Anda di halaman 1dari 7

Pembelajaran Luar Kelas

Pengertian Pembelajaran Luar Kelas


Menurut Vera (2012:17-18) pembelajaran luar kelas merupakan upaya
mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas yang melibatkan siswa
secara langsung dengan lingkungan sekitar mereka, sesuai dengan materi
yang diajarkan. Haryanti (Husamah, 2013:20) menyatakan bahwa
pembelajaran luar kelas menekankan pada proses belajar induktif
(berdasarkan fakta nyata) yang materinya secara langsung dialami melalui
kegiatan pembelajaran. Dengan mengalami pembelajaran secara langsung
diharapkan siswa dapat membangun makna atau kesan dalam memori atau
ingatannya. Sejalan dengan itu menurut Direktorat Tenaga Kependidikan
dalam Husamah (2013:23) proses pembelajaran diluar kelas adalah proses
pembelajaran yang didesain agar siswa mempelajari langsung materi
pembelajaran pada objek yang sebenarnya, dengan demikian pembelajaran
akan menjadi nyata. Pembelajaran luar kelas dapat memberikan peluang
bagi siswa untuk merasa asyik dan senang dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Siswa dapat secara bebas bergerak dan leluasa untuk mencari
pengetahuan sambil menikmati udara segar, lingkungan yang indah, dan
tentu saja tidak membosankan.

Dari ketiga pendapat tersebut maka dapat disimpulkan


bahwa pembelajaran luar kelas adalah pembelajaran yang mengarahkan
siswa mempelajari materi pembelajaran secara langsung dengan objek yang
sebenarnya sehingga pembelajaran akan menjadi nyata dan menyenangkan.
Jadi, pada penelitian ini pembelajaran luar kelas yang dimaksudkan yaitu
suatu kegiatan pembelajaran pada materi teorema Pythagoras yang
dirancang pada alam terbuka dengan menggunakan alam sebagai sarana
tempat belajar. Aam terbuka yang dimaksudkan disini yaitu pada
lingkungan sekolah. Dimana lingkungan sekolah yang digunakan dapat
dijadikan tempat untuk melaksanakan proses pembelajaran untuk materi
teorema Pythagoras.

Tujuan Pembelajaran Luar Kelas


Tujuan pendidikan yang ingin di capai melalui aktivitas belajar di luar kelas
ialah sebagai berikut Vera (2012:21):
a. Mengarahkan peserta untuk mengembangkan bakat dan kreativitas
mereka dengan seluas-luasnya di alam terbuka.
b. Kegiatan belajar-mengajar di luar kelas bertujuan menyediakan latar
(setting) yang berarti bagi pembentukan sikap dan mental peserta didik.
c. Meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman peserta didik
terhadap lingkungan sekitarnya, serta cara mereka bisa membangun
hubungan baik dengan alam.
d. Memberikan konteks dalam proses pengenalan berkehidupan sosial
dalam tataran praktik (kenyataan di lapangan).
e. Menunjang keterampilan dan ketertarikan peserta didik.

f. Mengenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat


pembelajaran lebih kreatif.
g. Memberikan kesempatan yang unik bagi peserta didik untuk
perubahan perilaku melalui penataan latar pada kegiatan luar kelas.
h. Memberikan kontribusi penting dalam rangka membantu
mengembangkan hubungan guru dan murid.
i. Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan
komunitas sekitar untuk pendidikan.
j. Agar peserta didik dapat memahami secara optimal seluruh mata
pelajaran.

Kelebihan dan Kekurangan


Pembelajaran Luar Kelas
Kelebihan Pembelajaran Luar Kelas
Purwanti dalam (Husamah, 2013:27) kelebihan dari pembelajaran luar kelas
yaitu:
1. Dapat merangsang keinginan peserta didik untuk mengikuti materi
pelajaran guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta
didik;
2. Dapat digunakan sebagai media alternatif bagi guru dalam
mengembangkan metode mengajar.

Sedangkan menurut Widiasworo (2017:91) kelebihan pembelajaran luar


kelas yaitu:

1. Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar;

2. Peserta didik lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran;

3. Daya pikir peserta didik lebih berkembang;

4. Pembelajaran lebih menginspirasi peserta didik;

5. Pembelajaran lebih menyenangkan;

6. Lebih mengembangkan kreativitas guru dan peserta didik;

7. Kegiatan belajar lebih komunikatif;

8. Lebih menyeimbangkan antara pencapaian pengetahuan, sikap dan


keterampilan

Kekurangan Pembelajaran Luar Kelas


Adapun beberapa kekurangan dari pembelajaran outdoor dan cara
mengatasinya menurut Vera (2012:47-51) sebagai berikut:

a. Para siswa bisa keluyuran kemana-mana karena berada dialam bebas.


Cara mengatasinya yaitu guru hanya perlu memperhatikan para siswa dan
dibentuk belajar kelompok, sehingga pengawasannya mudah. Akan lebih
baik apabila guru memberikan perhatian yang ekstra terhadap siswa karena
mereka berada di arena bermain yang dapat memungkinkan mereka
keterusan senang bermain di tempat itu.
b. Gangguan konsentrasi. Cara mengatasinya yaitu guru harus pandai
memilih objek belajar yang benar-benar menyenangkan terhadap siswa.
c. Kurang tepat waktu (waktu akan tersita). Cara mengatasinya yaitu
guru membuat jadwal paten, baik dari segi tempat, waktu, dan pelaksanaan.
Para siswa yang datang terlambat diberi hukuman yang mendidik dan
menghibur.
d. Pengelolaan kelas lebih sulit. Cara mengatasinya yaitu cukup
menentukan area yang boleh dikunjungi oleh para siswa dan yang tidak
boleh dikunjungi. Cara lainnya, guru bisa mengajak guru pendamping
(wakil), sehingga pengelolaan belajar di luar kelas lebih efektif.
e. Lebih banyak menguasai praktik dan minim teori. Cara mengatasinya
yaitu guru tidak melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara terus-
menerus. Tetapi, sebuah pelajaran perlu diajarkan di dalam kelas. Caranya,
satu minggu belajar di luar kelas, dan satu minggu belajar di dalam kelas
untuk mempelajari teorinya.

Bentuk Pembelajaran Luar Kelas


A. Include
Pembelajaran luar kelas tidak hanya dilakukan secara insidental dan selalu
meninggalkan lingkungan sekolah. Pembelajaran luar kelas dapat juga
dilaksanakan di dalam kegiatan pembelajaran di sekolah atau pada jam-jam
pelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan. Tidak harus dilaksanakan
secara insidental dengan memerlukan waktu minimal sehari penuh dengan
persiapan yang benar-benar matang dan biaya yang relatif banyak.

Dalam hal ini bentuk pembelajaran luar kelas yang digunakan adalah
include pada kegiatan pembelajaran di sekolah. Menurut Widiasworo
(2017:148) pembelajaran luar kelas bentuk Include pada kegiatan
pembelajaran di sekolah maksudnya, pembelajaran luar kelas yang di
lakukan dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai tempat belajar.
Serta kegiatan pembelajaran berlangsung pada jam yang telah dijadwalkan
sebagaimana mestinya. Kita masih dapat melaksanakan pembelajaran luar
kelas meskipun hanya dengan waktu dua jam pelajaran saja. Biaya yang
dibutuhkan relatif murah, bahkan mungkin tidak membutuhkan biaya sama
sekali dan juga persiapan yang tidak bertele-tele. Hanya cukup dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran dan ditambah dengan Lembar Kerja.
Mengingat pembelajaran luar kelas adalah kegiatan pembelajaran yang
dilakukan di luar ruangan maka kita bisa memanfaatkan beberapa lokasi
yang ada di sekolah sebagai tempat terjadinya aktivitas belajar. Beberapa
lokasi di sekolah yang bisa digunakan untuk aktivitas luar kelas, antara lain
taman sekolah, halaman sekolah, hall, kebun sekolah dan tempat-tempat lain
yang memungkinkan digunakan untuk aktivitas pembelajaran.

Sebagai guru matematika harusnya memiliki banyak akal. Di mana pun,


kapan pun dan dalam kondisi bagaimanapun proses pembelajaran
seharusnya dapat dilakukan. Matematika adalah mata pelajaran yang
terkenal sulit, namun dengan belajar pada objek secara langsung justru akan
lebih mengasyikkan dan membuat peserta didik lebih mudah mempelajari
materi.

Kegiatan tersebut akan memberikan efek positif bagi peserta didik. Mereka
akan merasa lebih senang, penasaran, dan memiliki rasa ingin tahu yang
lebih tinggi. Hal demikian merupakan modal yang bagus untuk proses
pembelajaran yang mereka jalani. Berbekal rasa senang dan rasa ingin tahu
yang tinggi, materi pelajaran akan lebih mudah mereka kuasai.

B. Jelajah Alam Sekitar


Menurut Ridlo dan Rudiyatmi dalam Husamah (2013:36) Jelajah Alam
Sekitar merupakan pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan
lingkungan alam sekitas kehidupan peserta didik baik lingkungan fisik,
sosial, teknologi maupun budaya sebagai objek belajar. Sedangkan
Widiasworo (2017:141) JAS merupakan pendekatan pembelajaran yang
menggunakan alam sekitar sebagai sumber belajar.

Husamah (2013:37) menyatakan bahwa bentuk pembelajaran JAS


menekankan pada pada kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi
dunia nyata, sehingga selain dapat membuka wawasan berpikir yang
beragam dari seluruh peserta didik, bentuk ini memungkinkan peserta didik
dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya dengan dunia
nyata sehingga hasil belajarnya lebih berdaya guna. Dari pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa Jelajah Alam Sekitar (JAS) adalah pendekatan
pembelajaran yang memanfaatkan alam sekitar kehidupan peserta didik baik
lingkungan fisik, sosial, teknologi maupun budaya sebagai sumber belajar
agar peserta didik dapat mempelajari berbagai konsep dari dunia nyata
sehingga hasil belajarnya lebih berguna.

Penerapan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar mengajak peserta didik


mengenal objek, gejala dan permasalahan, menelaahnya dan menemukan
simpulan atau konsep tentang sesuatu yang dipelajarinya. Konseptualisasi
pemahaman peserta didik tidak secara langsung dari guru atau buku, akan
tetapi melalui kegiatan ilmiah, seperti mengamati, mengumpulkan data,
membandingkan, memprediksi, membuat pertanyaan, merancang kegiatan,
membuat hipotesis, merumuskan simpulan berdasarkan kata dan membuat
laporan secara komprehensif. Secara langsung, peserta didik melakukan
eksplorasi terhadap fenomena alam yang terjadi. Fenomena tersebut dapat
ditemui di lingkungan sekeliling peserta didik atau fenomena tersebut
dibawa ke dalam pembelajaran di kelas.

Pembelajaran JAS dikembangkan berdasarkan pemikiran piaget dan


Vygotsky yang menekankan pada kontruktivisme kognitif dan social.
Seseorang akan lebih efektif dalam proses belajar jika kognitifnya secara
aktif mengalami rekonstruksi, baik ketika berbenturan dengan suatu
fenomena maupun kondisi social. Dimana ada beberapa hal yang penting
dilakukan yaitu guru bertindak sebagai fasilitator sekaligus motivator,
pembelajaran memungkinkan peserta didik belajar dalam kelompok, guru
senantiasa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengekspresikan kemampuan dan gagasannya baik lisan maupun tulisan.

Daftar Pustaka
Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Study Ancangan
Strategis Mengembangkan Metode Pembelajaran yang menyenangkan,
inovatif & menantang. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher

Pambudi, DS. 2015. Dampak Pembelajaran Matematika di Luar Kelas


terhadap Peningkatan Aktivitas, Kreativitas & Sikap Demokratis Siswa.
Jurnal Pancaran Pendidikan PMIPA FKIP Universitas Jember

Rahmasari, N.D, Dian Samitra & Mareta Widya. 2016. Pendekatan Jelajah
Alam Sekitar (JAS) Terhadap Keterampilan Proses dan Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Lubuklinggau. Bioedukatika.
04(02):09

Santiningtiyas, dkk. 2012. Pengaruh Outdoor Learning Berbasis Inkuiri


Terhadap Hasil Belajar Materi Ekosistem. Santiningtiyas, dkk/ UNNES
Journal of Biology Education 1(2) (2012) 195-202 ISSN 2252-6579

Suherdiyanto, 2014. Penerapan Metode Pembelajaran di Luar Kelas


(Outdoor Study) dalam Materi Permasalahan Lingkungan dan Upaya
Penanulangannya pada siswa MTS AL-Ikhlas Kuala Mandor B. Sosial
Horizon. 01(01):98

Anda mungkin juga menyukai