Di susun oleh :
Allycia Maharatti Zen
Pembimbing :
dr. Rosmaryati Manalu, Sp.M
Kemenkes : tahun 2013 sebanyak 2,1 juta kasus dengan pravelensi terbanyak
3 pada kelompok usia diatas 75 tahun, dan lebih banyak pravelensi pada
perempuan daripada laki-laki.
Penyebab gangguan penglihatan terbanyak didunia : kelainan refraksi yang tidak ditangani
4 (43%) dan katarak (33%). Penyebab lainnya adalah glaukoma (2%), age-related macular
degeneration (1%), retinopati diabetik (1%), trakoma (1%), opasitas kornea (1%).
Anatomi bola mata
Low vision gangguan fungsi penglihatan permanen, yang setelah dilakukan tindakan
optimal seperti pengobatan dan/atau koreksi refraksi masih memiliki ketajaman penglihatan
kurang dari 6/18 dan lebih baik atau sama dengan 3/60 pada mata yang lebih baik atau
lapangan pandang kurang dari 20 derajat dari titik fiksasi.
Klasifikasi
Klasifikasi Gangguan Penglihatan Berdasarkan ICD-10 2019
Kategori Ketajaman penglihatan
berdasarkan jarak
< ≥
0 Gangguan penglihatan ringan 6/18
atau tidak ada gangguan
penglihatan
1 Gangguan penglihatan sedang 6/18 6/60
2 Gangguan penglihatan berat 6/60 3/60
3 Kebutaan 3/60 1/60*
4 Kebutaan 1/60* Persepsi
cahaya
5 Kebutaan Tidak ada persepsi cahaya
9 Tidak dapat dispesifikasi
WHO
Tahun 2019 ada 2,2 miliar orang
di dunia memiliki gangguan
penglihatan, dimana 1 miliar
mengalami gangguan penglihatan
yang dapat dicegah atau belum
ditangani. Kemenkes 2013
severe low vision diketahui memiliki
angka prevalensi sebanyak 2,1 juta
kasus pada tahun 2013 dengan angka
terbanyak didapati pada rentang usia
65-74 tahun dengan 647.511 kasus dan
persentase tertinggi didapati pada usia
75+ tahun dengan prevalensi 13,90%.
Perhitungan Jumlah Penduduk dengan Severe Low Vision tahun 2013
Laju Perkembangan Silau Efek pada Penglihatan Jauh Efek pada Penglihatan Dekat
Pemeriksaan :
• Pemeriksaan tajam penglihatan
• Sensitivitas kontras
• Pemeriksaan lapang pandang
Pemeriksaan tajam penglihatan
Kartu pemeriksaan sensitivitas kontras. A, kartu Vistech. Frekuensi spasial meningkat dari atas ke
bawah; kontras menurun pada setiap baris dari kiri ke kanan. Pasien harus dapat mendeteksi pola pada
gambar apakah miring ke kiri, kanan, atau tersusun vertical. B, kartu Pelli-Robson. Kontras pada huruf-
huruf yang tertera semakin menurun dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan di setiap barisnya
Pemeriksaan lapang pandang
Penggunaan ukuran tulisan yang lebih besar pada media cetak (misalnya majalah, buku, kalende
r, dan lain-lain), arloji dan jam yang lebih besar dan mengeluarkan cahaya, instrumen yang dapat
memberikan instruksi suara (misalnya komputer)
Pemberian warna, filter dan pencahayaan
Biasanya diberikan lensa abu-abu catau agak gelap untuk mengurangi intensitas
cahaya. Untuk meningkatkan kontras dan mengurang efek berkas cahaya
gelombang pendek (short-wave), disarankan penggunaan lensa kuning atau
kuning kecoklatan (amber).
Membaca sistem elektrik
Menyiapkan cemilan Kacamata bifokus Petunjuk warna, rencana penyimpanan yang konsisten
Membedakan uang Kacamata bifokus, kaca pembesar genggam Menyusun dompet dalam kompartemen-kompartemen
Kacamata berkekuatan tinggi, kacamata bifokus, kaca pembesar genggam, kaca pembesar berdiri (stand Cahaya, teks berkontras tinggi, teks berukuran besar, lubang baca
Membaca tulisan/teks
magnifier), closed circuit television (reading slit)
Menulis Kaca pembesar genggam Cahaya, pena berujung besar, tinta hitam
Menekan tombol telepon Teleskop Angka telepon berukuran besar, catatan dengan tulisan tangan
Membaca label obat Kaca pembesar genggam Kode warna, huruf berukuran besar
Menyesuaikan thermostat Kaca pembesar genggam Model dengan huruf berukuran besar
Menggunakan computer Kacamata tambahan berkekuatan sedang Warna kontras tinggi, program dengan huruf berukuran besar