BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dengan
model Keperawatan Tim dapat diterapkan di Ruang Perawatan Irna 1 dan 2.
.
2. Tujuan Khusus
a. Mengatur kebutuhan tenaga perawat.
b. Mengatur tugas dan kewenangan perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan.
c. Melakukan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.
d. Melakukan sistem pendokumentasian.
e. Meningkatkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi
dan memberi kepuasan kepada anggota tim.
f. Meningkatkan komunikasi yang adekuat antar perawat dan tim
kesehatan lain.
MISI
1. Memberikan pelayanan prima berdasarkan etika, disiplin, profesi yang
dijiwai nilai keislaman.
2. Mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia melalui
pendidikan, pelatihan dan penelitian.
3. Meningkatkan pendapatan rumah sakit dan karyawannya.
4. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan rumah sakit pendidikan
regional dan internasional.
MOTTO
Pengabdianku pelayanan terbaikku.
BAB 2
PENGUMPULAN DATA
Kepala Ruangan
Katim 1 Katim 3
Perawat 3 Perawat 2
POS
4) BOR Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur
ruang Interna 1 dan 2, yaitu 21 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut:
1. Almari es kecil 1
7
3. Aiphone 1
4. Dispenser 1
17. Pigura 2
22. Kalkulator 1
3. Administrsi Penunjang
a.Buku Injeksi
b. Buku Observasi
c.Lembar Dokumentasi
d. Buku Observasi Suhu dan Nadi
e.Buku Timbang Tarima.
8
f. Buku diet.
g. Buku linen.
Sarana dan prasarana di ruang rawat inap Interna 1 dan 2 RSI Unisma
Malang sudah cukup baik. Fasilitas penunjang seperti kamar mandi, tempat parkir,
dan kantin kondisinya cukup baik. Ventilasi udara terdapat beberapa jendela
kondisinya cukup baik. Setiap pagi dan sore ruangan dibersihkan oleh petugas
cleaning service dan kondisi ruangan cukup tenang. Kondisi administrasi
penunjang cukup baik, yang terdiri dari: 1 buah buku injeksi, 1 buah buku
observasi, lembar dokumentasi, 1 buah buku observasi suhu dan nadi, dan 1
buah buku timbang terima dan buku diet,buku linen. Nurse Station ada 1
diruangan biasanya digunakan sebagai ruang pertemuan perawat, kadang-kadang
perawat juga beristirahat di ruang istirahat perawat. Tempat ruang Karu disebelah
pintu masuk ruangan Ruang Karu jadi satu dengan Nurse Station.
Dari hasil wawancara dan angket dan observasi serta dari data sekunder
tentang efektifitas dan efisiensi model asuhan keperawatan saat ini
didapatkan bahwa dengan menggunakan model yang sekarang ini digunakan
rata-rata pasien rawat inap 45 hari. Perawat mengatakan bahwa
kepercayaan pasien tidak ada penurunan ini dilihat dari banyaknya jumlah
pasien rujukan dari puskesmas maupun klinik-klinik lain. 5 dari 7 perawat
(71,42%) menyatakan bahwa model yang digunakan saat ini tidak terlalu
membebani kerja. Masalah pembiayaan terpusat langsung, jadi bisa
dikatakan tergantung dari alokasi anggaran yang disediakan rumah sakit
9
untuk tiap-tiap ruangan. Kritikan yang diterima oleh ruangan terkait dengan
masalah kurangnya sumber daya tenaga yang ada jadi pelayanan kurang
optimal.
b. Timbang Terima
Timbang terima dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pergantian
shift malam ke pagi (07.00) dan pagi ke sore (14.00). Selalu diikuti oleh
semua perawat yang telah dan akan dinas, tetapi dari kuesioner yang telah
dibagikan, diperoleh data, 2 dari 7 (28,57%) perawat menyatakan,
pelaksanaan timbang terima kadang-kadang tepat waktu dengan alasan 2
perawat (28,57%) mengatakan anggota tim belum lengkap. Kegiatan ini
dipimpin langsung oleh Kepala ruangan. Untuk hal-hal yang perlu
dipersiapkan dalam timbang terima, semua perawat dapat menyebutkan
dengan benar & menyiapkan hal-hal yang akan dibutuhkan dalam timbang
terima, meliputi catatan perkembangan kondisi pasien, buku timbang terima,
10
c. Ronde Keperawatan
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan, pelaksanaan ronde
keperawatan di ruang interna wanita belum optimal 2 dari 7 (28,57%), hal
ini dikarenakan jumlah pasien yang lebih banyak dari jumlah perawat. Dan
hanya 14,28% perawat yang tahu tentang ronde keperawatan. Tim yang
dibentuk dalam pelaksanaan ronde keperawatan cukup mampu dalam
melaksanakan tugasnya. Hal ini dikarenakan 100% perawat ruangan mau
dan ingin berubah dalam pelaksanaan ronde yang lebih optimal. Tim yang
11
dibentuk berkisar 3-5 orang atau perawat yang dipimpin oleh karu. Topic
dan kasus yang dibahs dalam ronde keperawatan sesuai dengan masalah
yang ada di ruangan dan yang lebih memerlukan perhatian khusus, misalnya
gangrene. Pelatihan dan diskusi yang berkaitan dengan masalah yang terjadi
di ruangan telah dilaksanakan tetapi hanya dilaksanakan oleh sebagian
perawat sekitar 57,14%. Hal ini dikarenakan kegiatan ruangan yang cukup
padat sehingga kesempatan yang ada hanya terbatas.
Dari hasil observasi, ronde keperawatan dilaksanakan dan diikuti
hampir 71,42% perawat ruangan dan 57,14% dari keluarga pasien yang
terlibat. Ronde dilaksanakan sekitar 15-30 menit sekitar pukul 09.00 dan
dibuka oleh karu.
d. Pengelolaan Logistik dan Obat
Data yang diperoleh tentang pengadaaan sentralisasi obat adalah
semua perawat mengemukakan jawaban mengerti tentang sentralisasi obat.
Di ruangan tersebut sudah ada sentralisasi obat. ini bisa dilihat adanya
ruangan khusus obat. Sedangkan pelaksanaan sentralisasi obat belum
optimal. Penugasan SO didapatkan data 4 dari 7 perawat (57,14%) memberi
jawaban pernah mengurusi sentralisasi obat. Dan selama ini format yang
ada masih obat oral dan injeksi. dan yang lain tercampur pada salah satu dari
keduanya.
Adapun data tentang alur penerimaan obat yang didapat obat yang
diperoleh dari keluarga langsung dibawa ke ruang SO dan selama ini belum
ada format persetujuan sentralisai obat untuk pasien.
Data tentang cara penyimpanan obat meliputi adanya ruangan khusus
obat sedangkan alat-alat kesehatan hanya sebagian ada dengan jumlah
terbatas. Selama ini obat-obatan bagi pasien sendiri dengan etiket
kepemilkikan. akan tetapi proses keluar masuknya tidak didokumentasikan.
Dan semua perawat mengatakan bahwa selalu memberi etiket kepemilikan
pada obat-obat yang ada.
Adapun data yang diperoleh tentang cara penyiapan obat menunjukkan
bahwa 1 dari 7 perawat (14,28%) memberi jawaban bahwa tidak
12
BAB 3
ANALISIS SWOT
STRENGTH
1. Perawat udah puas dengan struktur 0,2 2 0,4 S-W =
organisasi yang ada diruangan 2,60-2=
0,60
2. Pembagian tugas yang dilakukan 0,1 2 0,2
diruangan sudah sesuai dengan
stuktur organisasi yang ada
melaksanakan tugasnya
0,3 3 0,9
4. Kinierja ketua tim kompeten dengan
tugas-tugasnya
1 2,60
TOTAL
WEAKNESS
0.5 2 1
1. Jumlah pendapatan yang diterima
kurang sesuai dengan latar
pendidikan
TOTAL 1 2
OPPORTUNITY O-T=
2,72-2,46
=0,26
1. Merasa membutuhkan kesempatan 0,16 3 0,84
untuk meningkatkan kemampuan
kerja melalui pelatihan
TOTAL 1 2.72
THREATENED
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat 0,17 2 0,34
untuk pelayanan yang lebih
professional.
2. Makin tingginya kesadaran 0,12 2 0,24
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
3. Persaingan dengan masuknya 0,1 2 0,2
perawat asing.
4. Kebijakan pemerintah tentang 0,15 2 0,3
askeskin.
5. Rendahnya kesejahteraan perawat. 0,3 3 0,9
6. Adanya pertanggung jawaban 0,16 3 0,48
legalitas bagi pasien.
TOTAL 1 2,46
STRENGTH
1. 71,4% perawat mengatakan Lokasi 0,5 3 1.5 S-W =
dan denah di ruangan kelas 1 dan 2 2.5-2.3 =
RSI UNISMA MALANG sudah 0.2
baik.
2. Terdapat nurse station dan ruang 0,3 2 0,6
perawat tambahan.
3. Nurse station sudah menjadi pusat 0,2 2 0,4
kegiatan perawat.
TOTAL 1 1,15
WEAKNESS
1. 57,14% perawatan mengatakan 0,3 2 0,6
Belum ada rencana untuk
merenovasi ruang an.
2. 86% perawat mengatakan Peralatan 0,2 2 0,4
untuk perawatan pasien di ruangan
belum lengkap.
3. 86% perawat mengatakan Alat yang 0,2 3 0,6
tersedia belum sesuai dengan rasio
pasien.
18
TOTAL 1 1.3
THREATENED
1. Adanya tuntutan yang tinggi dari 0,5 2 1
masyarakat untuk melengkapi sarana
dan prasarana.
2. Adanya kesenjangan antara jumlah 0,5 2 1
pasien dengan peralatan yang
diperlukan.
TOTAL 1 2
M3-METHOD (MAKP)
1. Penerapan Model
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. sudah ada model asuhan 0,4 4 1,6 SW=
keperawatan yang digunakan yaitu 3,59-3,1
TIM. = - 0.49
2. Model yang digunakan sesuai 0,2 3 0,6
dengan visi dan misi ruangan.
19
TOTAL 1 3,59
WEAKNESS
1. Kurangnya kemampuan perawat 0,4 4 1,6
dalam pelaksanaan model yang
telah ada.
2. Hanya sedikit perawat yang 0,3 3 0,9
mengetahui kebutuhan perawtan
pasien secara komperehensif.
3. Job yang kadang-kadang tidak 0,15 2 0,3
sesuai dengan lulusan akademik
yang berbeda tingkatannya (kurang
jelas).
4. Kurangnya jumlah tenaga yang 0,15 3 0,3
membantu optimalisasi penerapan
model yang digunakan
TOTAL 1 3,1
OPPORTUNITY
1. Kepercayaan dari pasien dan 0,40 3 1,20 OT=
masyarakat cukup baik 2 1,6 =
2. Adanya kerjasama dengan 0,25 2 0,50 0,4
institusi klinik-klinik independen
3. Ada kebijakan pemerintah 0,30 1 0,30
tentang profesionalisme
TOTAL 1 2
THREATENED
1. Persaingan dengan RS lain 0,1 1 0,1
2. Tuntuan masyarakat akan pelayanan 0,6 2 1,20
yang maksimal
3. Kebebasan pres mengakibatkan 0,3 1 0,3
20
TOTAL 1 1,6
2. Dokumentasi Keperawatan
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Tersedianya sarana dan prasarana 0,2 2 0,4
(administrasi penunjang) S-W=
2. Sudah ada sistem pendoku- 0,13 2 0,26 2,2-2,4
mentasian POR = -0,2
3. Dokumentasi keperawatan yang
dilakukan meliputi pengkajian 0,30 3 0,75
menggunakan sistem Head to Toe
dan ROS, serta diagnosa
keperawatan sampai dengan
evaluasi dengan menggunakan
SOAP
4. Format pengkajian sudah ada dan 0,10 2 0,3
dapat memudahkan perawat dalam
pengkajian dan pengisiannya.
5. 8 perawat (72,7%) mengatakan 0,17 2 0,24
mengerti cara pengisian format
dokumentasi yang digunakan
dengan benar dan tepat
6. 6 perawat (54,5%) mengatakan 0,05 2 0,1
melakukan dokumentasi segera
setelah melakukan tindakan
7. 8 perawat (72,7%) mengatakan 0,05 2 0,1
format yang digunakan sangat
membantu dalam melakukan
pengkajian pada pasien
TOTAL 1 2,2
WEAKNESS
1. Sistem pendokumentasian masih 0,20 3 0,6
dilakukan secara manual (belum
ada komputerisasi)
2. Belum semua tindakan perawat di 0,10 2 0,2
dokumentasikan
3. Dokumetasi tidak segera dilakukan 0,25 1 0,25
setelah melakukan tindakan tetapi
21
TOTAL 1 2,4
OPPORTUNITY
1. Adanya program pelatihan tentang 0,2 3 0,6
pendokumentasian keperawatan O-T =
2. Peluang perawat untuk 0,3 2 0,6 2,7-2,5=
meningkatkan pendidikan 0,2
(Pengembangan SDM)
3. Adanya mahasiswa PSIK praktik 0,3 3 0,9
manajemen keperawatan
4. Adanya kerjasama yang baik antara
mahasiswa dan perawat ruangan 0,2 3 0,6
TOTAL 1 2,7
TREATHENED
1. Adanya kesadaran pasien dan 0,5 3 1,5
keluarga akan tanggung jawab dan
tanggung gugat
2. Akreditasi rumah sakit tentang 0,5 2 1
sistem dokumentasi
TOTAL 1 2,5
3. Ronde Keperawatan
a. Internal Factor (IFAS)
22
STRENGTH
1. Ruangan mendukung adanya 0,18 3 0,54
kegiatan ronde keperawatan S-W=
2. Adanya kemauan perawat untuk 0,22 3 0,66 2,16-2,45
berubah = -0,16
3. Adanya kasus yang memerlukan 0,3 3 1,9
perhatian khusus oleh perawat
ruangan dan kepala ruangan
misalnya gangren
4. Adanya pembentukan tim dalam 0,30 2 0,6
pelaksanaan ronde keperawatan
TOTAL 1 2,16
WEAKNES
1. Ronde keperawatan adalah 0,45 2 0,9
kegiatan yang belum dapat
dilaksanakan secara optimal di
ruang interna wanita
2. Tim yang dibentuk cukup 0,26 2 0,52
mampu dalam pelaksanaan ronde
dan penyelesaian tugas
3. Jumlah perawat yang tidak 0,29 2 0,58
seimbang dengan njumlah perawat
TOTAL 1 2
TOTAL 1 2.62
TREATENED
1. Adanya tuntutan yang lebih 0,85 3 2,55
tinggi dari pasien dan keluarga
pasien untuk mendapatkan
pelayanan yang lebih professional
2. Persaingan antar ruang interna 0,15 2 0,30
yang semakin kuat dalam
pemberian pelayanan
23
TOTAL 1 2,85
4. Sentralisasi Obat
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Semua perawat mengemukakan 0,5 3 1,5
jawaban mengerti tentang sentralisasi
obat.
2. Di ruangan tersebut ada 0,3 2 0,6 SW=
sentralisasi obat. ini bisa dilihat 2,9
adanya ruangan khusus obat. 2,3= 0,6
3. Sebagian besar perawat pernah 0,2 4 0,8
berwenag mengurusi sentralisasi obat
TOTAL 1 2,9
WEAKNESS
1. Pelaksanaan sentralisasi obat 0,2 2 0,4
belum optimal
2. Selama ini format yang ada 0,2 3 0,6
masih obat oral dan injeksi. dan
yang lain tercampur pada salah satu
dari keduanya.
3. Selama ini belum ada format 0,3 2 0,6
persetujuan sentralisai obat untuk
pasien.
4. Alat-alat kesehatan hanya 0,2 2 0,4
sebagian ada dengan jumlah
terbatas. 0,1 3 0,3
5. Teknik sentralisasi obat belum
jelas 1 2,3
TOTAL
TOTAL
0,4 2 0,8
THREATENED
24
TOTAL
5.
Supervisi
a. Internal factor (IFAS)
0,16 2 0,32
STRENGTH S-W=
1. RSUD Y merupakan RS 2,78-2,2=
Pendidikan tipe B yang menjadi RS 0,14 4 0,56 0,58
rujukan bagi wilayah setempat.
2. Ruang Interna Wanita
merupakan ruangan yang 0,5 3 1,5
memerlukan perhatian ekstra dari
petugas kesehatan 0,2 2 0,4
3. Adanya kemauan
perawat untuk berubah.
4. Kepala ruang Interna
Wanita dan kepala ruangan
mendukung kegiatan supervisi demi
peningkatan mutu pelayanan mutu 1 2,78
pelayanan keperawatan.
TOTAL
setiap bulan.
3. Terbuka kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan atau 1 2,3
magang.
TOTAL 1 2 2
TREATHENED
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen
untuk mendapatkan pelayanan yang
profesional dan bermutu sesuai 1 2
dengan peningkatan biaya
6. perawatan.
TOTAL
TOTAL
0,4 3 1,2
TOTAL O-T=
3-2,5=
b. External Factor (EFAS) 1 3 3 0,5
OPPORTUNITY
1. Sarana dan prasarana penunjang 1 3
cukup tersedia
TOTAL
0,5 2 1
THREATENED
1. Adanya tuntutan yang lebih
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan 0,5 3 1,5
keperawatan yang profesional
2. Meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat perawat 1 2,5
sebagai pemberi asuhan
keperawatan
TOTAL
Discharge Planning
a. Internal Factor (IFAS) 0,3 3 0,9
S-W=
STRENGTH 2,5-2,6
1. Adanya kemauan untuk memberikan = -0,1
pendidikan kesehatan (Discharge 0.2 2 0,6
Planning) kepada pasien dan
keluarga pasien.
2. Memberikan pendidikan kesehatan 0.15 2 0,3
kepada pasien dan keluarga saat
7. akan pulang.
3. Perawat menggunakan bahasa 0.15 2 0,3
Indonesia saat melakukan Discharge
Planning.
4. Adanya pembagian tugas secara 0.2 2 0,4
lisan tentang pelaksanaan Discharge
Planning.
5. Adanya pemahaman tentang 1 2,5
27
TOTAL
O-T=
b. External Factors (EFAS) 0,3 3 0,9 3-3,4=
-0,4
OPPORTUNITY 0,3 3 0,9
1. Adanya mahasiswa PSIK yang 3
melakukan praktik 0,4 1,2
2. Adanya kerjasama yang baik antara
mahasiswa dengan perawat klinik.
3. Kemauan pasien/keluarga terhadap 1 3
anjuran perawat.
TREATHENED 4
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk 0,4 1,6
mendapatkan pelayanan
keperawatan yang profesional. 3
2. Makin tingginya kesadaran 0,3 0,9
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
3. Persaingan antar ruang yang
semakin ketat. 1 3,4
8. TOTAL
M4-Money (MAKP)
28
1. Ruang 1 2 s-w=
perawat mendapat pemasukan 2-3=
perbulan dari dana iuran. -1
TOTAL 3
1 3
WEAKNESS
2. Pemasuka 3
n perbulan dirasa belum cukup 1 3
memenuhi kebutuhan ruangan
TOTAL
TOTAL 3
1 3
TREATHENED
TOTAL
9.
M5-Marketing (MAKP)
c. Internal Factor (IFAS) 3
0.5 3 1.5
STRENGTH 0.5 1.5 S-W=
3-2=
1. Pelayanan yang ramah kepada pasien 1
2. Meningkatkan perawatan yang 1 3
maksimal
TOTAL 2
29
1 2
WEAKNESS
OPPORTUNITY
1. Ada peluang melakukan kegiatan 1 3 O-T=
bersama pengunjung ruangan. 3-2=
2 1
TOTAL 1 2
TREATHENED
1. Bersaing dengan semakin banyaknya 1 2
kegiatan marketing dari instansi lain
TOTAL
30
BAB 4
PERENCANAAN
KETERANGAN :
M1 : Ketenagakerjaan
M2 : Sarana dan Prasarana
M3 : Metode-Penerapan Model
DK : Metode-Dokumentasi
RK : Metode-Ronde Keperawatan
SO : Metode-Sentralisasi Obat
SV : Metode-Supervisi
TT : Metode-Timbang Terima
DP : Metode-Discharge Planning
29
31
4.2.3 M3 (Metode)
a. Penerapan Model
1. Kurangnya kemampuan perawat dalam pelaksanaan model yang telah ada.
2. Hanya sedikit perawat yang mengetahui kebutuhan perawtan pasien secara
komperehensif.
3. Job yang kadang-kadang tidak sesuai dengan lulusan akademik yang
berbeda tingkatannya (kurang jelas).
4. Kurangnya jumlah tenaga yang membantu optimalisasi penerapan model
yang digunakan
b. Dokumentasi Keperawatan
1. Sistem pendokumentasian masih dilakukan secara manual (belum ada
komputerisasi)
2. Belum semua tindakan perawat di dokumentasikan
3. Dokumetasi tidak segera dilakukan setelah melakukan tindakan tetapi
kadang-kadang dilengkapi saat pasien mau pulang atau apabila keadaan
ruang memungkinkan
32
c. Ronde keperawatan
1. Ronde keperawatan adalah kegiatan yang belum dapat dilaksanakan secara
optimal di ruang interna wanita
2. Tim yang dibentuk cukup mampu dalam pelaksanaan ronde dan
penyelesaian tugas
3. Jumlah perawat yang tidak seimbang dengan jumlah perawat.
d. Sentralisasi Obat
1. Pelaksanaan sentralisasi obat belum optimal
2. Selama ini format yang ada masih obat oral dan injeksi. dan yang lain
tercampur pada salah satu dari keduanya.
3. Selama ini belum ada format persetujuan sentralisai obat untuk pasien.
4. Alat-alat kesehatan hanya sebagian ada dengan jumlah terbatas.
5. Teknik sentralisasi obat belum jelas
e. Supervisi
1. Belum ada uraian yang jelas tentang supervisi.
2. Belum mempunyai format yang baku dalam pelaksanaan supervisi
3. Kurangnya program pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi.
f. Timbang Terima
1. Perawat kurang disiplin waktu timbang terima
2. Masalah keperawatan lebih fokus pada diagnosa medis
3. Data hanya ditulis di secarik kertas sehingga kadang hilang saat akan
dilaporkan
4. Dokumentasi masih terbatas sehingga rencana tindakan belum spesifik
g. Discharge Planning
1. Pelaksanaan Discharge Planning belum optimal.
33
4.2.4 M4 (Money)
1. Pemasukan perbulan dirasa belum cukup memenuhi kebutuhan ruangan
4.2.5 M5 (Marketing)
1. Tidak ada kegiatan dari ruangan yang mengikut sertakan pengunjung.
34
1. M1
(Ketenagakerjaan)
1. Jumlah perawat 1. Jumlah perawat 1.a. Memodifikasi dan 1.a. Pemenuhan kebutuhan
masih belum sebanding dengan memanfaatkan tenaga yang dasar pasien terpenuhi
sebanding dengan jumlah pasien. telah ada di ruangan untuk dan pasien
jumlah pasien, tindakan non invasive menyatakan puas
sebab ......... misalnya POS atau dengan pelayanan
pembantu perawat maupun yang ada.
mahasiswa yang praktek. b. Beban kerja perawat
b. Mengatur dan tidak terlalu tinggi
menjadwalkan perawat karena ada tenaga
yang akan mengambil cuti yang membantu.
kecuali pada perawat yang
punya urusan mendadak,
35
minuman botol.
- Menjual snack atau air
mineral tanpa mengganggu
kinerja perawat ruangan
dalam melayani pasien.
2. M2
(Sarana &
Prasarana)
1. Sarana dan 1. Sarana dan 1. Mensosialisasikan kepada 1.a Nurse Station Minggu ke-2
prasarana yang prasarana semua perawat tentang ruangan digunakan sebagai
dimiliki ruangan ruangan dapat dan alat-alat yang masih belum ruang pertemuan
belum terpakai dimanfaatkan difungsikan dengan perawat, tidak
secara optimal. seoptimal memberikan data tentang digunakan untuk
mungkin. ruangan dan alat-alat yang mengobrol dan
belum digunakan secara menggosip.
optimal b. Semua peralatan
perawatan dapat
digunakan dengan
baik.
2. Jumlah peralatan 2. Jumlah 2. Membuat rencana anggaran 2. Semua pasien Tergantung kebijakan
tidak sesuai peralatan dana untuk menambah atau mendapatkan sarana dan institusi RS
dengan rasio tercukupi memperbaiki sarana dan prasarana perawatan
pasien. prasarana. yang sesuai.
3. M3 (Metode)
37
tidak sesuai job/tugas yang masing-masing perawat dan tugas masing-masing mahasiswa PSIK telah
dengan lulusan akan disosialisasikan perawat dipersentasikan
akademik yang dilaksanakan
berbeda setiap perawat
tingkatannya dengan jenjang
(kurang jelas). berbeda.
3.2 Dokumentasi
Keperawatan
1. Pemahaman 1. Semua 1.a. Terus dilakukan sosialisasi 1.a. Format pendoku- Tanngal 7-9 April 2008
dan perawat format dan latihan-latihan mentasian keperawatan
pengaplikasian mengerti dan pendokumentasian yang terisi dengan baik dan
perawat tentang bisa benar dan tepat terhadap benar oleh semua
format mengaplikasika semua perawat perawat ruangan
pendokumentasia n format b. Kepala ruangan memberikan b. Meningkatnya keinginan
n kurang benar pendoku- motivasi dan dukungan perawat untuk terus
dan kurang tepat. mentasian kepada semua perawat agar belajar dan melakukan
keperawatan mampu melakukan pendokumentasian
dengan benar dokumentasi keperawatan keperawatan yang benar
dan tepat dengan benar dan tepat
2. Tim yang 2. Tim atau 2. Tim yang dibentuk harusnya 2. Tim yang dibentuk
dibentuk hanya perawat yang tidak hanya cukup mampu dalam pelaksanaan
cukup mampu terlibat dalam saja tetapi harus mampu ronde keperawatan
membantu dalam ronde dalam menyelesaikan tugas mampu mengatasi
pelaksanaan keperawatan yang ada khususnya yang masalah keperawatan
ronde mampu berkaitan dengan ronde yang terjadi dan
keperawatan dan menyelesaikan keperawatan, agar membantu dalam
penyelesaian dan mengatasi pelaksanaan ronde lebih pelaksanaan ronde
tugas yang masalah optimal dan masalah keperawatan agar lebih
berkaitan dengan keperawatan keperawatan yang terjadi di optimal.
masalah yang sehingga ronde ruang interna wanita dan
dibahas dalam keperawatan masalah yang perlu yang
ronde dapat terlaksana perhatian khusus di ruang
keperawatan. dengan baik. interna wanita dapat segera
teratasi
3. Pelatihan dan 3. Pelatihan dan 3. a. Pelatihan sebaiknya diikuti 3. Pelatihan dan diskusi
diskusi yang diskusi dapat oleh seluruh perawat agar dapat terlaksana Minggu II dan
berkaitan dengan terlaksana perawat mengerti dan dengan baik dan diikuti dilaksanakan selama
masalah yang dengan baik, mampu mengatasi masalah oleh semua perawat 30-60 menit.
terjadi di ruangan terjadwal dan yang terjadi di ruangan. ruangan sehingga
telah semua perawat b. Pelatihan dan diskusi perawat mengerti dan
dilaksanakan diharapkan sebaiknya dijadwalkan mampu mengatasi
tetapi hanya turut serta secara teratur agar perawat masalah keperawatan
diikuti oleh dalam pelatihan dapat membagi waktu dan yang terjadi
41
3. Alat-alat 3. Alat-alat 3.a. Pengadaaan alat-alat 3. Adanya alat-alat bantu Tergantung kebijakan
kesehatan hanya kesehatan penunjang kesehatan pasien kesehatan yang institusi
sebagian ada tercukupi b. Lobi kepada pimpinan mencukupi
dengan jumlah tentang penambahan alat-
terbatas. alat kesehatan
4. Teknik 4. Teknik 4. Membuat rincian teknis 4. Adanya lampiran teknis Tanggal 10-11 April
sentralisasi obat sentralisai obat sentralisasi obat. sentralisasi obat 2008
belum jelas jelas.
42
3.5 Supervisi
1. Supervisi sudah 1. Terciptanya a. Supervisor menetapkan 1. Adanya uraian, Minggu ke I dan II Indah S.Kep.
berjalan namun program kerja kegiatan yang akan program kerja, dan selama mahasiswa
belum optimal, dan uraian disupervisi dan tujuan tentag PSIK praktek
belum ada uraian yang jelas menetapkan tujuan yang kegiatan supervisi manajemen kep.
yang jelas
sesuai standar jelas untuk setiap yang baku di
mengenai
supervisi. yang telah supervisi. ruangan.
ditetapkan b. Supervisor menetapkan 2. Kegiatan supervisi
uraian yang jelas tentang menjadi kegiatan
proses supervisi kepada pokok dan rutin
seluruh perawat mulai dari dilakukan di ruangan.
persiapan hingga 3. Seluruh staf
pembinaan (3F). keperawatan telah
c. Memasukkan kegiatan medapatkan pelatihan
supervisi dalam rencana dan sosialisasi
kegiatan bulanan di tentang supervisi
ruangan tersebut.
d. Mengadakan kegiatan
pelatihan dan sosialisasi
tentang supervisi kepada
seluruh perawat agar
memahami tentang
supervisi.
format yang supervisi yang seluruh staf keperawatan untuk setiap tindakan praktek manajemen.
baku. baku di tentang perlunya format keperawatan.
ruangan sesuai baku supervisi untuk
standar setiap tindakan
keperawatan keperawatan sesuai
untuk setiap standar keperawatan.
tindakan. b. Membuat usulan format
supervisi yang baku untuk
setiap tindakan
keperawatn di ruangan
sesuai dengan standar
keperawatan.
c. Memberikan contoh
penerapan format baku
untuk supervisi kepada
perawat di ruangan.
3.6 Timbang Terima
1. Perawat kurang Perawat dapat a. Perawat yang akan a. Perawat sudah siap 15 Minggu ke 1 Diana Aulia,
disiplin menggunakan mengikuti timbang terima menit sebelum timbang S.Kep
waktu seefektif harus siap maksimal 15 terima dilaksanakan
mungkin menit sebelum timbang b. Pelanggaran maksimal
terima dimulai 1 kali dalam 1 minggu
b. Jika terlambat lebih dari tiga
kali dalam sebulan,bonus
akhir bulan tidak akan
diberikan pada perawat yang
bersangkutan
2. Masalah Perawat lebih a. Penyediaan form yang berisi Perawat mencantumkan Setiap timbang terima
44
3. Data hanya Perawat dapat a. Membiasakan diri untuk Perawat langsung menulis Setiap timbang terima
ditulis di secarik meminimalkan mendokumentasikan data data pada buku timbang
kertas sehingga hilangnya data langsung ditulis dalam buku terima
kadang hilang timbang terima
saat akan b. Kepala Ruangan membantu
dilaporkan mengingatkan saat timbang
terima
4. Perawat kesulitan Perawat lebih a. Membuat polling tentang Dokumentasi timbang Setiap timbang terima
mendokumentasi mudah hal-hal yang dibutuhkan terima lengkap
kan timbang mendokumentasika dalam kegiatan timbang
terima karena n laporan timbang terima
form nya kurang terima b. Menyusun hasil polling
sistematis untuk membuat form yang
lebih sistematis dan aplikatif
5. Dokumentasi Perawat dapat a. Perawat membiasakan diri Rencana tindakan yang Setiap timbang terima
timbang terima menyusun rencana untuk mendokumentasikan disusun tepat pada sasaran
masih terbatas tindakan dengan setiap hasil pemeriksaan
sehingga spesifik b. Perawat harus membuat
penyusunan rumusan rencana tindakan
rencana tindakan dari hasil pengkajian yang
belum spesifik didapat
c. Perawat selalu mengevaluasi
45
perkembangan kondisi
pasien untuk merumuskan
rencana tindakan yang tepat
3.7 Discharge Planning
Discharge planning Terlaksananya 1. Membuat perencanaan 1. Perawat melakukan Sesuai dengan respond Fitria S.Kep.
belum terlaksana discharge planning tentang discharge planning discharge planning an kondisi pasien saat
sesuai dengan sesuai dengan yang sesuai dengan standar. sesuai dengan itu.
standart yang baku. standard an 2. Membuat jadwal untuk perencanaan
meningkatkan melakukan discharge melaksanakan discharge
kemampuan planning yang dilakukan oleh planning sesuai standar.
perawat dalam perawat. 2. Pasien dan keluarga
memberikan 3. Membuat brosur atau leaflet pasien mengerti dan
pendidikan tentang pengertian penyakit, memahami penjelasan
kesehatan pencegahan, perawatan, tentang penyakitnya,
(discharge planning) nutrisi, aktivitas dan istirahat. pencegahan, perawatan,
saat pasien akan 4. Membuat rencana anggaran nutrisi, aktivitas
pulang. dana yang disediakan untuk maupunistirahatnya
mendukung pelaksanaan sesuai dengan brosur
discharge planning seperti yang sudah diberikan.
untuk membuat pster dan 3. Adanya brosur dan
leaflet. leaflet tentang penyakit
5. Mendokumentasikan yang di derita oleh
pelaksaan discharge planning masing-masing pasien.
4. Tercatatnya semua
kegiatan discharge
planning yang sudah
dilakukan oleh para
perawat.
46
47
Kepala Ruangan
CS CS CS
. .. .
53
54
4.9 Ganchart
GannChart
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
Manajemen Keperawatan
Program Studi Ilmu Keperawatan Widyagama Husada
Minggu 1 (April) Minggu 2 (April) Minggu 3 (April) Minggu 4 (April Mei) Minggu 5 (Mei)
No. nnnnnnKegiatannnnnnn
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
M1
KETENAGAAN
1. Mengatur dan
menjadwalkan perawat
yang akan mengambil
cuti kecuali pada perawat
yang punya urusan
mendadak, sehingga
tenaga yang ada di
ruangan mencukupi.
2. Memotivasi perawat
untuk meningkatkan
kinerjanya dan
memberikan penghargaan
bagi perawat yang
kompeten yang dilakukan
55
M2 SARANA DAN
PRASARANA
3. Mensosialisasikan kepada
semua perawat tentang
ruangan dan alat-alat
yang masih belum
difungsikan dengan
secara optimal
4. Membuat rencana
anggaran dana untuk
menambah atau
memperbaiki sarana dan
prasarana.
M3 Metode
Penerapan model
5. Mendelegasikan perawat
ruangan ke pelatihan
maupun jenjang
pendidikan yang lebih
tinggi
6. Mensosialisasikan model
KDM yang saat ini
digunakan di ruangan
kepada semua perawat.
Dokumentasi
Keperawatan
56
7. Melakukan sosialisasi
format dan latihan-latihan
pendokumentasian yang
benar dan tepat kepada
semua perawat
8. Kepala ruangan
melakukan supervisi dan
menganalisa hasil
pendokumentasian asuhan
keperawatan yang
dilakukan oleh perawat
serta memberikan
masukan yang positif
pada perawat.
Ronde Keperawatan
9. Melaksanakan ronde
keperawatan secara rutin
dengan jadwal yang
teratur.
Sentralisasi Obat
Supervisi
Timbang Terima
58
Discharge Planning
21. Mendokumentasikan
pelaksaan discharge
planning.
........................... ............................
Mengetahui,
Pembimbing
..........................................
60
4.10.2 PERENCANAAN
Ruang Interna RS Y
4.10.3 IMPLEMENTASI
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Keterangan
1 Persiapan 20-25 Maret Tim -
2008
2. Presentasi Konsep
BSC 2006 dan
Diskusi dengan
kepala ruangan untuk
membahas isu
strategis
3. Diskusi dengan
kepala ruangan
untuk melakukan Maret 2008 -
pembobotan setiap
perspektif BSC pada
setiap unit
4. Diskusi dengan
kepala ruangan
untuk menentukan
indikator
keberhasilan
5. Pengenalan konsep -
6. Pelaksanaan bagian -
Maret 2008
sebagai Pilot Project
BSC 2008
7. Presentasi Hasil uji Maret 2008 -
coba Pilot Project
8. Penentuan Sasaran Maret April -
Stratejik, Ukuran, 2008
Target dan Sumber
Data pengukuran
setiap unit
9. Identifikasi April 2008 -
Hubungan Antar
sasaran Stratejik
10. Penentuan Bobot dan April 2008 -
Skor setiap
pencapaian target
11. Penyusunan Kartu April 2008 -
Program
12. Rapat Kerja April 2008 -
63
4.10.4 EVALUASI
Rekomendasi atau usulan evaluasi dari masalah di atas dapat menggunakan:
1. BOR
2. ALOS (Average Lay Of Stay)
3. TOI
4. Angka kematian > 72 jam
5. Angka infeksi nosokomial
6. Jumlah kasus kesalahan prosedur perawatan
7. Jumlah complain yang berulang
66
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
65
67
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Tabel 1 Diagram Batang Jenis Kasus di Ruang Perawatan Interna Wanita RSUD Y
50
40
30
20
10
U
LAMPIRAN 3:
DENAH RUANG PERAWATAN INTERNA WANITA
RSUD Y
S
Pengumpulan Data M1
ANGKET M1 - Ketenagaan
ANGKET M3 - MAKP
1. Model dokumentasi keperawatan apa yang digunakan di ruang interna wanita ini?
Jelaskan!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Apakah sudah ada format pendokumentasian yang baku di ruang interna ini?
a. Sudah ada format b. Belum ada format
3. Apakah anda sudah mengerti cara pengisian format dokumentasi tersebut dengan
benar dan tepat?
a. Sudah mengerti b. Belum mengerti
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
4. Apakah menurut anda format yang digunakan ini bisa membantu (memudahkan)
perawat dalam melakukan pengkajian pada pasien?
a. Bisa membantu b. Tidak membantu
6. Apakah menurut anda model dokumentasi yang digunakan ini menambah beban kerja
peawat?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah menurut anda model dokumentasi yang digunakan ini menyita banyak waktu
perawat?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah sebagian besar perawat diruang interna wanita mengerti adanya ronde
keperawawatan?
Sebutkan :
7. Apakah tim yang dibentuk telah mampu melaksanakan kegiatan ronde dengan
optimal?
75
a. Ya b. Tidak
pasien?
ANGKET M3 - Supervisi
Ya Tidak
1. Apakah anda mengerti tentang supervisi?
Jelaskan:
2. Apakah supervisi telah dilakukan di ruangan?
3. Berapa kali supervisi dilakukan?
1x/bulan
2x/bulan
Tidak terjadwal
4. Siapakah yang melakukan supervisi?
Jelaskan:.
5. Bagaimana alur supervisi yang ada di ruangan?
Jelaskan:.
6. Adakah format baku untuk supervisi setiap tindakan?
Sebutkan format yang ada:
7. Apakah format untuk supervisi sudah sesuai dengan
standar keperawatan?
Jelaskan:
8. Apakah alat (instrumen) untuk supervisi tersedia
secara lengkap?
Jelaskan jika tidak:
9. Apakah hasil dari supervisi disampaikan kepada perawat?
10. Apakah selalu ada feed back dari supervisor
untuk setiap tindakan?
Jelaskan:
11. Apakah anda puas dengan hasil dari feed back tersebut?
77
Ya Tidak
tindakan sesuai dengan hasil perbaikan dari supervise?
14. Apakah anda pernah mendapatkan pelatihan
dan sosialisasi tentang supervisi?
b. 2 kali, pukul..
b. kadang-kadang, alasan.....................................................................................
b. Tidak
b. Perawat Primer
b. tidak
6. Tahukah Anda, apa saja yang harus disampaikan dalam pelaporan timbang terima?
a. Ya, sebutkan.....................................................................
b. Tidak
b. tidak
b. Tidak
10. Tahukah Anda, bagaimana teknik pelaporan timbang terima ketika berada di depan
pasien?
a. Ya, jelaskan........................................................................
b. tidak
11. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi masing-masing pasien?
a. < 5 menit
b. > 5 menit
b. tidak
13. Apakah Anda (shift pengganti) dievaluasi kesiapannya oleh kepala ruangan?
a. Ya, bagaimana bentuk evaluasinya...........................................................
b. tidak
d. Mempertahankan eksistensi.
2. Timbang Terima - Persiapan (Pra)
a. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian
shift/operan.
b. Semua pasien baru masuk dan pasien yang
dilakukan timbang terima khususnya pasien
yang memiliki permasalahan yang belum atau
dapat teratasi.
c. Perawat menyampaikan timbang terima pada
perawat berikutnya.
- Pelaksanaan
a. Kedua kelompok dinas sudah siap atau shift
jaga.
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan
buku catatan.
c. Kepala ruang membuka acara timbang terima
d. Perawat dapat melakukan klarifikasi, Tanya
jawab, dan validasi.
e. Kepala ruang menanyakan kebutuhan pasien
f. Penakajian secara penuh.
g. Mencatat perincian secara khusus.
h. Lama timbang terima 5 menit
- Pasca
a. Diskusi
b. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan
secara langsung.
c. Ditutup oleh kepala ruangan.
3. Ronde keperawatan - Persiapan (Pra)
a. Menentukan kasus dan topik.
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literature.
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien: informed consent dan
pengkajian.
f. Diskusi
- Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat yang
berfokus pada masalah keperawatan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus
tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat tentang
masalah pasien serta rencana tindakan yang
akan dilakukan.
- Pasca
a. Evaluasi, revisi, dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan
diagnosis, intervensi keperawatan selanjutnya.
4. Pengelolaan Logistik dan Obat - Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala
ruangan yang dapat didelegasikan kepada staf yang
ditunjuk.
82
a. Outline M1 - Ketenagaan
4. Kebijakan
Pemerintah
5. Kemasyarakatan
6. Pembagian
Tugas
ruangan cukup
tenang.
Nurse Station.
2 Efektifitas dan 1. Dari hasil wawancara dan angket dan Pertahankan kepercayaan
Efisiensi model observasi serta dari data sekunder didapatkan yang telah diberikan.
asuhan kepera- bahwa dengan menggunakan model yang Tingkatkan kemampuan
watan saat ini sekarang ini digunakan rata-rata pasien rawat dengan indikator hasil dari
inap 7 14 hari. lama rawat inap semakin
2. Perawat mengatakan bahwa kepercayaan pendek. Kurangnya sumber
pasien tidak ada penurunan ini dilihat dari daya tenaga tentu saja
87
No Outline Data
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan Timbang terima dilakukan
dalam pelaksanakan timbang dua kali dalam sehari, yaitu pukul 07.00
88
2. Alur penerimaan obat 1. Selama ini belum ada format Sebaiknya format
persetujuan sentralisai obat untuk persetujuan sentralisasi
pasien obat diadakan
2. Obat yang didapat dari
keluarga langsung dibawa ke ruang
SO
3. Cara penyimpanan obat Alat-alat kesehatan
1. Ada ruangan khusus obat yang mennjang
2. Alat-alat kesehatan hanya sentralisasi obat
sebagian ada dengan jumlah sebaiknya sukup ada
terbatas.
3. Selama ini obat-obatan bagi
pasien sendiri dengan etiket
kepemilkikan. akan tetapi proses
keluar masuknya tidak
didokumentasikan
4. Semua perawat mengatakan
bahwa selalu memberi etiket
4. Cara penyiapan obat kepemilikan pada obat-obat yang Format obat dan alat-
ada. alat kesehatan lain
seharusnya ada dan
1. 8 dari 11 perawat (72,7%) daftar jumlahnya
memberi jawaban bahwa tidak
menginformasikan jumlah
kepemilikian sisa obat yang belum
diberikan.
2. Format yang ada hanya obat oral
dan injeksi. Selain itu tidak ada.
92
4. Brosur atau leaflet 1. Dari hasil wawancara dengan Perawat membuat brosur
untuk discharge kepala ruangan didapatkan bahwa atau leaflet tentang
planning memang selama ini tidak pernah pengertian penyakit,
diberikan brosur atau leaflet saat pencegahan, perawatan,
melakukan discharge planning, nutrisi, aktivitas dan
pernyataan ini didukung oleh istirahat.
semua perawat yang ada
diruangan.
h. Outline M3 - Supervisi
3. Pembinaan
a. Penilaian 1. Penilaian supervisi oleh 1. Seharusnya feed
(Fair) kepala ruangan telah back yang
dilakukan secara fair dan hasil dilakukan oleh
supervisi disampaikan kepada supervisor secara
perawat. menyeluruh dan
b. Feed Back 2. Karu (supervisor) telah detail sehingga
memberikan klarifikasi perawat mengetahui
kepada perawat namun mana yang benar
kurang detail dan salah.
c. Follow Up 3. Untuk pemecahan masalah 2. Perlunya pelatihan
dari hasil supervisi belum dan sosialisasi
dilaksanakan secara optimal. tentang supervisi
4. 54 % perawat mengatakan untuk
kurang mempunyai motivasi meningkatkan
untuk berubah. motivasi perawat
untuk berubah
menjadi lebih baik.
i. Outline M3 - Dokumentasi
NO OUTLINE DATA
95
a. Format Dokumentasi
Ruangan :
Shift :
Jumlah Pasien :
RONDE KEPERAWATAN
Malang,
............................................ ...............................
Hari/Tanggal :. Supervisor :.
C. Menyiapkan Bahan-bahan
Obat 3
D. Menyiapkan Pasien
1. Memberi penjelasan kepada pasien tentang 2
prosedur yang akan dilakukan.
2. Mengatur posisi pasien yang nyaman. 1
4. Kewaspadaan
Evaluasi: 2
1. Mengevaluasi lokasi penyuntikan dan kelancaran
tetesan. 1
2. Mengevaluasi kenyamanan posisi. 3
3. Mengobservasi kemungkinan phlebitis
Total Nilai 40
Kriteria:
Cukup : 30-34
Kurang : <30
Malang,
Kepala Ruanagan
(..........................)
Hari/Tanggal :. Supervisor :.
103
C. Menyiapkan Bahan-bahan
Cairan infuse sesuai kebutuhan pasien. 2
D. Menyiapkan Pasien
1. Memberi penjelasan kepada pasien tentang 2
prosedur yang akan dilakukan.
2. Mengatur posisi pasien yang nyaman. 1
Evaluasi:
1. Mengevaluasi lokasi pemasangan infus dan 1
kelancaran tetesan.
2. Mengevaluasi kenyamanan posisi. 1
3. Mengobservasi kemungkinan plebitis. 2
Total Nilai 60
Kriteria:
Cukup : 50-54
Kepala Ruangan
B. Lanjutan perawatan di rumah (luka operasi, pemasangan gift, pengobatan, dan lain-
lain)
C. Aturan Diet/Nutrisi
Yang dibawa pulang (Hasil Lab, Foto, ECG, obat, dan lain-lain):
Lain-lain:
Malang, ..
Pasien/Keluarga Perawat
( ) ( )
106
Malang,................................200
(..........................................) (.........................................)
Saksi 1 : .....................................(..................................)
Saksi 2 : .....................................(..................................)