Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BERBASIS LINGKUNGAN

A. Pengertian Sumber Belajar Berbasis Lingkungan


Yang dimaksud dengan lingkungan (environment) meliputi kondisi dan
alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Lingkungan mempunyai arti yang
sangat penting karena anak senantiasa berada didalamnya, oleh karena itu lingkungan
juga merupakan salah satu komponen yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan, minat, pemahaman, dan hasil belajar peserta didik.

Sedangkan sumber belajar dalam pengertian sempit adalah, misalnya,


buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya. Menurut Wina Sanjaya ”sumber
belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang
secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar”.
Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat bukan hanya dari hasil belajar saja, tapi
juga dilihat dari proses pembelajaran yang terjadi interaksi siswa dengan berbagai
sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat
pemahaman dan penguasaan siswa pada bidang ilmu yang dipelajarinya.

Berdasarkan pengertian lingkungan dan sumber belajar diatas, maka dapat


diambil kesimpulan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar ialah
suatu proses pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai salah satu
sumber belajar dan pengetahuan bagi peserta didik, selain bersumber dari buku dan
juga dari guru. Lingkungan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran merupakan
salah satu usaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik untuk memulai
pendayagunaan lingkungan yang ada sebagai salah satu sumber pengetahuan yang
bermakna.

B. Fungsi Sumber Belajar Berbasis Lingkungan


Lingkungan dapat berfungsi untuk memperkaya materi pelajaran,
memperjelas konsep-konsep yang dipelajari siswa dalam bidang studi/mata pelajaran
tertentu dan bisa dijadikan sebagai laboratorium belajar para siswa. Sekolah adalah
usia bermain dan perkenalan. Oleh sebab itu, lebih baik jika pembelajaran yang
disampaikan mengandung unsur perkenalan langsung terhadap lingkungan sekitar.
Fungsi lingkungan sebagai sumber belajar juga terdapat pada riset dan
teori. Fungsi riset dan teori ialah menghasilkan dan mengetes pengetahuan yang
bertalian dengan sumber-sumber belajar, pelajar, dan fungsi tugas. Tujuan ini bisa
diperoleh dengan merencanakan riset, melakukan riset, meninjau kembali (review)
literatur riset, dan mempraktekkan informasi ke dalam belajar. Tujuan lain dari
fungsi riset dan teori adalah untuk mengembangkan keunikan teori terhadap
teknologi pendidikan. Pengetahuan yang diperoleh dari fungsi ini dapat membimbing
kegiatan fungsi yang lain. Sumber belajar memiliki fungsi sebagai berikut

a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran


b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
d. Lebih memantapkan pembelajaran
e. Memungkinkan belajar secara seketika
f. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas
C. Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis Lingkungan
Menurut (Suratno, 2015) pemanfaatan lingkungan untuk keperluan
pendidikan yang semakin luas, menunjukkan bahwa penggunaan media lingkungan
dalam proses belajar mengajar yang efektif dan sehingga siswa tidak berpusat kepada
satu-satunya sumber informasi. Bentuk penyelenggaraan pendidikan yang luwes
dibutuhkan oleh para siswa dalam mengembangkan diri mereka sendiri secara
maksimal dengan menggunakan semua sumber belajar yang mereka peroleh.
Manfaat lingkungan sebagai sumber belajar yaitu :

1. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga
kebenarannya lebih akurat.
2. Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara,
membutuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta, dan lain-lain.
3. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa
beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan ala, lingkungan buatan
dan lain-lain.
4. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di
lingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan
kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk cinta lingkungan.

Dalam kegiatan instruksional ada banyak sumber dan daya yang dapat
kita manfaatan baik yang terdapat di ruang maupun yang banyak terdapat di sekitar
kita, dan semuanya bermanfaat untuk meningkatkan cakrawala berfikir siswa dalam
rangka peningkatan hasil belajar. Berikut ini ada beberapa manfaat sumber belajar
yaitu :
a. Sumber belajar dapat memberikan perjalanan belajar yang konkret dan
langsung kepada pelajarnya. Seperti kegiatan darmawisata ke pabrik,
pusat tenaga listrik, pelabuhan dan sebagainya.
b. Sumber belajar menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan atau
dikunjungi dan dilihat secara langsung oleh siswa. Contohnya seperti
penggunaan peta, denah, foto dan sebagainya.
c. Sumber belajar dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang
ada di dalam kelas, misalnya buku, foto-foto dan narasumber
d. Sumber belajar dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru,
misalnya penggunaan buku teks, majalah, dan orang sumber informasi.
e. Sumber belajar dapat memecahkan masalah pendidikan atau pengajaran
baik dalam lingkup mikro maupun makro.
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu:

a. Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran.


Hal tersebut dapat dilakukan dengan metode karyawisata, metode
pemberian tugas, dan lain-lain.
b. Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk
kepentingan pembelajaran. Sumber tersebut bisa sumber asli, seperti nara
sumber, bisa juga sumber tiruan seperti model, dan gambar
D. Langkah-langkah Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Sebelum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, maka guru
harus mempersiapkan dan menentukan beberapa hal sehingga pemanfaatan
lingkungan akan optimal dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukannya.
Beberapa langkah-langkah di bawah ini patut diperhatikan oleh guru, yaitu sebagai
berikut:
1. Menentukan Tujuan Pembelajara
Belajar menggunakan sumber apapun, termasuk lingkungan harus
memperhatikan tujuan pembelajaran. Jika guru memilih menggunakan lingkungan
sebagai sumber belajar untuk pokok bahasan atau topik tertentu, maka ia harus
menentukan tujuan pembelajaran apa yang akan dapat dicapai oleh siswa. Selain
itu, dengan menentukan tujuan pembelajaran yang tepat kegiatan pembelajaran
akan lebih terarah.
2. Menentukan Lingkungan yang Akan Dijadikan Sumber Belajar
Setelah guru menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh
siswa, maka langkah selanjutnya yang penting sekali untuk diperhatikan adalah
pemilihan lingkungan itu sendiri sebagai sumber belajar. Dalam tahap ini, guru
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan setiap alternatif sumber belajar.
Lingkungan yang bagaimana yang sekiranya dapat membantu siswa lebih mudah
mencapai kompetensi yang diharapkan, maka lingkungan itulah yang paling baik
untuk dijadikan sebagai sumber belajar.
3. Memilih Metode Pembelajaran
Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar kadang-kadang
memerlukan pemilihan metode mengajar yang tepat. Pemilihan metode mengajar
tidak dapat dilakukan asal-asalan karena dapat mengakibatkan tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang seharusnya dikuasai siswa tidak tercapai.
Beberapa metode yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar telah diuraikan pada tulisan ini sebelumnya,
yaitu metode survey, karyawisata, praktek lapangan, dan pengabdian masyarakat.
4. Mempersiapkan Perizinan
Mengajak siswa untuk belajar dari lingkungan seringkali harus melibatkan
perizinan. Siswa yang diajak keluar kelas atau keluar lingkungan sekolah, bahkan
seringkali di luar jam belajar dan melibatkan instansi lain. Perizinan akan
menjamin pemanfaatan waktu yang lebih efisien karena ketika siswa telah tiba di
lokasi sumber belajar akan langsung diterima oleh pihak yang berwenang di sana.
Selain itu, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan dan
sebagainya, akan lebih mudah dimaklumi oleh pihak orang tua siswa/wali dan
sekolah.
5. Mempersiapkan Teknik Pelaksanaan
Bila pemanfaatan lingkungan yang lokasinya cukup jauh dari sekolah dan
menggunakan alokasi waktu di luar jam belajar sekolah, tentu teknis pelaksanaan
perlu dipikirkan secara matang. Bahkan, jika menggunakan lingkungan pada
lokasi yang dekat dengan sekolah dan masih dalam jam belajar sekolah, persiapan
teknis tetap sangat penting. Guru perlu mempersiapkan alat-alat bantu apa saja
yang mungkin diperlukan dalam pembelajaran, misalnya megaphone, transportasi
dari sekolah ke lokasi, bagaimana pengaturan siswa saat tiba di lokasi dan
sebagainya.
6. Menentukan Tindak Lanjut
Setelah siswa selesai belajar memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajarnya, maka tindak lanjut apa yang harus dilakukan? Apakah siswa nantinya
akan diminta membuat laporan perjalanan atau hasil observasi mereka.
Bagaimana penilaian terhadap hasil belajar siswa diberikan, dan hal-hal lainnya
perlu ditentukan sebelum pembelajaran dilaksanakan.

E. Karakteristik Sumber Belajar Berbasis Lingkungan

Secara garis besar, sumber belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Sumber belajar harus mampu memberikan kekuatan alam proses belajar


mengajar, sehingga tujuan instruksional dapat tercapai secara maksimal.
b. Sumber belajar harus mempunyai nilai-nilai instruksional edukatif yaitu dapat
mengubah dan membawa perubahan yang sempurna terhadap tingakah laku
sesuai dengan tujuan yang ada.
c. Dengan adanya klasifikasi sumber belajar, maka sumber belajar yang
dimanfaatkan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1). Tidak terorganisasi dan tidak sistematis baik dalam bentuk maupun
isi.
2). Tidak mempunyai tujuan instruksional yang eksplisit.
3). Hanya dipergunakan menurut keadaan dan tujuan tertentu atau secara
insidental. Dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan instruksional.
Sumber belajar yang dirancang (resources by designed), mempunyai ciri-
ciri yang spesifik sesuai dengan tersedianya media.

F. Jenis Lingkungan Sebagai Sumber Belajar


Kondisi lingkungan itu sangat berpengaruh sekali terhadap proses dan
hasil belajar. Sehingga, dilihat dari sudut pandang kondisi lingkungan, lingkungan ini
dapat di bagi menjadi dua, yaitu lingkungan alam dan lingkungan social. Lingkungan
alam seperti keadaan suhu, kelembapan,kepengapan udara, dan sebagainya.
Sedangkan lingkungan social adalah yang berkaitan dengan interaksi manusia.
Seperti obrolan di sekitar kelas, teriakan siswa di lapangan. Karena itu, sekolah
hendaknya didirikan dalam lrngkungan yang kondusif untuk belajar (Munadi,2008).
1. Lingkungan Alam
Lingkungan alam ini berkaitan dengan segala sesuatu yang sifatnya
alamiah, seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora,
fauna, dan sumber daya alam. Lingkungan alam tepat digunakan untuk bidang
studi ilmu pengetahuan alam.
Aspek – aspek lingkungan alam ini dapat dipelajari secara langsung oleh
para siswa dengan mudah, melalui pengamatan dan pencatatan secara pasti.
Karena mengingat sifat – sifat dari gejala alam relative tetap tidak seperti dalam
lingkungan social. Misalnya dalam mengamati perubahan – perubahan yang
terjadi di dalam proses pertumbuhan makhluk. Gejala lain yang dapat dipelajari
adalah kerusakan – kerusakan lingkungan alam termasuk factor penyebabnya
seperti erosi, penggundulan hutan, pencemaran air, tanah, udara, dan sebagainya.
Dengan mempelajari lingkungan alam, diharapkan para siswa dapat lebih
memahami materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam,
kesadaran untuk menjaga dan memelihara lingkungan, turut serta dalam
menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan serta tetap menjaga
kelestarian kemampuan sumber daya alam bagi kehidupan manusia.
2. Lingkungan Buatan
Selain lingkungan social dan lingkunga alam yang sifatnya alami, ada juga
yang disebut lingkungan buatan,yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan atau
dibuat oleh manusia untuk tujuan – tujuan tertentu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Lingkungan buatan ini terdiri dari irigasi atau pengairan,
bendungan, pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, dan
pembangkit tenaga listrik.
Siswa dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek, seperti
prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta
aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan
masyarakat pada umumnya. Lingkungan buatan ini dapat dikaitkan dengan
berbagai pelajaran yang diberikan di sekolah.

Sumber belajar, dapat dikategorikan sebagai berikut:


a. Tempat atau lingkungan sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan
belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat
dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya
perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah,
kolam ikan, dan sebagainya.
b. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah
laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber
belajar. Misalnya situs, lainnya.
c. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik
dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai
sumber belajar. Misalnya guru, dan ahli-ahli lainnya.
d. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan,
peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan
peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.
Pada dasarnya lingkungan mencakup beberapa hal, menurut jenisnya dapat
digolongkan yaitu:
a. Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadan tanah, keadaan alam.
b. Kebudayaan (lingkungan budaya);, ilmu pengetahuan, pandangan hidup.
c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga,
kelompok bermain, desa, perkumpulan.
G. Keuntungan dan Kekurangan Sumber Belajar Berbasis Lingkungan
Dalam pembelajaran biologi, lingkungan alam sekitar merupakan
laboratorium yang mempunyai peranan penting karena adanya gejala-gejala alam
yang dapat memunculkan persoalan-persoalan sains. Untuk mendapatkan obyek
biologi, alam dengan segenap fenomenanya telah menyediakan informasi yang
dapat digunakan dalam kehidupan manusia. Permasalahannya di sini, mampukah
kita menggali apa yang tersirat dalam fenomena tersebut sehingga alam dapat
digunakan sebagai sumber belajar biologi (Prawoto, 1989 : 29).
1. Kelebihan dari memanfaatkan Lingkungan sebagai sumber belajar
a. Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik
Siswa akan lebih tertarik dengan sesuatu yang bersifat nyata dan asli
dibanding tiruan atau model. Lingkungan sebagai sumber belajar adalah
objek yang menarik untuk dipelajari. Dengan menariknya sumber belajar,
maka siswa tentu akan lebih bersemangat dan termotivasi.
b. Lingkungan memberikan pembelajaran bermakna
Sebagai sumber belajar riil dan menarik, lingkungan akan
memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran
bermakna amat penting bagi mereka sehingga tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang diharapkan akan dapat mereka capai dengan baik.
c. Mengaktifkan Belajar Siswa
Belajar dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber
pembelajaran akan membuat siswa aktif. Ini dikarenakan mereka akan
lebih mudah berinteraksi dengan lingkungan. Adanya interaksi dalam
pembelajaran akan memberikan kontribusi yang positif pada proses
pembelajaran. Siswa yang mungkin pasif selama pembelajaran reguler di
kelas biasanya akan lebih terlibat dalam pembelajaran saat terjun ke
lingkungan.
d. Memperkaya Sumber Belajar Di Kelas
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar bagi siswa tentu saja
akan menambah ragam dan memperkaya sumber belajar lain di kelas.
Siswa menjadi tidak hanya duduk-duduk di kelas dan belajar seperti biasa.
Banyak variasi yang dapat dilakukan guru bila menggunakan sumber
belajar berupa lingkungan. Ini akan membantu siswa mengatasi kebosanan
belajar di kelas.
e. Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Lingkungan
Bila siswa berhasil memaknai lingkungan yang mereka pelajari, maka
akan muncul dampak pengiring yang amat penting, yaitu rasa cinta
terhadap lingkungan sekitar. Ambil contoh begini, ketika siswa diajak
mempelajari bagaimana pola pikir masyarakat di sekiat sekolah tentang
sampah dan kebersihan, maka mereka akan dapat menumbuhkan rasa cinta
terhadap kebersihan di lingkungan sekolah mereka sendiri atau di
lingkungan tempat tinggal mereka sendiri.
Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, yaitu metode survey, praktek
lapangan (PPL dan PKL), karyawisata, berkemah, presentasi narasumber, dan
pengabdian masyarakat. Berikut ulasannya:
Metode Survey
Pada metode survey, guru dapat mengajak siswa untuk melakukan survey
dalam bentuk observasi, wawancara, dan mempelajari dokumen atau data untuk
memperoleh informasi dan mempelajari proses-proses sosial yang ada di masyarakat,
budaya, ekonomi, keagamaan, dsb.

Metode Praktek Lapangan (PKL atau PPL)

Melalui metode praktek lapangan (dapat berupa Praktek Kerja Lapangan


atau Praktek Pengalaman Lapangan), siswa dapat memperoleh suatu keterampilan-
keterampilan atau kecakapan-kecakapan khusus agar nantinya dapat terjun ke dunia
kerja yang sesuai dengan bidang keahlian atau minatnya.

Metode Karyawisata

Pembelajaran tidak melulu harus serius. Pembelajaran dengan metode


karyawisata menjadikan siswa tak hanya belajar semata. Lingkungan yang mereka
kunjungi sebagai sumber belajar juga dapat dinikmati sebagai wisata. Banyak sekali
objek wisata yang relevan dengan pembelajaran, misalnya museum, pantai,
pegunungan, bendungan, pabrik, dan sebagainya. Di tempat-tempat semacam ini
siswa dapat belajar sekaligus bersantai.

Metode Berkemah

Metode berkemah sebenarnya hampir setujuan dengan karyawisata. Hanya


saja metode berkemah membutuhkan waktu yang lebih lama dan mengahruskan
siswa menginap di lingkungan tempat ia belajar. Metode berkemah sangat cocok
untuk pembelajaran ilmu alam dan sosial. Siswa dapat mempelajari aneka ragam
makhluk hidup beserta aspek-aspek lingkungan yang ada di dalamnya, atau
mempelajari bagaimana suatu struktur sosial, kesenian, budaya, dan adat istiadat
masyarakat atau suku-suku tertentu.

Metode Presentasi Narasumber

Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak selalu berarti


siswa dan guru keluar kelas. Bisa juga lingkungan dibawa ke dalam kelas. Misalnya,
kelas dapat mengundang narasumber dari lingkungan sekitar untuk memberikan
presentasi di depan kelas. Siswa dapat berinteraksi dengan narasumber ini untuk
mengetahui detil-detil yang mereka perlukan tentang suatu topik pembelajaran.
Biasanya narasumber dapat berupa seorang yang profesional di bidang tertentu, misal
dokter, bidan, pengacara, polisi, dan sebagainya. Narasumber dapat didapat dari
orang tua yang kebetulan berada para profesi tersebut atau sukarelawan yang mau
diajak bekerjasama untuk pembelajaran di sekolah.

Metode Pengabdian Masyarakat

Metode alternatif lain yang dapat digunakan untuk memanfaatkan


lingkungan sebagai sumber belajar adalah metode pengabdian masyarakat. Siswa
dapat diajak melakukan bakti sosial di suatu daerah tertentu. Mereka dapat
mengunjungi panti asuhan, panti jompo dan berbagi bersama warga di sana. Siswa
dapat pula diajak melakukan aksi bersih-bersih sampah di lingkungan sekitar sekolah
atau mengunjungi suatu daerah bekas terkena bencana alam dan ikut memberikan
bantuan di sana.
2. Kekurangan Sumber Belajar Berbasis Lingkungan
1. Memakan waktu yang cukup lama untuk persiapan. Namun pandangan
tersebut dapat diatasi dengan cara kita melakukan pembelajaran di
lingkungan
hanya beberapa menit dan kemudian pembahasan akan dilakukan di kelas.
2. Siswa akan cenderung beraktifitas sendiri di luar aktivitas pembelajaran. Hal
ini karena siswa akan lebih semangat untuk pembelajaran di lingkungan. Cara
mengatasi kelemahan ini yaitu guru harus pandai pandai mengatur siswa agar
tetap tertib saat pembelajaran di lingkungan berlangsung.
3. Kurangnya wawasan guru terhadap kegiatan pembelajaran yang hanya bisa
dilakukan di kelas saja. Padahal kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di
luar kelas yaitu di lingkungan sekitar.
H. Contoh Sumber Belajar Berbasis Lingkungan
Salah satu sumber belajar yang sangat kaya adalah lingkungan. Menurut
UNESCO (Mulyasa E. 2007:182) lingkungan diartikan sebagai faktor-faktor fisik,
biologi, sosial-ekonomi, dan budaya yang berpengaruh baik langsung maupun
tidak langsung, dan berinteraksi dengan kehidupan seseorang. Suhardi (2007:7)
menyebutkan beberapa contoh lingkungan yang dapat digolongkan sebagai
sumber belajar biologi antara lain kebun Raya Bogor, Suaka Marga Satwa, Suaka
Alam, Taman Laut Asli dan Buatan.
Sudjoko (1984:66) mengungkapkan lingkungan yang cukup untuk
mempelajari IPA dapat menjadi sumber belajar melalui kegiatan pengamatan
dalam bentuk studi lapangan. Studi lapangan biasanya berjarak cukup jauh dari
sekolah dan waktu yang dipergunakan biasanya lebih lama, maka agar waktu dan
biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia, dalam arti apa yang dilakukan dalam studi
lapangan tetap bernilai bagi siswa yang sedang belajar IPA, persiapan yang masak
sangat diperlukan (Sudjoko, 1984:67)
DAFTAR PUSTAKA
Azhar. (2016). Pemanfaatan Media Berbasis Lingkungan Dan Media Standar
Laboratorium Pada Pembelajaran Dasar-Dasar Sains Di Program Studi
Pendidikan Kimia FTK UIN Ar-Raniry. Lantanida Jurnal. Vol. 4, No. 2 :
141-151.
Faizi, M. (2013). Ragam Metode Mengajar Eksakta pada Murid. Jogjakarta: DIVA
Press.
Sanjaya, W. (2008) Perencanaan dan Desain Sistem Pemebelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Group.
Juairiah. (2014). Pembelajaran Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Konsep Keanekaragaman Spermatophyta. Jurnal Biologi
Edukasi Edisi 13. Vol 6 (2) : 83-88
Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada Press.
Nana, Sudjana. (2005). Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya).
Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Musanif, J. (2007). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Suratno, & Barus, U., (2015). Pemanfaatan Candi Bahal Sebagai Media
Pembelajaran Alam Terbuka Dalam Proses Belajar Mengajar. Medan :
Mitra Handalan.
Wuryastuti, S & Ni'mah, ima. (2013). Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Untuk Meningkatkan Kecakapan Hidup Mahasiswa Melalui Pembuatan
Kompor Biogas. Edu Humaniora. Vol 5 (2) : 113-120.
Zukmadini, A.Y. dkk. (2018). STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI
BERBASIS LINGKUNGAN MELALUI KOMBINASI PEMBELAJARAN
INDOOR DAN OUTDOOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SISWA SMA. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Biologi. : 148-155
E.Mulyasa. (2007).Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Prawoto. (1989). Media Instruksional Biologi, Jakarta: Dirjen DIKTI.
Suhardi. (2007). Pengembangan Sumber Belajar Biologi. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Sudjoko. (1984). Membantu Siswa Belajar IPA. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai