Kelainan Refraksi
Kelainan Refraksi
Kelainan refraksi merupakan kelainan mata yang sangat umum ditemui dan sangat
mudah untuk dikoreksi. Pemeriksaan visus merupakan pengukuran obyek terkecil
yang dapat diidentifikasi terhadap seseorang dalam jarak yang ditetapkan dari
mata. Setiap pasien wajib dilakukan pemeriksaan visus sebagai bagian dari
pemeriksaan fisik mata umum. Pemeriksaan visus jarak jauh juga harus dilakukan
terhadap semua anak-anak sesegera mungkin setelah usia 3 tahun, karena penting
untuk deteksi dini terhadap ambylopia.
Dalam penentuan derajat kelainan refraksi ada dua cara yaitu pemeriksaan secara
subjektif dan objektif. Pemeriksaan refraksi subjektif memerlukan komunikasi yang
tepat antara pasien dan pemeriksa. Jadi kemampuan pasien berkomunikasi dengan
pemeriksa atau sebaliknya akan menentukan hasil akhir dari pemeriksaan secara
subjektif. Pemeriksaan secara subjektif menggunakan alat bantu seperti kartu
snellen, penggaris untuk mengukur PD, trial lens, trial frame.
Pada masa sekarang ini pemeriksaan kelainan refraksi mata telah dapat dilakukan
dengan pemeriksaan baik secara subjektif maupun objektif.
1. Myopia
2. Hipermetrop
3. Astigmatism
4. Presbiop
1. Myopia
Mata myopia adalah mata yang kekuatannya berlebihan, yaitu terlalu banyak
kekuatan positifnya. Sinar sejajar dari jauh tak terhingga terfokus di depan
retina. Myopia dikoreksi dengan lensa konkaf/negatif. Myopia akan melihat
lebih baik dengan kedipan atau memicingkan matanya untuk membuat celah
horizontal.
Jenis myopia:
- Myopia axial : karena diameter anterior posterios mata lebih
panjang dari normal.
- Myopia kelengkungan : karena kelengkungan kornea atau lensa lebih
besar dari normal.
- Perubahan indeks bias : karena perubahan indeks bias.
- Perubahan posisi lensa : karena adanya perubahan posisi lensa.
Klinis myopia
Biasanya myopia tidak ada pada saat lahir, kecuali ada faktor keturunan.
Umumnya ditemukan di sekolah dengan tes VA yang sederhana sekitar kelas
atau 5 (usia 9 sampai 10 tahun). Myopia cenderung meningkat sampai
pertumbuhan tinggi terhenti dimana waktu itu tingkatan myopia relatif tak
ada perubahan yang penting.
Gejala-gejala myopia:
- Gejala utama dari myopia adalah penglihatan jauh yang buram
- Sakit kepala dapat ditemui
- Ada kecenderungan pasien untuk menyipitkan mata bila ingin melihat jauh,
untuk memberi efek pinhole dari celah palpebra sehingga ia melihat lebih
jelas.
2. Hypermetropia
Mata hypermetropia adalah mata yang kekurangan power refraktif karena itu
ini adalah mata negatif. Sinar-sinar dari tak terhingga tidak cukup dibiaskan
sehingga titik fokusnya ada di belakang retina. Mata kekurangan power
positif. Koreksi lensa positif diperlukan untuk hypermetropia.
Jenis hypermetropia berdasarkan struktur:
- Hipermetrop axial: karena diameter anterior posterior mata lebih pendek
dari normal.
- Hipermetrop kurvatur : karena kelengkungan kornea atau lensa lebih
lemah dari biasa.
- Hipermetrop index bias : karena perubahan indeks bias seluruh atau
sebagian sistem optik dari normal.
- Hipermetrop posisi lensa :karena perubahan posisi lensa.
3. Astigmatism
2) Satu titik di depan retina, satu titik tepat di retina (astigmat myopious
simplex)
Hasil refraksi: Plano cyl (-)
3) Satu titik di depan retina, satu titik lagi di belakang retina (astigmat
mixtus)
4. Presbiop
Presbyopia merupakan keadaan normala dihubungkan dengan usia dimana
akomodasi menurun sehingga mengganggu jangkauan baca yang umum.
Terjadi penurunan amplitudo akomodasi karena berkurangnya daya
akomodasi dari lensa mata. Besarnya presbiop dipengaruhi oleh pekerjaan
individu dan kelainan refraksi. Secara klinis, presbyopia terjadi setelah 40
tahun. Bila seseorang memiliki hypermetropia tak terkoreksi dimana dia
dapat mengkompensasinya dengan baik, maka gejala presbyopia akan
tampak lebih awal.
Pemeriksaan presbyopia
Ada banyak cara pemeriksaan presbyopia. Yang paling sederhana dan banyak
dipergunakan adalah subjektif test. Kelainan refraksi jauh dikoreksi terlebih
dahulu, lalu pasien memegang bacaan surat kabar kecil dan cetakan bible
atau lembaran test baca. Test dilakukan pada posisi jarak baca normal
dengan dua mata (binokuler).
Anisometropia
Berdasarkan visus dapat diasumsi kalau penurunan visus hanya karena kelainan
refraksi maka:
Visus 6/60 dapat dikoreksi dengan sekitar +3,00 D atau -3,00 D
Visus 6/30 dapat dikoreksi dengan sekitar +2,50 D atau -2,50 D
Visus 6/20 dapat dikoreksi dengan sekitar +2,00 D atau -2,00 D
Visus 6/15 dapat dikoreksi dengan sekitar +1,50 D atau -1,50 D
Visus 6/10 dapat dikoreksi dengan sekitar +1,00 D atau -1,00 D
Visus 6/7,5 dapat dikoreksi dengan sekitar + 0,50 D atau -0,50 D
Visus 6/6 dapat dikoreksi dengan sekitar +0,25 D atau -0,25 D atau
plano/emetrop
Pemeriksaan presbyop dilakukan pada pasien yang berusia hampir 40 tahun atau
lebih:
1. Pasien telah mendapat koreksi terbaik
2. Tambahkan addisi yang telah ditentukan sesuai usia.