Anda di halaman 1dari 13

ANASDA AMAL F.

AYU NOVIA K.
FERDIAN GEORGE

KANKER PAYUDARA MAUDY NUR RIZKY


TINA DWI RAHAYU
VERDY ELBIAN NUR

-S1 A 2014-

1
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam
jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar
susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada
payudara.

DEFINISI

2
Menurut Price dan Wilson pada tahun 1995, sebab-sebab keganasan pada
mammae masih belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa teori
yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya Ca mammae, yaitu:
Mekanisme hormonal
Steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami
perubahan dalam lingkungan seluler dapat mempengaruhi faktor
pertumbuhan bagi ca mammae (Smeltzer & Bare, 2002: 1589).
Virus
Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya
ETIOLOGI massa abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi.
Genetik
Mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan
riwayat keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995)
serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002).
Defisiensi imun
Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi
interferon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel
dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas antitumor .
3
PATOFISIOLOGI

4
Pada stadium awal tidak ada keluhan sama sekali hanya seperti
fribroadenoma atau penyakit fribrokistik yang kecil saja, bentuk
tidak teratur, batas tidak tegas, permukaan tidak rata, konsistensi
pada keras. Kanker payudara dapat terjadi di bagian mana saja
dalam payudara, tetapi mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar
MANIFESTASI dimana sebagian besar jaringan payudara terdapat kanker payudara
umum terjadi pada payudara sebelah kiri. Umumnya lesi tidak
KLINIK terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas yang tidak teratur,
keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang
terjadi pada saat menstruasi biasanya berhubungan dengan
penyakit payudara jinak. Namun nyeri yang jelas pada bagian yang
ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker payudara pada kasus
yang lebih lanjut.

5
Meningkatnya penggunaan mammografi lebih banyak wanita yang
mencari bantuan medis pada penyakit tahap awal. Wanita wanita
ini bisa saja tidak mempunyai gejala dengan tidak mempunyai
benjolan yang dapat diraba, tetapi lesi abnormal dapat terdeteksi
pada pemeriksaan mammografi. Banyak wanita dengan penyakit
lanjut mencari bantuan medis setelah mengabaikan gejala yang
MANIFESTASI dirasakan, sebagai contoh mereka baru mencari bantuan medis
setelah tampak dimpling pada kulit payudara yaitu kondisi yang
KLINIK disebabkan oleh obstruksi sirkulasi limfotik pada dinding dada
dapat juga merupakan bukti. Metastasis di kulit dapat
dimanifestasikan oleh lesi yang mengalami ulserasi dan berjamur.
Tanda tanda dan gejala klasik ini jelas mencirikan adanya kanker
payudara pada tahap lanjut. Namun indeks kecurigaan yang tinggi
harus dipertahankan pada setiap abnormalitas payudara dan
evaluasi segera harus dilakukan.

6
Adapun stadium dan klasifikasi kanker payudara adalah sebagai
berikut :
1. Stadium I (stadium dini)
Besarnya tumor tidak lebih dari 2 - 2,25 cm, dan tidak
terdapat penyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening
ketiak. Pada stadium I ini, kemungkinan penyembuhan secara
sempurna adalah 70 %. Untuk memeriksa ada atau tidak
metastase ke bagian tubuh yang lain, harus diperiksa di
MANIFESTASI laboratorium.
2. Stadium II
KLINIK Tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi
metastase pada kelenjar getah bening di ketiak. Pada stadium ini,
kemungkinan untuk sembuh hanya 30 - 40 % tergantung dari
luasnya penyebaran sel kanker. Pada stadium I dan II biasanya
dilakukan operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada
pada seluruh bagian penyebaran, dan setelah operasi dilakukan
penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang
tertinggal.

7
Adapun stadium dan klasifikasi kanker payudara adalah
sebagai berikut :
1. Stadium I (stadium dini)
Besarnya tumor tidak lebih dari 2 - 2,25 cm, dan
tidak terdapat penyebaran (metastase) pada kelenjar
getah bening ketiak. Pada stadium I ini, kemungkinan
penyembuhan secara sempurna adalah 70 %. Untuk
memeriksa ada atau tidak metastase ke bagian tubuh yang
lain, harus diperiksa di laboratorium.
2. Stadium II
Tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah
terjadi metastase pada kelenjar getah bening di ketiak.
Pada stadium ini, kemungkinan untuk sembuh hanya 30 -
MANIFESTASI 40 % tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. Pada
stadium I dan II biasanya dilakukan operasi untuk
KLINIK mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian
penyebaran, dan setelah operasi dilakukan penyinaran
untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang
tertinggal.

8
3. Stadium III
Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah
menyebar ke seluruh tubuh, dan kemungkinan untuk
sembuh tinggal sedikit. Pengobatan payudara sudah tidak
ada artinya lagi. Biasanya pengobatan hanya dilakukan
penyinaran dan kemoterapi (pemberian obat yang dapat
membunuh sel kanker). Kadang-kadang juga dilakukan
operasi untuk mengangkat bagian payudara yang sudah
parah. Usaha ini hanya untuk menghambat proses
perkembangan sel kanker dalam tubuh serta untuk
meringankan penderitaan penderita semaksimal mungkin.
4. Stadium IV
Pada stadium 4 sel kanker mengalami fase
MANIFESTASI metastasis, yaitu penyebaran sel kanker ke jaringan
tubuhnya yang semakin luas. Penyebaran sel kanker akan
KLINIK menjalar ke kelenjar getah bening dan yang lebih berbahaya
lagi sel kanker tersebut dapat menjalar ke tulang, otak,
paru-paru dan hati. Bila sel kanker sudah sangat menyebar,
maka bisa saja akan timbul komplikasi penyakit lainnya.

9
Faktor risiko yang erat kaitannya dengan peningkatan insiden kanker
payudara antara lain:
Jenis kelamin wanita
Usia > 50 tahun
Riwayat keluarga dan genetik (pembawa mutasi gen BRCA1, BRCA2,
ATM atau TP53 (p53))
Riwayat penyakit payudara sebelumnya (DCIS pada payudara yang sama
FAKTOR LCIS

RESIKO Densitas tinggi pada mamografi)


Riwayat menstruasi dini (< 12 tahun) atau menarche lambat (>55 tahun)
Riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan tidak menyusui), hormonal
Obesitas
Konsumsi alkohol
Riwayat radiasi dinding dada
Faktor lingkungan.

10
Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-
mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau
menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.
Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah
muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan
GEJALA KLINIS seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada
payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga
KANKER dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah
PAYUDARA berdarah.
Keluarnya cairan (Nipple discharge)
Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan
tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang
hamil, menyusui dan pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada
apabila dari puting susu keluar cairan berdarah cairan encer dengan warna merah
atau coklat, keluar sendiri tanpa harus memijit puting susu, berlangsung terus
menerus, hanya pada satu payudara (unilateral), dan cairan selain air susu.

11
Menurut (Smeltzer dan Bare, 2002) penatalaksanaan kanker payudara adalah

1. Pengobatan lokal kanker payudara

Tujuan utama terapi lokal adalah menyingkirkan adanya kanker lokal:

a. Mastektomi radiasi yang modifikasi

b. Bedah dengan menyelamatkan payudara, adalah : mastektomi, limfektomi (pengangkatan

jaringan kanker dan sejumlah kecil jaringan sekitarnya dengan kulit lapisan atas tetap di

TATALAKSANA tempatnya)

TERAPI 2. Mastektomi

Mastektomi merupakan pengangkatan ke seluruh tubuh payudara dan beberapa nodus limfe

Tujuannya : untuk menghilangkan tumor payudara dengan membuang payudara dan jaringan

yang mendasari.

3. Terapi radiasi

Terapi radiasi Biasanya di lakukan sel infuse massa tumor untuk mengurangi kecenderungan

kambuh dan menyingkirkan kanker resudial.

12
4. Rekontruksi / pembedahan

Rekontruksi/ pembedahan ini dilakukan tindakan pembedahan tergantung pada stadium 1

dan 11 lakukan mastektomi radikal, bila ada metastasis dilanjutkan dengan radiasi regional

dan kemoterapi ajuvan. Dapat juga dilakukan mastektomi simplek yang harus di ikuti radisi

tumor bed.Untuk setiap tumor yang terletak pada kuadran sentral


TATALAKSANA 5. Terapi Hormonal
TERAPI Tujuan dari terapi hormonal adalah untuk menekan sekresi hormon esterogen

6. Tranplantasi sumsum tulang

Tranplantasi sumsung tulang pada tahap ini prosedur yang di lakukan adalah pengangkatan

sumsum tulang dan memberikan kemoterapi dosis tinggi, sumsum tulang pasien yang di

pisahkan dari efek samping kemoterapi, kemudian infuskan ke IV.

13

Anda mungkin juga menyukai