Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ALLYCIA MAHARATTI ZEN

NIM: FAA 114 030


Kumpulan Pertanyaan Rehab Medik & Epidemiologi penyakit KV.

Soal Rehab Medik:


1. Apa itu Rehabilitasi Medik?

Jawab:

Rehabilitasi jantung adalah suatu program dimana pasien dengan penyakit jantung, kerjasama
dengan tim kesehatan professional yang berasal dari multidisiplin ilmu, keluarga, dan
masyarakat; guna mendukung dan mensuport pasien untuk mencapai dan mengatur kesehatan
fisik dan psikososial yang optimal.

2. Ada berapa fase rehabilitasi jantung?

Jawab:

Ada 4 fase rehabilitasi jantung.

3. Apa tujuan intervensi psikologi dan edukasi?

Jawab:

Tujuan dari intervensi tersebut adalah untuk memfasilitasi pengembalian ke kehidupan


normal dan mendukung pasien untuk menciptakan perubahan gaya hidup dengan tujuan
mencegah kejadian/serangan yang akan datang.

4. Apakah hal terpenting untuk efektifitas edukasi ?

Jawab:

Relevansi (menyesuaikan pengetahuan, kepercayaan, dan kondisi pasien)


Individualisasi (menyesuaikan kebutuhan personal)
Feedback (memberikan informasi mengenai kemajuan dengan pembelajaran atau
perubahan).
Reinforcement (memberikan hadiah/penghargaan atas kemajuan)
Fasilitas (memberikan cara untuk melakukan sesuatu dan mengurangi rintangan)
Behavioural technique seperti self-monitoring dan personal communication, termasuk
teknik tertulis atau teknik audiovisual akan meningkatkan hasil yang dicapai. Jenis
atau durasi intervensi dinyatakan tidak berhubungan dengan efektivitas intervensi.
Rehabilitasi jantung komprehensif diartikan sebagai prinsip edukasi pada obyek
dewasa dan perubahan tingkah laku.
5. Apa itu heart manual?

Jawab:

Heart Manual adalah rehabilitasi behavioural kognitif selama 6 minggu pada pasien
post miokard infark. Dikembangkan dari Health Belief Model, program ini didesain untuk
mengoreksi perbedaan persepsi tentang penyebab serangan jantung, dan dalam waktu yang
sama membantu pasien membangun strategi untuk mengahadapi stres. Hal tersebut
meneankan pada self-management, tetapi harus direkomendasikan oleh seorang dokter dan
dilayani oleh perawat professional. Healt manual adalah salah satu jalan memberikan edukasi
dan dukungan psikologi untuk pasien post infark miokard, walaupun beberapa pasien tetap
membutuhkan bantuan orang lain.
6. Pada aspek perubahan tingkah laku, untuk pola makan dan diet yang dianjurkan
adalah...

Jawab:

Panduan diet pada prevensi sekunder penyakit jantung, dimana dengan meningkatkan
konsumsi asam lemak omega-3 (dari minyak ikan dan minyak lobak) dan meningkatkan
konsumsi buah dan sayur minimal 5 porsi tiap hari. Dianjurkan untuk mengurangi konsumsi
lemak jenuh dan diganti secara parsial maupun total dengan lemak tidak jenuh. Pedoman ini
khususnya ditujukan kepada pasien yang membutuhkan penurunan berat badan atau tidak
berhasil dalam program penurunan kadar lipid.
7. Apa manfaat terapi kebugaran untuk penyakit jantung?

Jawab:

1. Mortalitas dan luaran terapi pada penyakit`kardiovaskular


Randomised trial mengemukakan dua tipe exercise-based cardiac rehabilitation, yaitu:
exercise dan exercise beserta aspek psikologi dan intervensi pendidikan, biasanya akan
menghasilkan rehabilitasi jantung yang komprehensif.
Berdasarkan penelitian mengenai Laki-laki dan perempuan pada semua umur dengan
infark miokard, revaskularisasi, atau angina ditemukan bahwa exercise dapat menurunkan
penyebab kematian sebesar 27%, cardiac death sebesar 31%, nonfatal infark miokard dan
revaskularisasin sebesar 19%. Manfaatnya dapat memperpanjang usia sebanyak 2,4 tahun.
Terdapat dua kemungkinan yang menyebabkan kegagalan rehabilitasi jantung
komprehensif, yaitu tidak terstrukturnya exercise pada rehabilitasi jantung yang melibatkan
aspek psikologi dan pendidikan kesehatan. Penyebab lainnya adalah exercise hanya ditujukan
pada pre trombolisis. Ini berarti manfaat rehabilitasi komprehensif mencakup trombolisis,
terapi profilaksis, dan revaskularisasi.
2. Luaran Psikologis dan luaran program lain
Terdapat banyak pendapat mengenai penurunan jumlah kematian dan reinfark bukan
satu-satunya ukuran efektivitas rehabilitasi jantung. Hanya dengan melakukan exercise dapat
menerapkan physical performance, strengthening otot, latihan bernapas. Rehabilitasi jantung
komprehensif dapat meningkatkan fungsi psikologi, perbaikan social, dapat kembali bekerja,
dan factor risiko biologi.
8. Apakah yang termasuk pasien dengan resiko tinggi?

Jawab:

Pasien dengan riwayat infark miokard sebagai komplikasi gagal jantung, shock
kardiogenik dan atau aritmia ventricular komplek.
Angina atau dispnoe pada exercise ringan, misalnya tidak dapat menyelesaikan
walking test pada empat menit pertama.
Depresi ST segment > 1 mm pada ECG kondisi istirahat.
Depresi ST segment > 2 mm atau angina pada level < 5 METS ( 3 menit pad protokol
Bruce)
9. Bagaimana perlakuan pada pasien Pasca myocardial infarction?

Jawab:

Latihan telah menunjukkan peningkatan kemampuan fisik, kekuatan otot, dan gejala
dari sesak nafas dan angina. Rehabilitasi jantung komprehensif menambah fungsi fisiologis,
pemulihan sosial, kembali bekerja dan faktor resiko biologi. Program rehabilitasi sebaiknya
disesuaikan dengan kebutuhan individu masing-masing pasien. Rehabilitasi jantung
komprehensif direkomendasikan setelah infark miokard.
10. Bagaimana perlakuan pada pasien transplantasi jantung?

Jawab:

Beberapa penelitian telah memeriksa efek dari rehabilitasi jantung pada pasien setelah
transplantasi jantung. Suatu RCT kecil dibandingkan dengan enam bulan latihan berdasar
program rehabilitasi jantung dengan perawatan biasa. Terdapat peningkatan dalam kapasitas
latihan dari kelompok yang terlatih. Suatu seri dari penelitian lima observasi kecil juga
menyarankan bahwa latihan berdasar rehabilitasi jantung meningkatkan toleransi latihan
pasien tersebut.

SOAL EPIDEMIOLOGI
1. Apa itu jantung?

Jawab:

Jantung (bahasa latin: cor, yunani: cardia) adalah sebuah rongga, atau organ berotot
yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kotraksi berirama yang berulang.
Jantung adalah pusat pengaturan sirkulasi darah dalam tubuh. Organ ini berupa otot,
berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas serta puncaknya di bawah. Ujung
puncaknya miring ke sebelah kiri. Beratnya kira-kira 300 gram.
2. Bagaimana agar jantung dapat berfungsi secara efesien?

Jawab:

Agar jantung dapat berfungsi secara efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga
bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini
dikendalikan secara alami. Bagian ini terdiri dari sekelompok jaringan secara khusus disebut
dengan nodus sinotrialis, terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah gelombang
(impuls) listrikyang disalurkan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya
berkontraksi secara serentak.

3. Apa saja tipe- tipe pembuluh darah?

Jawab:

Ada tida tipe pembuluh darah:


1. Pembuluh arteri: fungsinya megangkut oksigen melalui darah, dari jantung ke
seluruh jaringan tubuh. pembuluh arteri akan semakin mengecil ketika darah
melewati pembuluh menuju organ lainnya.
2. Pembuluh vena: fungsinya menyalurkan aliran darah yang berisi bahan sisa,
kembali ke jantung untuk dipecahkan dan dikeluarkan dari tubuh. pembuluh
vena semakin membesar ketika mendekati jantung. Bagian atas vena (superior)
membawa darah dari tangan dan kepala menuju jantung, sedangkan bagian
bawah vena (inferior) membawa darah dari bagian perut dan kaki menuju
jantung.
3. Pembuluh kapiler: bentuknya kecil dan tipis, menghubungkan pembuluh arteri
dan pembuluh vena. Lapisan dindingnya yang tipis memudahkan untuk
dilewati oleh oksigen, nutrisi, karbon dioksida, serta bahan sisa lainnya dari
dan ke organ sel lainnya.

4. Apa itu penyakit jantung?

Jawab:

Penyakit jantung adalah istilah yang dipakai untuk menyebut gangguan jantung,
namun kenyataannya bukan hanya itu. Penyakit ini tidak hanya melibatkan jantung namun
juga jaringan pembuluh darah sepanjang 96.540 km dimana jantung memompa darah
sebanyak 100.000 denyut dalam sehari. Penyakit jantung adalah sekelompok gangguan yang
meliputi jantung dan seluruh sistem pembuluh darah (vaskular) oleh karenanya penyakit ini
disebut penyakit kardiovaskular .

5. Bagaimana prevalensi penyakit jantung koroner di indonesia?

Jawab:

Di Indonesia, Pada hasil riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi jantung


koroner berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 persen, dan
berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5 persen. Prevalensi jantung koroner
berdasarkan terdiagnosis dokter tertinggi Sulawesi Tengah (0,8%) diikuti Sulawesi Utara,
DKI Jakarta, Aceh masing-masing 0,7 persen. Sementara prevalensi jantung koroner menurut
diagnosis atau gejala tertinggi di Nusa Tenggara Timur (4,4%), diikuti Sulawesi Tengah
(3,8%), Sulawesi Selatan (2,9%), dan Sulawesi Barat (2,6%).

6. Bagaimana distribusi PJK secara umum?

Jawab:

Secara umum dapat dikatakan bahwa distribusi PJK adalah:


1. Lebih banyak pada masyarakat negara berkembang dibandingkan negara sedang
berkembang.
2. Lebih banyak ditemukan pada daerah perkotaan dibandingkan daerah pedesaan.
3. Lebih banyak mengenai golongan masyarakat sosial ekonomi menengah ke atas
dibandingkan sosial ekonomi lemah.
4. Lebih banyak mengenai pria daripada wanita; namun yang lebih banyak meninggal
adalah wanita.
5. Meninggi setelah berumur 40 tahun. Risiko tinggi sudah terjadi jika memasuki umur 50
tahun.
6. Tinggi angka kematiannya, lebih banyak yang meninggal daripada yang selamat.

7. Apa saja tanda-tanda serangan jantung?

Jawab:

1. Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut istemi),
oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolism e yang berlebihan menyebabkan
kram atau kejang.
2. Angina merupakan perasan sesak didada atau perasaan dada diremas-remas, yang
timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya
nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang.
3. Beberapa orang yang mengalamai kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri
sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent Ischemia).
4. Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak
merupakan akibat masuknya cairan kerongga udara diparu-paru (kongestipulmoner
atau edema pulmoner).
5. Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, aliran darah ke otot
selama melakukan aktivitas akan berkurang. Hal itu menyebabkan penderita merasa
lemah dan lelah. Gejala ini sering kali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita
biasanya mengurangi aktifitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai
bagian dari penuaan.
6. Palpitasi (jantung berdebar-debar), pusing, dan pingsan. Penurunan aliran darah
karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa
yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
8. Apa saja bentuk dari Artheriosklerose?

Jawab:

Ada 3 bentuk Artheriosklerose, yakni:

a. Monckeberg media sklerose, mengerasnya dinding pembuluh nadi pada bentuk


Artheriosklerose ini terjadi pada tunika media terutama pada pembuluh nadi yang
berdiameter sedang dan besar
b. Artheriolosklerose, atau mengerasnya arterioli, sering terjadi pada ginjal, namun
juga organ isi rongga tubuh (viscera lain), akibat obliteratif endarteritis dengan
penebalan pada intima dan penebalan pada tunika media. Artheriolosklerose
biasanya terjadi sebagai akibat hipertensi dan dapat menyebabkan terjadinya
nefrosklerose

9. Mengapa merokok menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung?

Jawab:

Pada saat ini merokok telah dimasukkan sebagai salah satu factor resiko utama
Penyakit jantung. Orang yang merokok lebih dari 20 batang perhari dapat mempengaruhi
atau memperkuat efek factor utama resiko lainnya. Penelitian framingham mendapatkan
kematian mendadak akibat penyakit jantung pada laki-laki perokok 10 kali lebih besar
daripada bukan perokok. Dan pada perempuan perokok 4,5 kali lebih daripada bukan
perokok.
Efek rokok menyebabkan beban miokard bertambah karena rangsangan oleh
katekolamin dan menurunnya konsumsi O2 akibat inhalasi CO atau dengan perkataan lain
dapat menyebabkan tahikardi, vaso kontrisi pembuluh darah merubah permeabilitas dinding
pembuluh darah dan merubah 5-10% Hb menjadi carboksi-Hb. Makin banyak jumlah rokok
yang dihisap makan kadar HDL kolesterol akan semakin menurun. Perempuan yang merokok
penurunan kadar HDL kolesterolnya lebih besar daripada laki-laki perokok. Oleh karena itu,
orang yang merokok lebih cenderung mengalami proses atherosclerosis daripada yang bukan
perokok.

10. Mengapa umur menjadi salah satu faktor penunjang penyakit jantung?

Jawab:

Sebagian besar kasus kematian terjadi pada laki-laki umur 35-44 tahun dan meningkat
dengan bertambahnya umur. Kadar kolesterol pada laki-laki dan perempuan mulai meningkat
umur 20 tahun. Pada laki-laki kolesterol meningkat sampai umur 50 tahun. Pada perempuan
sebelum menopause lebih rendah dari pada laki-laki dengan umur yang sama. Setelah
menopause kadar kolesterol perempuan meningkat menjadi lebih tinggi daripada laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai