok
untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam, ekologi, biologi, kimia, dan fisika. Siswa
dituntut merekam apa yang ia alami, rasakan, lihat dan kerjakan selama kemah
berlangsung. Hasilnya dibawa ke sekolah untuk dibahas dan dipelajari bersama-sama.
Karyawisata adalah kunjungan siswa keluar kelas untuk mempelajari objek tertentu
sebagai bagian integral dari kegiatan kurikuler di sekolah. Sebelum karyawisata
dilakukan siswa, sebaiknya direncankan terlebih dahulu objek apa yang akan akan
dipelajari dan cara mempelajarinya serta kapan sebaiknya dipelajari. Objek
karyawisata harus relevan dengan bahan pengajaran. Misalnya musium untuk
pelajaran sejarah, kebun binatang untuk pelajaran biologi, taman mini untuk pelajaran
ilmu bumi dan kebudayaan, peneropongan bintang di Lembang untuk fisika dan
astronomi.
2.4 Manfaat Metode Karyawisata Bagi Perkembangan Potensi Peserta Didik
3) Melatih mental;
depan;
sesuatu.
dalam masyarakat.
masyarakat.
1. Kelebihan
1) Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas
berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
2) Hakikat belajar akan lebih bermakna, sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan
keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.
7) Mengembangkan, menanamkan dan memupuk rasa cinta pada alam dan tanah air.
2. Kekurangan
3) Memerlukan koordinasi dengan guru serta bidang studi lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karyawisata.
4) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan
utama, sedang unsur studinya menjadi terabaikan.
5) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka
Tahap pelaksanaan ialah suatu tahap dimana dilaksanakan suatu acara yang telah
disiapkan di sekolah. Setelah siswa sampai di lokasi objek karyawisata segala sesuatu
diatur seperti apa yang telah direncanakan. Tahapan-tahapan pelaksanaannya adalah s
ebagai berikut :
a). Pada tahap ini semua siswa melakukan observasi sesuai dengan tugas-tugas ya
ng telah dibicarakan di kelas dan tetap dalam kelompok yang telah ditentukan
b). Tata tertib selama berada di lokasi objek karyawisata harus dipegang teguh gu
na menghindarkan terjadinya kecelakaan atau gangguan terhadap objek yang sedang d
iobservasi.
c). Semua siswa harus dengan teliti memperhatikan semua objek, mencatat dan de
ngan cermat mendengarkan wawancara atau informasi yang sedang diberikan oleh jur
u penerang.
d). Semua siswa harus dapat memperoleh penjelasan yang sebaikbaiknya mengena
i objek yang diamati karena di sinilah terletak kegiatan yang sesungguhnya dari metod
e karyawisata.
e). Pada umumnya siswa masih malu-malu bertanya untuk itu guru harus mendoro
ng siswa untuk berani bertanya dan mengingatkan kepada siswa untuk mencatat semu
a keterangan yang didengar atau diperoleh.
Tahap tindak lanjut adalah tahap setelah kembali ke sekolah. Kemudian di kelas di
adakan lagi diskusi dan pertukaran atau perlengkapan data yang telah diperoleh dan di
catat setiap siswa selama peninjauan. Tahap tindak lanjut adalah sebagai berikut:
a). Sekembalinya dari karyawisata para siswa masuk ke kelas dan melengkapi cata
tan. Hal ini harus dilakukan agar semua siswa memperoleh gambaran yang sama dan l
ebih lengkap mengenai objek yang telah diamati.
b). menyusun bahan-bahan yang diperoleh dari tempat objek baik berupa benda as
li, tiruan, gambar, catatan ataupun laporan untuk bahan dokumentasi di kelas berupa p
ajangan (display).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karya wisata dapat dipergunakan untuk merangsang minat mereka terhadap sesuatu,
memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberika pengalaman mengan
ai kenyataan yang ada, dan dapat menambah wawasan (Hildebrand) Sesuai dengan ke
mungkinan yang diperoleh anak TK dari kegiatan karya wisata yakni menumbuhkan
minat, meningkatkan perbendaharaan, pengetahuan, memperluas wawasan, meningkat
kan kemampuan hidup masyarakat, maka tujuan karya wisata dapat diarahkan pada pe
ngambangan aspek perkembangan anak TK yang sesuai, yaitu aspek kognitif, bahasa,
emosi, kreativitas dan kehidupan bermasyarakat serta penghargaan pada karya dan jas
a orang lain.Sasaran karya wisata adalah dunia binatang, dunia tanaman, dunia kerja,
kehidupan manusia, misal di kota, desa, pesisir, pegunungan.
DAFTAR PUSTAKA