Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sehubungan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. KKN memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. KKN dilaksanakan oleh mahasiswa di dalam masyarakat, di luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk melaksanakan pembangunan yang semakin meningkat, serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi yang dipelajari di kampus dengan realita ditengah masyarakat. KKN merupakan bagian dari proses pendidikan yang berhubungan erat dengan pembinaan mahasiswa secara utuh, serta pengembangan dan peningkatan kemampuan bermasyarakat. Dengan demikian KKN menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi dan merupakan persyaratan bagi setiap mahasiswa program Strata 1 (S1). Mahasiswa diharapkan dapat beradaptasi dan dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh lapisan masyarakat, dimana setiap mahasiswa dituntut untuk berperan aktif terhadap kegiatan-kegiatan yang ada disekitar masyarakat, tempat dimana penyelenggaraan KKN diadakan. Selain itu, mahasiswa diharapkan dapat membantu warga masyarakat sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki, serta diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah didapat ke dalam bentuk program kerja kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat sesuai dengan masalah yang timbul. KKN profesi merupakan kebijakan khusus dari Rektor Universitas Mulawarman yang mengizinkan tiap fakultas untuk mengadakan kegiatan profesi sesuai keilmuannya masing-masing. KKN profesi muncul karena adanya kesadaran untuk dapat mengaplikasikan keilmuan yang telah didapat di bangku kuliah agar dapat bermanfaat bagi orang lain. Pada pelaksanaan KKN ini mahasiswa dituntut untuk memadukan ilmu yang diperoleh dalam mengikuti perkuliahan dengan kegiatan nyata yang ada dilapangan, yang mana sangat diperlukan untuk menambah wawasan dan pengalaman, sehingga mahasiswa tidak hanya terpaku pada teori saja, namun bersifat fleksibel dan realistis dengan situasi yang dihadapinya dan dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan kondisi wilayah kerja dan kemampuannya. Dengan demikian pola pendidikan tahap sarjana yang diterapkan dapat membekali mahasiswa dengan pengetahuan ilmu yang dipelajari dan keterampilan yang mencakupi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
1.2 Maksud dan Tujuan KKN Profesi
1.2.1 Maksud KKN Profesi
Maksud diselenggarakannya KKN Profesi adalah untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa dan terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sesuai dengan keilmuan yang dimiliki.
1.2.2 Tujuan KKN Profesi
a. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan. b. Menjadikan lebih dewasa kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan mahasiswa. c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri. d. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat.
1.3 Hasil KKN Profesi yang Diharapkan
Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan, membantu dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dalam masyarakat sesuai dengan ilmu yang dimiliki. BAB II PROFIL INSTANSI DAN LOKASI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
2.1 Profil Lokasi Pengabdian Kepada Masyarakat
Desa Karang Tunggal merupakan kawasan pedesaan transmigran dari beberapa daerah di Pulau Jawa dan kemudian disusul oleh transmigran setempat lainnya. Awalnya, Desa Karang Tunggal masih bernama Desa persiapan Manunggal Jaya yang merupakan unit Pemukiman Transmigrasi Unit II. Desa persiapan ini terdiri dari 3 dusun, termasuk dusun Karang Tunggal. Mengingat dusun Karang Tunggal memiliki jarak yang cukup jauh dari pusat pemerintahan Desa Manunggal Jaya maka pada tahun 2002 diajukanlah pemekaran wilayah. Pada tahun 2003, dusun Karang Tunggal resmi menjadi desa persiapan Karang Tunggal. Pada tahun 2004, Desa Karang Tunggal resmi menjadi desa definitip berdasarkan SK Bupati Kutai Kartanegara Nomor 140/290/PD-III/SK/VI/2004. Berdasarkan SK Bupati Kutai Kartanegara Nomor 41/239/PD-III/SK- DUSUN/VII/2005, Desa Karang Tunggal dibagi menjadi 3 dusun yaitu dusun Rejo Makmur, Dusun Rejo Sari, dan Dusun Mekar Jaya (dahulu dusun Tanjung Ruang). Desa Karang Tunggal adalah bagian Integral dari KecamatanTenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah 1300 Ha. Desa Karang Tunggal berada di ketinggian dari permukaan laut kurang lebih 17 meter dengan topografi dataran rendah dan pegunungan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Tabel 2.1 Batas Wilayah Desa Batas Desa Arah Desa Manunggal Jaya Utara Desa Kelurahan Air Putih Selatan Desa Kelurahan Sempaja Timur Desa Bukit Raya, Desa Tanjung Barat Batu Masyarakat Desa Karang Tunggal sebagian besar bermata pencaharian petani karena letak geografis dan luas wilayah sangat memungkinkan untuk bidang pertanian. Jenis tanaman pertanian yang ada pada desa tersebut beraneka ragam antara lain seperti padi, jagung, singkong, dan beberapa jenis buah-buahan. Desa Karang Tunggal juga dikelilingi oleh tambang batubara yang juga merupakan sumber penghasilan oleh sebagian warga yang menjadi karyawan di tambang tersebut. 2.1.1 Gambaran Umum 1. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana Desa Karang Tunggal cukup lengkap diantara
lain seperti dalam rumah peribadatan, administrasi desa, lapangan, posyandu dan balai pertemuan warga. Terdapat masjid dan gereja serta beberapa langgar kecil. Bagian administrasi desa terlihat memiliki gedung yang kondisinya masih sangat bagus. Lapangan terdiri dari 2 lapangan sepak bola dan 1 lapangan voli yang aktif di gunakan dan 1 lapangan voli yang telah tidak terpakai. 2. Pendidikan dan Keterampilan
Desa Karang Tunggal memiliki sarana pendidikan yang cukup
memadai dengan akses yang cukup mudah, yakni pada tingkat pra sekolah, tingkat Sekolah Dasar serta tingkat Sekolah Lanjutan Pertama. Desa ini belum mempunyai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Namun untuk menuju ke sekolah lanjutan tersebut, warga dapat menempuh jarak 4 kilometer. Tabel 2.2. Keadaan Pendidikan Jenis Pendidikan Jumlah (buah) Domisili Dusun Rejo Makmur, Taman Kanak-Kanak 6 Dusun Mekar Jaya, Dusun Rejo Sari Dusun Rejo Makmur, Sekolah Dasar 2 Dusun Mekar Jaya Sekolah Menengah 1 Dusun Rejo Makmur Pertama